Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH OBAT KUMUR EKSTRAK JAHE (HERBAL GINGER)

TERHADAP HALITOSIS PADA PENGGUNA ORTODONTI CEKAT


(KAJIAN PADA MAHASISWA FKG UPDM(B))

LAKSTIARA RIZKA ISLAMI


2015-11-088
PENDAHULUAN

PERTANYAA
LATAR MANFAAT
N
BELAKANG PENELITIAN
PENELITIAN
RUMUSAN TUJUAN
MASALAH PENELITIAN
LATAR BELAKANG
PENGGUNAAN DISEBABKAN : FAKTOR INTRA
ORTODONTI ORAL DAN EKSTRA ORAL
CEKAT KOMPONEN : VOLATILE
SULFUR COMPOUNDS (VSC)

• demineralisasi enamel KONTROL MEKANIS


• akumulasi plak
• kolonisasi bakteri HALITOSIS
• inflamasi gingiva
• Peradangan rongga KONTROL KIMIAWI OBAT KUMUR
mulut

OBAT KUMUR EKSTRAK


JAHE
RUMUSAN MASALAH

PENGGUNA ORTODONTI CEKAT MENGALAMI KEBERSIHAN MULUT YANG BURUK  AKUMULASI PLAK  HALITOSIS

HALITOSIS  MENJAGA KEBERSIHAN MULUT  MEKANIS DAN KIMIAWI

KIMIAWI  PENGGUNAAN OBAT KUMUR  OBAT KUMUR HERBAL  OBAT KUMUR EKSTRAK JAHE

Masalah penelitian adalah belum jelasnya pengaruh obat kumur ekstrak jahe (herbal ginger) terhadap penurunan
halitosis pada pengguna peranti ortodonti cekat.
PERTANYAAN PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN
Bagaimana pengaruh obat menjelaskan ada atau tidaknya
kumur ekstrak jahe terhadap pengaruh obat kumur ekstrak
halitosis pada pengguna jahe terhadap halitosis pada
piranti ortodonti cekat? pengguna piranti ortodonti
cekat.

MANFAAT PENELITIAN

memberikan informasi dapat digunakan sebagai bahan bermanfaat untuk


mengenai pengaruh obat kumur informasi dalam mengembangkan memperdalam pemahaman
ilmu pengetahuan akan pengaruh
ekstrak jahe terhadap halitosis tentang pengaruh obat kumur
obat kumur ekstrak jahe terhadap
bagi masyarakat pengguna halitosis pada pengguna piranti ekstrak jahe terhadap pengguna
piranti ortodonti cekat. ortodonti cekat. piranti ortodonti cekat.
RISIKO PENGGUNAAN
ORTHODONTI CEKAT
ORTHODONTI CEKAT
1. 2.

OBAT KUMUR HERBAL TINJAUAN


EKSTRAK JAHE HALITOSIS
6.
PUSTAKA 3.

PENGGUNAAN OBAT
TERAPI HALITOSIS
KUMUR
5. 4.
1. Menurut Dr. E.H. Angle (1900)
Ortodonti adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan meratakan atau
DEFINISI membetulkan kedudukan gigi-gigi.
ORTODONTI 2. Menurut Noyes (1911)
Ortodonti adalah ilmu yang mempelajari hubungan gigi-gigi terhadap
perkembangan muka dan memperbaiki akibat pertumbuhan yang tidak
normal. Disini telah menyangkut ilmu anatomi dan biologi.

3. Menurut The British Society of Ortodontics (1922)


Ortodonti adalah ilmu yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan
rahang, muka dan tubuh pada umumnya yang dapat mempengaruhi
kedudukan gigi. Juga mempelajari adanya aksi dan reaksi dari pengaruh
luar maupun pengaruh dalam terhadap perkembangan, serta pencegahan
dan perawatan terhadap perkembangan yang mengalami gangguan atau
hambatan dan pengaruh jelek.

4. Menurut American Association of Ortodontist


Ortodonti adalah ilmu yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan
gigi dan jaringan sekitarnya dari janin sampai dewasa dengan tujuan
mencegah dan memper-baiki keadaan gigi yang letaknya tidak baik untuk
mencapai hubungan fungsional serta anatomis yang normal.
MENURUT WAKTU DAN TINGKATAN
MALOKLUSI:
1. Ortodonti Pencegahan
2. Ortodonti Interseptif
3. Ortodonti Korektif

JENIS PERAWATAN MENURUT PERIODE PERAWATAN:


ORTODONTI 1. Periode aktif
2. Periode Pasif

MENURUT CARA PEMAKAIAN:


1. PERANTI LEPASAN
2. PERANTI ORTODONTI CEKAT
Peranti yang hanya dapat dipasang dan dilepas oleh dokter yang merawat saja.
Peranti cekat ini mempunyai kemampuan perawatan yang lebih kompleks. Peranti
cekat full braces terdiri dari bermacam-macam teknik atau sistem perawatan seperti
teknik begg kemudian berkembang menjadi teknik tape edge. Teknik edgewise
berkembang menjadi teknik straight wire dan kemudian berkembang lagi menjadi
teknik self ligating, salah satu diantaranya adalah damon sistem dan yang lain adalah
lingual teknik.

RISIKO PENGGUNAAN ORTODONTI CEKAT


1. DEMINERALISASI ENAMEL
2. KOLONISASI BAKTERI
3. PERADANGAN RONGGA MULUT
4. KEBERSIHAN MULUT RENDAH
5. AKUMULASI PLAK
HALITOSIS ETIOLOGI
FAKTOR INTRA FAKTOR
Halitosis atau bau mulut adalah kondisi kesehatan ORAL EKSTRA ORAL
mulut yang ditandai dengan bau tidak sedap yang
berasal secara konsisten dari rongga mulut.
Halitosis yang berasal dari rongga mulut, dikenal • KEBERSIHAN
sebagai oral malodor. Pada bidang kedokteran gigi MULUT
Volatire Sulfur Compounds (VSCs) merupakan senyawa
gas yang paling berperan besar terhadap timbulnya • PENYAKIT • MEROKOK
halitosis. PERIODONTAL • MAKANAN
• KARIES GIGI ATAU
• MULUT MINUMAN
KERING ATAU
XEROSTOMIA
KLASIFIKASI HALITOSIS

Genuine Halitosis = dapat merupakan


proses fisiologis dan patologis

Pseudohalitosis = hanya dirasakan


pasien saja (palsu)

Halitophobia = permasalahan
psikologis dari penderita
CARA PENGUKURAN HALITOSIS

1. UJI ORGANOLEPTIK : Menggunakan penciuman hidung orang lain, bersifat


subjektif.
2. GAS KHROMATOGRAFI :
Mengukur langsung
komponen VSC ,
menggunakan mesin gas
khromatografi. Merupakan
metode yang akurat
3. MENGGUNAKAN HALIMETER :

Mendeteksi senyawa sulfur,


merupakan modifikasi gas
khromatografi.

4. UJI BANA: Mengidentifikasi produk bakteri secara in-vitro.


TERAPI
HALITOSIS

MENYIKAT MENGGUNAKAN
GIGI BENANG GIGI

OBAT KUMUR
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT KUMUR
PENGERTIAN 1. Aspek pertama dilihat dari peningkatan
Obat kumur merupakan suatu larutan atau efektivitas obat kumur untuk pembersihan
cairan yang digunakan untuk membantu secara mekanis.
memberikan kesegaran pada rongga mulut 2. Aspek kedua, adalah jenis obat kumur yang
serta membersihkan mulut dari pak dan sesuai dengan kebutuhan perawatan.
organisme yang menyebabkan penyakit di 3. Aspek ketiga adalah efek samping yang
rongga mulut ditimbulkan dari penggunaan obat kumur

OBAT
tersebut

KUMUR
OBAT KUMUR HERBAL
OBAT KUMUR NON-ALKOHOL Obat kumur herbal merupakan obat kumur
Obat kumur non alkohol memiliki efektivitas yang bahan dasarnya berasal dari tanaman
hampir sama dengan obat kumur beralkohol obat. Obat kumur herbal saat ini telah banyak
dalam menurunkan plak, namun memiliki dikembangkan karena diyakini memiliki
efek samping lebih kecil dari obat kumur khasiat antibakteri dengan efek samping yang
beralkohol. minimal
OLEORESIN MINYAK ATSIRI
Oleoresin adalah
komponen minyak Minyak atsiri adalah
tak menguap dari
jahe yang merupakan
pemberi rasa pedas
JAHE komponen minyak
menguap dari jahe
yang merupakan
dan pahit pemberi bau yang khas.
PENGGUNAAN JAHE PADA OBAT KUMUR
HERBAL

MEKANISME JAHE
MANFAAT JAHE TERHADAP
PENURUNAN HALITOSIS
KERANGKA KONSEP

Berkumur dengan
obat kumur herbal
ekstrak jahe (herbal
ginger)

Halitosis pada
pengguna peranti Penurunan Halitosis
ortodonti cekat
METODE PENELITIAN
Jenis dan Desain Tempat dan Waktu
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Penelitian Penelitian

Universitas Prof.Dr. • Berusia 18-22 tahun.


Moestopo (Beragama) • Keadaan umum baik.
Penelitian Fakultas Kedokteran Gigi • Subjek menyetujui
Eksperiment informed consent.
al • Subjek bersedia
Pre – test mengikuti penelitian ini.
dan
Post – test

11&12 Juli 2019 • Subjek tidak


menyelesaikan
penelitian.
Cross • Subjek tidak dapat hadir
Sectional pada saat penelitian
dilakukan.
ANALISIS DATA

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk satu variabel


atau per variable. Data disajikan dalam bentuk persentase atau tabel
distribusi frekuensi dan pie chart. Analisis bivariat adalah analisis yang
dilakukan untuk menganalisis hubungan dua variabel, satu variabel
bebas dan satu variabel terikat. Data-data yang telah diperoleh
dilakukan dengan Uji Wilcoxon

Uji Wilcoxon digunakan untuk membandingkan data 2 kelompok


berpasangan. Data yang digunakan berskala ordinal. Jika p<0.05,
terdapat perbedaan signifikan
ALUR PENELITIAN

Subjek penelitian menjawab


30 Subjek di FKG Pengisian lembar
pertanyaan yang diajukan oleh
UPDM(B) informed consent
peneliti (anamnesis)

Subjek penelitian diinstruksikan


Pengukuran skor akhir untuk berkumur dengan obat kumur Pengukuran skor awal
halitosis menggunakan non alkohol herbal ekstrak jahe halitosis menggunakan
breath checker (herbal ginger) sebanyak 20 ml Tanita breath checker
selama 30 detik

Analisis data Kesimpulan


HASIL

JENIS KELAMIN
3

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Perempuan 27 90%
27
Laki-laki 3 10%
Perempuan Laki-laki
30 100%
HASIL UJI WILCOXON

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 29a 15.00 435.00

Sesudah Perlakuan - Positive Ranks 0b .00 .00

Sebelum Perlakuan Ties 1c

Total 30

a. Sesudah Perlakuan < Sebelum Perlakuan

b. Sesudah Perlakuan > Sebelum Perlakuan

c. Sesudah Perlakuan = Sebelum Perlakuan


H A S I L S TAT I S T I K U J I
WILCOXON

Sesudah Perlakuan - Sebelum Perlakuan

Z -5.231b

Asymp. Sig. (2-tailed) .000


a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.


PEMBAHASA
N

• Penurunan skor halitosis pada penelitian ini dapat terjadi karena jahe mengandung komponen
yang disebut 6-gingerol yang dapat memicu enzim yang dapat membantu menurunkan
penyebab bau mulut, dan efektif dalam menghilangkan bau nafas tidak sedap.
• Penyebab timbulnya halitosis antara lain juga dapat di alami oleh pengguna peranti ortodonti
cekat karena akumulasi plak. Akumulasi plak sangat banyak di dapatkan pada lama
penggunaan ortodonti cekat >12 bulan, dan penggunanya sangat rentan mengalami
kebersihan mulut yang buruk yang diakibatkan oleh meningkatnya akumulasi plak.
• Pada awal pemakaian peranti ortodonti banyak pasien mengeluh adanya peradangan dalam
rongga mulutnya, bahkan beberapa pasien mengeluh adanya bau mulut.
PEMBAHASA
N
Penurunan halitosis terjadi karena menurut penelitian Zulham, jahe merah memiliki sifat
antibakteri terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis dengan kandungan berbagai senyawa
berupa flavonoid, fenol, trapenoid, dan minyak atsiri.

Flavonoid  merusak membran sel bakteri, mengeluarkan nukleotida dan asam amino dan
mencegah masuknya bahan aktif lain yang dibutuhkan bakteri, hal ini menyebabkan bakteri
mati.
Trapenoid  menyebabkan permeabilitas dinding sel terganggu
Fenol menyebabkan pertumbuhan sel terhambat dan sel bakteri akan mengalami kematian.
Minyak atsiri  menyebabkan penghambatan penyusunan dinding sel bakteri sehingga sel
hanya dibatasi oleh membran sel yang tipis.
KESIMPULA
N
Terjadi penurunan
halitosiss terhadap
30 subjek
mahasiswa Fakultas
Kedokteran Gigi
Jahe merah memiliki Universitas
sifat antibakteri terhadap Prof.Dr.Moestopo
bakteri Porphyromonas (Beragama) yang
gingivalis dengan menggunakan
kandungan berbagai ortodonti cekat
senyawa berupa setelah berkumur
flavonoid, fenol, dengan obat kumur
trapenoid, dan minyak ekstrak jahe
atsiri, yang dapat
menghambat bakteri
penyebab halitosis.
SARAN

Diadakan penelitian
lebih lanjut tentang
obat kumur ekstrak
jahe dengan waktu
1. Pengguna ortodonti cekat mulai pemakaian yang lebih
memperhatikan kebersihan lama dan diikuti.
mulut dengan menyikat gigi
teratur dan berkumur.
2. Pengguna ortodonti cekat bisa
memanfaatkan obat kumur
ekstrak jahe (herbal ginger)
untuk mengurangi bau mulut
atau halitosis
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai