SUKROSA Dosen : Dr. Tiah Rachmatiah, M, Si, Apt. Disusun oleh : Kelompok 4
Muhammad Fahmi Huwaidi 18334708
Aldi Muyaldi 18334713 Hendita Emy Susan 18334716 Vivi Afifah Nuryani 18334722 Gusti Ayu Putri Mei Restuti 18334723 Riri Yuliska 18334725 Yul Romito Silalahi 18334726
Institut Sains dan Teknologi Nasional
Jakarta 2019 Karbohidrat • karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. • Struktur Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu gugus –OH,gugus aldehida atau gugus keton. Aldehid dan keton adalah senyawa- senyawa sederhana yang mengandung sebuah gugus karbonil –sebuah ikatan rangkap C=O. • Sift –sifat karbohidrat a. Semua karbohidrat bersifat optis aktif b. Monosakarida dan disakarida c. Sifat Mereduksi d. Pembentukan Furfural e. Pembentukan Osazon • Klasifikasi karbohidrat dibagi menjadi 4 yaitu : a. Monosakarida b. Disakarida c. Oligosakarida d. Polisakarida • Uji karbohidrat a. Analisis kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas reaksi- reaksi warna yang dipengaruhi oleh produk- produk hasil penguraian gula dalam asam-asam kuat dengan berbagai senyawa organik, sifat mereduksi dari gugus karbonil dan sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang berdekatan. b. Analisis kuantitatif karbohidrat dalam suatu bahan yaitu dengan cara kimiawi, cara fisik, cara enzimatik atau biokimiawi dan cara kromatografi. • Uji benedict a. Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam larutan sampel. Prinsip dari uji ini adalah gugus aldehid atau keton bebas pada gula reduksi yang terkandung dalam sampel mereduksi ion Cu2+ dari CuSO4.5H2O dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap menjadi Cu2O. • Uji Barfoed Pada uji Barfoed untuk mendeteksi karbohidrat yang tergolong monosakarida. Endapan berwarna merah orange menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel. Ion Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan Cu2O (kupro oksida) berwarna merah bata. • Uji Molisch Uji Molisch ini adalah tes kimia sensitif untuk kehadiran karbohidrat, berdasarkan dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat atau asam klorida untuk menghasilkan aldehida, yang mengembun dengan dua molekul fenol (biasanya α- naftol, meskipun fenol lainnya (misalnya resorsinol, timol) juga memberikan produk berwarna), menghasilkan senyawa merah- atau ungu berwarna. • Uji Selliwanof Uji Seliwanoff digunakan untuk ketohesksosa. Reagen Ini terdiri dari resorsinol (C6H4(OH)) dalam 6M HCl. Konsentrasi asam klorida memungkinkan ketosa mengalami dehidrasi dibandingkan aldoses dan lebih lanjut membentuk produk merah ceri. • Uji Bial Tes Orsinol Bial menunjukkan hasil yang positif untuk pentosa dan digunakan untuk membedakan pentosa dari heksosa. Reagen Bial terdiri dari orsinol, konsentrasi. (asamklorida) HCl, dan (ferric chloride) FeCl. Pentosa diperbolehkan untuk dehidrasi unggul untuk furfural yang mengembun orsinol dan ferric ion membentuk solusi hijau biru. Sukrosa • Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa dengan rumus molekul C12H22O11. • Struktur dan Rumus Kimia Sukrosa • Adapun Ciri-ciri fisik dan kimia dari sukrosa : – Struktur α-D-glukopiranosil-(1→2)-β-D-fruktofuranosida – Degradasi panas dan oksidatif – Hidrolisis • Menurut American Heart Association kebutuhan sukrosa harian pada pria dan wanita yaitu : a. Pria sebaiknya mengonsumsi < 150 kalori atau 9 sendok teh saja. b. Wanita sebaiknya mengonsumsi < 100 kalori atau tidak lebih dari 6 sendok teh. • Manfaat sukrosa Sukrosa untuk tubuh manusia pun sangat berguna asalkan pada asupan yang tepat dan tidak berlebihan, yaitu Penyedia Tenaga bagi Tubuh, Sebagai Penyimpan Lemak. Efek Samping Sukrosa • Sukrosa apabila dikonsumsi secara berlebih tak akan baik bagi tubuh kita dan justru akan menimbulkan sejumlah efek samping, yaitu Kerusakan Gigi, Obesitas, Hiperaktif pada Anak, Kenaikan Gula Darah