Anda di halaman 1dari 24

Jalan Luar Kota

[Interurban Roads]
Segmen jalan luar kota: tanpa perkemb menerus pada
kedua sisi jalan, meskipun mungkin terdapat perkemb
permanen yg sebentar2 terjadi, seperti rmh makan,
pabrik atau perkampungan [kios kecil dan warung pd
sisi jalan bukan merupakan perkemb permanen
Segmen Jalan

Segmen jalan luar kota, secara umum, diharapkan


jauh lbh panjang dr segmen jln perkotaan atau semi
perkotaan, krn pd umumnya karaktr geometrik dan
karaktrstk lainnya tdk sering berubah dan simpang
utamanya tdk terlalu berdekatn [pnjngnya mungkin
puluhan km]. Tapi, adl perlu utk menetapkan batas
segmen, di mana terdapat perubahan karaktrstk yg
penting, walau segmen yg dihslkan jauh lbh pendek
Karakteristik Jalan/Geometrik
Lbar jalur lalin: C meningkat dgn bertambahnya lebar
jalur lalu-lintas
Karakteristik bahu: C dan kec pd arus tertentu,
bertambah sedikit dgn bertambahnya lebar bahu.
Kapasitas berkurang jika terdapat penghalang tetap
dekat pd tepi jalur lalin
Ada atau tdk ada median: median yg direncanakan dgn
baik meningkatkan C. Tapi mungkin ada alasan lain
mengapa median tdk diinginkan [tdk ada tempat,
biaya, jalan msk ke prasarana samping jalan dsb]
Karakteristik Jalan/Geometrik
Lengkung vertikal: ini punya 2 pengaruh, makin
berbukit jalannya, makin lambat kend bergerak
di tanjakan; pundak bukit mengurangi jarak
pandang. Kedua pengaruh ini mengurangi C dan
kinerja pada arus tertentu.
Lengkung horisontal: jln dgn banyak tikungan
tajam, memaksa kend utk bergerak lbih lambat
drpd di jln lrus, agar yakin bhw ban memperthkn
gesekan yg aman permukaan jalan.
Karakteristik Jalan/Geometrik
Lengkung hor dan vert dpt dinyatakan sebagai
tipe alinyemen umum [datar, bukit atau gunung]
Hal ini sering juga dihubungkan dgn kelas jarak
pandang. Lengkung vert dan hor adl sangat pent
pada jalan dua-lajur dua-arah
Jarak pandang: apabila jrk pandangnya panjang,
menyiap akan lbh mudah dan kec serta C lebih
tinggi.
Ukuran Kinerja Umum
Selain C; DS; TT; V dan FV [urban roads], jalan
luar kota juga hrs diukur dari:
Iringan [peleton]: kond lalin bila kend bergerak
dalam antrian [peleton] dgn kec yg sama, karena
tertahan oleh kend yang di depan/pimpn peleton
[waktu antara ke depan  5 detik].
Derajat iringan: rasio arus kend dlm peleton thd
arus total
Kondisi geometrik
Tipe alinyemen:
Tipe aliny adl gamb kmiringan daerah yg dilalui
jalan, dan ditentukan oleh jml naik dan turun
[m/km] dan jml lengk hor [rad/km] sepanj segm
jalan.
Tipe medan:
Penggolongan tipe berkaitan dgn topografi yang
dilewati, brdsrk kmirngn melint tgak lurs sumbu
Kondisi geometrik
Kelas fungsional jalan: arteri, kolektor, lokal
Kelas jarak pandang: ditentukan berdasarkan
persentase dari segmen jalan yg memp jarak
pandang  300 m
Guna lahan: pengemb lahan di sepanjang jalan.
Utk keperluan perhit, guna lahan ditentukan sbg
Persentase dr segmen jalan dgn pengemb tetap
dlm bentuk bangunan
Unsur Lalu-lintas
Kend menengah berat/MHV: kend 2 gandar, ter
bis kecil, truk 2 as dgn 6 roda
Truk besar/LT: truk 3 gandar dan truk kmbinasi
Bis besar/LB: bis dengan 2 atau 3 gandar
[Selain ketiga kelompok: ada LV, dan MC]. UM
masuk sebagai unsur hambatan samping
Contoh Soal

oJalan dua-lajur dua-arah, lbr jlr lalu lintas 7 m,


lebar bahu efektif 1m pada kedua sisi (rata dgan
jalur lalu lintas) 50 % segmen dan jarak pandang
≥ 300 m (SDC = B), kondisi perkerasan lentur
baik, pemisah arah 60–40. Aliny datar, hambatn
samping rendah
Lalu-lintas
Kendaraan ringan (LV): 2000 kend/jam
Kend berat menengah (MHV): 700 kend/jam
Bus besar (LB): 500 kend/jam
Truk besar (LT): 800 kend/jam
Sepeda motor (MC): 3000 kend/jam
Ditanya: FV; C; DS; VLV dan DB
Arus Lalin Rencana
Jenis kend Q-kend/jam emp Q-smp/jam
-------------------------------------------------------------------------
Kend ringan/LV 2000 1,0 2000
Kend berat men/MHV 700 1,3 910
Bus besar/LB 500 1,5 750
Truk besar/LT 800 2,5 2000
Sepeda motor/MC 3000 0,5 1500
-------------------------------------------------------------------------
Total 7000 7160
Faktor smp=7160/7000=1,02
Kecepatan Arus Bebas/FV

