Anda di halaman 1dari 25

Laba merupakan ?

Laba merupakan tolok ukur efisiensi dan efektivitas

o Pusat Laba adalah pusat pertanggungjawaban yang :


- Bertugas menciptakan laba
- Berwenang mangatur pendapatan sekaligus biaya
- Prestasinya diukur berdasarkan laba yang diperoleh.
o Dalam pusat laba, input (biaya) dan output (pendapatan)
dinyatakan dalam satuan moneter.

o Pusat laba adalah gabungan antara pusat biaya dan pusat


pendapatan, sehingga ukuran laba menjadi indikator kinerja
yang lebih komprehensif.
2
Jika perusahaan mempunyai berbagai macam usaha, agar ?
Manajemen puncak mendelegasikan sebagian wewenang yang
berkaitan dengan pendapatan dan biaya kepada manajer yang lebih
rendah.
Divisionalisasi adalah salah satu contoh pembentukan pusat laba :
-Menggabungkan fungsi-2 utama menjadi suatu organisasi yang
besar dan bertanggungjawab terhadap produksi dan pemasaran
-Divisionalisasi memberikan tanggungjawab kepada manajer
pusat laba untuk memperoleh laba tertentu.

Wewenang menghasilkan laba tidak didelegasikan penuh, tergantung ?


Kualitas keputusan meningkat karena keputusan itu dibuat oleh
manajer yang paling dekat dengan titik keputusan.
Kecepatan pengambilan keputusan operasional karena tidak perlu
mendapat persetujuan kantor pusat
Kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga
dapat berkonsentrasi kepada hal yang lebih luas
Manajer lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatifnya
Karena pusat laba serupa dengan perusahaan yang independen,
maka pusat laba memberikan pelatihan yang sempurna bagi
manajemen umum.
Kesadaran laba (profit consciousness) dapat ditingkatkan karena
para manajer yang bertanggung jawab atas laba selalu mencari
cara untuk meningkatkan labanya
Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen
puncak mengenai profitabilitas dari komponen-komponen indikator
individual perusahaan
Karena output yang dihasilkan telah siap pakai, maka pusat laba
sangat responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja
kompetitifnya
Memudahkan kantor pusat untuk memperoleh informasi
profitabilitas dari komponen produk-produk perusahaan
Meningkatkan daya saing karena outputnya siap pakai / jelas dan
sangat responsif terhadap tekanan
Manajemen kantor pusat kehilangan kendali mengenai
keputusan yang telah didelegasikan.
Manajer Pusat Laba cenderung hanya memperhatikan
laba jangka pendek.
Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara
fungsi satu dengan lainnya, menjadi saling bersaing.
Kemungkinan ada peningkatan perbedaan pendapat
dalam pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan
pertentangan antar pusat pertanggungjawaban.

6
Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi akan
menjadikan laba perusahaan menjadi lebih optimal.
Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer divisi
mungkin bisa lebih buruk dari pada manajer puncak.
Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan manajerial divisi.
Kompetensi general manajer seringkali menjadi tidak
diperlukan.

7
1. Unit Bisnis (divisi) sebagai pusat laba  karena
manajernya bertanggung jawab dan mempunyai kendali atas
pengembangan produk, produksi dan pemasaran, sehingga ia
dapat mempengaruhi pendapatan dan biaya yang berakibat
terhadap laba bersihnya.

(1) Produk (barang atau jasa) apa saja yang harus dibuat dan dijual
(2) Pemasaran (bagaimana, di mana, dan berapa jumlah) barang atau
jasa yang dijual
(3) Perolehan (procurement) atau sourcing (bagaimana mendapatkan
dan memproduksi barang atau jasa) yang akan dijual

8
1. Batasan yang timbul karena pertimbangan strategis, misal:
keputusan finansial masih di korporat  timbul
masalah jika akan investasi baru.
2. Batasan yang timbul karena keseragaman, misal : harus
menyesuaikan sistem pengendalian dan akuntansi
korporat  the probem : kalau baru diakusisi?
3. Batasan yang timbul karena nilai ekonomis sentralisasi
barang dan jasa yang sama dapat lebih murah jika
diperoleh dari luar perusahaan.

