Anda di halaman 1dari 13

Spondilitis TB

M. Bariq Rifqi Pasha


Spondilitis TB
• Spondilitis TB atau pott’s disease adalah infeksi pada tulang belakang
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis

• Terjadi akibat penyebaran hematogen bakteri Mycobacterium


tuberculosis ke pembuluh darah tulang belakang.

• Umumnya menginfeksi tulang belakang pada area thoraxbagian


bawah dan vertebrae lumbalis (pinggang belakang) atas
Epidemiologi
• 1-2% dari seluruh kasus TB adalah spondylitis TB
• WHO tahun 2007 menyatakan Indonesia memiliki sekitar 530.000
penderita TBC dan sekitar 5.800 merupakan penderita TBC tulang
belakang.
Etiologi
• Terjadi akibat penyebaran bakteri tuberculosis dari paru ke tulang
belakang hingga ke sendi antara tulang belakang secara hematogen.
• Faktor risiko:
• sosial ekonomi yang rendah atau buruk, turut memengaruhi standar kualitas
hidup, misalnya orang-orang yang tinggal di area yang kumuh dan padat
• Tinggal di area yang memiliki tingkat kasus tuberkulosis tinggi atau endemic
• HIV
Klasifikasi
Berdasarkan lokasi infeksi awal pada korpus vertebra dikenal tiga
bentuk spondilitis
• Sentral
• Peridiskal
• Anterior
• Sentral
• Infeksi terjadi pada bagian sentral korpus vertebra dan sering pada anak
• sering menimbulkan kolaps vertebra lebih dini dibandingkan dengan tipe lain

• Peridiskal
• Infeksi pada daerah ligamentum longitudinal anterior dan banyak pada dewasa
• Dapat menimbulkan kompresi, iskemia dan nekrosis diskus. Terbanyak ditemukan
di regio lumbal.

• Anterior
• Infeksi yang terjadi karena perjalanan perkontinuitatum dari vertebra di atas dan
dibawahnya
• Gambaran radiologis mencakup adanya scalloped karena erosi di bagian anterior
dari sejumlah vertebra
Patofisiologi
Gejala Klinis
• Nyeri pada tulang belakang kronis
• Penderita tidak tahu penyebabnya
• Pembengkakan pada tulang punggung
• Gejala infeksi TB
Diagnosis
• Anamnesis
Nyeri punggung dgn onset mendadak dan progresi lambat.
• Px. Fisik
• Gambaran adanya penyakit sistemik
• Riwayat batuk lama
• Nyeri terlokalisir pada satu regio tulang belakang atau berupa nyeri yang
menjalar
• Panggung menajdi kaku
• Spasme otot protektif disertai keterbatasan pergerakan di segmen yang
terkena
Px. Penunjang
• Mantoux test
• Kultur urin
• Foto rontgen dada dilakukan pada pasien untuk mencari bukti adanya
tuberkulosa di paru (2/3 kasus mempunyai foto rontgen yang
abnormal).
• Foto polos seluruh tulang belakang juga diperlukan untuk mencari
bukti adanya tuberkulosa di tulang belakang. Tanda radiologis baru
dapat terlihat setelah 3-8 minggu onset penyakit
• CT Scan
• MRI
Penatalaksanaan
Tujuan terapi pada kasus spondilitis tuberkulosa adalah :
1. Mengeradikasi infeksi atau setidaknya menahan progresifitas
penyakit
2. Mencegah atau mengkoreksi deformitas atau defisit neurologis
• Farmako
• Isoniazid (5 mg/kg/hari – 300 mg/hari)
• Pirazinamid (15-30mg/kg/hari)
• Streptomisin (15 mg/kg/hari – 1 g/kg/hari)

• Non-farmako
• Jaga nutrisi
• Istirahat cukup
• Evaluasi lingkungan

• Operatif
Operasi banyak bermanfaat untuk pasien yang mempunyai lesi kompresif secara radiologis dan
menyebabkan timbulnya kelainan neurologis. Operasi dilakukan setelah 3-4 minggu pemberian
terapi obat antituberkulosa
Prognosis
• Tergantung dari usia dan kondisi kesehatan umum pasien, derajat
berat, dan durasi defisit neurologis serta terapi yang diberikan.
• Pada anak lebih baik dari dewasa

Anda mungkin juga menyukai