BAB VI (Weiss)
BAB VI (Weiss)
WAWASAN NUSANTARA
SEBAGAI
GEOPOLITIK INDONESIA
Erna Yuliandarai
A. PENGERTIAN, HAKIKAT, DAN KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA
1. Pengertian Wawasan Nusantara
a. Secara etimologis
Wawasan : pandangan,
tinjauan, penglihatan
tanggap indrawi
Wawasan Nusantara
Nusantara : kesatuan
kepulauan yang terletak
antara dua benua, dan
pasifik
b. Secara terminologis, menurut beberapa pendapat, pengertian
Teori-Teori Geopolitik
a. Teori Geopolitik Frederich Ratzel (1844-1904)
“Bahwa negara itu seperti organisme yang hidup.” Negara identik
dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok masyarakat
(bangsa). Pertumbuhan negara sama dengan pertumbuhan
organisme yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang cukup
agar dapat tumbuh dengan subur. Jika negara ingin tetap hidup dan
berkembang butuh ekspansi (perluasan wilayah). Teori ini dikenal
sebagai teori organisme/biologis.
b. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen (1864-1922)
“Negara adalah suatu oranisme, bukan hanya mirip.” Negara
adalah satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang meliputi
bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik, dan
krato politik. Negara sebagai organisme yang hidup dan intelektual
harus mampu mempertahankan dan mengembangkan dirinya
dengan melakukan ekspansi. Batas negara bersifat sementara
karena bisa diperluas.
c. Teori Geopolitk Karl Haushofer (1896-1946)
Melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama pandangan
tentang lebensraum dan paham ekspansionisme. Jika jumlah
penduduk suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tidak
sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus
berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup
(lebensraum) bagi warga negara.
2. Paham Geopolitik Bangsa Indonesia
Bagi bangsa Indonesia, geopolitik merupakan pandangan baru dalam
mempertimbangkan faktor-faktor geografis wilayah negara untuk
mencapai tujuan nasionalnya. Paham geopolitik bangsa Indonesia
terumuskan dalam konsepsi Wawasan Nusantara. Indonesia merupakan
negara kepulauan yang disebut Nusantara (nusa di antara air), sehingga
bisa disebut sebagai Benua Maritim Indonesia sebagaimana dirumuskan
dalam Pasal 25A UUD 1945 Amandemen IV : “NKRI adalah sebuah
negara kepulauan yang bercirikan nusantara dengan wilayah yang
batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.”
D. PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA
1. Perumusan Wawasan Nusantara
Cara pandang bangsa Indonesia mencakup :
a. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
1). Bahwa keutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan
kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang
hidup dan kesatuan mitra seluruh bangsa, serta menjadi modal
dan milik bersama bangsa.
2). Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan
berbicara dalam berbagai bahasa daerah, memeluk, dan
meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
YME harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam
arti yang seluas-luasnya.
3). Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa
satu, senasib, sepenanggungan, sebangsa dan setanah air,
serta mempunyai satu tekad di dalam mencapai cita-cita
bangsa.
4). Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi
bangsa dan negara, yang melandasi, membimbing, dan
mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
5). Bahwa seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan
hukum, dalam arti bahwa hanya ada satu hukum yang
mengabdi kepada kepentingan nasional.
b. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
1). Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun
efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa
keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh
wilayah tanah air.
2). Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di
seluruh daerah, tanpa menanggalkan ciri-ciri khas yang dimiliki
oleh daerah-daerah dalam mengembangkan ekonominya.
c. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial
Budaya
1). Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan
bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan
terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata
dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang
sesuai dengan kemajuan bangsa.
2). Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu.
Sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan
kekayaan budaya yang menjadi modal dan landasan
pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya
dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.
d. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
Pertahanan Keamanan
1). Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya
merupakan ancaman bagi seluruh bangsa dan negara.
2). Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban
yang sama di dalam pembelaan negara.