Anda di halaman 1dari 14

7 JUMP PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN

Oleh Kelompok 4:
Fanny Pramasari Utami
Armi Heriana Herman
Devi Permatasari
Reski Saskia Ashari
Hakim
Soal Kasus:
• Ny.A usia diantar keluarga ke polik psikiatri dengan keluhan
merusak barang-barang rumah tangga, sering memaki anak
dan suaminya tanpa sebab, memukul dan bicara kotor pada
tetangga yang berusaha melindungi anaknya saat klien
marah. Klien putus obat sejak 3 tahun yang lalu

Kata Kunci : Putus Obat

Klarifikasi kata kunci : putus obat merupakan


gejala yang terjadi ketika pecandu atau seorang
individu melakukan penghentian penggunaan obat
karena kecanduan atau ketergantungan yang
sudah lama menggunakan obat-obatan.
Problem Tree...
Ancaman Terhadap Kebutuhan

Stress

Merasa Kuat

Menantang

Masalah Tidak Selesai

Marah Berkepanjangan

Muncul Rasa Bermusuhan Marah Pada Orang Lain

Rasa Bermusuhan Menahun Agresif/Amuk


Pertanyaan Penting :
1. Tuliskan pengkajian keperawatan berdasarkan kasus
pemicu!
2. Tuliskan diagnosa apa yang tepat untuk kasus tersebut!
3. Tuliskan tindakan keperawatan pada kasus tersebut!
4. Tuliskan evauasi dari tindakan keperawatan pada kasus
tersebut!
5. Buatlah contoh dokumentasi keperawatan berdasarkan
kasus pemicu!
6. Buatlah contoh pelaksanaan prinsip etik dan legal
keperawatan!
1. Pengkajian Keperawatan
Ds :
- Klien mengatakan putus obat sejak 3 tahun yang lalu
Do:
- Klien merusak barang-barang rumah tangga
- Klien sering memaki anak dan suaminya tanpa sebab
- Klien memukul dan bicara kotor pada tetangga yang
berusaha melindungi anaknya saat klien marah

2. Diagnosa keperawatan yang tepat untuk kasus


tersebut adalah perilaku kekerasan
3. Tindakan keperawatan
- Diskusikan bersama pasien penyebab, tanda-tanda dan gejala perilaku
kekerasan.
- Diskusikan bersama pasien akibat dari perilaku kekerasan
- Latih pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara: Fisik seperti
tarik nafas dalam, pukul kasur atau bantal
- Patuh minum obat

4. Evaluasi Keperawatan
Pasien dapat:
- Menyebutkan penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan, perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan dan akibat dari perilaku kekerasan yang
dilakukan
- Mengontrol perilaku kekerasan:
*Secara fisik seperti tarik nafas dalam, pukul kasur
atau bantal
*Patuh meminum obat
- Melakukan latihan mengontrol perilaku kekerasan secara teratur sesuai
jadwal
5. Dokumentasi
Nama Pasien : Ny. A Tanggal : 4 November 2019
Usia : 44 thn Jam : 09.00 Wita
Jenis Kelamin :P

Implementasi Evaluasi
Data: S:
Ds : - Klien mengatakan penyebab dirinya marah
- Klien mengatakan putus obat sejak 3 tahun adalah karena dirinya putus obat.
yang lalu - Klien mengatakan sulit dalam mengontrol
Do: perilaku kekerasan
- Klien merusak barang-barang rumah tangga O:
- Klien sering memaki anak dan suaminya tanpa - Klien belum mampu menjelaskan tanda-tanda
sebab dan gejala perilaku kekerasan
- Klien memukul dan bicara kotor pada. - Klien belum mampu menjelaskan mengenai
tetangga yang berusaha melindungi anaknya akibat dari perilaku kekerasan
saat klien marah - Klien mampu dengan bantuan melatih
mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
seperti tarik nafas dalam, memukul
kasur/bantal
Dx Kep. : Perilaku Kekerasan A:
Tind. Kep: Perilaku Kekerasan
a. Diskusikan bersama pasien penyebab, tanda-
tanda dan gejala perilaku kekerasan. P:
b. Diskusikan bersama pasien akibat dari - Latih klien melakukan cara mengontrol
perilaku kekerasan perilaku kekerasan secara fisik seperti tarik
c. Latih pasien cara mengontrol perilaku napas dalam, memukul kasur/bantal.
kekerasan secara:
- Fisik seperti tarik nafas dalam, pukul kasur
atau bantal
- Patuh minum obat
RTL :
- Melatih klien menjelaskan mengenai tanda dan
gejala perilaku kekerasan
- Melatih klien menjelaskan mengani akibat
perilaku kekerasan
- Melatih klien mengontrol perilaku
kekerasannya
6. Contoh pelaksanaan prinsip etik dan legal keperawatan:

• Confidentiality (Kerahasiaan) : Sebagai perawat kita harus


menjaga rahasia informasi mengenai keprivasian klien dan
juga segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka
pengobatan klien.
• Autonomi (Otonomi) : Sebagai perawat kita harus
menghargai hak-hak klien dan membiarkan klien memilih
perawatan yang sesuai dengan dirinya.
Tujuan Pembelajaran Selanjutnya
Mengetahui penatalaksanaan medis dari kasus
Perilaku kekerasan.
Mengetahui obat yang dapat membantu
mengurangi atau menurunkan perilaku kekerasan
klien.
Informasi Tambahan
Terapi modalitas yang dapat dilakukan untuk menurunkan atau
mengurangi tingkat perilaku kekerasan
Klarifikasi Tambahan

Terapi modalitas yang dapat dilakukan untuk menurunkan atau


mengurangi tingkat perilaku kekerasan :
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi non farmakologi yang
diberikan oleh perawat terlatih terhadap pasien dengan masalah yang
sama.
Terapi psikoreligi adalah terapi yang meliputi doa-doa, dzikir, ceramah
keagamaan, dan lain-lain yang dapat meningkatkan kekebalan dan daya
tahan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan yang merupakan
stressor psikososial guna peningkatan integrasi kesehatan jiwa.
Terapi senam aerobik adalah terapi yang mengandalkan penyaluran
energi dan penyerapan oksigen yang berimbang sehingga dapat
meningkatkan hormon endorphin yang memiliki efek relaksasi sehingga
dapat mengurangi risiko kekerasan secara efektif
Terapi musik adalah media yang digunakan secara khusus untuk terapi
non verbal dimana musik ini dapat menyeimbangkan gelombang otak,
mempengaruhi pernapasan, denyut jantung, denyut nadi dan tekanan
darah serta musik dapat mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki
gerak dan koordinasi tubuh.
Analisis dan Sintesis Informasi

Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan


untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis (Keliat, dkk,
2011). Etiologi/faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan
terbagi menjadi dua yaitu faktor predisposisi dan faktor presipitasi.
Faktor predisposisi sendiri terbagi lagi menjadi faktor biologis,
psikologis dan sosiokultural. Sedangkan faktor presipitasi bersifat unik
berbeda satu orang dengan orang lainnya yaitu berupa stresor yang
dapat bersifat faktor internal maupun faktor eksternal dari individu.
Tanda dan gejala individu yang dapat terindenfikasi sebagai
perilaku kekerasan yaitu mengungkapkan sesuatu berupa ancaman,
kata-kata kasar, ingin memukul/melukai, wajah memerah dan tegang,
pandangan tajam, mengatupkan rahang dengan kuat, mengepalkan
tangan, suara tinggi/berteriak, mondar-mandir, serta melempar atau
memukul benda/orang lain. Tindakan keperawatan yang dapat
dilakukan yaitu diskusikan bersama pasien penyebab, tanda, gejala
dan akibat dari perilaku kekerasan, melatih pasien cara mengontrol
perilaku kekerasan serta melakukan terapi modalitas yang dapat
menurunkan atau mengurangi perilaku kekerasan seperti terapi
aktivitas kelompok, terapi psikoreligi, terapi senam aerobic, dan
terapi musik.

Anda mungkin juga menyukai