Anda di halaman 1dari 41

METODE SIMPLEKS

METODE SIMPLEKS
 Merupakan metode yang biasanya digunakan
untuk memecahkan setiap permasalahan pada
PL yang kombinasi variabelnya terdiri dari 3
variabel atau lebih.
 Metode yang secara matematis dimulai dari
pemecahan dasar yang feasibel (basic feasible
solution) ke pemecahan dasar lainnya yang
dilakukan berulang-ulang (iteratif) sehingga
tercapai suatu penyelesaian yang optimun.
SYARAT DAN SIFAT METODE SIMPLES
Syarat :
Model ke PL harus diubah dulu ke dalan bentuk umum
yang dinamakan “bentuk baku” ( standar form).

Sifat Bentuk Baku :


 Semua batasan adalah persamaan ( dengan tidak
ada nilai negatif pada sisi kanan)
 Semua variabel tidak ada yang bernilai negatif dan

 fungsi tujuan dapat berupa minimalisasi atau


maksimalisasi
 Konstanta sisi kanan utk setiap kendala adalah non
negatif ( >=0)
 Pertanyaannya : Bagaimana jika kita menemukan
soal yang tidak standar? Maka lakukan standarisasi!

 X1 <= 8 diubah menjadi X1 + X3 = 8 ( var. slack)


 2X1 + 3X2 >= 20 2X1 + 3X2 - X3 ( Var. surplus)
 3 X1 – 2 X2 = -8 -3X1 + 2X2 = 8 ( kostanta sisi kanan )
 X1 tidak dibatasi tanda X1 = S1 – S2 ( tanda
variabel )
BENTUK UMUM MODEL PL

KETERANGAN
TAHAPAN TRANSFORMASI KE BENTUK
STANDAR (1)

 Fungsi Pembatas
 Suatu fungsi pembatas yang mempunyai tanda <= diubah
menjadi suatu bentuk persamaan ( bentuk standar)
dengan cara menambahkan suatu variabel baru yang
dinamakan slack variabel.
 Banyaknya slack variabel bergantung pada fungsi
pembatas.

 Fungsi Tujuan
 Dengan adanya slack variabel pada fungsi pembatas,
maka fungsi tujuan juga harus disesuaikan dengan
masukkan unsur slack varaibel ini.
 Karena slack variabel tidak mempunyai kontribuso apa-
apa terhadap fungsi tujuan, maka kontanta untuk slack
variabel tersebut dituliskan nol.
BENTUK STANDAR METODE SIMPLEKS
TAHAPAN TRANSFROMASI KE BENTUK
STANDAR (2)

 Setelah fungsi batasan diubah kedalam bentuk


persamaan ( bentuk standar), maka untuk
menyelesaian masalah PL dengan metode
simpleks menggunakan kerangka tabel yang
disebut dengan tabel simpleks
 Tabel ini mengatur model ke dalam suatu
bentuk yang memungkinakn untuk penerapan
perhitungan matematis menjadi lebih mudah.
TABEL SIMPLEKS
KETENTUAN
 Nilai Kanan ( NK / RHS) fungsi tujuan HARUS NOL
 Nilai Kanan (RHS) fungsi kendala HARUS POSITIF.
Apabila negatif, maka nilai tersebut dikalikan -1
 Fungsi kendala dengan tanda “<“ harus diubah ke
bentuk “=“ dengan menambahkan variabel
slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut juga
variabel dasar.
 Fungsi kendala dengan tanda “>” diubah ke bentuk
“<“ dengan cara mengalikan dengan -1, lalu diubah
ke bentuk persamaan denan ditambahkan variabel
slack. Kemudian karena RHS-nya negatif, dikalikan
lagi dengan -1 dan ditambah artificial variabel (M).
 fungsi kendala dengan tanda “=“ harus ditambah
dengan artificial variabel (M)
LANGKAH-LANGKAH METODE SIMPLEKS
 Rumuskan persoalan PL kedalam model umum
PL ( fungsi tujuan dan fungsi pembatas)
 Ubah model umum PL menjadi model simpleks :
a) Fungsi pembatas : Tambahkan slack variabel (
surplus variabel, atau variable buatan/ artificial
variabel)
b) Fungsi Tujuan :
Ubah bentuk fungsi tujuan eksplisit menjadi
persamaan bentuk implisit
 Tambahkan/kurangi dengan slack variabel (Surplus
var) yang bernilai nol.
o Formulasikan ke dalam Tabel Simpleks
o Lakukan langkah2 peneyelesaian.
CONTOH 1
 Maksimunkan Z = 3X1 + 5X2
 Dengan batasan ( constrain)
1. 2X1 <= 8
2. 3X2 <= 15
3. 6X1 + 5X2 <= 30
Langkah 1 :
Mengubah fungsi tujuan dan fungsi pembatas/kendala.

