Anda di halaman 1dari 38

JURNAL INTERVENSI

DIABETES MELLITUS

NANI APRIANI NATSIR DJIDE


K012182018
Pengaruh Intervensi Gaya Hidup Intensif pada Kontrol Glikemik
Terhadap Pasien Dengan Diabetes Tipe 2 : A randomized
control Trial
A
B
S
T
R
A
K

4
A
B
S
T
R
A
K

5
Latar belakang
Pengobatan lini pertama diabetes tipe 2 meliputi diet, aktivitas fisik,
dan penurunan berat badan sebelum atau bersamaan dengan terapi
farmakologis. Sementara pengobatan efektif dalam menurunkan
hemoglobin A1c (HbA1c) pada pasien dengan diabetes tipe 2, juga
terkait dengan potensi interaksi obat yang merugikan,
ketidaknyamanan, peningkatan biaya ekonomi dan penurunan
kualitas hidup. Oleh karena itu, diperlukan intervensi gaya hidup
yang mampu mempertahankan kontrol glikemik setidaknya sama
dengan pengobatan.

Tujuan: Untuk menguji apakah intervensi gaya hidup


intensif menghasilkan kontrol glikemik yang setara
dibandingkan dengan perawatan standar dan, kedua,
mengarah pada pengurangan obat penurun glukosa
pada peserta dengan diabetes tipe 2.
6
Penelitian ini merupakan single-center, assessor-
blinded, randomized clinical trial, yang dilakukan di
Region Zealand dan Capital Region Denmark.

metode
ekslusi
• Tingkat HbA1c >9%
Peserta direkrut melalui media dan Asosiasi Diabetes
• Ketergantungan
partisipan Denmark dan disaring melalui wawancara telepon dan
insulin
pemeriksaan medis.
• Adanya 1 atau lebih
komplikasi

menerima perawatan standar yang termasuk konseling medis, edukasi diabetes tipe 2,
• DM tipe 2
dan saran gaya hidup oleh perawat studi pada awal dan setiap 3 bulan selama 12 bulan. • BMI 25-40
untuk peserta intervensi gaya hidup juga menerima intervensi gaya hidup intensif yang • Mengkonsumsi 2
terdiri dari 5 hingga 6 sesi aerobik mingguan (durasi 30-60 menit), yang 2 hingga 3 sesi atau lebih sedikit obat
dikombinasikan dengan pelatihan resistensi. Selama 4 bulan pertama, semua sesi latihan
diawasi, dan pengawasan semakin berkurang selama 12 bulan. Semua pelatihan yang penurun glukosa
diawasi dilakukan dalam kelompok yang terdiri dari 4 hingga 8 peserta. Peserta diberi
rencana diet individu dengan distribusi makronutrien dari 45% hingga 60% karbohidrat, inklusi
15% hingga 20% protein, dan 20% hingga 35% lemak (<7% lemak jenuh). Selama 4
bulan pertama asupan energi total dibatasi. Konseling diet berbasis individu dan kelompok
ditawarkan oleh ahli gizi klinis dan secara progresif berkurang selama 12 bulan.
7
ALUR
PENGAMBILAN
SAMPEL

8
HASIL

9
10
11
12
13
KETERBATASAN

intervensi gaya hidup mencakup


hanya peserta dengan diabetes tipe 2 beberapa elemen gaya hidup, yang asupan makanan yang dilaporkan
yang didiagnosis kurang dari 10 tahun menantang interpretasi efek individu sendiri dalam penelitian ini berpeluang
yang dimasukkan dari masing-masing komponen adanya bias dan keterbatasan
intervensi.

untuk dapat membedakan antara efek


kombinasi obat dan gaya hidup yang
berbeda dengan efek dari obat saja,
algoritma perawatan yang ditentukan
sebelumnya menggunakan perawatan
medis lini pertama yang
direkomendasikan untuk digunakan,
yang hanya berlaku pada beberapa
pengobatan. 14
KESIMPULAN

Di antara orang dewasa dengan diabetes tipe 2 yang didiagnosis


kurang dari 10 tahun, jika memandingkan antara intervensi gaya
hidup dengan perawatan standar menghasilkan perubahan dalam
kontrol glikemik yang tidak mencapai kriteria pembanding, tetapi
berada dalam arah yang konsisten dan bermanfaat. Penelitian
lebih lanjut diperlukan untuk menilai keunggulan, serta
generalisasi dan daya tahan hasil penelitian ini.

15
Dampak perubahan perilaku gaya hidup pada kontrol
glikemik pemuda dengan diabetes tipe 2
A
B
S
T
R
A
K

18
A
B
S
T
R
A
K

19
Latar belakang

Peningkatan diabetes tipe 2 di masa muda, sebagian berkaitan dengan tingginya


prevalensi obesitas. pedoman klinis merekomendasikan intervensi gaya hidup dalam
hubungannya dengan obat-obatan sebagai awal pendekatan pengobatan. Namun, masi
sedikit pengetahuan mengenai keberhasilan upaya intervensi gaya hidup di masa muda
dengan diabetes tipe 2 dalam mengubah diet dan aktivitas fisik, dan kemudian, kontrol
glikemik.