Dari Tabel B-1:1 (2/2 UD, Datar SDC = B) didapat nilai FV0 = 65
Dari Tabel B-2:1 (2/2 UD danWc = 7 m) didapat nilai FVW = 0
Dari Tabel B-3:1 (2/2 UD, SF rendah;Ws 1,0 m) didpt nilai FFVSF = 0,97
Dari Tabel B-4:1 (2/2 UD, tipe jalan kolektor, pengemb samp jlan 25 %)
didapat nilai FFVCS = 0,93
FV = (FV0 + FVW) x FFVSF x FFVRC
= (65 + 0 ) x 0,97 x 0,93
= 58,64 km/jam
Kapasitas Lalu-lintas/C
Dari Tabel C-1:1 (2/2 UD, aliny datar) didapat nilai Co=3100
Dari Tabel C-2:1 (2/2 UD danWc=7 m) didapat nilai FCW=1
Dari Tabel C-3:1 (2/2 UD &SP 60-40) didpt nilai FCSP=0,94
Dari Tabel C-4:1 (2/2 UD, SF sedang, dan Ws 1,0 m) didapat
nilai FCSF =0,95
C = Co x FCW x FCSP x FCSF
= 3100 x 1 x 0,94 x 0,95
= 2769 smp/jam
Derajat Kejenuhan/DS
DS = Q (smp/jam) / C (smp/jam)
= 7160 / 2769
= 2,58
Nilai derajat kejenuhan di atas terlalu tinggi (DS > 0,75),
yang menunjukkan jalan terlalu padat. Hal ini dapat diatasi
dengan cara mengubah kondisi geometrik jalan, dan
melakukan perhitungan ulang.
2/2 UD4/2 UD
Dicoba jalan 4/2 UD dengan lebar per lajur 3,5 m, dengan
rumus perhitungan yang sama didapat nilai sebagai berikut:
Jenis kend Q-kend/jam emp Q-smp/jam
-------------------------------------------------------------------------
Kend ringan/LV 2000 1,0 2000
Kend berat men/MHV 700 1,3 910
Bus besar/LB 500 1,5 750
Truk besar/LT 800 2,0 1600
Sepeda motor/MC 3000 0,5 1500
-------------------------------------------------------------------------
Total 7000 6760
Faktor smp=6760/7000=0,96
2/2 UD4/2 UD
Kecepatan arus bebas (FV): 68,90 km/jam
Kapasitas (C): 6073 smp/jam
Derajat kejenuhan (DS): 1,11
Nilai DS masih terlalu tinggi. Perlu dilakukan lagi
perubahan asumsi kondisi geometrik jalan.
Dicoba Jalan 4/2 D dengan lebar per lajur 3,75
m, didapat nilai sebagai berikut:
4/2 UD4/2 D
Kecepatan arus bebas (FV): 76,83 km/jam
Kapasitas (C): 7214 smp/jam
Derajat kejenuhan (DS): 0,93 > 0,75
Kecepatan sesungguhnya (VLV): 47 km/jam
Derajat iringan: -
Kesimpulan

1. Jika perhitungan dilakukan dengan


menggunakan tipe jalan 2/2 UD, didapat nilai
derajat kejenuhan yang terlalu tinggi (DS > 0,75),
hal ini menunjukkan bahwa jalan tersebut terlalu
padat. Nilai kecepatan tidak dapat dihitung karena
batas derajat kejenuhan yang terdapat dalam grafik
adalah ≤ 1,00; begitu juga dengan nilai derajat
iringan, hal ini disebabkan karena derajat iringan
merupakan fungsi dari derajat kejenuhan.
Kesimpulan
2. Jika perhitungan dengan menggunakan tipe jalan 4/2
UD dengan lebar per lajur 3,5 m diperoleh nilai derajat
kejenuhan yang masih terlalu tinggi yaitu 1,11
3. Jika perhitungan dilakukan dengan menggunakan tipe
jalan 4/2 UD dengan lebar per lajur 3,75 m, didapat nilai
derajat kejenuhan yang relatif kecil, tetapi masih terlalu
tinggi. Dari Grafik D-2:1 didapat nilai kecepatan sebesar
47 km/jam. Untuk jalan tipe ini tidak didapatkan derajat
iringan, hal ini disebabkan karena derajat iringan hanya
terdapat pada jalan 2/2 UD.
Jalan Bebas Hambatan
[Motorway]
Definisi: jalan utk lalu-lintas menerus dgn pngendalian
jalan masuk secara penuh, baik merup jalan trbagi atau
tak-terbagi ~ jalan tol [Indonesia]; expressway [AS];
auto-bahn [Jerman]
Segmen jln bebas hambatn luar kota, secara umum lbh
panjang dr segmen jalan bebas hambatan perkotaan
atau semi perkotaan [karaktr geo tdk sering berubah].
Pendekatan Umum
Prosedur perhitungan yg terdapat dalam MJKI, secara
umum, adalah sama dgn yang ada pada US-HCM. Ini
Adl kesengajaan, krn pemakai MKJI mungkin sudah
mengenal prosedur US-HCM. Oleh karena terbatasnya
lokasi pengumpulan data jalan hamb di Indonesia [saat
itu], beberp masukan diambil dr US-HCM, khususnya
mengenai pengaruh lebar lajur terhadap kapasitas.
Arus & Komposisi Lalu-lintas
Kend ringan: [kend penmp, minibus, truk pik-up, jeep]
Kend berat menengah: [truk 2 gandar dan bus kecil]
Bus besar
Truk besar [truk 3 gandar dan truk kombinasi]
Pers utk penentuan kec arus bebas:
FV=FV0 + FFVw
FV0=kec arus bebas dasar kend ringan
FFVw=penyesuaian utk lbr jalur lalin [km/jam]
Kapasitas [C]

C = Co x FCw x FCsp
C = kapasitas
Co = kapasitas dasar
FCw= faktor penyesuaian lebar jalan bebas hambatan
FCsp= faktor penyesuaian pemisahan arah [hanya utk
jalan bebas hambatan tak terbagi]

Anda mungkin juga menyukai