9
2. Unit-unit Fungsional sebagai pusat laba  pada
perusahaanmulti bisnis, setiap unit diperlakukan sebagai
penghasil laba yang independen, namun bisa juga
terorganisasi dalam bentuk fungsional, misalnya : unit
pemasaran dan manufaktur.

a. Fungsional Pemasaran

Aktivitas pemasaran dijadikan pusat laba dengan dengan cara :


1)Membebankan biaya dari produk yang dijual melalui harga
transfer, dengan cara membuat trade off pendapatan/biaya yang
optimal.
2)Harga transfer dibebankan kepada pusat laba berdasarkan
biaya standar,  memisahkan kinerja biaya pemasaran terhadap
biaya manufaktur, hal ini berpengaruh terhadap perubahan
efisiensi di luar kendali manajer pemasaran.

10
b.Fungsional manufaktur

● Aktivitas manufaktur biasanya merupakan pusat biaya (manajemen


dinilai berdasarkan kinerja versus biaya standar & anggaran overhead

● Ukuran ini dapat menimbulkan masalah karena tidak mengindikasikan


sejauh mana kinerja manajemen atas seluruh aspek pekerjaannya

● Sehingga, karena kinerja proses manufaktur diukur terhadap biaya


standar, dianjurkan untuk membuat evaluasi terpisah atas aktivitas-
aktivitas seperti pengendalian mutu, penjadwalan produk, dan
keputusan buat / beli.

● Salah satu cara untuk mengukur aktivitas organisasi manufaktur


secara keseluruhan adalah : dengan menjadikannya pusat laba dan
memberikan nilai berdasarkan harga jual produk dikurangi dengan
estimasi biaya pemasaran

11
c. Unit-unit Pendukung dan Pelayanan sebagai pusat laba

Meliputi unit-unit : Pemeliharaan, Teknologi informasi,


Transportasi, Konsultan dan layanan konsumen serta
aktivitas pendukung lainnya.

Caranya : ?

12
d. Organisasi lainnya sebagai pusat laba

Meliputi organisasi cabang pada area


geografis tertentu, yang manajernya tidak
mempunyai tanggung jawab manufaktur atau
pembelian, dan profitabilitasnya merupakan
satu-satunya ukuran kinerja.

Contoh : ?
Manfaat : ?

13
Pengukuran profitabilitas untuk mengevaluasi pusat laba :

1. Pengukuran kinerja manajemen 


- Fokus pada hasil kerja manajer (sesuai wewenang dan
tanggung jawabnya)
- Digunakan untuk menyusun perencanaan dan koordinasi
serta pengendalian pusat laba sehari-hari
- Memberikan motivasi yang tepat bagi manajer.

1. Pengukuran kinerja ekonomis 


- Fokus pada kinerja pusat laba sebagai entitas ekonomi
(dapat mencapai atau memenuhi anggarannya)

14
Contoh perbedaan pengukuran kedua jenis profitabilitas :

1. Laporan kinerja manajemen suatu toko cabang dapat


menunjukkan bahwa kinerjanya sangat baik

2. Laporan kinerja ekonomis toko cabang tersebut dapat


menunjukkan adanya kehilangan posisi di pasar dan
harus ditutup, karena kondisi persaingan dan ekonomi
di lokasi tersebut.

Informasi untuk kedua laporan tidak dapat diperoleh dari


satu kelompok data saja.
Laporan manajemen frekuensinya tinggi, sedangkan
laporan ekonomis dibuat ....kapan?

15
1. Margin kontribusi (Contribution Margin)
- Selisih Penjualan / Laba Kotor dengan Biaya Variabel
-Fokus ke Biaya variabel, dapat dikendalikan manajer
-Kelemahan : biaya tetap (terkadang kebijakan manajer)
sering diputuskan sepihak oleh kantor pusat
2. Laba langsung (Direct Profit)
3. Laba yang dapat dikendalikan (Controllabel Profit)
4. Laba sebelum pajak (Income Before Tax)
5. Laba bersih (Net Income)
Ukuran
Profitabilitas
Pendapatan $ 1.000
Harga pokok penjualan 600
Biaya variabel 180
Margin Kontribusi (Contribution Margin) 220 (1)
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba 90
Laba langsung (direct profit) 130 (2)
Biaya korporat yang bisa dikendalikan 10
Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit) 120 (3)
Alokasi biaya korporat lainnya 20
Pendapatan sebelum pajak (income before tax) 100 (4)
Pajak 40
Pendapatan bersih (net income) 60 (5)
17
• Laba langsung adalah margin kontribusi dikurangi
biaya tetap pada pusat laba.
• Ini merupakan gabungan seluruh pengeluaran pusat
laba atau dapat ditelusuri langsung ke pusat laba.
• Oleh sebab itu pengeluaran di kantor pusat tidak
termasuk dalam perhitungan ini.

