Anda di halaman 1dari 68

STRUKTUR EKOSISTEM

PESISIR DAN LAUTAN


Dalam ekosistem perairan (tawar, pesisir, dan lautan)
berbagai jasad hidup (biotik) dan lingkungan fisik
(abiotik) merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan saling terkait. Dua komponen ini saling
berinteraksi antara satu dengan lainnya, sehingga terjadi
pertukaran zat (energi) diantara keduanya.

Faktor pendukung bagi kelangsungan


hidup organisme.

Senyawa unsur, senyawa anorganik,


senyawa organik dan iklim
Unsur Senyawa
anorganik
C, N, Co2, dan H2O

Senyawa Karbohidrat, protin,


Organik
lemak dan vitamin

Memegang peranan
Iklim penting dalam
perairan (suhu,
salinitas, angin,
gelombang, hujan, dll)
Organisme Produser
Organisme yang dapat menghasilkan makan
sendiri melalui proses fotosintesis

Komponen Produser Komponen konsumer makro

Kompnen-komponen Berbagai jenis ikan,


makro termasuk jenis mamalia, krustasea,
rumput laut yang ada dan berbagai jenis
dalam perairan, organisme laut
sedangkan mikro lainnya, sedangkan
adalah jenis mikro terdiri atas
fitoplankton yang jenis-jenis zooplanton
berukuran relatif kecil yang sangat kecil
Organis yang melakukan
perombakan atas berbagai
materi organik yang
dimanfatkan kembali oleh
Organisme Pengurai seluruh komponen biologi
(tumbuhan air).
Komponen di dominasi
oleh bakteri
Produser Fitoplanton
Kelompok produser terbesar diperairan pesisir hampir
didominasi oleh jenis diatom dan dinoflagellata, disusul oleh
jenis mikroflagellata. Mikroflagellata ini merupakan
campuran berbagai jasad yang tidak jelas taksonominya dan
sebelumnya dikelompokan kedalam Phytomastigina atau
flagellata tumbuhan. Pada perairan pesisir beriklim kutub
dan sedang kelompok produser di dominasi oleh jenis
diatom, sedangkan peraiaran beriklim tropik dan sub tropik
didominasi oleh jebis dinoflagellata. Dinoflagellata
berfungsi sebagai saprotrof/fototrof fakultatif, beberapa
jenisnya menghasilkan racun. Populasi banyak akan
mengakibatkan perairan berwarna merah atau disebut red
tide.
Konsumer Zooplanton
Berdasarkan daur hidup zooplanton terdiri atas dua kelompok :
1. Holoplankton
Plankton seluruh hhidupnya bersifat planktonik (planton
permanen). Copepoda dan krustasea merupakan mata rantai
yang sangat penting antara plankton dan nekton di perairan
pesisir daera-daerah beriklim kutub dan sedang. Beberapa
jenis protozoa planktonik antara lain for aminifera,
radiolaria, dan ciliata tintinid. Jenis lainnya holoplankton
moluska berkaki sayap.
Sebagian besar zooplnkton diperairan pesisir bersifat
meroplankton yaitu sebagian daur hidupnya bersifat
palnktonik.
Konsumer Benthos

Organisme benthos adalah jenis hewan yang hidup melekat atau


relatif tidak bergerak yang memperlihatkan pola penyebaran
yang khas. Jasad-jasad benthos tersebut dapat dibagi
berdasarkan perminkatan pasang surut yaitu benthos yang
hidup di daerah supra pasut, dimana benthos tersebut harus
menghadapi bahaya kekeringan dan suhu udara panas karena
daerah ini sebentar saja tertutup air. Peristiwa pasng surut yang
terjadi pada daerah pasng surut (intertidal zone) menghasilkan
sebuah gradien lingkungan yang berupa tertutupinya benthos
pada air pada saat tertentu dan pada saat lainnya terbuka
terhadap air.
Berdasarkan tempat hidup Benthos
dapat dibagi 2 (dua) :

1. Epifauna yaitu benthos yang hidup dipermukaan


dasarr laut, baik yang hidup melekat,
merangkak atau merayap di permukaan dasar
laut. Hidup terutama pada daerah pasang surut.
2. Infauna yaitu benthos yang membenamkan diri
dalam dasar laut atau menggali lubang dalam
dasar laut. Hidup pada daerah sub tropik.
Konsumer Nekton

