Anda di halaman 1dari 21

TUGAS SEJARAH INDONESIA

X ADM.PERKANTORAN 1
Nama Kelompok :
1. ALDA NURIZKA (06)
2. AWALIA INDAH SEPHIA WATI (21)
3. BUNGA PUTRI P. (22)
4. DAEYANA A.A.P (23)
5. DENI APRILIA (26)
6. DEVI ARUM DONI (27)
7. DINI ICHSANA (31)
KERAJAAN ISLAM DI SUMATRA
1. KERAJAAN PERLAK
2. KERAJAAN SAMUDRA PASAI
3. KERAJAAN MALAKA
4. KERAJAAN ACEH DARUSSALAM
5. KERAJAAN PAGARUYUNG
6. KERAJAAN PALEMBANG
KERAJAAN PERLAK
SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN PERLAK
Perlak merupakan wilayah yang berada di Aceh Timur
yang banyak ditumbuhi kayu. Kerajaan Islam Perlak di
Sumatera berdiri pada hari Selasa, 1 Muharram 225
H/840 M. Dengan raja pertamanya Syed Maulana Abdul
Azia Shah (peranakan Arab Quraisy dengan putri Perlak)
atan yang terkenal dengan gelar Sultan Alaiddin Syed
Maulana Abdul Azis Shah.
Para nama sultan yang pernah memimpin yaitu:
1) Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Azis Shah
2) Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Rahim Shah
3) Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah
Sejarah Kerajaan Perlak
• Masa pemerintahan ketiga sultan yang pernah memimpin
tersebut disebut pemerintahan Dinasti Syed Maulana Abdul
Azis Shah. Di masa pemerintahan beliau (Aliran Syi’ah), aliran
ahlus Sunnah wal Jamaah mulai berkembang dalam
masyarakat dan hal ini tidak disukai oleh Syi’ah.
• Di akhir pemerintahan sultan ke 3 terjadi perang saudara
antara golongan tersebut dan menyebabkan kematian sultan.
Sehingga 2 tahun tidak ada sultan. Pada tahun 302-305H/915-
918M Syed Maulana Ali Mughayat Shah menjadi sultan.
Setelah sekitar 3 tahun, diakhir masa pemerintahannya terjadi
lagi pergolakan antara 2 golongan.
• Kemenangan ada pada pihak ahlus Sunnah wa Jama’ah
sehingga sultan yang diangkat untuk memerintah Perlak
diambil dari golongannya yaitu dari keturunan Meurah Perlak
asli (syahir Nuwi).
Kerajaan Perlak
Adapun urusan sultan yang memerintah adalah sbb:
1. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir Shah Johan Berdaulat (306-
310H/928-932M).
2. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah Johan Berdaulat
(310-334H/932-956M).
3. Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat (334-
362H/956-983M).
Di akhir pemerintahan Sultan Abdul Malik (sultan ke 3) terjadi lagi
peperangan antara ke 2 aliran selama 4 tahun yang diakhiri dengan
perdamaian dengan membagi wilayah kerajaan menjadi 2. Perlak pedalaman
untuk golongan ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Perlak pesisir bagi golongan
Syi’ah. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Shah Johan Berdaulat (662-
692H/1263-1292M). Beliau merupakan sultan terakhir dari kerajaan Perlak.
Setelah sultan mangkat Kerajaan Perlak disatukan dengan Kerajaan Samudra
Pasai pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik Al Zahir putera Al
Malik Al-Saleh.
Kerajaan Samudra Pasai
Sejarah berdirinya Kerajaan Samudra Pasai
Sejarah berdirinya Kerajaan Samudra Pasai dibedakan menjadi 2 sumber
yaitu:
Sumber ke 1 :
Mengatakan bahwa tanggal berdirinya kerajaan samudra pasai adalah tahun
433H/1024M dengan pendirinya adalah Meurah Khair yang telah menjadi raja
bergelar Maharaja Mahmud Syah. Dan diperintah sampai tahun
470H/1078M.
Setelah itu pemerintahan dipegang oleh :
• Maharaja Mansur Syah (470-527H/1078-1133M)
• Maharaja Ghiyasyuddin Syah, cucu Meurah Khair (527-550H/1133-1155M).
• Maharaja Nuruddin atau Meurah Noe atau Tengku Samudra atau Sultan Al-
Kamil (550-607H/1155-1210M).
