Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSA


MEDIS HEPATITIS

Kelompok 10

1. Alifia Ulfah M (2920183378)


2. Anis Maisyaroh (2920183379)
3. Nadiya Harlisa (2920183403)
4. Pandu Primaputra (2920183407)
PENGERTIAN
Hepatitis adalah peradangan dari
sel-sel liver yang meluas atau menyebar,
hepatitis virus merupakan jenis yang
paling dominan. Istilah Hepatitis dipakai
untuk semua jenis peradangan pada hati
(liver). Penyebabnya dapat berbagai
macam yaitu mulai dari virus sampai
dengan obat obatan termasuk obat
tradisional ( Nur, 2016 ).
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, teruta
masalah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B,
C,D atau E. Penyebab hepatitis non-virus yang
utama adalah alkohol dan obat-obatan.
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah
terdeteksi baru-baru ini. virus-virus lain yang
dapat menyebabkan hepatitis:
 Virus Mumps
 Virus Rubella
 Virus Cytomegalovirus
 Virus Epstein-Barr
 Virus Herpes
1. Hepatitis Tipe A
 Disebabkan oleh virus RNA dari familienterovirus.
Hepatitis ini menular terutama melalui rute fekal-
oral,biasanya melalui ingesti makanan atau minuman
yang terinfeksi. Hepatitis ini juga dapat ditularkan
melalui kontak orang-orang dan jarang yang melalui
tranfusi darah.
2. Hepatitis Tipe B
 Disebabkan oleh virus kulit ganda yang berisi DNA.
Protein virus yang berhubungan (Hb5Ag)
bersirkulasi dengan bebas dalam darah partikel
virus HBV. Hepatitis B juga dapat ditularkan melalui
saliva, menyusui, atau aktivitas seksual
(darah,semen,sekresi vagina).
3. Hepatitis Tipe C
 Disebabkan juga hepatitis non-A non-B, biasanya ditularkan
melalui tranfusi darah atau produk darah, biasanya dari donor
darah yang tanpa gejala. HCV adalah bentuk yang paling umum
dari hepatitis pascatranfusi.
4. Hepatitis Tipe D
 Disebabkan oleh virus RNA defektif yang membutuhkan kehadiran
hepatitis B yang secara spesifik adalah antigen permukaan
hepatitis B (HbsAg) untuk bereplika. HDV terjadi bersamaan
dengan HBV atau dapat menimbulkan superinfeksi pada karier
HBV kronis, dan tidak dapat muncul lebih lama daripada infeksi
hepatitis B.
5. Hepatitis Tipe E
 Disebabkan oleh virus RNA rantai tunggal yang tidak berselubung.
Ditularkan melaluirute fekal-oral, tetapi sulit untuk dideteksi
karena tidak konsisten berada didalam feses. Hepatitis fulminan
jarang ditemukan tetapi merupakan komplikasi yang parah dari
hepatitis, yang dapat memerlukan transparansi hati.
4 TAHAP FASE HEPATITIS

1.Fase
Inkubasi
4. Fase 2. Fase
konvalesen(penyem Prodronormal (pra
buhan) ikterik)

3. Fase Ikterik
PATOFISIOLOGI
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis)
dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi
toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit
fungsional dasar dari hepar disebut lobule dan unit ini
unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan
berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada
hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah
normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan
kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel
hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh
respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar
baru yang sehat.
KOMPLIKASI
Ensefalopi hepatic terjadi pada
kegagalan hati berat yang disebabakan
oleh akumulasi amonia serta metabolik
toksik merupakan stadium lanjut
ensefalopi hepatik. Kerusakan jaringan
parenkim hati meluas akan menyebakan
sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak
ditemukan pada alkohic ( Rahayuningsih
2010 ).
Menurut Rahayuningsih (2010) pemeriksaan
hepatitis adalah sebagai berikut :
1. Laboratorium:
a. Pemeriksaan pigmen
b. Pemeriksaan protein
c. Waktu protombin
d. Pemeriksaan serum transferase dan
transaminase
2. Radiologi
3. Pemriksaan tambahan
PENATALAKSANAAN
1. kontrol teratur
2. istirahat cukup
3. Diit TKTP Rendah garam
4. Nutrisi adekuat
5. Menghentikan penggunaan alkohol dan
obat-obatan lain dan zat yang mengandung
Fe
6. Dextrose / normal salin, tranfusi selanjutnya
7. Furosemid
8. Pendidikan kesehatan personal hygine,
sanitasi lingkungan atau makanan, dan
supply air yang aman, pembuangan limbah
yang baik
Diagnosa Keperawatan

1.Nyeri akut berhubungan dengan Agen Cidera


Biologis : pembengkakan hepar yang mengalami
inflamasi hati dan bendungan vena porta.
2.Hipertermi berhubungan dengan invasi agent dalam
sirkulasi darah sekunder terhadap hepatitis.
3.Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan
berhubungan dengan gangguan sensasi : pruritus
sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam
garam empedu
4.Risiko tinggi terhadap transisi infeksi berhubungan
dengan sifat menular dari agen virus.
 Data dasar tergantung pada penyebab dan
beratnya kerusakan atau gangguan hati
1. Aktivitas : Kelemahan, Kelelahan, Malaise
2. Sirkulasi : Bradikardi, kterik, Membran
Mukosa
3. Eliminasi : Urine gelap, Diare feses warna
tanah liat
4. Makanan dan cairan : Anoreksia, berat
badan menurun, mual dan muntah
peningkatan edema, Asites
5. Neurosensori : peka terhadap rangsa,
Cenderung tidur, Letargi Asteriksis
6. Nyeri/ Kenyamanan : Kram Abdomen,
Nyeri tekan pada kuadran kanan, Mialgia,
Atralgia, sakit kepala, Gatal ( Pruritus)
7.Keamanan: Demam, Uritkaria, Lesi
makulopopuler, Eritema, Splenomegali,
Pembesaran nodus servikal posterior
8. Seksualitas: Pola hidup/ perilaku
meningkat resiko terpajan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan

1. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri 1. Mengkaji peningkatan


berhubungan tindakan keperawatan (1400) tekanan darah,nafas,suhu
dengan Agen dalam waktu 3x24 jam, 1. Monitor tanda untuk mengukur adanya
Cidera Biologis masalah Nyeri akut – tanda vital nyeri.
: berhubungan dengan 2. Kaji nyeri 2. Dengan mengkaji nyeri
pembengkakan agens cedera biologis : secara secara komperensif dapat
hepar yang pembengkakan hepar komprehensif mengetahui skala nyeri
mengalami yang mengalami 3.Ajarkan pasien
inflamasi hati inflamasi hati dan reklaksasi nafas
dan bendungan bendungan vena porta., dalam 3. Dengan mengkaji teknik
vena porta. dapat teratasi dengan 4.kolaborasi nafas dalam diharapkan
kriteria hasil: Pemberian obat pasien mampu mengurangi
Kontrol nyeri (1605) : analgesik. rasa nyeri.
1. Mampu mengontrol 4. Dengan manajemen
nyeri pengobatan pemberian
2.Melaporkan nyeri analgesic diharapkan dapat
Berkurang me
3. Mampu ngurangi nyeri.
mengenali nyeri
2. Hipertermi Setelah di lakukan Perawatan 1.suhu tubuh
berhubungan tindakan suhu hipertemia (3786) adalah tindakan
dengan tubuh normal 1.kaji suhu tubuh mengetahui suhu
Penyakit : keperawatan 3x24 pasien tubuh .
invasi agent jam di harapkan 2. berikan kompres 2.ientifikasi tanda
dalam pasien dengan hangat – tanda dehidrasi
sirkulasi kriteria hasil : 3.observasi akibat panas .
darah Status membran mukosa , 3.kompres hangat
sekunder kenyamanan :fisik turgor kulit adalah tindaakan
terhadap (2010) 4.anjurkn pasien cepat dalam
hepatitis 1.suhu dalam batas dengan menurunkan suhu.
normal ( 36,5 C - menggunakan baju 4.pakain tipis
37,5 C) yang tipis dapaat
2.kulit teraba 5. kolaborasi dengan mengeluarkan
hangat. pemberian obat keringat.
3.membran antipiretik. 5. antipiretik
mukosa lembab adalah obat
penurunan panas
3. Resiko Setelah di lakukan Perawatan Intergritas kulit (1353) a. Kekeringan
tinggi
kerusakan tindakan a. Pertahankan kebersihan tanpa meningkatkan sensitifitas
integritas keperawatan 3x24 menyebabkan kulit kering (mandi kulit dengan merangsang
kulit dan
jam di harapkan dengan menggunakan air dingin ujung syaraf
jaringan
berhubung dan sabun ringan seperti kadtril
pasien tidak
an dengan b.Penghangatan yang
dan lanolin, keringkan kulit,
gangguan terjadi kerusakan
jangan digosok) berlenih menambah
sensasi : integritas kulit
pruritus b. Cegah penghangatan yang pruritus dengan
sekunder dengan kriteria berlebihan dengan pertahanan meningkatkan sensitivitas
terhadap hasil : suhu ruangan dingin dan
akumulasi melalui vasodilatasi
pigmen kelembaban rendah, hindari
1.menunjukan
bilirubin pakaian terlalu tebal c.Penggantian merangsang
dalam jaringan / kullit
c. Anjurkan tidak menggaruk, pelepasan histamin,
garam utuh bebas
instruksikan klien untuk menghasilkan lebih banyak
empedu.
ekskoriasi memberikan tekanan kuat pada pruritus
area pruritus untuk tujuan
2.melaporkan tiak
menggaruk d.Pendinginan akan
ada penurunan d. Pertahankan kelembaban menurunkan vasodilatasi
pruritus lecet. ruangan pada 30%-40% dan kelembaban kekeringan
dan dingin
4. Risiko tinggiSetelah dilakukan a. Gunakan kewaspadaan a. Pencehan dapat
tindakan umum terhadap substansi
terhadap keperawatan tubuh yang tepat untuk memutuskan metode
transisi dalam waktu 3x24 menangani semua cairan transmisi virus hepatitis
jam, masalah tubuh
infeksi Risiko tinggi b. Gunakan teknik b. Membantu melindungi
berhubungan terhadap transisi pembuangan sampah orang lain dari kontak
infeksi infeksius, linen dan cairan
dengan sifat berhubungan tubuh dengan tepat untuk dengan materi infeksius
menular dari dengan sifat membersihkan peralatan dan mencegah tranmisi
menular dari agen dan permukaan yang
agen virus virus dapat teratasi terkontaminasi penyakit
dengan kriteria c. Jelaskan pentingnya c. Mecuci tangan
hasil : mencuci tangan dengan
a. Tidak sering pada klien, keluarga, menghilangkan
menunjukan tanda- pengunjung lain, dan organisme yang merusak
tanda infeksi petugas pelayanan
kesehatan rantai transmisi infeksi
d. Rujuk ke petugas Rujukan tersebut perlu
pengontrol infeksi untuk
evaluasi departemen untuk mengidentifikasi
kesehatan yang tepat sumber pemajanan dan
kemungkianan orang lain
terinfeksi.

Anda mungkin juga menyukai