Komponen konsumer ini terdiri atas ikan-ikan, krustasea


berukuran besar, penyu dan sebagainya.
Konsumer ini juga terdiri ikan-ikan pemakan plankton.
Ikan-ikan dari familia cluipeidae merupakan bagian yang
sangat penting dari golongan pemakan plankton wilayah
pesisir. Ikan dewasa pemakan plankton terutama dari
zooplankton dinamakan dengan konsumer skunder.
Komponen Pengurai Bakteri
 Didominasi oleh jenis bakteri, bakteri dalam sedimen
meilki peran dan fungsi yang sama dengan bakteri
yang ada dalam tanah (darat), yaitu sebagai pengurai
bahan organik sehingga dapat di manfaatkan kembali
jasad hidup akuatik
 Kepadatan populasi bakteri dalam sedimen pesisir
berkisar antara 10 ekor sampai 108 ekor bakteri per
gram sedimen.
 Secara ekologis ekosistem dapat dianalisis menurut
enam fungsi ; (1) perputaran energi (2) rantai makan
(3) pola keragaman jenis dalam skala waktu dan
ruang (4) siklus-siklus nutrien (biogeochemical) (5)
perkembangan dan evolusi (6) mekanisme
pengendalian (cybernetics)
Hubungan antara produser, konsumer dan pengurai terjalin
melalui rantai makanan yang merupakan transfer energi dari
jasad hiup hewani (fitoplankton) dan alga ke berbagai jasad
hidup hewani (zooplankton dan ikan) melalui proses makan
makanan. Kelompok produser dalam satu antai makanan
ekosistem perairan menempati tingkatan tropik (tropik level)
pertama.
Antar satu rantai makanan dengan rantai makanan lain juga
terjalin keterkaitan. Keterkaitan ini biasanya dinamakan sebagai
jaring-jaring makanan (food web).
Dialam, satu ekosistem perairan umumnya memiliki lebih dari
satu rantai makanan. Dengan waktu yang lebih pendek serta
konsentrasi yang bervariasi dengan lokasi perairan dan musim.
Tipologi Ekosistem Pesisir

Wilayah pesisir Indonesia memiliki ekosistem yangs sangat


beraneka ragam, atas dasar komunitas hayati dan
pengenangan oleh air, type ekosistem pesisir Indonesia
beserta daerah penyebaran.
Berdasarkan sifat ekosistem ada yang bersifat alamiah
(natural) yang terdiri dari terumbu karang, hutan mangrove,
padang lamun, pantai berpasir, pantai berbatu, formasi
pescaprae, barringtonia, eustaria, laguna dan delta.
Ekosistem buatan (manmade) seperti tambak, sawah pasang
surut, kawasan pariwisata, industri dan kawasan pemukiman
EKOSISTEM PESISIR YANG
SECARA PERMANEN ATAU
BERKALA TERGENANGI AIR
a. Karakteristik

• Hutan mangrove disebut juga dengan hutan pantai, hutan


pasang surut, hutan payau dan hutan bakau.
• Hutan Mangrove merupakan hutan tropika yang khas
tumbuh disepanjang pantai atau muara sungai yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
• Hutan Mangrove tumbuh optimal diwuilayah pesisir yang
memiliki muara sungai besar dan delta yang aliran airnya
banyak mengandung lumpur.
• Penyebaran hutan mangrove juga dibatasi oleh letak
lintang, karena mangrove sangat sensitif terhadap suhu
dingin
• Mangrove tumbuh pada daerah intertidal dan
supratidal didaerah tropis dan subtropis yang cukup
mendapat air tawar dan memerlukan substrat
sendimen sebagai tempat tumbuh.
• Ekosisn mangrove di Indonesia termasuk yang
tertinggi didunia.
• Daya Tumbuhan mangrove yang khas meliputi
- Perakaran yang pendek dan melebar luas
- Berdaun kuat dan mengandung banyak air
- Mempunyai jaringan internal penyimpanan air dan
konsentrasi garam yang tinggi
• Hutan mangrove mempunyai peranan yang penting
dalam sumbangan bahan organik bagi perairan
sekitarnya.
• Perakaran mangrove yang kokoh memliki kemampuan
untuk meredam pengaruh gelombang, menahan lumpur
dan melindungi pantai dari erosi, gelombang pasang dan
angin taufan. Hutan mangrove juga merupakan daerah
asuhan (nursery ground) dan pemijahan (spawning
ground) beberapa hewan seperti udang, ikan dan kerang-
kerangan.
• Mangrove bisa juga menjadi produk langsung maupun
tidak langsung seperti kayu bakar, bahan bangunan,
bahan baku kertas, alat penangkapan ikan, lilin dan
tempat rekreasi.
STRUKTUR PARAMETER
LINGKUNGAN UTAMA YANG
MEMPENGARUHI KELESTARIAN
HUTAN MANGROVE
3 (tiga) parameter lingkungan utama yang menentukan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan mangrove :

1. Suplai air tawar dan salinitas


ketersedian air tawar pada ekosistem mangrove tergantung
pada, a. frekuensi dan volume air dari sistim sungai, irigasi
dari darat, b. frekuensi dan volume pertukaran pasang
surut, c. tingkat evaporasi ke atmosfer
2. Pasokan nutrien
Ditentukan oleh berbagai proses yang saling terkait yang
meliputi ion-ion mineral anorganik dan bahan organik
serta pendaurulangan nutrien secara internal melalui
jaring-jaringmakanan berbasis detritus (detrial food web)
Konsentrasi relatif dan nisbah diperlukan untuk
pemeliharan produktif ekosistem mangrove yang ditentukan
oleh, 1. Frekuensi, jumlah dan lamanya pengenangan oleh
air asin atau air atawar dan 2. Dinamika irkulasi internal
dari komplek detritus
3. Stabilitas substrat
Kestabilan substrat, rasio antara erosi dan perubahan letak
sedimen diataur oleh velositas airt tawar, muatan sedimen,
sembuaran air pasang surut dan gerak angin. Pokok-pokok
perubahan sedimentasi dalam ambang batas kritik meliputi,
a. pengumpalan sedimen yang diikuti dengan kolonisasi oleh
hutan mangrove, b. Nutrien,
PADANG LAMUN
(SEA GRASS BEDS)
a. Karateristik

Lamun (sea grass) adalah tumbuhan berbunga yang sudah


sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup terbenam didalam
laut. Lamun hidup diperairan dangkal agak berpasir sering
juga dijumpai di terumbu karang. Padang lamun
inimerupakan ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya.
Biota laut yang hidup di padang lamun sepetti krustacea,
molusca, cacing dan ikan. Di Indonesia terdapat 7 (tujuh)
marga lamun yang terdiri dari 3 (tiga) marga suku
Hydrocaritaceae dan 4 (empat) marga suku Pomatogetonaceae
Ekologis padang lamun memiliki beberapa fungsi penting bagi
daera pesisir yaitu :
1. Sumber utama produktivitas primer
2. Sumber makanan penting bagi organisme (dalam bentuk detritus)
3. Menstabilkan dasar yang lunak, dengan sistem perakaran yang padat dan
menyilang
4. Tempat berlindung organisme
5. Tempat pembesaran bagi beberapa spisies yang menghabiskan masa
dewasanya di lingkungan ini, misal udang dan ikan baronang
6. Sebagai peredam arus sehingga menjadikan perairan di sekitarnya tenang
7. Sebagai tudung pelindung dari panas matahari yang kuat bagi
penghuninya.
PARAMETER LINGKUNGAN
UTAMA YANG MEMPENGARUHI
KELESTARIAN PADANG LAMUN
Parameter penting dalam distribusi dan stabilitas ekosistem padang
lamun yaitu :
1. Kecerahan
kedalaman yang dibutuhkan padang lamun terhadap intensitas
cahaya tidak lebih dari 10 meter. Beberapa kativitas yang
meningkatkan muatan sedimentasi pada badan air akan berakibat
pada tinggi turbiditas residu sehingga berpotensi untuk mengurangi
penetrasi cahaya.
2. Temperatur
Temperatur yang optimal untuk padang lamun adalah sekitar 280 –
300 C dan kemampuan proses fotosintesis akan menurun dengan
tajam apabila temperatur peairan berada diluar kisaran optimal
tersebut
3. Salinitas
Salinitas yang ada pada padang lamun adalah sekitar 10-40 0/00. Nilai
optimum toleransi terhadap salinitas air laut adalah 35 0/00
4. Substrat
Type sedimen dasar 40% adalah lumpur dan fnemud.
Peranan kedalaman substrat dalam stabilitas sedimen
mencakup 2 hal yaitu (1) pelindung tanaman dari arus air
laut, (2) tempat pengolahan dan pemasok nutrient.
5. Kecepatan arus perairan
Kecepatan arus maksimal standing crop adalah 0,5
m/detik
a. Karateristik
Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis,
tetapi hanya didaerah tropis terumbu karang dapat hidup dan berkembang
dengan baik
didunia terdapat 2 (dua) kelompok karang yaitu karang hermatifik dan
karang ahermatifik yang membedakan kedua karang ini adalah terletak
pada karang hermatifik dapat menghasilkan terumbu yang disebabkan
adanya sel-sel tumbuhan yang bersimbiosis (zooxanthellae).
Ekosistem terumbu karang mempunyai produktivitas yang tinggi organik
yang tinggi yang disebabkan kemampuan terumbu karang menahan nutrien
dalam sistem dan berperan sebagai kolam untuk menampung segala
masukan dari luar.
terumbu karang kaya kan keragaman spisies penghunianya. Keragaman ini
karena variasi habitat yang terdapat pada terumbu karang yang tinggi.
Salah satunya adalah orgnisme ikan degan jumlah terbanyak ditemui
disebuah terumbu karang.
b. Parameter Lingkungan Utama

1. Kecerahan
Radiasi sinar matahari sangat efektif dan memegang peranan penting
dalam pembentukan karan. Distribusi vertikal terumbu karang hanya
mencapai kedalam efektif sekitar 10 meter dari permukaan laut.
2. Temperatur
Kisaran suhu optimal pada terumbu karang adalah 25 – 290C, namun
pada suhu lebih masih bisa ditolerir oleh spisies tertentu.
3. Salinitas
Terumbu karang dapat hidup baik disekitar areal pesisir pada salinitas
30 – 35 0/00
4. Kecepatan arus, sirkulasi dan sedimen
kondisi sedimen yang tinngi akan mengakibatkan turunya kualitas
terumbu karang dan akan dapat menggangu kebiasaan makan terumbu
karang
a. Karakteristik
Rumput laut tumbuh pada perairan yang memiliki substrat keras yang
kokoh untuk tempat melekat. Kedalaman perairan jernih kedalaman 20 –30
m.

Rumput laut mendapatkan makananya langsung dari air laut. Nutrieb


dihantarkan melalui upwelling, turbelensi dan masukan dari daratan.
Padang rumput laut tidak terdapat pada daerah sedang, hangat dan tropis
tetapi tumbuh pada perairan sejuk

b. Parameter lingkungan utana


Parameter lingkungan utma untuk ekosistem rumput laut adalah (1)
kekeruhan/kecaerahan air (2) kandungan padatan terlarut dan tersuspensi
dan (3) arus laut
a. Karateristik

Estuaria adalah teluk di pesisir yang sebagian tertutup, tempat


air tawar dan air laut bertemu dan bercampur. Kebanyakan
estuaria didominasi oleh substrat berlumpur. Substrat
berlumpur ini merupakan endapan yang dibawa oleh air tawar
dan air laut.
ada 3 (tiga) komponen fauna di estuaria yaitu fauna lautan, air
tawar dan payau atau estuaria. Komponen fauna yang terbsar
didominasi oleh fauna laut yaitu hewan stenohaline.
b. Parameter lingkungan utama
Parameter lingkungan utama untuk ekosistem estuaria adalah (1)
aliran sungai (2) sifat-sifat fisik air laut
a. Kecil poermukaannya yg menyerap bahan organik baik yang terlarut
maupun yang berukuran sangat kecil. Daerah ini merupkan tempat
beberapa biota meletakkan telurnya.

b. Parameter lingkungan utama Karakteristik

Terdiri dari kawasan kwarsa dan feldspar. Partikel yg kasar


menyebabkan hanya sebagian
1. Pola arus yg akan mengangkat pasir yang halus
2. Gelombang yang akan melepaskan energinya di pantai
3. Angin yang juga merupakan pengangkut pasir
a. Karakteristik

Merupakan pantai yang berbatu-batu yang memanjang ke laut dan


ternbenam air. Zonasi komunitas biota dibatu-batu yang
dipengaruhi oleh fenomena pasang lebih nyata daripada tempat lain
manapun karena batu menyediakan tempat menempel yang baik dan
juga perlindungan mereka

b. Parameter lingkunagan utama

Pameter utama yang mempengaruhi adalah (1) fenomena pasang (2)


gelombang
a. Karateristik
Pulau kecil adalah pulau berukuran kecil yang secara
ekologis terpish dari pulau induknya (mainland). Pulau ini
akan mendapatkan tambahan spisies baru dari pulau
induk dan sebaliknya dalam waktu yang bersamaan akan
kehilangan spesies yang sudah ada karena kompetisi lalu
punah atau pindah ke pulau lain

b. Parameter Lingkungan Utama


Pendukung parameter yang utama adalah parameter yang
berkaitan dengan terjaminya kondisi alam ekosistem
tersebut.
a. Karakteristik
laut terbuka biasanya sangat berstratifikasi dan beragam secara
horizontal dan musiman. Lapisan eufotik dimana cahaya cukup kuat
untuk keperluan produksi primer yang biasanya mencapai 50 m.
organisme laut dalam tergantung pada produksi fitopalankton untuk
makanan mereka. Produksi perairan terbuka kira-kira 0,5
gC/m2/hari. Daerah upwelling lebih produktif dan nampaknya juga
lebih efisien dalam memanfaatkan makanan yang tersedia

b. Parameter lngkungan utama


Parameter lingkungan utama ekosistem adalah (1) Angin (2) suhu (3)
cahaya
Dalam ekosistem perairan (tawar, pesisir, dan lautan)
berbagai jasad hidup (biotik) dan lingkungan fisik
(abiotik) merupakan satu kesatuan yang tidak dapt
dipisahkan dan saling terkait. Dua komponen ini saling
berinteraksi antaras satu dengan lainnya, sehingga terjadi
pertukaran zat (energi) diantara keduanya.