Nama Raja yang pernah memerintah kerajaan
Islam Samudra Pasai
1. Sultan Al-Malik Al-Saleh (1297M)
2. Muhammad Malik Al-Zahir (1297-1326M)
3. Muhammad Malik Al-Zahir II (1326-1345M)
4. Manshur Malik Al-Zahir (1345M)
5. Ahmad Malik Al-Zahir (1345-1383M)
6. Zainal Abidin Malik Al-Zahir (1383-1405M)
7. Nahraisiyah
8. Abu Zaid Malik Al-Zahir
9. Mahmud Malik Al-Zahir (1455-1477M)
10. Zainal Abidin (1477-1500M)
11. Abdullah Malik Al-Zahir (1501-1513M)
12. Zainal Abidin (1513-1524M)
Sejarah berdirinya kerajaan Samudra Pasai
Sumber ke 2:
Berita dari Cina dan catatan Ibnu Battutah pengembara dari Maroko
menyebutkan bahwa kerajaan Samudra Pasai berdiri pada tahun 1282 M oleh
pendirinya yaitu Al-Malik Al-Saleh.
Ibnu Battutah juga mengatakan bahwa Samudra Pasai memiliki peran penting
dalam mengislamkan Malaka dan Jawa.
Basis perekonomian Kerajaan Samudra Pasai lebih condong ke pelayaran dan
perdagangan. Kerajaan ini merupakan kerajaan yang makmur. Alasannya,
karena dilihat segi geografis dan ekonomi pada waktu itu Samudra Pasai
adalah daerah penghubung antara pusat perdagangan yang ada di kepulauan
Indonesia, Cina, India, dan Arab.
Kerajaan Malaka
Sejarah berdirinya Kerajaan Malaka
Berdasarkan sejarah melayu, Parameswara merupakan keturunan dari Sang
Nila Utama (anak Sang Sapurba) dari Palembang yang dinikahkan dengan Sri
Beni Putri permaisuri Iskandar Syah ratu Bintan yang hijrah ke Tumasik dan
diangkat sebagai raja dengan gelar Tribuwana.
Di masa kekuasaan Parameswara datang serangan dari Majapahit yang
menyebabkan raja melarikan diri ke Semenanjung Melayu (Trengganu).
Hidup disana sekaligus mendirikan Kerajaan Malaka sekitar tahun 1400 M dan
sesudah masuk Islam mempunyai gelar Megat Iskandar Syah dan meninggal
tahun 1424 M.
Penggantinya adalah Sultan Muhammad Syah (1414-1444 M), kemudian
Sultan Mahmud (1511 M) dan ketika itu Malaka roboh ke tangan Portugis.
Akhirnya beliau mengungsi ke Pahang lalu tinggal di Muara Pulau Bintan. Dari
sini beliau terus berusaha melakukan serangan ke Malaka tetapi selalu gagal.
Kerajaan Malaka memiliki peran penting di bidang perdagangan. Perdagangan
menjadi sumber utama penghasilan kerajaan Malaka.
Kerajaan Aceh Darussalam
Sejarah Berdirinya Kerajaan Aceh Darussalam
• Kerajaan Aceh berdiri menjelang keruntuhan Samudra Pasai.
Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada tahun 1360 M,
Samudra Pasai ditaklukkan oleh Majapahit, dan sejak saat itu
kerajaan Samudra Pasai terus mengalami kemunduran.
Diperkirakan, menjelang berakhirnya abad ke-14 M, kerajaan
Aceh Darussalam telah berdiri dengan penguasa pertama
Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada Ahad, 1
Jumadil Awal 913 H (1511 M).
• Dalam sejarahnya, Aceh Darussalam mencapai masa kejayaan
di masa Sultan Iskandar Muda Johan Pahlawan Meukuta
Alam. Pada masa itu, Aceh merupakan salah satu pusat
perdagangan yang sangat ramai di Asia Tenggara. Kerajaan
pada masa itu juga memiliki hubungan diplomatik dengan
dinasti Usmani di Turki, Inggris dan Belanda.
Kerajaan Pagaruyung
Kerajaan Pagaruyung
Kerajaan Pagaruyung adalah sebuah kerajaan Melayu yang pernah berdiri,
meliputi provinsi Sumatera Barat sekarang dan daerah-daerah di sekitarnya.
Aebelumnya, kerajaan ini tergabung dalam Malayapura, sebuah kerajaan yang
pada Prasasti Amoghapasa disebutkan dipimpin oleh Adityawarman, yang
mengkukuhkan dirinya sebagai penguasa Bhumi Malayu di Suwarbhumi.
Munculnya nama Pagaruyung sebagai sebuah kerajaan Melayu tidak dapat
diketahui dengan pasti, dari Tambo yang diterima oleh masyarakat
Minangkabau tidak ada yang memberikan penanggalan dari setiap peristiwa-
peristiwa yang diceritakan. Pada tahun 1347 Adityawarman
memproklamirkan diri menjadi raja di Malaya pura. Adityawarman
merupakan putra dari Adwayawarman dan Dara jingga.
Legenda-legenda Minangkabau mencatat pertempuran dahsyat dengan
tentara Majapahit di daerah Padang Sibusuk. Konon daerah tsb dinamakan
demikian karena banyaknya mayat yang bergelimpangan di sana. Menurut
legenda tsb tentara Jawa berhasil dikalahkan.
Dilihat dari kontinuitas sejarah, kerajaan Pagaruyung merupakan semacam
perubahan sistem administrasi semata bagi masyarakat setempat (suku
Minang).
Pengaruh dari kerajaan Pagaruyung
Pengaruh Hindu-Budha:
Pengaruh Hindu-Budha di Sumatera bagian Tengah telah muncul kira-kira pada
abad ke 13, yaitu dimulai pada masa pengiriman Ekspedisi Pamalayu oleh
Kertanagara, dan kemudian pada masa pemerintahan Adityawarman dan putranya
Ananggawarman. Dari prasati Batusangkar disebutkan Ananggawarman sebagai
yuvaraja melakukan ritual ajaran Tantris dari agama Buddha yang disebut hevajra
yaitu upacara peralihan kekuasaan hAdityawarman kepada putra mahkotanya, hal
ini dapat dikaitkan dengan kronik Tiongkok tahun 1377 tentang adanya utusan
San-fo-ts’i kepada Kaisar Cina yang meminta permohonan pengakuan sebagai
penguasa pada kawasan San-fo-ts’i.
Pengaruh Islam
Pengaruh Islam di Pagaruyung berkembang kira-kira pada abad ke-16, yaitu
melalui para musafir dan uru agama yang singgah atau datang dari Aceh dan
Malaka. Dengan masuknya agama Islam, maka aturan adat yang bertentangan
dengan ajaran agama Islam mulai dihilangkan dan hal-hal yang pokok dalam adat
diganti dengn aturan agama Islam.
Kerajaan Palembang
Sejarah berdirinya kerajaan Palembang
• Tokoh pendiri kerajaan Palembang adalah Ki Gede Ing Suro. Keraton
pertamanya di Kuto Gawang, pada saat ini situsnya, tepatnya berada di
komplek PT. Pusri.
• Ki Mas Hindi adalah tokoh kerajaan Palembang yang memperjelas jati diri
Palembang, memutus hubungan ideologi dan kultural dengan pusat
kerajaan di Jawa (Mataram). Ki Ma Hindi bergelar Sultan Abdurrahman,
yang kemudian dikenal sebagai Sunan Cinde Walang (1659-1706).
• Sultan Mahmud Badaruddin I yang bergelar Jaya Wikramo (1741-1757)
adalah tokoh pembangunan Kesultanan Palembang, dimana
pembangunan modern dilakukannya.
Awal masuknya Islam di Palembang
Berdasarkan sumber-sumber Arab dan Cina, pada abad ke-9 di Palembang,
yang diyakini sebagai ibukota Kerajaan Budha Sriwijaya, telah terdapat
sejumlah pemeluk Islam di kalangan penduduk pribumi Palembang.
Pada awal masuknya Islam di Nusantara, Palembang merupakan salah satu
tempat yang pertama kali mendapat pengaruh Islam. Tome Pires, seorang ahli
obatan dari Lisabon, mengatakan bahwa pada tahun 1511 sebagian besar
raja-raja Sumatera beragama Islam, tetapi masih ada negeri-negeri yang
masih belum menganut agama Islam.
Hurgronje mengemukakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Hindustan
yang di bawa oleh pedagang-pedagang Gujarat.
Sekian presentasi dari
kelompok kami
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai