APENDIKSITIS. Annisa Nur Syifaa sebagai Dokter Evi Purnamasari sebagai Perawat TeguhWahyudin sebagai Pasien Della Amalia sebagai sodara Pasien PROLOG... Disebuah Rumah sakit tepatnya di Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut terdapat seorang pasien yang sedang dirawat, disebuah ruangan yang bernama ruang Puspa pasien tersebut bernama Teguh Wahyudin, dia berusia 30tahun, dia menderita penyakit Usus buntu atau yang dalam bahasa medisnya disebut apendiksitis. Perawat disana datang menghampiri sang pasien untuk memberikan obat antibiotik. FASE PRAINTERAKSI (pagi itu datanglah seorang perawat ke ruangan) Perawat : Assalamualaikum Pasien : Waalaikumsalam Perawat : Perkenalkan saya Evi perawat dari ruang Puspa, kebetulan saya lagi ada tugas di ruangan ini. Jadi kalau bapak ada perlu apa-apa ibu bisa panggil saya. Insyaalloh saya siap membantu bapak. Pasien : Ya sus terimakasih Perawat : Kalau boleh tahu nama bapa siapa ? Pasien : Teguh Wahyudin FASE ORIENTASI Perawat : Oh iya, Bapak Teguh bagaimana kabar bapak hari ini ? Pasien : Untuk sekarang lumayan agak mendingan sus, tapi di lain waktu suka terasa secara tiba-tiba sakit tidak tertahankan. Perawat :Ohh begitu ya pak, (sambil mengangguk). Bapak kesini sama siapa ? Pasien : Saya kesini ditemani saudara saya, kebetulan dia lagi keluar. Perawat: Oh iya pak. Berapa tahun usia bapak ? Pasien : Usia saya sudah 30 tahun sus Perawat :Usia bapak 22 tapi masih kelihatan seperti umur 17. (Humor) Pasien : Ah suster bisa aja. Perawat : Oh begitu ya, jadi begini ya pak berhubung dengan jadwal jadi sekarang adalah waktunya bapak untuk minum obat yang telah di anjurkan oleh dokter, bagaimana pak apakah bapak bersedia? Pasien : Iya sus saya bersedia. Perawat : Kalau begitu saya ambil dulu obatnya ya pak. Pasien : Iya sus silahkan. FASE KERJA Perawat ijin keluar untuk mengambil obat yang akan diberikan kepada pasien. Perawat : Bapak ini obatnya sudah saya bawa. Nama obatnya adalah Gentamicin, ini termasuk golongan obat aminoglikosida diberikan secara oral atau lewat mulut dan rasanya sedikir pahit, bagaimana apakah bapak sudah siap ? Pasien : Siap sus (sambil mengangguk) Perawat: Bapak minum obatnya mau sambil duduk atau berdiri ? Pasien : Sambil duduk aja sus. Perawat : Ini pak airnya bisa minum dulu Pasien : (Meminum air yang diberkan perawat) Perawat : Ini pak obatnya, lalu bapak telan bersamaan dengan air. Pasien : Iya sus. Perawat : Bagaimana pak sudah masuk obatnya ? Pasien : Sudah sus Perawat : Bapak sekarang bisa berbaring kembali. Pasien : Iya sus (sambil berbaring) Perawat : Bagaimana pak perasaanya setelah minum obat ? Pasien : Belum ada reaksi sus belum terasa apa-apa Perawat : Iya mungkin efek obatnya belu bekerja pak, karena pemberian obat secara oral agak lambat dibanding dengan pemberian obat secara Intravena. Dokter : Assalamu’alaikum Semua : Waalaikumsalam Dokter : Selamat siang teguh, nampaknya muka bapak berseri-seri seperti yang senang saja, apakah gara-gara suster evi yang merawatnya ? Pasien : Ahh dokter bisa aja. Dokter : Bagaimana keadaan bapak saat ini ? Pasien : Alhamdulilah dok agak mendingan di banding hari kemarin. Dokter : Oooh iya syukur kalo begitu, bagaimana obatnya sudah dimakan belum pak ? Pasien : Sudah dok, baru saja diberikan sama suster Evi Dokter : Baguslah kalo begitu, sekarang bapak saya periksa dulu ya Pasien : Iya dok silahkan. Dokter : (Dokter memeriksa pasien dengan cara diperkusi dan Auskultasi) Saudara : Bagaimana dok ? Dokter : Ini sudah parah (sambil menggeleng kepala) Saudara : Maksudnya gimana dok, coba jelaskan apa maksudnya ? Dokter : Saya rasa bapak Teguh harus segera dioperasi karena jikalau tidak secepatnya akan berakibat fatal. Saudara : Astagfirulahhaladzim, apakah tidak ada jalan lain dok selain dioperasi ? Dokter : Ini adalah jalan satu-satunya untuk menyembuhkan nyawa bapak, karena bila sekedar diberikan obat itu tidak akan bisa menyembuhkan penyakitnya. Saudara : Kalau itu yang terbaik untuk kesembuhan kaka saya, lakukan saja dok, apapun itu caranya asalkan kaka saya bisa sembuh. Dokter : Iya, akan saya usahakan, jadi lusa pak Teguh akan dioperasi untuk persiapannya nanti suster Evi yang akan menjelaskan. Perawat : Iya dok. Dokter : Kalau begitu saya pamit dulu karena saya masih ada pasien lain, bila kurang jelas bisa tanyakan ke suster Evi. Saudara : Iyah dok terimakasih. Dokter : Sama-sama, Assalamualaikum Semua : Waalaikumsalam. Pasien : Sus bagaimana dengan semua ini ? Perawat : Maksud bapak apa, bisakah bapak jelaskan kembali apa maksud bapak ? Pasien : Begini sus, tadi dokter karena penyakit saya ini sudah parah, yang jadi permasalahnnya saya bingung dengan masalah biayannya saya tidak punya biaya untuk membayarnya. Saudara : Sudahlah ka jangan pikirin soal biaya, nanti akan saya bantu kalo soal biaya jadi sekarang kaka bersiap-siap saja untuk operasi. Perawat : Betul apa yang dikatakan adik bapak bilang bahwa saya harus segera dioperasi. jadi, sekarang bapak jangan pikirkan soal biaya, sekarang bapak istirahat aja yang cukup terus bapak besok harus puasa karena lusa akan dioperasi. Pasien : Kenapa sus harus puasa dulu ? Perawat : Iya jadi begini pak, puasa disini dilakukan supaya semua kotoran terkuras dan bersih dan nanti pada saat dilakukan operasi tidak menggu jalanya operasi Pasien : Ohh begitu ya sus. Saudara : Berapa hari kaka saya harus puasa sus? Perawat : 1 hari sebelum dilaksanakan operasi Saudara : Apakah tidak akan mempengaruhi kesehatan kaka saya sus dan bagaimana dengan pemberian obatnya. Perawat : InsyaAllah tidak pak, dan bapak juga tidak usah khawatir mengenai obat yangdiberikan semuanya akan baik-baik saja Saudara pasien: Iyah sus kalau begitu, saya harap dengan operasi ini kaka saya bisa sembuh dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya Perawat : Iya mudah-mudahan saja bapak berdoa saja sama yang di atas. Pasien : iya sus. Perawat : Pak sebelumnya sudah pernah mengalami sakit seperti ini? Pasien : Pernah dulu sekali tapi tidak separah ini, yah saya tidak tahu kalo itu penyakit usus buntu jadi saya biarkan saja Perawat : Oooh begitu ya pak, Kira-kira kapan bapak merasakannya, dan apakah bapak sempat memeriksa keadaan bapak waktu itu ? (Perawat diam sambil mendengarkan apa yang pasien jelaskan) Pasien :Yah sekitar 3 bulan yang kalau kalo tidak salah, kebetulan waktu itu saya tidak memeriksa kemana-mana karena saat itu rasa sakitnya tidak terlalu hebat, saya cuman menggunakan sebuah botol yang di isi air hangat lalu saya dekatkan ke daerah yang nyeri, cara itu cukup mengurangi rasa sakit saya LANJUTAN... Perawat : Iya cara itu memang cukup membantu, terus kenapa bapak bisa merasakan sakit itu lagi ? Pasien : Jadi begini sus, kemarin pas saya lagi istirahat di kantor saya makan baso pakai cabe yang banyak setelah beberapa jam kemudian perut saya sakit sampai kejang-kejang, untung ada teman-teman saya lalu saya langsung dilarikan ke rumah sakit. Perawat : Ooh jadi itu yang melatarbelakangi bapak masuk ke rumah sakit ? Pasien : Iya sus, mungkin gara-gara kebanyakan makan cabe Perawat : Sebalah mana letak sakitnya pak ? Pasien : Sebelah sini sus (sambil memegang perutnya). Saya bingung sus, kata dokter saya mengalami usus buntu dan saya harus di opersi segera, saya cemas sus FASE TERMINASI Perawat :hemmm, iya pak saya mengerti, bapak tidak usah cemas, dan mulai sekarang sebaiknya bapak tidak boleh makan cabe ya pak, apalagi dengan porsi yang berlebihan karena itu akan mengakibatkan penyakit bapak kambuh bahkan berakibat patal, karena dengan makan cabe, si bijinya itu nyangkut di usus dan terjadi penyumbatan dan terjadi peradangan. Terus bapak sekarang istirahat, dan besok bapak harus bangun pagi karena bapak akan berpuasa, dan bapak persiapkan diri untuk operasi. (Saran) Pasien : Iya sus akan saya ingat itu Perawat : Kalau bapak mengerti coba bapak sebutkan apa yang saya bicarakan tadi Pasien : Jadi saya tidak boleh banyak makan pedas, istirahat yang cukup dan besok saya harus bangun pagi karena akan berpuasa. LANJUTAN... Perawat : Iya bagus pak, nampaknya bapak memahami apa yang saya jelaskan, pak bagaimana kesannya setelah dirawat sama saya apakah senang atau sebaliknya ? Pasien : Senang banget sus, dari tadinya saya sakit setelah melihat suster mendadak jadi sehat kembali. Perawat : Hehe, iyah kelihatan pak dari mimik wajahnya bapak terlihat lebih ceria, bapak santai saja operasi akan lancar jika semua telah di persiapkan Pasien : Iya sus, semua kata-kata suster akan saya ingat selalu Perawat : Kalau begitu sekarang bapak istirahat, jangan banyak pikiran siapkan diri bapak untuk menjalani operasi, kebetulan sekarang tugas saya sudah selesai nanti akan ada teman saya yang akan menggantikan dan bilamana bapak butuh sesuatu bisa panggil dia saja, kalau begitu saya pamit dulu yah pak, semoga cepat sembuh. Assalamua’alaikum. Pasien : Waalaikkumsalam