Anda di halaman 1dari 11

EVOLUSI

INVERTEBRATA AWAL
• Sejarah kehidupan dibumi baru dimulai sekitar 3,5 milyar
tahun lalu dengan munculnya mikroorganisme primitif
sederhana yaitu bakteri dan ganggang.
• Kemudian dilanjutkan pada masa proterozoikum sekitar 2,5
milyar – 290 juta tahun lalu mulai berkembangnya organisme
bersel tunggal menjadi bersel banyak yaitu enkaryotes dan
prokaryotes.
• Menjelang akhir masa proterozoikum, organisme lebih
kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak mulai muncul
dilautan. Invertebrata tersebut diantaranya yaitu ubur-ubur,
cacing, dan koral.
• Sebelum munculnya tumbuhan, fungi, dan hewan,
terdapat protista, turunan eukariotik yang paling awal dari
prokariot.
• Sebagian besar ahli sistematika setuju bahwa kingdom
hewan adalah monofiletik yaitu semua anggota dari suatu
kelompok taksonomi haruslah berasal dari satu nenek
moyang. Nenek moyang kemungkinan adalah suatu
protista berflagella pembentuk koloni yang hidup pada
masa prakambrium yang berkerabat dengan
choanoflagellata.
• Dari bentuk awal yang menyerupai flagellata kemudian
timbul flagellata yang menyerupai flagellata yang ada
sekarang.
• Organisme inilah yang kemudian mewakili kelompok
protozoa, yang kemudian dari radiasi yang bersifat
adaptatif timbullah protozoa-protozoa yang lain, yaitu
kelompok ameboid, kelompok yang bersilia, dan protozoa
yang bersifat parasit.
• Dari hewan bersel satu, terjadi perubahan yang berupa
hewan bersel banyak, diduga bahwa hewan bersel
banyak mula-mula berbentuk bola yang berongga, terdiri
dari sel-sel yang hanya satu lapis saja.
• Alga dan protozoa sekarang ini merupakan hasil radiasi
yang pertama, sedangkan blastea tidak lagi dijumpai,
kecuali dalam bentuk blastula dalam perkembangan
embrio makhluk hidup bersel banyak. Bentuk blastea
merupakan bentuk yang memungkinkan untuk
berkembang lebih jauh yaitu pada radiasi kedua dan
ketiga.
Radiasi kedua

• Dari tingkat blastula, embrio hewan berkembang ke arah


tingkat gastrula, sehingga terjadi 2 lapisan, yaitu lapisan
dalam (endoderma) dan lapisan luar (ektoderma). Dalam
tingkat gastrula hewan tersebut berkembang menjadi
dewasa. Contoh hewan diploblastik adalah Porifera dan
Coelenterata.
• Kemungkinan lain, bahwa setelah melalui tingkat blastula
dan gastrula, embrionya tidak berkembang menjadi
hewan dewasa, tetapi antara lapisan endoderma dan
lapisan ektoderma, terbentuklah lapisan mesoderma.
Radiasi yang ketiga

• Tipe-tipe triploblas dapat digolongkan dalam 4 kelompok


besar, hewan hewan berikut ini karena meskipun
mempunyai mesoderma tetapi berbeda asalnya (dari
bagian mana)
Kelompok I
• Pada kelompok I ini bagian di kanan dan kiri dari
mesoderma membentuk benjolan yang kemudian meluas
sehingga mengisi ruangan di antara ektoderma dan
endoderma. Ruang yang terbentuk disebut coelom.
Karena coelom bentuk asalnya dari endoderma maka
disebut enterocoelmata.
Kelompok ll
• Pada kelompok II mesoderma berasal dari ektoderma.
Ektoderma melepaskan kelompok-kelompok sel dalam
ruangan di antara endoderma dan ektoderma, sehingga
mesodermanya kompak dan tidak dijumpai coelom.
Hewan yang tidak memiliki coelom termasuk dalam
acoelomata.
Kelompok III
• Pada kelompok III ini mesoderma terbentuk dari
endoderma maupun ektoderma, hanya saja setelah
mesoderma terbentuk maka terjadi celah yang kemudian
berkembang menjadi coelom (rongga tubuh). Coelom
tersebut dinamakan schizocoel, hewan yang memiliki
schizocoel disebut schizocoelomata.
Kelompok IV
• Pada kelompok IV, mesoderma dibentuk oleh ektoderma,
hanya saja mesoderma tak memenuhi ruangan
seluruhnya, sehingga dengan demikian ruangan tidak
dibatasi oleh mesoderma tetapi oleh ektoderma. Oleh
karena itu, coelom tersebut dinamakan pseudocoel.
Hewan yang memiliki pseudocoel termasuk dalam
pseudocoelomata. Contohnya: Rotifera dan cacing gilik
atau nematoda.

Anda mungkin juga menyukai