Anda di halaman 1dari 30

Presented by

Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.


Piutang Wesel
o Tagihan kepada pelanggan dari transaksi usaha yang
dilengkapi dengan instrumen kredit berupa wesel,
promes, ataupun aksep dan akan diterima dalam
bentuk uang tunai di masa mendatang.
o Kreditor yang menerima wesel mengakui sebagai
piutang wesel.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pengertian Piutang Wesel dan Utang Wesel.
2. Menjelaskan karakteristik Piutang Wesel dan Utang Wesel.
3. Menyebutkan jenis-jenis Utang dan Piutang.
4. Menghitung bunga.
5. Menjelaskan pendiskontoan Piutang Wesel
6. Menjelaskan pengertian dari piutang yang tidak dapat
ditagih.
7. Menjelaskan tentang penghapusan piutang.
8. Mencatat transaksi jika terjadi kembali piutang yang
telah dihapus.
9. Menaksir kerugian piutang.
Utang Wesel
o Perusahaan menandatangani promes (wesel) untuk
menarik pinjaman jangka pendek dari bank.
o Debitor yang membuat wesel mengakuinya sebagai
utang wesel
Karakteristik Piutang Wesel
1. Pengakuan wesel tagih atau piutang wesel biasanya
timbul dari piutang dagang yang telah jatuh tempo,
kemudian pelanggan belum membayar dan
mengeluarkan surat wesel.
2. Penilaian wesel tagih adalah dinilai dan dilaporkan
sebesar nilai yang dapat direalisasi.
3. Jika wesel tagih dijual sebelum jatuh tempo
pencatatannya sama seperti pada piutang usaha.
4. Pelepasan wesel tagih pada saat jatuh tempo
terdapat dua kemungkinan yaitu debitur mampu
membayar, dan debitur tidak mampu membayar.
Karakteristik Utang Wesel
1. Termasuk kewajiban sudah ada saat sekarang.
2. Kewajiban yang akan terjadi arus keluar di masa
mendatang.
3. Transaksi atau kejadian yang menimbulkan
kewajiban tersebut telah terjadi di masa lalu.
4. Utang wesel berasal dari transaksi usaha dan
transaksi nonusaha.
5. Utang wesel ada yang berbunga dan ada pula wesel
tak berbunga.
Jenis-Jenis Utang Wesel
a. Utang Wesel Berbunga
Untuk wesel yang berbunga, bank akan membayar
sebesar nilai nominalnya.
b. Utang Wesel tak berbunga
Untuk wesel tanpa bunga akan dibayar oleh bank
sebesar nilai nominal dikurangi diskonto.
Jenis-Jenis Piutang
1. Piutang Dagang
- Jumlah yang terhutang dari pelanggan.
- Piutang ini termasuk kategori aktiva lancar.
- Piutang dagang timbul dari kegiatan penjualan yang
memang menjadi usaha pokok perusahaan.
2. Wesel Tagih
- Piutang dagang dalam bentuk yang lebih formal.
- Biasanya jangka waktu dari wesel tagih ini tidak lebih lama
dari 60 hari.
- Terkadang wesel tagih juga mengharuskan debitur untuk
memberikan suatu jaminan tertentu terhadap hutang yang
dimilikinya.
Perhitungan bunga atas Utang
Wesel maupun Piutang Wesel
Bunga Wesel :
Nilai Nominal X Suku Bunga X Proporsi Jangka Waktu
Wesel
Perhitungan bunga atas Utang
Wesel maupun Piutang Wesel
Contoh :
Pada 1 Juni 2014 PT ABADI menjual barang dagangan
kepada Fa. Andi dan Rekan dengan harga jual (setelah
dikurangi rabat) Rp 300.000. Untuk itu, Fa. Andi dan
Rekan menyerahkan wesel dengan nilai nominal
Rp 300.000, jangka panjang waktu 6 bulan, bunga 24 %.
Wesel ditandatangani dan diserahkan pada 1 Juni 2014.
Oleh karena jangka waktunya 6 bulan, maka tanggal
jatuh temponya adalah 1 Desember 2014. Hitunglah
jumlah yang diterima pada saat jatuh tempo ?
Perhitungan bunga atas Utang
Wesel maupun Piutang Wesel
Jawaban :
Nilai nominal = Rp 300.000
Bunga = Rp 300.000 x 24% x 6/12 Rp 36.000 +
Nilai saat jatuh tempo = Rp 336.000
Pendiskontoan Piutang Wesel
o Pemegang wesel dapat mendiskontokan wesel ke pihak
lain sebelum tanggal jatuh tempo apabila ia
membutuhkan uang dengan segera.
o Pada pendiskontoan wesel, perusahaan menyerahkan
wesel kepada bank, kemudian bank membayar kepada
perusahaan dengan potongan (diskonto) tertentu.
o Besarnya diskonto dihitung sebagai berikut:
Diskonto = Nilai x % Diskonto x Periode memegang
Jatuh wesel bagi
tempo pendiskonto
Pendiskontoan Piutang Wesel
Contoh :
Pada tanggal 1 Nopember 2014, PT Adi Laksamana
mendiskontokan wesel berikut ke bank bni dengan diskonto 18
%. Nominal Rp 300.000. Tanggal Wesel 1 September 2014, jangka
waktu wesel 6 bulan, tanggal jatuh tempo 1 Maret 2015, dan
bunga wesel 24 %. Pendiskontoan dilakukan pada 1 Nopember
2014, maka bank BNI akan memegang wesel selama 4 bulan
terhitung mulai 1 Nopember 2014 sampai 1 Maret 2015.
Berapakah jumlah yang diterima oleh PT Adi Laksamana atau
yang dibayar oleh bank BNI pada tanggal pendiskontoan wesel
bunga dan wesel tak berbunga ?
Pendiskontoan Piutang Wesel
Jawaban :
Wesel tak berbunga :
Nilai Jatuh tempo = nilai nominal Rp 300.000
Diskonto :
Rp 300.000 x 18% x 4/12 Rp 18.000 -
Kas diterima Rp 282.000
Pendiskontoan Piutang Wesel
Jawaban :
Wesel berbunga :
Nilai nominal Rp 300.000
Bunga : Rp 300.000 x 6/12 x 24 % Rp 36.000 +
Nilai saat jatuh tempo Rp 336.000
Diskonto :
Rp 336.000 x 18% x 4/12 Rp 20.160 -
Kas diterima Rp 315.840
Pendiskontoan Piutang Wesel
o Pencatatan Pendiskontoan wesel tak berbunga :
Kas XX
Beban bunga XX
Piutang wesel Diskontoan XX
(Jurnal yang dibuat untuk masing-masing pihak)
Piutang wesel XX
Kas XX
Pendapatan bunga XX
(Jurnal yang dibuat oleh pihak pembayar/ bank)
Pendiskontoan Piutang Wesel
o Pencatatan Pendiskontoan wesel berbunga :
Kas XX
Piutang wesel Diskontoan XX
Pendapatan Bunga XX
(Jurnal yang dibuat untuk masing-masing pihak)
Kas XX
Beban bunga XX
Piutang wesel Diskontoan XX
(Jurnal yang dibuat jika diskontonya lebih besar
daripada bunga wesel)
Pendiskontoan Piutang Wesel
o Pencatatan Pendiskontoan wesel berbunga :
Piutang wesel XX
Pendapatan bunga XX
Kas XX
(Jurnal yang dibuat oleh pihak pembayar/ bank)
Piutang wesel XX
Kas XX
Pendapatan bunga XX
(Jurnal yang dibuat jika pihak pembayar
membebankan diskonto yang lebih besar dari bunga
wesel)
Piutang yang tidak dapat ditagih
o Penjualan secara kredit akan menimbulkan
keuntungan sekaligus kerugian.
o Kerugian yang dialami oleh perusahaan meningkat
karena meningkatnya jumlah piutang yang tidak
ditagih. Kerugian ini disebut beban piutang tak
tertagih.
Piutang yang tidak dapat ditagih
o Penjualan secara kredit akan menimbulkan
keuntungan sekaligus kerugian.
o Kerugian yang dialami oleh perusahaan meningkat
karena meningkatnya jumlah piutang yang tidak
ditagih. Kerugian ini disebut beban piutang tak
tertagih.
o Pencatatan :
Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha XX
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha XX
Penghapusan Piutang
o Apabila taksiran kerugian piutang benar-benar terjadi,
maka piutang harus kita hapus.
o Hanya pejabat berwenanglah yang boleh menyatakan
hapusnya piutang.
o Pencatatan penghapusan piutang:
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha XX
Piutang Usaha XX
Pencatatan kembali Piutang yang
telah dihapus
o Kadangkala perusahaan dapat menagih atau menerima
kas dari pelanggan yang sudah dihapus.
o Pencatatan penerimaan kas dari pelanggan yang sudah
dihapus memerlukan dua buah jurnal yaitu :
Piutang usaha xx
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha xx
(mencatat timbulnya kembali piutang)
Kas xx
Piutang usaha xx
(mencatat penerimaan kas)
Pencatatan kembali Piutang yang
telah dihapus
o Bisa menggunakan jurnal sebagai berikut :
Kas xx
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha xx
Taksiran Kerugian Piutang
Terdapat dua dasar untuk menaksir jumlah kerugian
piutang atau penurunan nilai piutang. Dua dasar
tersebut adalah :
a. Persentase dari penjualan satu periode
(Pendekatan laba rugi)
b. Persentase dari saldo piutang akhir periode
(Pendekatan neraca)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai