Anda di halaman 1dari 25

PENGELOLAAN DAN

PEMANFAATAN
DANA KAPITASI JKN
DI FKTP
MILIK PEMERINTAH
DAERAH

Sundoyo, SH,MKM,
Sundoyo, SH, MKM,M.Hum
MH
BiroBiro Hukum dan Organisasi
Hukum dan Organisasi
DASAR HUKUM
1. Perpres No 32/2014 ttg Pengelolaan & Pemanfaatan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Milik Pemda
2. Permenkes RI No 19/2014 ttg Penggunaan Dana Kapitasi
Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan
Kesehatan & Dukungan Biaya Operasional Pada FKTP Milik
Pemda
3. SE Mendagri No 900/2280/SJ tgl 5 Mei 2014 ttg Petunjuk
Teknis Penganggaran, Pelaksanaan & Penatausahaan, serta
Pertanggungjawaban Dana Kapitasi JKN pada FKTP milik
Pemda.
2
DASAR PEMIKIRAN
• Dlm rangka meningkatkan mutu yankes dlm
penyelenggaraan JKN diperlukan pengaturan
pemanfaatan dana kapitasi yang diterima oleh FKTP
milik Pemda
• Dlm rangka tertib administrasi pengelolaan
keuangan daerah terkait dgn pembayaran dana
kapitasi oleh BPJS Kesehatan kpd FKTP milik Pemda
perlu diatur pengelolaan & pemanfaatan dana
kapitasi bagi FKTP milik Pemda;

3
Perpres No 32/2014 ttg
Pengelolaan & Pemanfaatan
Dana Kapitasi JKN Pada
(FKTP) Milik Pemda
RUANG LINGKUP
PENGATURAN
Peraturan Presiden ini mengatur mengenai
Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi
JKN pada FKTP milik Pemerintah Daerah yang
belum menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
BLUD.
PENGELOLAAN

1. BPJS melakukan pembayaran dana kapitasi


kepada FKTP milik Pemerintah daerah
PASAL 3

2. Pembayaran dana kapitasi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada
jumlah peserta yang terdaftar di FKTP sesuai
data dari BPJS Kesehatan

3. Dana kapitasi sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dibayarkan langsung oleh BPJS
Kesehatan kepada Bendahara Dana Kapitasi
JKN pada FKTP
PENGELOLAAN
1. Kepala FKTP menyampaikan rencana pendapatan dan
belanja dana kapitasi JKN tahun berjalan kepada Kepala SKPD
Dinas Kesehatan
2. Rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN
PASAL 4

sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) mengacu pada


jumlah peserta yang terdaftar di FKTP dan besaran kapitasi
JKN, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

3. Rencana pendapatan dan belanja Dana kapitasi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan pada
RKA SKPD Dinas Kesehatan

4. Tata cara dan format penyusunan RKA SKPD disusun sesuai


dengan ketentuan perundang undangan dibidang
pengelolaan keuangan daerah
PENGELOLAAN
Pasal 6
(1) Kepala Daerah menetapkan Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP
atas usul Kepala SKPD Dinas Kesehatan melalui PPKD.
(2) Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) membuka Rekening Dana Kapitasi JKN.
(3) Rekening Dana Kapitasi JKN pada setiap FKTP sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan oleh Kepala Daerah.
(4) Rekening Dana Kapitasi JKN pada FKTP sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) merupakan bagian dari Rekening BUD.
(5) Rekening dana kapitasi JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disampaikan oleh Kepala FKTP kepada BPJS Kesehatan
PENGELOLAAN
Pasal 7
(1) Pembayaran dana kapitasi dari BPJS Kesehatan dilakukan
melalui Rekening Dana Kapitasi JKN pada FKTP dan diakui
sebagai pendapatan.
(2) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
digunakan langsung untuk pelayanan kesehatan peserta
JKN pada FKTP.
(3) Dalam hal pendapatan dana kapitasi tidak digunakan
seluruhnya pada tahun anggaran berkenaan, dana
kapitasi tersebut digunakan untuk tahun anggaran
berikutnya.
PENGELOLAAN
Pasal 8
(1) Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP mencatat dan
menyampaikan realisasi pendapatan dan belanja setiap bulan
kepada Kepala FKTP.
(2) Kepala FKTP menyampaikan laporan realisasi pendapatan dan
belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala SKPD
Dinas Kesehatan dengan melampirkan surat pernyataan tanggung
jawab.
(3) Berdasarkan laporan realisasi pendapatan dan belanja
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala SKPD Dinas
Kesehatan menyampaikan Surat Permintaan Pengesahan
Pendapatan dan Belanja (SP3B) FKTP kepada PPKD.
(4) SP3B FKTP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) termasuk sisa
dana kapitasi yang belum digunakan pada tahun anggaran
berkenaan.
PENGELOLAAN
Pasal 10
(1) Kepala FKTP bertanggung jawab secara formal dan
material atas pendapatan dan belanja dana kapitasi
JKN.
(2) Pendapatan dan belanja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disajikan dalam Laporan Keuangan
SKPD dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
(3) Tata cara dan format penyusunan Laporan Keuangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah.
PENGAWASAN
Pasal 11
(1) Kepala SKPD Dinas Kesehatan dan Kepala FKTP melakukan
pengawasan secara berjenjang terhadap penerimaan dan
pemanfaatan dana kapitasi oleh Bendahara Dana Kapitasi
JKN pada FKTP.
(2) Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kabupaten/Kota
melaksanakan pengawasan fungsional terhadap pengelolaan
dan pemanfaatan dana kapitasi sesuai ketentuan yang
berlaku.
(3) Pengawasan secara berjenjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan pengawasan fungsional oleh Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaksanakan untuk meyakinkan efektifitas,
efisiensi, dan akuntabilitas pengelolaan dan pemanfaatan
dana kapitasi.
PEMANFAATAN
Pasal 12
(1) Dana kapitasi JKN di FKTP dimanfaatkan seluruhnya untuk jasa pelayanan
kesehatan dan dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan.
(2) Jasa pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi jasa
pelayanan kesehatan perorangan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan
tenaga non kesehatan.
(3) Dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi biaya obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai, dan
dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya.
(4) Jasa pelayanan kesehatan di FKTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan sekurang-kurangnya 60% (enam puluh persen) dari total penerimaan
dana kapitasi JKN, dan sisanya dimanfaatkan untuk dukungan biaya operasional
pelayanan kesehatan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan jasa pelayanan kesehatan dan
dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan diatur dengan Peraturan
Menteri. PMK 19 TAHUN 2014
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
(1) Dalam hal pendapatan dan belanja dana kapitasi belum dianggarkan
dalam peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2014,
Pemerintah Daerah melakukan perubahan peraturan kepala daerah
tentang penjabaran APBD Tahun Anggaran 2014 dan diberitahukan
kepada DPRD paling lambat 1 (satu) bulan setelah dilakukan perubahan.
(2) Perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD Tahun
Anggaran 2014 sebagaimana dimaksud pada ayat (1), selanjutnya
ditampung dalam peraturan daerah tentang perubahan APBD Tahun
Anggaran 2014.
(3) Dalam hal pemerintah daerah tidak melakukan perubahan atas
peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2014, pendapatan dan
belanja dana kapitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditampung
dalam laporan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2014.
Permenkes RI No 19/2014 ttg
Penggunaan Dana Kapitasi JKN
untuk Jasa Pelayanan
Kesehatan & Dukungan Biaya
Operasional Pada FKTP
Milik Pemda
RUANG LINGKUP
PENGATURAN
• Permenkes No 19/2014 merupakan
pelaksanaan Pasal 12 ayat (5) Perpres No
32/2014.
• Pengaturan penggunaan dana kapitasi JKN
untuk jasa pelayanan kesehatan dan
dukungan biaya operasional ditujukan bagi
FKTP milik pemerintah daerah yang belum
menerapkan pola pengelolaan keuangan
badan layanan umum daerah.
PEMANFAATAN
Pasal 3
(1) Dana Kapitasi yang diterima oleh FKTP dari Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan dimanfaatkan seluruhnya untuk:
a. pembayaran jasa pelayanan kesehatan; dan
b. dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan.
(2) Alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a untuk tiap FKTP ditetapkan
sekurang-kurangnya 60% dari penerimaan Dana Kapitasi.
(3) Alokasi untuk pembayaran dukungan biaya operasional pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
ditetapkan sebesar selisih dari besar Dana Kapitasi dikurangi
dengan besar alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
PEMANFAATAN
Pasal 3
(4) Besaran alokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
ditetapkan setiap tahun dengan Keputusan Kepala Daerah atas
usulan Kepala SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan:
a. kebutuhan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai;
b. kegiatan operasional pelayanan kesehatan dalam rangka
mencapai target kinerja di bidang upaya kesehatan
perorangan; dan
c. besar tunjangan yang telah diterima dari Pemerintah Daerah.

(5) Format Keputusan Kepala Daerah mengenai penetapan besaran


alokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tercantum dalam
Formulir terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
JASA PELAYANAN
Pasal 4
(1) Alokasi Dana Kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan
kesehatan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan yang melakukan pelayanan pada FKTP.
(2) Pembagian jasa pelayanan kesehatan kepada tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan sebagaimana
dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan mempertimbangkan
variabel:
a. jenis ketenagaan dan/atau jabatan; dan
b. kehadiran.
JASA PELAYANAN
Pasal 4 (lanjutan...)
(3) Variabel jenis ketenagaan dan/atau jabatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a, dinilai sebagai berikut:
a. tenaga medis, diberi nilai 150;
b. tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan (Ners), diberi nilai 100;
c. tenaga kesehatan setara S1/D4, diberi nilai 60;
d. tenaga non kesehatan minimal setara D3, tenaga kesehatan setara D3, atau
tenaga kesehatan dibawah D3 dengan masa kerja lebih dari 10 tahun, diberi
nilai 40;
e. tenaga kesehatan di bawah D3, diberi nilai 25; dan
f. tenaga non kesehatan di bawah D3, diberi nilai 15.
(4) Tenaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang merangkap tugas
administratif sebagai Kepala FKTP, Kepala Tata Usaha, atau Bendahara
Dana Kapitasi JKN diberi tambahan nilai 30.
JASA PELAYANAN
Pasal 4 (lanjutan...)
(5) Variabel kehadiran sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b dinilai sebagai berikut:
a. hadir setiap hari kerja, diberi nilai 1 poin per hari;
dan
b. terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya yang
diakumulasi sampai dengan 7 (tujuh) jam, dikurangi
1 poin.
(6) Ketidakhadiran akibat sakit dan/atau
penugasan ke luar oleh Kepala FKTP
dikecualikan dalam penilaian kehadiran
sebagaimana dimaksud pada ayat (5).
BIAYA OPERASIONAL
Pasal 5
(1) Alokasi Dana Kapitasi untuk dukungan biaya operasional
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (3) dimanfaatkan untuk:
a. obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai;
dan
b. kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya.
(2) Pengadaan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dapat
dilakukan melalui SKPD Dinas Kesehatan, dengan
mempertimbangkan ketersediaan obat, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai yang dialokasikan oleh pemerintah
dan pemerintah daerah.
BIAYA OPERASIONAL
Pasal 5 (Lanjutan)
(3) Dukungan kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:
a. upaya kesehatan perorangan berupa kegiatan promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif lainnya;
b. kunjungan rumah dalam rangka upaya kesehatan perorangan;
c. operasional untuk puskesmas keliling;
d. bahan cetak atau alat tulis kantor; dan/atau
e. administrasi keuangan dan sistem informasi.
(4) Penggunaan Dana Kapitasi untuk dukungan biaya operasional
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
KATA AKHIR
1. Penetapan Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP melalui
Keputusan Kepala Daerah.
2. Pembukaan Rekening Dana Kapitasi JKN oleh Bendahara
Dana Kapitasi JKN pada FKTP, yang selanjutnya ditetapkan
oleh Kepala Daerah dan merupakan bagian dari rekening
Bendahara Umum Daerah (BUD).
3. Pemanfaatan besaran Dana Kapitasi digunakan langsung
untuk pelayanan kesehatan peserta JKN pada FKTP,
ditetapkan oleh Kepala Daerah.
4. Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi FKTP
harus dilaksanakan secara efektif, efisien, dan
akuntable
25

Anda mungkin juga menyukai