 Fungsi Tujuan
Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi Z – 3X1 – 5X2 = 0 (
karena fungsi tujuan harus diubah ke bentuk implisit)

 Fungsi Pembatas/ Fungsi Kendala ( diubah menjadi


“=“ dgn menambahkan variabel slack)
(1) 2X1 <= 8 menjadi 2X1 + X3 = 8

(2) 3X2 <= 15 menjadi 3X1 + X4 = 15

(3) 6X1 + 5X2 <= 30 menjadi 6X1 + 5X2 + X5 = 30

#Nb : X3, X4, X5 = Variabel Slack = var. tmbahan yang


mewakili tingkat pengangguran atau kapasitas yang
merupakan batasan.
 Fungsi Tujuan : Maksimunkan Z – 3X1 – 5X2 =
0
 Fungsi Batasan :

(1) 2X1 + X3 = 8

(2) 3X2 + x4 = 15

(3) 6X1 + 5 X2 +X5 = 30

Setelah itu, masukkan ke dalam tabel Simpleks


 Beberapa istilah dlm metode simpleks
 NK adalah nilai kanan persamaan yaitu nilai
dibelakang tanda sama dengan (=).Untuk batasan 1
sebesar 8, batasan 2 sebesar 15 dan batasan 3
sebesar 30
 variabel dasar adalah variabel yg nilainya sama
dengan sisi kanan dari persamaan. Pada persamaan
2X1 + X3 = 8, kalau belum ada kegiatan apa-apa,
berarti nilai X1 = 0 dan semua kapasitas masih
menganggur, maka pengangguran ada 8 satuan atau
nilai X3 = 8. pada tabel tersebut nilai variabel dasar (
X3,X4,X5) pada fungsi tujuan pada tabel permulaan
harus 0 dan nilai pada batasan2 bertanda positif.
Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi Z – 3X1 – 5X2 = 0

(1) 2X1 <= 8 menjadi 2X1 + X3 = 8


(2) 3X2 <= 15 menjadi 3X2 + X4 = 15
(3) 6X1 + 5X2 <= 30 menjadi 6X1 + 5X2 + X5 = 30

1. Tabel Simpleks Pertama

Var Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Dsr
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30
LANGKAH 3 : MEMILIH KOLOM KUNCI

 Kolom Kunci adalah kolom yg merupakan dasar


untuk mengubah tabel simplek. Pilihlah kolom
yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan
yang bernilai negatif dengan angka
terbesar. Dalam hal ini, kolom X2 dengan nilai
pada baris persamaan tujuan -5. berilah tanda
segi empat pada kolom X2 seperti tabel berikut
X2 mempunyai nilai
Var Z X1 X2 X3 X4 X5 NK negatif terbesar. Jadi
Dsr akan menjadi kolom
Z 1 -3 -5 0 0 0 0 Kunci dgn nilai -5
X3 0 2 0 1 0 0 8
Jika suatu tabel tdk
X4 0 0 3 0 1 0 15 memiliki nilai negatif
X5 0 6 5 0 0 1 30 maka tabel tersebut
tidak bisa
dioptimalkan lagi.
LANGKAH 4 : MEMILIH BARIS KUNCI
 Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar utk mengubah
tabel simpleks dgn cara mencari indeks tiap-tiap baris dengan
membagi nilai pada kolom NK dengan nilai yang sebaris
pada kolom kunci.
 Indeks = (Nilai Kolom NK) / (Nilai kolom Kunci)
Untuk baris batasan 1 besarnya indeks = 8/0 = ~, baris batasan 2 =
15/3 = 5, dan baris batasan 3 = 30/5 = 6. Pilih baris yang mempunyai
indeks positif dengan angka terkecil. dalam hal ini batasan ke-
2 yg terpilih sebagai baris kunci. Nilai yang masuk dalam kolom
kunci dan juga masuk dalam baris kunci disebut angka kunci

