Anda di halaman 1dari 13

Syariah Banking

Syariah Banking System, Syariah Institution, Dewan


Pengawas Syariah, Funding Products, Placement Product,
Service Product
Definisi Bank Syariah

Bank yg menjalankan usahanya (funding, financing, and services


berdasarkan prinsip Syariah.

Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan


hukum islam antara bank dan pihak lain utk penyimpanan
dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan
lainnya yg dinyatakan sesuai dgn syarat Syariah, antara
lain :
 Mudharabah
 Musyarakah
 Murabahah
 Ijarah
 Ijarah Muntahiyyah bit Tamlik (IMBT)

UU No.10 tahun 1998, tentang perbankan


Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank yg melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah yg dlm kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja di kantor pusat


Bank Umum konvesional yg menjalankan usaha perbankan
Syariah dan berfungsi sebagai kantor induk dr kantor2 cabang
Syariah.
Tugas UUS adalah sbb :
a. Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kantor cabang
Syariah.
b. Melaksanakan fungsi treasury (bendahara) dalam rangka
pengelolaan dan penempatan dana yg bersumber dr kantor2
cabang Syariah.
c. Menyusun laporan keuangan konsolidasi dr seluruh kantor2
cabang Syariah
d. Melaksanakan tugas penatausahaan laporan keuangan kantor2
cabang Syariah.
Kelembagaan

Dewan Syariah Nasional : Dewan yg dibentuk oleh Majelis Ulama


Indonesia yg bertugas dan memiliki kewenangan utk menetapkan
fatwa ttg produk dan jasa dlm kegiatan usaha Bank yg melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah

Dewan Pengawas Syariah : Dewan yg melakukan pengawasan thd


penerapan prinsip syariah dlm kegiatan usaha bank

Direktorat Perbankan Syariah BI : Direktorat khusus yg mengurusi


perbankan Syariah
Pemimpin Unit Usaha Syariah (UUS) : Minimal pejabat eksekutif 1
level dibawah direksi
Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) : Lembaga
penyelesaian perselisihan Syariah tingkat nasional
Pengadilan Agama : Pengadilan yg berwenang menyelesaikan
perkaran perselisihan Syariah
KEGIATAN USAHA BANK SYARIAH

1. Penghimpunan Dana :

a. Giro  berdasarkan prinsip Al-wadiah


b. Tabungan  berdasarkan prinsip Al-wadiah dan
atau Al-Mudharabah
c. Deposito  berdasarkan prinsip Al-Mudharabah

2. Penyaluran Dana :

a. Prinsip Jual beli (Bai’) al-Murabahah, as-Salam,


al-Istishna
b. Prinsip Bagi Hasil (al- Mudharabah, al-Musyarakah)
c. Prinsip Sewa Menyewa (Ijarah)
d. Prinsip Pinjam Meminjam berdasarkan akad qardh
KEGIATAN USAHA BANK SYARIAH

3. Jasa Perbankan Syariah Lainnya :


Jasa yang diberikan kepada nasabah berdasarkan
akad dengan mendapatkan imbalan,
a. Al Wakalah
b. Al Hawalah
c. Al Kafalah
d. Al Rahn
KEGIATAN MENGHIMPUN DANA

Prinsip Al-Wadi’ah :

 Keuntungan/kerugian dari penyaluran dana menjadi


hak milik bank sedangkan pemilik dana tidak
memperoleh imbalan atau menanggung kerugian.

 Manfaat yg diperoleh adalah jaminan keamanan


serta fasilitas pelayanan giro dan tabungan lainnya.

 Bank dapat memberikan bonus kepada pemilik dana


namun tidak ada perjanjian di muka.

 Terhadap pembukaan rekening bank dapat


mengenakan biaya administrasi dan dinyatakan
dalam nominal.
KEGIATAN MENGHIMPUN DANA

Prinsip Al-Mudharabah :

 Apabila ada keuntungan maka dibagi menurut


kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.

 Kerugian karena bukan kelalaian pengelola maka


merupakan tanggung jawab pemilik modal.

 Kerugian karena kelalaian pengelola maka


merupakan tanggung jawab pengelola.
KEGIATAN MENYALURKAN DANA

1. Prinsip jual beli


Pembiayaan modal kerja dan produksi
 Murabahah : Transaksi jual beli barang dgn
tambahan keuntungan yang disepakati.

Contoh :
Harga mesin : Rp. 1.000.000.000
Margin : Rp. 315.000.000
(berdasarkan tingkat bagi hasil 31.5% utk 3 th)
Harga jual bank : Rp. 1.315.000.000
Uang Muka : Rp. (300.000.000)
Angsuran : Rp. 1.015.000.000
Cicilan per bln : Rp. 1.015.000.000/36 = Rp. 28.194.445
KEGIATAN MENYALURKAN DANA
2. Prinsip Bagi Hasil :
A. Musyarakah :
Akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana atau keahlian dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai
kesepakatan

B. Mudharabah :
Perjanjian kerja sama antara dua pihak di mana pihak pertama
menyediakan seluruh modal sedangkan pihak lainnya menjadi
pengelola. Keuntungan dibagi berdasarkan perjanjian atau
kesepakatan, sedangkan bila mengalami kerugian disebabkan
bukan oleh pengelola maka merupakan tanggung jawab
pemilik modal
KEGIATAN MENYALURKAN DANA

3. Prinsip Sewa Menyewa:

A. Al-Ijarah:
Pemindahan hak guna/manfaat atas suatu barang
atau jasa dengan membayar sewa untuk jangka
waktu tertentu tanpa diikuti pemindahan hak
kepemilikan atas barang tersebut

B. Al-Ijarah Al Muntahiya bit-tamlik :


perjanjian yang merupakan kombinasi antara jual beli
dan sewa menyewa di mana penyewa diberi hak
untuk membeli pada akhir akad
KEGIATAN MENYALURKAN DANA

4. Prinsip pinjam meminjam berdasarkan akad qardh

Pinjaman yang diberikan kepada nasabah tidak


disertai tambahan pada saat
pengembaliannya. Namun bank mengenakan
uang administrasi serta adanya jaminan.
Umumnya disalurkan untuk membantu
pengusaha kecil
Perbedaan Sistem Bunga / Prinsip Syariah
konvensional Islam
Dasar perjanjian Tidak berdasarkan Berdasarkan keuntungan /
penentuan bunga / imbal keuntungan / kerugian kerugian
Dasar perhitungan bunga / Presentase tertentu dr Nisbah bagi hasil
imbalan pinjaman berdasarkan keuntungan
yg diperoleh
Kewajiban membayaran a. Tetap hrs bayar a. Imbalan dibayar bila
bunga / imbalan meskipun usaha usaha nasabah untung.
nasabah merugi Bila merugi, kerugian
b. Besarnya bunga tetap ditanggung kedua
pihak
b. Besarnya imbalan
disesuaikan
keuntungan

Persyaratan Jaminan Muntlak diperlukan Tidak muntak


obyek usaha yg dibiayai Tdk ada pembatasan Jenis usaha harus
jenis usaha sepanjang sesuai syariah
bankable
Kedudukan sistem Pengenaan bunga Pembayaran imbalan
bunga berdasarkan sifatnya haram berdasarkan bagi hasil
prinsip syariah adalah halal.

Anda mungkin juga menyukai