Kelemahan : ?
a. Laba langsung dikurangi beban biaya korporat yang
dapat dikendalikan oleh manajer pusat laba.
b. Contoh biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer
unit bisnis adalah biaya layanan teknologi informasi.

Kelemahannya : ?

19
Laba sebelum pajak  Laba yang dapat
dikendalikan dikurangi beban-beban korporat
lainnya.

Pendapat yang menentang :


1. Biaya yang dikeluarkan di korporat tidak dapat
dikendalikan oleh manajer pusat laba sehingga mereka
tidak perlu bertanggung jawab atas biaya tersebut.
2. Biaya yang dikeluarkan di korporat sulit dialokasikan
dengan cara yang wajar yang mencerminkan
pengeluaran biaya pada setiap pusat laba.

20
Pendapat yang mendukung :
1. Biaya overhead korporat yang dikeluarkan korporat cenderung
meningkatkan dasar kekuatan dan memperluas keunggulan tanpa
melihat dampak keseluruhan perusahaan.
2. Kinerja pusat laba setelah pembebanan biaya overhead korporat
lebih realistis, sehingga dapat diperbandingkan dengan para
pesaing yang memberikan jasa yang sama.
3. Manajer pusat laba mengetahui bahwa laba yang diperoleh
termasuk menutupi biaya overhead korporat, sehingga mereka
termotivasi untuk membuat long-term planning yang optimal,
penetapan harga, bauran produk, dll

Pembebanan sebagian biaya overhead korporat harus dihitung berdasarkan


anggarannya, dan bukan realisasinya, sehingga manajer pusat laba tidak
akan mengeluh terhadap kebijakan ini maupun kurangnya pengendalian
mereka terhadap biaya ini.

21
Yaitu Laba setelah dikurangi kewajiban perpajakan
Pendapat yang menentang
a. Laba bersih (setelah pajak)merupakan sesuatu yang konstan
terhadap laba sebelum pajak, sehingga tidak bermanfaat jika
harus memasukkan unsur pajak .
b. Manajer pusat laba tidak tepat jika harus menanggung
konsekuensi keputusan yang mempengaruhi pajak
penghasilan di kantor pusat.
c. Jika tarif pajak bervariasi antar pusat laba, maka pusat laba
dapat mempengaruhi besarnya pajak penghasilan melalui
kredit cicilan
d. Keputusan membeli / menjual peralatan serta penggunaan
standar akuntansi dapat membedakan laba kotor dan laba
kena pajak, ini akan memotivasi manajer pusat laba untuk
meminimalkan beban pajak.

22
Pengakuan pendapatan melalui pemilihan metode
pengakuannya yang tepat adalah penting
Pengakuan pendapatan dapat dilakukan pada saat
pesanan, pengiriman atau ketika uang diterima.
Hal ini memerlukan pertimbangan karena pusat laba dapat
berpartisipasi mensukseskan penjualan, sehingga harus
diberi nilai tersendiri.
Banyak perusahaan yang mengabaikan masalah ini karena
mengidentifikasi penciptaan pendapatan sulit dilaksanakan,
dan salesman bukan hanya bekerja untuk pusat laba, tetapi
juga untuk perusahaan secara keseluruhan.

23
Terkadang kala manajemen menghadapi
kebingungan dan kegagalan untuk memisahkan
kinerja manajer pada pengukuran kinerja manajer
dengan pengukuran ekonomis pusat laba

Solusinya : ?

24
Diskusi
Buku SPM :

25

Anda mungkin juga menyukai