Langkah 5 : Mengubah nilai-nilai baris kunci


Nilai baris kunci diubah dgn cara membaginya dengan angka kunci,
seperti tabel berikut. Bagian bawah ( 0/3=0; 3/3=1 ; 0/3 = 0; 1/3 =1/3
; 0/3 = 0; 15/3 = 5). Gantilah variabel dasar pada baris tersebut
dengan variabel yg terdapat pada kolom kunci.
TABEL 3 : CARA MENGUBAH NILAI BARIS
KUNCI Kolom
KUNCI
Setelah itu, membuat
nilai perpotongan
Var Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Indek antara baris kunci dgn
Dsr s kolom kunci bernilai 1
dgn cara membagi
Z 1 -3 -5 0 0 0 0 seluruh baris kunci
X3 0 2 0 1 0 0 8 8/0 = dibagi 3
~
X4 0 0 3 0 1 0 15 15/3 = BARIS
5 KUNCI
X5 0 6 5 0 0 1 30 30/5
=6 Setelah menemukan nilai
baris kunci terbaru, maka
Z selanjutnya kita buat nilai
0 disemua nilai di kolom
X3 kunci.
- 5 harus diubah
X2 0 0 1 0 1/3 0 15/3 =
menjadi 0
5 - 0 tdk perlu diubah
X5 - 5 harus menjadi 0

Sehingga menyisakan nilai


0/3 0/3 1/3 0/3
0/3 3/3
1

Nilai Baris Kunci Terbaru


LANGKAH 6 : MENGUBAH NILAI SELAIN PADA
BARIS KUNCI

 Ada dua cara : Gauss Jordan & Penjumlahan.


 Rumus :

Baris Baru = baris lama – ( Koef. Kolom Kunci x nilai baru


baris kunci)

Baris Pertama ( Z)

[-3 -5 0 0 0 0]
(-5) [0 1 0 1/3 0 5 (- )
Nilai = -3 0 0 5/3 0 25
Baru
 Nilai Baris ke-2 ( Batasan 1- X3)

2 0 1 0 0 8

0 0 1 1 1/3 0 5 (-)
Nilai 2 0 1 0 0 8
Baru =

Karena pada kolom kunci sudah bernilai 0 maka tidak


perlu di proses. Maka nilai baru pada baris ke 2 akan
sama dgn nilai lama
 Baris ke -3 Batasan 2 – X5)

6 5 0 0 1 30

(5) 0 1 0 1/3 0 5 (-)

Nilai
Baru 6 0 0 -5/3 1 5
=

Tabel pertama nilai lama dan tabel kedua nilai baru.


Setelah kita mendapatkan nilai masih dari baris per
baris selain baris kunci maka kita akan mendapatkan
tabel simpleks baru
 Tabel Simpleks Baru

Var Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Dasar
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
X3 0 2 0 1 0 0 8
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X5 0 6 0 0 -5/3 1 5

Dari tabel ini, selanjutnya yang


dilakukan adalah melanjutkan
perbaikan
LANGKAH 7 : MELANJUTKAN PERBAIKAN
 Ulangi langkah2 perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah ke 6 untuk memperbaiki
tabel-tabel yang diubah/ diperbaiki nilainya. Perubahan baru berhenti setelah pada baris
pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai negatif. Mulai dari melihat kolom kunci,
mencari baris kunci, mengubah nilai perpotongan antara baris kunci dan kolom
kunci menjadi 1, membuat 0 pada kolom kunci dsb.


