Anda di halaman 1dari 15

MANUSIA, NILAI, MORAL DAN

HUKUM
1 MUNAYAROKH
T.5
 Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas
dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia baik lahir maupun batin.
 Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan,
alasan atau motivasi dalam bersikap dan
bertingkah laku, baik disadari maupun tidak.

2
SESUATU DIANGGAP BERNILAI KARENA:

 Menyenangkan
(pleasant)
 Berguna (useful)

 Memuaskan (Satisfying)

 Menguntungkan (Profitable)

 Menarik (interseting)

 Keyakinan (Belief)
NILAI DI ANTARA PANDANGAN
OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF MANUSIA
 Nilai erat hubungannya dengan manusia,
dalam hal etika maupun estetika.
 Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan
memaknai nilai dalam dua konteks, pertama
akan memandang nilai sebagai sesuatu yang
objektif, apabila dia memandang nilai itu ada
meskipun tanpa ada yang menilainya.
 Kedua, memandang nilai sebagai sesuatu yang
subjektif, artinya nilai sangat tergantung pada
subjek yang menilainya.

4
Makna Nilai bagi Manusia
 Nilai itu penting bagi manusia, apakah nilai itu
dipandang dapat mendorong manusia karena
dianggap berada dalam diri manusia atau nilai
itu menarik manusia karena ada di luar
manusia yaitu terdapat pada objek, sehingga
nilai lebih dipandang sebagai kegiatan menilai.
 Nilai itu harus jelas, harus semakin diyakini
oleh individu dan harus diaplikasikan dalam
perbuatan.

5
NILAI SESUATU YANG OBYEKTIF ATAU SUBYEKTIF?
Pandangan Idealis Pandangan Subyektif
Menyatakan nilai itu Menyatakan nilai sesuatu
obyektif, melekat pada tergantung pada subyek
setiap sesuatu yang menilainya
Apakah obyek bernilai karena kita menginginkannya atau
sebaliknya kita menginginkannya karena obyek bernilai?
Apakah nilai menarik perhatian subyek atau subyek
memberikan nilai pada obyek?
Apakah keinginan menentukan nilai suatu obyek atau
obyek diinginkan karena secara otonom bernilai?
Apakah manusia pemilik nilai (subyektif) atau hanya
pengguna nilai (obyektif)
MORALITAS
Mores  mos, moris, manner  Morals
Moral bagian dari Nilai Akhlak,
Kesusilaan,
Tata Tertib
Nilai Moral adalah Nurani/Batin,
Perilaku Baik dan Buruk Ethos/ Etika

3 jenis nilai dalam filsafat


nilai Benar-Salah
Nilai Logika

Nilai Etika  Baik-Buruk


Nilai Estetika  Indah-Jelek
 Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan
seseorang dalam ber interaksi dengan manusia.
 apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai
dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat
tersebut dan dapat diterima serta
menyenangkan lingkungan masyarakatnya,
maka orang itu dinilai mempunyai moral yang
baik, begitu juga sebaliknya.
 Jadi moral adalah tata aturan norma-norma
yang bersifat abstrak yang mengatur
kehidupan manusia untuk melakukan
perbuatan tertentu dan sebagai pengendali
yang mengatur manusia untuk menjadi 8
manusia yang baik.
NORMA SEBAGAI PERWUJUDAN NILAI
Nilai bersifat Abstrak

Norma (Manifestasi Nilai agar


berfungsi praktis)

Buanglah Sampah pada Tempatnya!


Nilai
Kebersiahan

Wujud Riil Norma


NORMA DAN SANKSI
Norma  panduan. tolak ukur atau pedoman
dalam bertingkah laku pada
masyarakat
Sanksi  Keadaan yang dikenakan pada
pelanggar norma baik fisik maupun pshikis

Macam Norma di
Masyarakat:
1. Norma Agama Individu/Pribadi
2. Norma Moral/Kesusilaan
3. Norma Kesopanan Antar Pribadi
4. Norma Hukum Seluruh
anggota masyarakat
 Hukum adalah sistem yang terpenting dalam
pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan
kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak
 sebagai perantara utama dalam hubungan sosial
antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam
hukum pidana
 hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat
menuntut pelaku dalam konstitusi hukum
menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan
hukum, perlindungan hak asasi manusia dan
memperluas kekuasaan politik serta cara
perwakilan di mana mereka yang akan dipilih 11
(menentukan kekuasaan).
HUKUM MENURUT SUMBERNYA (THOMAS
AQUINAS)
1. Hukum Abadi (Lex Ecterna)Berakar dari Tuhan

2. Hukum Alam  Ditafsir secara subyektif oleh


manusia dari alam (Hukum-hukum
Fisika, Matematika dan Ilmu Alam lainnya
berdasar
3. Hukumketeraturan Alam
Positif Pelaksanaan atas tafsir hukum alam
oleh manusia, mengatur soal duniawi
dalam negara
Subyek Hukum, Obyek Hukum,Badan Hukum, Hukum
Meteriil, Hukum Formal (UU, Yurisprudensi, Traktat)

4. Hukum TuhanBersumber dari wahyu/kitab suci


HUBUNGAN HUKUM DAN MORAL
 Meskipun hubungan hukum dan moral begitu
erat, namun hukum dan moral tetap berbeda,
sebab dalam kenyataannya mungkin ada hukum
yang bertentangan dengan moral atau ada
undang-undang yang immoral, yang berarti
terdapat ketidakcocokan antara hukum dengan
moral.

13
PROBLEMATIKA NILAI, MORAL, DAN
HUKUM DALAM MASYARAKAT DAN
NEGARA
 Terbentuknya nilai dari hubungan yang
bersifat ketergantungan sikap manusia
terhadap nilai dari suatu maka manusia akan
berbuat sesuatu yang merupakan modal dasar
dalam menjalin kehidupan manusia.
 Dengan menilai dapat menentukan moral
seseorang, apakah baik buruknya sepanjang
niali itu dalam arti positif berarti perubahan
bermoral , begitu juga sebaliknya jika nilai itu
dalam arti negatif berarti perbuatan yang
amoral.
 Perbuatan yang bersifat amoral inilah yang
dijadikan problema dalam kehidupan 14
bermasyarakat dan bernegara.
Perbedaan Norma Moral dan Norma Hukum
Norma Moral Norma Hukum
Dasar Hukum Alam Konsensus/Yuridis
Sifat Otonom Heteronom
PelaksanaanTidak Memaksa Coercive
Batin
Sanksi Fisik
Perilaku Manusia
Obyek Tertib Hidup
sebagai Manusia
Masyarakat
Tidak tergantung
Eksistensi tempat dan waktu Tergantung
tempat dan
waktu

Anda mungkin juga menyukai