Faktor pendukung bagi kelangsungan


hidup organisme.

Senyawa unsur, senyawa anorganik,


senyawa organik dan iklim
Unsur Senyawa
anorganik
C, N, Co2, dan H2O

Senyawa Karbohidrat, protin,


Organik
lemak dan vitamin

Memegang peranan
Iklim penting dalam
perairan (suhu)
Organisme Produser
Organisme yang dapat menghasilkan makan
sendiri melalui proses fotosintesis

Komponen Produser Komponen konsumer makro

Kompnen-komponen Berbagai jenis ikan,


makro termasuk jenis mamalia, krustasea,
rumput laut yang ada dan berbagai jenis
dalam perairan, organisme laut
sedangkan mikro lainnya, sedangkan
adalah jenis mikro terdiri atas
fitoplankton yang jenis-jenis zooplanton
berukuran relatif kecil yang sangat kecil
Organis yang melakukan
perombakan atas berbagai
materi organik yang
dimanfatkan kembali oleh
Organisme Pengurai seluruh komponen biologi
(tumbuhan air).
Komponen di dominasi
oleh bakteri
Produser Fitoplanton
Kelompok produser terbesar diperairan pesisir hampir
didominasi oleh jenis diatom dan dinoflagellata, disusul oleh
jenis mikroflagellata. Mikroflagellata ini merupakan
campuran berbagai jasad yang tidak jelas taksonominya dan
sebelumnya dikelompokan kedalam Phytomastigina atau
flagellata tumbuhan. Pada perairan pesisir beriklim kutub
dan sedang kelompok produser di dominasi oleh jenis
diatom, sedangkan peraiaran beriklim tropik dan sub tropik
didominasi oleh jebis dinoflagellata. Dinoflagellata
berfungsi sebagai saprotrof/fototrof fakultif, beberapa
jenisnya menghasilkan racun. Populasi banyak akan
mengakibatkan perairan berwarna merah atau disebut red
tide.
Konsumer Zooplanton
Berdasarkan daur hidup zooplanton terdiri atas dua kelompok :
1. Holoplankton
Plankton seluruh hhidupnya bersifat planktonik (planton
permanen). Copepoda dan krustasea merupakan mata rantai
yang sangat penting antara plankton dan nekton di perairan
pesisir daera-daerah beriklim kutub dan sedang. Beberapa
jenis protozoa planktonik antara lain for aminifera,
radiolaria, dan ciliata tintinid. Jenis lainnya holoplankton
moluska berkaki sayap.
Sebagian besar zooplnkton diperairan pesisir bersifat
meroplankton yaitu sebagian daur hidupnya bersifat
palnktonik.
Konsumer Benthos

Organisme benthos adalah jenis hewan yang hidup melekat atau


relatif tidak bergerak yang memperlihatkan pola penyebaran
yang khas. Jasad-jasad benthos tersebut dapat dibagi
berdasarkan perminkatan pasang surut yaitu benthos yang
hidup di daerah supra pasut, dimana benthos tersebut harus
menghadapi bahaya kekeringan dan suhu udara panas karena
daerah ini sebentar saja tertutup air. Peristiwa pasng surut yang
terjadi pada daerah pasng surut (intertidal zone) menghasilkan
sebuah gradien lingkungan yang berupa tertutupinya benthos
pada air pada saat tertentu dan pada saat lainnya terbuka
terhadap air.
Berdasarkan tempat hidup Benthos
dapat dibagi 2 (dua) :

1. Epifauna yaitu benthos yang hidup dipermukaan


dasarr laut, baik yang hidup melekat,
merangkak atau merayap di permukaan dasar
laut. Hidup terutama pada daerah pasang surut.
2. Infauna yaitu benthos yang membenamkan diri
dalam dasar laut atau menggali lubang dalam
dasar laut. Hidup pada daerah sub tropik.
Konsumer Nekton