Var Z X1 X2 X3 X4 X5 NK Ind
Dsr eks 1. Melihat kolom kuci dgn
melihat nilai negatif
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25 terbesar pada fungsi
X3 0 2 0 1 0 0 8 8/2 tujuan yaitu -3.
Sehingga X1 akan
=4 menjadi kolom kunci
X4 0 0 1 0 1/3 0 5 baru.
2. Setelah itu cari indeks
X5 0 6 0 0 -5/3 1 5 5/6 3. Setelah menemukan
= nil.minimun maka kita
dapat perpotongannya
min hrs bernilai 1
Z 1 4. Ubah nilai di kolom
kunci bernilai 0.
X3 0
X2 0
X1 0 6/6 0 0 - 1/6 5/6
5/18
 Selanjutnya kita mengubah nilai yg di kolom kunci
bernilai 0 dengan rumus : Baris Baru = baris lama
– ( Koef. Kolom Kunci x nilai baru baris kunci)
 Nilai Baru Baris -1 (Z)

-3 0 0 5/3 0 25
(-)
(-3) [1 0 0 - 1/6 5/6
5/18
Nilai = [0 0 0 5/6 1/2 271/
Baru 2

 Baris ke-2 ( Batasan 1 – X3)


2 0 1 0 0 8
(-)
(2) [1 0 0 - 1/6 5/6
5/18
Nilai = [0 0 1 5/9 -1/3 6/3
Baru
 Baris ke-3 tidak berubah karena nilai pada kolom
kunci = 0
0 1 0 1/3 0 5
(0)
1 0 0 -
5/18 1/6 5/6 (-)
Nilai
Baru 0 1 0 1/3 0 5
 Tabel Simpleks Final hasil Perubahan
Variabel Z X1 X2 X3 X4 X5 NK
Dasar
Z 1 0 0 0 5/6 1/2 271/2
X3 0 0 0 1 5/9 -1/3 6/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5

 Perhatikan pada fungsi tujuan. Tidak ada lagi nilai minus


sehingga jika tidak ada nilai negatif pada fungsi tujuan
maka proses distop. Dimana nilai X1 bernilai 5, X2 = 5
dan Z = 27,5 atau 271/2

Dari tabel final didapat


X1 = 5
X2 = 5
Zmaksimun = 271/2
CONTOH 2
 fungsi Tujuan : Maksimumkan :
Z = 8X1 + 6X2

 Fungsi Pembatas :
Bahan A : 4X1 + 2X2 <= 60
Bahan B : 2X1 + 4X2 <= 48
X1,X2 >= 0
METODE SIMPLEKS ( MINIMASI)
 Metode minimasi biasanya digunakan untuk
mencari biaya minimum dalam suatu produksi
perusahaan, sehingga didapatkan biaya terendah
untuk memproduksi suatu produk atau jasa.

 Untuk metode pemecahanya,kita dapat


mengubah fungsi tujuan minimasi menjadi
fungsi maksimasi dengan mengalikan fungsi
tujuan minimasi tersebut dengan -1, karena
maksimasi merupakan minimasi negatif.
ATURAN YANG DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK MEMUDAHKAN PENYELESAIAN:

Penyesuaian fungsi Koefisien fungsi tujuan


Batasan batasan
Maksimisasi Minimisasi

< Tambah slack variabel 0 0

= Tambah artificial -M M
variabel
> Kurang slack variabel 0 0

Dan tambah artificial -M M


variabel
 Minimalkan 3X1 + 5X2
 Dengan batasan ( constrain)
1. 2X1 = 8
2. 3X2 <= 15
3. 6X1 + 5X2 >= 30
LANGKAH PENYELESAIAN
 Fungsi tujuan agar menjadi maksimal dikalikan
dengan (-1)
 Jika kendala bertanda “=“, tambahkan ruas kiri satu
variabel tambahan berupa variabel artifisial .
 Jika kendala bertanda “>”, kurangkan ruas kiri dgn
variabel surplus dan tambahkan juga ruas kiri dgn
variabel artifisial.
 Masukkan / tambahkan pula variabel-variabel
surplus dan artifisial ke dalam fungsi tujuan, dimana
koefisien untuk var. surplus = 0 dan koefisien var.
artifiasial = M. (M adalah konstanta yang nilainya
sangat besar sekali, tapi berhingga, misalnya ribuan,
puluhan ribu,dst)
 Langkah 1 : Ubah Fungsi Tujuan dan Fungsi
Batasan