Pengobatan Pilihan untuk diabetes tipe 2 pada Remaja dan pemuda


(TODAY) adalah percobaan intervensi terbesar yang dilakukan pada
pemuda dengan diabetes tipe 2. National Institute of Diabetes dan
digestive and kidney disease- mendanai uji klinis secara acak yang
menguji tiga perawatan dalam kelompok ras, etnis, dan geografis yang
beragam dari pemuda dengan diabetes tipe 2.

20
TODAY merupakan Uji coba klinis secara acak untuk
mengevaluasi efikasi dan keamanan tiga pengobatan
untuk diabetes tipe 2 pada remaja

METODE

metformin Metformin Metformin


+ +
rosiglitazone Lifestyle
intervention
Peserta berusia 10 sampai 17 tahun, telah didiagnosis
partisipan dengan diabetes tipe 2 untuk <2 tahun, memiliki
autoantibodi pankreas negatif, dan memiliki BMI di ≥ 85
persentil pada saat pengacakan.

Data asupan dikumpulkan oleh FFQ; CRF dinilai menggunakan tes submaksimal
siklus ergometer. Perubahan dari baseline variabel tersebut dianalisis
menggunakan linerar umum model campuran untuk kedua tindakan kontinyu dan
kategoris. Partisipan disesuaikan berdasarkan usia, HbA1c dasar, kelompok
perlakuan, dan kepatuhan pengobatan. Data dikumpulkan pada awal, 6, dan 24
bulan.
21
HASIL

22
23
24
25
KETERBATASAN

Sampel disesuaikan berdasarkan usia dan sebagian


meskipun FFQ diberikan oleh pewawancara terlatih
Data dikumpulkan untuk menunjukkan beberapa besar kelompok telah mencapai pubertas pada data
dan data telah menjalani quality control method pada
hasil sekunder dalam uji klinis besar; hanya hasil awal berdasarkan Tanner Score, perubahan status
Diet Assessment Center, instrumen tergantung pada
utama yang cukup kuat pubertas mungkin dapat mempengaruhi hasil
ingatan peserta dan self-report
penelitian.

26
KESIMPULAN

Hasil penelitian ini mencerminkan bagaimana sulitnya mengubah


perilaku gaya hidup pada remaja dengan diagnosis diabetes tipe
2, yang tidak banyak bergerak dan memiliki pola makan yang
buruk. Pada remaja dengan diabetes tipe 2, sangat penting
menargetkan perubahan gaya hidup yang layak, berkelanjutan
dan bermakna secara klinis (mempengaruhi kontrol glikemik).
Penelitian saat ini menunjukkan bahwa meningkatkan aktivitas
fisik/kebugaran dan mengurangi asupan minuman manis pada
anak laki-laki dan meningkatkan serat dan mengurangi asupan
lemak jenuh pada perempuan menjadi target awal yang cocok
untuk intervensi gaya hidup dan program pendidikan.
27
28
Hubungan antara kebiasaan Makan dan
Perubahan Berat Badan setelah Intervensi Gaya
Hidup pada Orang dengan Diabetes Mellitus Tipe 2

29
A
B
S
T
R
A
K

30
31
Latar Belakang

Penurunan berat badan yang moderat (>5%) meningkatkan kontrol glikemik pada orang
dengan diabetes mellitus tipe 2 (T2DM) serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
dan mortalitas. Namun, penurunan berat badan pada orang dengan T2DM sulit dicapai.
Meta-analisis terbaru dari studi penurunan berat badan pada orang dengan T2DM
menunjukkan bahwa intervensi gaya hidup menghasilkan penurunan berat badan rata-
rata 1–9% setelah enam bulan..

Kombinasi dari dua sifat makan tertentu, yaitu, kontrol kognitif yang tinggi
atas makan (menahan diri) dan low stress-resistant eating (rasa malu),
sangat terkait dengan keberhasilan penurunan berat badan pada individu
yang obesitas tanpa T2DM, yang menjadi sasaran intervensi gaya hidup.

32
Randomized control trial dari 154 orang dengan T2DM
pada efek perawatan perilaku kognitif (CBT)
(n=76)dibandingkan dengan kontrol pengobatan (n=78).

METODE

154 orang dengan T2DM dipilih dari the Hoorn Diabetes Care
partisipan System cohort di Friesland Barat, Belanda.

inklusi
• Berusia 40-75 tahun
• Dapat memahami
bahasa belanda
• Resiko tinggi
penyakit
kardiovaskular dan
komplikasi diabetes
120 Partisipan

33
HASIL

34
35
KETERBATASAN

hanya mengukur perubahan berat badan dan bukan


mempelajari hanya populasi orang relatif kecil dalam
perubahan perilaku mediasi, seperti aktivitas fisik atau
keadaan penyakit lanjut.
asupan makanan

36
KESIMPULAN

Penelitian ini mengamati bahwa Sifat makan dari pengekangan diet yang
tidak berhasil dikaitkan dengan kegagalan penurunan berat badan setelah
intervensi gaya hidup enam bulan pada orang dengan T2DM.

37
Thanks!

38

Anda mungkin juga menyukai