Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN ULKUS DIABETIC FOOT GRADE II


DI RUANG KELAS III WANITA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RANTAUPRAPAT
TAHUN 2019

KHAIRINA SISWANTY
1814901083
PROGRAM PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
2019
Latar Belakang
Indonesia
Di Indonesia, data
terbaru dari data
terbaru dari • dan diruangan kelas III
International
Diabetes Federation RSUD wanita jumlah pasien yang
menderita DMT 2 adalah 30
(IDF) Atlas tahun orang perbulan dengan
2017 menunjukkan Ulkus Diabetic Foot 10 org
• Berdasarkan hasil survey data dari total pasien 163 orang.
bahwa saat ini kita rekam medik pada tanggal 07 Berdasarkan uraian tersebut
menduduki peringkat Oktober 2019 di Rumah Sakit maka Peneliti tertarik untuk
ke -6 dunia dengan Umum Daerah Rantauprapat, mengangkat kasus yang
jumlah penderita prevalensi penderita penyakit berkaitan dengan Ulkus
diabetes terbesar, Diabetic Foot dengan judul
Diabetes Meliitus tahun 2018 “Asuhan Keperawatan pada
yaitu sebanyak 10,3 Rawat jalan sebanyak 6395
juta jiwa. Hasil Riset pasien Dengan Ulkus
orang dari total pasien Diabetic Foot Grade II di
Kesehatan Dasar 109151 dan rawat inap 577 Ruang Kelas III Wanita
(Riskesdas 2018) dari total pasien 15615 Rumah Sakit Umum Daerah
memperlihatkan Rantauprapat Tahun 2019.
peningkatan angka
yang signifikan, yaitu
dari 6,9 % di tahun
2013 menjadi 8,5 %
di tahun 2018.
LAPORAN KASUS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan iskemik jaringan ditandai dengan
klien mengatakan nyeri pada daerah jari kaki kanan ( Digit
II,III,IV,V) tampak adanya luka ganggren, klien tampak meringis
skala nyeri 5 TD 150/80 mmhg, HR : 89 x/I,RR: 20 x/I T : 36,9

Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan kerusakan vaskuler


ditandai dengan tampak adanya luka ganggren pada jari kaki kanan (
digiti II,III,IV,V) Td : 150/80 mmhg, HR: 89 x/I ,RR: 20 x/I T.36,9

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri ditandai dengan


klien mengatakan kakinya terasa nyeri dan sulit digerakkan karena
adanya luka ganggren , ADL dibantu oleh keluarga, TD: 150/80
mmhg, HR: 89 x/I, RR: 20 x/I T: 36,5
PEMBAHASAN

Pengkajian Keperawatan
• Proses pengkajian yang dilakukan terhadap pasien menggunakan metode wawancara
dan observasi dan pasien Kooperatif .dengan observasi mellihat ulkus diabetikum
grade II luka yang dalam dengan skala nyeri 5, Data fokus tidak berbeda jauh dengan
teoritis
Diagnosa Keperawatan
• Pada diagnosa keperawatan kasus Ny. M ditemukan kesenjangan antara diagnosa
keperawatan yang ada diteoritis dan diagnosa keperawatan yang ada pada kasus.
Adapun diagnosa yang dijumpai pada teoritis adalah sebanyak 8 diagnosa
keperawatan sedangkan yang dijumpai pada kasus adalah sebanyak 3 diagnosa
keperawatan.
Perencanaan
• Pada tahap intervensi di BAB II dan BAB III tidak ditemukan kesenjangan yang
berarti, karena semua perencanaan yang ditetapkan pada kasus sesuai dengan yang
terdapat pada teori dan dapat dilaksanakan dengan baik oleh pasien dan keluarganya.
PEMBAHASAN

PELAKSANAAN
• Setelah melakukan rencana tindakan keperawatan pada pasien dengan Ulkus Diabetikum grade II
maka tindakan selanjutnya adalah menerapkan seluruh rencana yang telah disusun secara
langsung kepada pasien yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan pasien. Pada tahap ini
tidak ditemukan kesenjangan berarti karena rencana tindakan yang dibuat dapat dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan dan pasien juga mau bekerja sama dengan tim medis.

EVALUASI
• Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dan proses keperawatan. Dalam tahap ini didapat hasil dari pengamatan
pasien dan mendapat respon dari pasien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan. Meskipun tidak semua
masalah dapat teratasi namun asuhan keperawatan yang diberikan telah banyak membantu dalam mengatasi
masalah pasien. Penilaian dilakukan dengan menggunakan SOAP (Subjek, Objek, Analisa dan Planning).
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai