Virda Maharani
Dr. Bambang Harijono, SpAn, KNA
Departemen Anestesi dan Terapi Intensive
RS.dr. Soetomo, Surabaya
Mengerti fisiologi dasar tentang Oksigen
Tujuan Obyektif
Merupakan pekerjaan rutin dalam merawat pasien
Terapi Oksigen
Sebagai sumber energi, disamping glukosa
Metabolisme aerobic
Manfaat Oksigen
Faktor-faktorYang Mempengaruhi
Terjadinya Hipoksia
• Kadar oksigen yang kita inspirasi rendah
• Gangguan jalan nafas dan pernafasan
• Gangguan diffusi
• Gangguan transport oksigen
• Gangguan ekstraksi oksigen
• Gangguan penggunaan oksigen jaringan
Mencegah terjadinya
hipoksia.
Meningkatkan kadar
oksigen inspirasi (FiO2).
Cara Terapi Oksigen Pada
Umumnya
Meningkatkan tekanan
oksigen (hiperbarik)
KeadaanYang Memerlukan Terapi Oksigen
• Gagal nafas.
• Shock.
• Akut myocard infark.
• Payah jantung.
• Keracunan Carbonmonooksida.
• Trauma multiple berat.
• Luka bakar > 25%.
• Pasca operasi.
• Sepsis.
Pertukar Ekstraksi
Perfusi Transpor
an gas di oksigen/
Ventilasi. paru- t oksigen
paru – Oksigen
paru. di darah.
paru. uptake.
FaktorYang Mempengaruhi
Transmisi Oksigen Dari Alveoli Ke
Sistem Kapiler.
Ventilasi
Right to Gangguan Cardiac
perfusi
left shunt. diffusi. output.
mismatch.
Oxygen carriying capacity.
Kadar Hb.
Saturasi oksigen.
Cardiac output.
CaO2 =20,8
ml
1,34 merupakan konstanta (banyaknya ml oksigen yang terikat setiap 1 g Hb).
Oxygen Delivery ( DO2)
Banyaknya oksigen yang disuplai ke jaringan
Oxygen Content
DO2 ± 1000 ml / menit
Oxygen Consumsion.
Oxygen Content Venous
Cardiac Output
Konsumsi Oksigen
Resistensi
Prinsip Alat paru minimal.
Terapi Oksigen
Effisien dan
ekonomis.
Nyaman bagi
pasien.
Fixed System
(FiO2 tidak dipengaruhi faktor pasien)
• SistemVenturi – High Flow
• Low Flow Breathing Circuits (CPAP, BAG-MASK, JACKSON-REES, MESIN
ANESTHESIA
Bayi – Anak :
• Head – Box
• Inkubator
Nasal Prong / Nasal Canula
Flow rate 2-4 l/ml
Keuntungan :
Mudah penggunaan
Ringan
Ekonomis
Disposable
Mobilisasi Pasien tidak terganggu
Kerugian :
Mudah lepas
Maksimum Fi O2 40%
Flow rate tinggi menyebabkan penderita tidak nyaman dan iritiasi mukosa
hidung.
Masker Oksigen
Digunakan bila, perlu pemberian oksigen secara cepat dan jangka
waktu tertentu.
Konsentrasi oksigen bervariasi antara 40-100%
Kerugian :
Tidak nyaman
Iritasi kulit akibat pemakaian masker secara ketat
Kontrol FiO2 sulit
Harus dilepas waktu penderita makan.
Komplikasi :
Bila pasien muntah dapat terjadi aspirasi
Dapat mengakibatkan retensi O2 dan Hipoventilasi kalau flow terlalu
rendah atau lubang ekshalasi tersumbat.
Macam-Macam Masker Oksigen
Simple Mask
FiO2 : 35-60% dengan flow 6-10 liter
Macam-Macam Masker Oksigen
Partial Rebreathing
FiO2 : 35-60% dengan flow 6-10 liter
Macam-Macam Masker Oksigen
Non Rebreathing
FiO2 ≥ 90% dengan flow > 10 liter bila tidak terjadi kebocoran
Nasal kateter/ nasal prong : • Bag valve mask:100%
24 – 40%
• CPAP : 100%
Masker sederhana/ simple
mask: 40 -60% • Ventilator : 100%.
Ventury mask:24-50% • Incubator : 40%.
Masker reservoir • Head box : 30 – 50%
rebreathing : 40-80%
Masker reservoir non
rebreathing :40- 90%
Retrolenthal Fibroplasia
Atelektasis
Oxygen Toxicity
Explosion
Efek Samping
Pemberian sesuai indikasi (4T 1W)
Tepat indikasi
Tepat dosis
Tepat waktu
Tepat cara pemberian
Waspada efek samping
Bila menggunakan oksigen konsentrasi tinggi, lama pemberian
seminimal mungkin, turunkan konsentrasi sesegera mungkin
Simple
masker
Masker Anestesi
Endotracheal Pediatri
Tube
Masker
NonRebreathing
Terima Kasih