SDA Hutan
SDA Hutan
2. Sebagai sumber bahan-bahan produk ekstraksi seperti kayu bakar, serat, buah
dan lain-lain.
4. Keperluan rekreasi.
1. Luas area hutan meliputi lebih kurang 74% dari total daratan Indonesia.
Dengan luas hutan ini, selain Brazil dan Kongo, Indonesia berpotensi sebagai
Negara pemasok kayu terbesar di dunia. Hutan Indonesia juga menyimpan
plasma nutfah yang beragam dan kaya akan satwa liar.
2. Sebagian besar terdiri dari hutan alam tropika basah, yang juga berfungsi
sebagai ‘system penunjang kehidupan’. Fungsi ini menjadi penting bagi dunia
karena vegetasi hutan melalui proses fotosintesis dan respirasi (pernapasan)
ikut berperan mengatur keseimbangan O2 dan CO2 atmosfer. Dengan luas
hutan yang dimiliki Indonesia dan peranan vegetasi hutan tersebut, Indonesia
juga dianggap sebagai paru-paru dunia.
3. Mengandung banyak jenis kayu komersial yang sudah dikenal luas di pasar
internasional dan diperlukan untuk bahan baku industri.
Penyebab Kerusakan Hutan
Sistem perladangan berpindah. Sistem ini dilakukan oleh penduduk yang tinggal di
kawasan atau di pinggir hutan. Pertanian yang dilakukan masih sederhana yaitu
dengan cara menebang pohon dan setelah kering dibakar. Tanah dimanfaatkan
hanya 3-4 tahun.
Bencana Alam. Kerusakan hutan karena bencana alam relative kecil kecuali jika
terjadi kebakaran hutan karena petir.
Dampak Kerusakan Hutan
1. Tingginya kandungan lumpur atau sedimentasi di sungai, waduk, danau atau pantai
2. Banjir pada musim hujan dan kekurangan air pada musim kemarau
3. Fluktuasi debit air sungai yang besar antara musim hujan dengan musim kemarau
4. Makin sering terjadi gangguan satwa liar terhadap permukiman dan usaha tani
penduduk sekitar hutan.
5. Berkurangnya sumber oksigen dan terjadinya peningkatan konsentrasi CO2 di
atmosfer yang dapat menaikkan suhu permukaan bumi.
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2 fotosintesis
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O respirasi
Dengan proses fotosintesis dan respirasi di atas, secara alamiah konsentrasi CO2
di atmosfer mencapai keseimbangan yang dinamis. Akan tetapi jika hutan terbakar
maka karbon yang terikat dalam bahan organik (biomassa) akan masuk ke udara
dalam bentuk CO2 sehingga kadarnya meningkat.
PENANGGULANGAN KERUSAKAN HUTAN
1. Membina masyarakat peladang berpindah menjadi petani menetap.
4. Melakukan reboisasi atau penanaman kembali kawasan hutan yang telah rusak.
8. Menghasilkan bahan organik berupa serasah yang menjadi unsur hara untuk kesuburan
perairan pantai
Emisi gas yang penting dan banyak dari hutan gambut adalah karbon dioksida
(CO2) dan metana (CH4). Gas metana cukup banyak dihasilkan hutan gambut, jika
kedalaman air tergenang kurang dari 50 cm. semakin dalam genangan air ,
semakin sedikit emisi gas metana yang dihasilkan dan dilepaskan ke atmosfer.
TERIMAKASIH