 Fungsi Batasan ( diubah menjadi kesamaan & di


tambah slack variabel)
1. 2X1 = 8 menjadi 2X1 + X3 = 8
2. 3X2 <= 15 mejadi 3X2 + X4 = 15
3. 6X1 + 5X2 >= 30 menjadi 6X1 + 5X2 – X5 + X6

Fungsi Tujuan
Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi (-Z) = -3X1 – 5X2 –MX3
– MX6
Di Maksimalkan –Z + 3X1 + 5X2 + MX3 + MX6
LANGKAH 2 : MENCARI NILAI Z BARU
 Masalah berikutnya yang muncul adalah setiap
variabel dasar (slack atau artificial variabel),
harus bernilai nol, sehingga MX3 dan MX6 di
atas harus di-nol-kan terlebih dahulu, sebelum
dipindah ke tabel simplex. Cara yang digunakan
adalah dengan mengurangi bilangan M tersebut
dengan bilangan M itu sendiri, yang
sebelumnya dikalikan dengan setiap nilai
batasan yang menyebabkan munculnya bilangan
M tersebut.
 Nilai Fungsi tujuan Terakhir adalah
Z 3 5 M 0 0 M 0
X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
 Cari nilai M pada X3
3 5 M 0 0 M 0
2 0 1 0 0 0 8

M
3-2M 5 0 0 0 M -8M

selanjutnya hilangkan nilai M yang ke 2


3-2M 5 0 0 0 M -8M
6 5 0 0 -1 1 30
xM
3-8M 5-5M 0 0 M 0 -38M
-8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M
 Tabel Simpleks yang Pertama

Var Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Ind
Dsr eks
Z -1 - - 0 0 M 0 -
8M+ 5M+ 38M
3 5
X3 0 2 0 1 0 0 0 8 4

X4 0 0 3 0 1 0 0 15 ~

X5 0 6 5 0 0 -1 1 30 5

 selanjutnya cari Kolom Kunci dgn negatif


terbesar yaitu X1 = -8M+3 & Baris kunci = 4
 Angka Kunci = 2
LAGKAH 4 : CARI NILAI BARIS KUNCI

Var Z x1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Ind
Z -1 - - 0 0 M 0 -
8M+ 5M+ 38M
3 5
X3 0 2 0 1 0 0 0 8 4
X4 0 0 3 0 1 0 0 15 ~
X5 0 6 5 0 0 -1 1 30 5
Z
X3
X1 0 1 0 1/2 0 0 0 4
x5

Nilai Kunci Baris Baru


 Baris Z

Z -8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M


-8M+3 1 0 1/2 0 0 0 4
0 -5M+5 - 0 M 0 -
4M+3/ 6M+12
2

 Batasan 2 ( X4) – Tidak Perlu di Cari


Z 0 3 0 1 0 0 15
0 1 0 1/2 0 0 0 4
 Batasan 3 ( X5)

Z 6 5 0 0 -1 1 30
6 1 0 1/2 0 0 0 4
0 5 3 0 -1 0 6

 Tabel Simpleks Setelah Perubahan


Var Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Dsr
Z -1 0 - - 0 M 0 -
5M+ 4M+ 6M+
5 3/2 12
X3 0 1 0 1/2 0 0 0 4
X4 0 0 3 0 1 0 0 15
X5 0 0 5 -3 0 -1 1 6
 Lanjutkan Untuk X2

Anda mungkin juga menyukai