Komponen konsumer ini terdiri atas ikan-ikan, krustasea


berukuran besar, penyu dan sebagainya.
Konsumer ini juga terdiri ikan-ikan pemakan plankton.
Ikan-ikan dari familia cluipeidae merupakan bagian yang
sangat penting dari golongan pemakan plankton wilayah
pesisir. Ikan dewasa pemakan plankton terutama dari
zooplankton dinamakan dengan konsumer skunder.
Komponen Pengurai Bakteri
 Didominasi oleh jenis bakteri, bakteri dalam sedimen
meilki peran dan fungsi yang sama dengan bakteri
yang ada dalam tanah (darat), yaitu sebagai pengurai
bahan organik sehingga dapat di manfaatkan kembali
jasad hidup akuatik
 Kepadatan populasi bakteri dalam sedimen pesisir
berkisar antara 10 ekor sampai 108 ekor bakteri per
gram sedimen.
 Secara ekologis ekosistem dapat dianalisis menurut
enam fungsi ; (1) perputaran energi (2) rantai makan
(3) pola keragaman jenis dalam skala waktu dan
ruang (4) siklus-siklus nutrien (biogeochemical) (5)
perkembangan dan evolusi (6) mekanisme
pengendalian (cybernetics)
Hubungan antara produser, konsumer dan pengurai terjalin
melalui rantai makanan yang merupakan transfer energi dari
jasad hiup hewani (fitoplankton) dan alga ke berbagai jasad
hidup hewani (zooplankton dan ikan) melalui proses makan
makanan. Kelompok produser dalam satu antai makanan
ekosistem perairan menempati tingkatan tropik (tropik level)
pertama.
Antar satu rantai makanan dengan rantai makanan lain juga
terjalin keterkaitan. Keterkaitan ini biasanya dinamakan sebagai
jaring-jaring makanan (food web).
Dialam, satu ekosistem perairan umumnya memiliki lebih dari
satu rantai makanan. Dengan waktu yang lebih pendek serta
konsentrasi yang bervariasi dengan lokasi perairan dan musim.
Tipologi Ekosistem Pesisir

Wilayah pesisir Indonesia memiliki ekosistem yangs sangat


beraneka ragam, atas dasar komunitas hayati dan
pengenangan oleh air, type ekosistem pesisir Indonesia
beserta daerah penyebaran.
Berdasarkan sifat ekosistem ada yang bersifat alamiah
(natural) yang terdiri dari terumbu karang, hutan mangrove,
padang lamun, pantai berpasir, pantai berbatu, formasi
pescaprae, barringtonia, eustaria, laguna dan delta.
Ekosistem buatan (manmade) seperti tambak, sawah pasang
surut, kawasan pariwisata, industri dan kawasan pemukiman
EKOSISTEM PESISIR YANG
SECARA PERMANEN ATAU
BERKALA TERGENANGI AIR
a. Karakteristik

• Hutan mangrove disebut juga dengan hutan pantai, hutan


pasang surut, hutan payau dan hutan bakau.
• Hutan Mangrove merupakan hutan tropika yang khas
tumbuh disepanjang pantai atau muara sungai yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
• Hutan Mangrove tumbuh optimal diwuilayah pesisir yang
memiliki muara sungai besar dan delta yang aliran airnya
banyak mengandung lumpur.
• Penyebaran hutan mangrove juga dibatasi oleh letak
lintang, karena mangrove sangat sensitif terhadap suhu
dingin
• Mangrove tumbuh pada daerah intertidal dan
supratidal didaerah tropis dan subtropis yang cukup
mendapat air tawar dan memerlukan substrat
sendimen sebagai tempat tumbuh.
• Ekosisn mangrove di Indonesia termasuk yang
tertinggi didunia.
• Daya Tumbuhan mangrove yang khas meliputi
- Perakaran yang pendek dan melebar luas
- Berdaun kuat dan mengandung banyak air
- Mempunyai jaringan internal penyimpanan air dan
konsentrasi garam yang tinggi
• Hutan mangrove mempunyai peranan yang penting
dalam sumbangan bahan organik bagi perairan
sekitarnya.
• Perakaran mangrove yang kokoh memliki kemampuan
untuk meredam pengaruh gelombang, menahan lumpur
dan melindungi pantai dari erosi, gelombang pasang dan
angin taufan. Hutan mangrove juga merupakan daerah
asuhan (nursery ground) dan pemijahan (spawning
ground) beberapa hewan seperti udang, ikan dan kerang-
kerangan.
• Mangrove bisa juga menjadi produk langsung maupun
tidak langsung seperti kayu bakar, bahan bangunan,
bahan baku kertas, alat penangkapan ikan, lilin dan
tempat rekreasi.
PARAMETER LINGKUNGAN UTAMA
YANG MEMPENGARUHI
KELESTARIAN HUTAN MANGROVE
3 (tiga) parameter lingkungan utama yang menentukan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan mangrove :

