Materi 1
Materi 1
IMAN
Iman menurut bahasa : At tashdiq,yang artinya
adalah pembenaran.
PERBUATAN LISAN
PERBUATAN TUBUH
Anda tahu manusia ?
Manusia terdiri dari beberapa organ
tubuh.Tangan,kaki,kepala,dan yang lainnya.Ketika
manusia memiliki organ tubuh yang lengkap,ia dikatakan
manusia yang utuh atau sempurna secara fisik.Apabila
manusia kehilangan salah satu dari organnya,ia masih
menyandang status sebagai manusia walaupun tidak utuh
lagi secara fisik.Begitupun dengan iman.Ketika hanya
memenuhi sebagian unsur saja,maka masih dikatan
beriman walaupun imannya tidak sempurna.Namun tidak
bisa sepenuhnya iman dapat dianalogikan pada manusia
dan organ tubuh,karena pada hal tertentu iman dapat
dikatakan hilang ketika hilang sebagian unsurnya.
Kapan seseorang dikatakan
mu’min?
Perhatikan penggalan hadits nabi SAW yang diriwayatkan oleh imam
Muslim dalam shahihnya :
‘Ketika Rasulullah ditanya oleh jibril,apakah iman itu ? .Beliau SAW
menjawab,engkau beriman kepada Allah,kepada para malaikat-
Nya,kepada kitab – kitab-Nya,kepada para rasul-Nya,kepada hari
akhir,kepada keputusan Allah yang baik maupun yang buruk.’
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Al-Thalaq: 2-3)
3.Takwa merupakan sebab dimudahkannya urusan .
2. Iman
Tanpa keimanan tidak mungkin seseorang mencapai kepada derajat takwa
“Barang siapa yang Allah hendak jadikan dia orang baik, maka dia akan diberi
faham tentang Islam”
4. Amal
Setelah kita mengetahui, faham dan yakin dengan ilmu-ilmu
Islam, kita mesti bertindak dan mengamalkannya. Perintah fardhu
dan sunnah mesti dilaksanakan,haram dan makruh mesti
ditinggalkan. Buah ilmu itulah amalnya. Jadi sekiranya ilmu itu
tidak diamalkan, jadilah ilmu yang tidak berbuah. Pepatah Arab
mengatakan:”Ilmu yang tidak diamalkan laksana pohon tidak
berbuah”.
Usaha kita tidak memberi bekas walaupun usaha itu diperintahkan oleh
Allah. Kita sudah belajar, tetapi ilmu itu sebenarnya tidak memberi
bekas. Kita bermujahadah, tetapi usaha kita memperbaiki diri itu tidak
memberi bekas.Yang memberi bekas hanyalah Allah. Allah-lah yang
menghitamputihkan nasib kita. Begitulah keyakinan kita. Sebab itu kita
mesti selalu panjatkan doa kepada Allah agar Allah senantiasa
memberikan hidayah dan taufik kepada kita.
TAUHID
Tauhid menurut bahasa merupakan bentuk masdar dari fi’il
wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid) yang artinya
menjadikan sesuatu satu saja.
Secara istilah syar’i, makna tauhid adalah menjadikan Allah
sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala
kekhususannya (Syarh Tsalatsatil Ushul, 39).
Dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa banyak
hal yang dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi berupa
Malaikat, para Nabi, orang-orang shalih atau bahkan makhluk
Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya
menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan saja.
PEMBAGIAN TAUHID
1.Tauhid Rububiyyah
adalah mentauhidkan Allah dalam kejadian-kejadian yang hanya bisa dilakukan
oleh Allah, serta menyatakan dengan tegas bahwa Allah Ta’ala adalah Rabb, Raja,
dan Pencipta semua makhluk, dan Allahlah yang mengatur dan mengubah
keadaan mereka. (Al Jadid Syarh Kitab Tauhid, ). Meyakini rububiyah yaitu
meyakini kekuasaan Allah dalam mencipta dan mengatur alam semesta,
misalnya meyakini bumi dan langit serta isinya diciptakan oleh Allah, Allahlah
yang memberikan rizqi, Allah yang mendatangkan badai dan hujan, Allah
menggerakan bintang-bintang, dan yang lainnya.
َ ُّت َوالن
ور ُّ ض َو َجعَ َل
ِ الظلُ َما َ ت َو ْاْل َ ْر
ِ س َم َاوا ِ َّ ِ ْال َح ْم ُد
َّ َلِل الَّذِي َخلَقَ ال
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
Mengadakan gelap dan terang” (QS. Al An’am: 1)
• Tauhid rububiyyah ini diyakini semua orang baik mu’min, maupun
kafir, sejak dahulu hingga sekarang.
Hal ini dikhabarkan dalam Al Qur’an:
• Makna ibadah adalah semua hal yang dicintai oleh Allah baik
berupa perkataan maupun perbuatan.Maksud yang dicintai Allah
yaitu segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah dan
Rasul-Nya, segala sesuatu yang dijanjikan balasan kebaikan bila
melakukannya. Seperti shalat, puasa, bershodaqoh,
menyembelih. Termasuk ibadah juga berdoa, cinta, bertawakkal,
istighotsah dan isti’anah,dan yang lainnya.
Maka seorang yang bertauhid uluhiyah hanya meyerahkan semua
ibadah ini kepada Allah semata, dan tidak kepada yang lain.
Sedangkan orang kafir jahiliyyah selain beribadah kepada Allah
mereka juga memohon, berdoa, beristighotsah kepada selain Allah.
Dan inilah yang diperangi Rasulullah, ini juga inti dari ajaran para
Nabi dan Rasul seluruhnya, mendakwahkan tauhid uluhiyyah.
“Sungguh telah kami utus Rasul untuk setiap uumat dengan tujuan
untuk mengatakan: ‘Sembahlah Allah saja dan jauhilah thagut‘” (QS.
An Nahl: 36)
3.Tauhid Al Asma’ was Sifat
Adalah mentauhidkan Allah Ta’ala dalam penetapan nama dan
sifat Allah, yaitu sesuai dengan yang Ia tetapkan bagi diri-Nya
dalam Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam. Cara bertauhid asma wa sifat Allah ialah dengan
menetapkan nama dan sifat Allah sesuai yang Allah tetapkan
bagi diri-Nya dan menafikan nama dan sifat yang Allah nafikan
dari diriNya, dengan tanpa tahrif, tanpa ta’thil dan tanpa takyif
(Syarh Tsalatsatil Ushul).