1. Suplai air tawar dan salinitas


ketersedian air tawar pada ekosistem mangrove tergantung
pada, a. frekuensi dan volume air dari sistim sungai, irigasi
dari darat, b. frekuensi dan volume pertukaran pasang
surut, c. tingkat evaporasi ke atmosfer
2. Pasokan nutrien
Ditentukan oleh berbagai proses yang saling terkait yang
meliputi ion-ion mineral anorganik dan bahan organik
serta pendaurulangan nutrien secara internal melalui
jaring-jaringmakanan berbasis detritus (detrial food web)
Konsentrasi relatif dan nisbah diperlukan untuk
pemeliharan produktif ekosistem mangrove yang ditentukan
oleh, 1. Frekuensi, jumlah dan lamanya pengenangan oleh
air asin atau air atawar dan 2. Dinamika irkulasi internal
dari komplek detritus
3. Stabilitas substrat
Kestabilan substrat, rasio antara erosi dan perubahan letak
sedimen diataur oleh velositas airt tawar, muatan sedimen,
sembuaran air pasang surut dan gerak angin. Pokok-pokok
perubahan sedimentasi dalam ambang batas kritik meliputi,
a. pengumpalan sedimen yang diikuti dengan kolonisasi oleh
hutan mangrove, b. Nutrien,
PADANG LAMUN
(SEA GRASS BEDS)
a. Karateristik

Lamun (sea grass) adalah tumbuhan berbunga yang sudah


sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup terbenam didalam
laut. Lamun hidup diperairan dangkal agak berpasir sering
juga dijumpai di terumbu karang. Padang lamun
inimerupakan ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya.
Biota laut yang hidup di padang lamun sepetti krustacea,
molusca, cacing dan ikan. Di Indonesia terdapat 7 (tujuh)
marga lamun yang terdiri dari 3 (tiga) marga suku
Hydrocaritaceae dan 4 (empat) marga suku Pomatogetonaceae
Ekologis padang lamun memiliki beberapa fungsi penting bagi
daera pesisir yaitu :
1. Sumber utama produktivitas primer
2. Sumber makanan penting bagi organisme (dalam bentuk detritus)
3. Menstabilkan dasar yang lunak, dengan sistem perakaran yang padat dan
menyilang
4. Tempat berlindung organisme
5. Tempat pembesaran bagi beberapa spisies yang menghabiskan masa
dewasanya di lingkungan ini, misal udang dan ikan baronang
6. Sebagai peredam arus sehingga menjadikan perairan di sekitarnya tenang
7. Sebagai tudung pelindung dari panas matahari yang kuat bagi
penghuninya.
PARAMETER LINGKUNGAN
UTAMA YANG MEMPENGARUHI
KELESTARIAN PADANG LAMUN
Parameter penting dalam distribusi dan stabilitas ekosistem padang
lamun yaitu :
1. Kecerahan
kedalaman yang dibutuhkan padang lamun terhadap intensitas
cahaya tidak lebih dari 10 meter. Beberapa kativitas yang
meningkatkan muatan sedimentasi pada badan air akan berakibat
pada tinggi turbiditas residu sehingga berpotensi untuk mengurangi
penetrasi cahaya.
2. Temperatur
Temperatur yang optimal untuk padang lamun adalah sekitar 280 –
300 C dan kemampuan proses fotosintesis akan menurun dengan
tajam apabila temperatur peairan berada diluar kisaran optimal
tersebut
3. Salinitas
Salinitas yang ada pada padang lamun adalah sekitar 10-40 0/00. Nilai
optimum toleransi terhadap salinitas air laut adalah 35 0/00
4. Substrat
Type sedimen dasar 40% adalah lumpur dan fnemud.
Peranan kedalaman substrat dalam stabilitas sedimen
mencakup 2 hal yaitu (1) pelindung tanaman dari arus air
laut, (2) tempat pengolahan dan pemasok nutrient.
5. Kecepatan arus perairan
Kecepatan arus maksimal standing crop adalah 0,5
m/detik
a. Karateristik
Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis,
tetapi hanya didaerah tropis terumbu karang dapat hidup dan berkembang
dengan baik
didunia terdapat 2 (dua) kelompok karang yaitu karang hermatifik dan
karang ahermatifik yang membedakan kedua karang ini adalah terletak
pada karang hermatifik dapat menghasilkan terumbu yang disebabkan
adanya sel-sel tumbuhan yang bersimbiosis (zooxanthellae).
Ekosistem terumbu karang mempunyai produktivitas yang tinggi organik
yang tinggi yang disebabkan kemampuan terumbu karang menahan nutrien
dalam sistem dan berperan sebagai kolam untuk menampung segala
masukan dari luar.
terumbu karang kaya kan keragaman spisies penghunianya. Keragaman ini
karena variasi habitat yang terdapat pada terumbu karang yang tinggi.
Salah satunya adalah orgnisme ikan degan jumlah terbanyak ditemui
disebuah terumbu karang.
b. Parameter Lingkungan Utama

1. Kecerahan
Radiasi sinar matahari sangat efektif dan memegang peranan penting
dalam pembentukan karan. Distribusi vertikal terumbu karang hanya
mencapai kedalam efektif sekitar 10 meter dari permukaan laut.
2. Temperatur
Kisaran suhu optimal pada terumbu karang adalah 25 – 290C, namun
pada suhu lebih masih bisa ditolerir oleh spisies tertentu.
3. Salinitas
Terumbu karang dapat hidup baik disekitar areal pesisir pada salinitas
30 – 35 0/00
4. Kecepatan arus, sirkulasi dan sedimen
kondisi sedimen yang tinngi akan mengakibatkan turunya kualitas
terumbu karang dan akan dapat menggangu kebiasaan makan terumbu
karang
a. Karakteristik
Rumput laut tumbuh pada perairan yang memiliki substrat keras yang
kokoh untuk tempat melekat. Kedalaman perairan jernih kedalaman 20 –30
m.

Rumput laut mendapatkan makananya langsung dari air laut. Nutrieb


dihantarkan melalui upwelling, turbelensi dan masukan dari daratan.
Padang rumput laut tidak terdapat pada daerah sedang, hangat dan tropis
tetapi tumbuh pada perairan sejuk

b. Parameter lingkungan utana


Parameter lingkungan utma untuk ekosistem rumput laut adalah (1)
kekeruhan/kecaerahan air (2) kandungan padatan terlarut dan tersuspensi
dan (3) arus laut
ESTUARIA
a. Karateristik

Estuaria adalah teluk di pesisir yang sebagian tertutup, tempat


air tawar dan air laut bertemu dan bercampur. Kebanyakan
estuaria didominasi oleh substrat berlumpur. Substrat
berlumpur ini merupakan endapan yang dibawa oleh air tawar
dan air laut.
ada 3 (tiga) komponen fauna di estuaria yaitu fauna lautan, air
tawar dan payau atau estuaria. Komponen fauna yang terbsar
didominasi oleh fauna laut yaitu hewan stenohaline.
b. Parameter lingkungan utama
Parameter lingkungan utama untuk ekosistem estuaria adalah (1)
aliran sungai (2) sifat-sifat fisik air laut
a. Kecil poermukaannya yg menyerap bahan organik baik yang terlarut
maupun yang berukuran sangat kecil. Daerah ini merupkan tempat
beberapa biota meletakkan telurnya.

b. Parameter lingkungan utama Karakteristik

Terdiri dari kawasan kwarsa dan feldspar. Partikel yg kasar


menyebabkan hanya sebagian
1. Pola arus yg akan mengangkat pasir yang halus
2. Gelombang yang akan melepaskan energinya di pantai
3. Angin yang juga merupakan pengangkut pasir
a. Karakteristik

Merupakan pantai yang berbatu-batu yang memanjang ke laut dan


ternbenam air. Zonasi komunitas biota dibatu-batu yang
dipengaruhi oleh fenomena pasang lebih nyata daripada tempat lain
manapun karena batu menyediakan tempat menempel yang baik dan
juga perlindungan mereka

b. Parameter lingkunagan utama

Pameter utama yang mempengaruhi adalah (1) fenomena pasang (2)


gelombang
a. Karateristik
Pulau kecil adalah pulau berukuran kecil yang secara
ekologis terpish dari pulau induknya (mainland). Pulau ini
akan mendapatkan tambahan spisies baru dari pulau
induk dan sebaliknya dalam waktu yang bersamaan akan
kehilangan spesies yang sudah ada karena kompetisi lalu
punah atau pindah ke pulau lain

b. Parameter Lingkungan Utama


Pendukung parameter yang utama adalah parameter yang
berkaitan dengan terjaminya kondisi alam ekosistem
tersebut.
a. Karakteristik
laut terbuka biasanya sangat berstratifikasi dan beragam secara
horizontal dan musiman. Lapisan eufotik dimana cahaya cukup kuat
untuk keperluan produksi primer yang biasanya mencapai 50 m.
organisme laut dalam tergantung pada produksi fitopalankton untuk
makanan mereka. Produksi perairan terbuka kira-kira 0,5
gC/m2/hari. Daerah upwelling lebih produktif dan nampaknya juga
lebih efisien dalam memanfaatkan makanan yang tersedia

b. Parameter lngkungan utama


Parameter lingkungan utama ekosistem adalah (1) Angin (2) suhu (3)
cahaya

Anda mungkin juga menyukai