Anda di halaman 1dari 8

HEWAN ENDEMIK DI GORONTALO

Di Susun Oleh :
Kelompok III
Danial Dikum (451418051)
Friskawati Tooli (451418029)
Siskawati Noi (451418034)
BURUNG MALEO

Macrochepalon maleo merupakan burung endemik


Sulawesi dan kepulauan Buton, Indonesia yang juga
dikategorikan sebagai spesies terancam (Endangered).
Kuantitas
Burung Maleo

Potensi maleo, burung endemik


Sulawesi, dipastikan bertambah dalam
kurun tiga bulan terakhir. Di lokasi
penetasan telur maleo di hutan
Hungayono, Kecamatan Suwawa Timur,
Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo,
tingkat keberhasilan penetasan
mencapai 50 persen.
Maleo (Macrocephalon maleo) termasuk jenis
burung endemik sulawesi dan penyebaran
disulawesi tengah relatif luas namun saat ini
mulai terancam punah karena habitat yang
semakin sempit dan telur-telurnya yang
diambil oleh manusia. Diperkirakan jumlahnya
kurang dari 10.000 ekor saat ini. Maleo
(Macrocephalon maleo) tergolong satwa liar
yang langka dan dilindungi.
Pemanfaatan
Burung Maleo

Kekayaan hayati indonesia

Bagian dari ritual adat

Sumber penghasilan bagi masyarakat


Pengolahan Burung
Maleo

Melalui Burung Maleo, Burung Indonesia menginisiai dan


mengembangkan program percontohan peningkatan ekonomi
masyarakat berbasis lingkungan seperti rumah produksi pakan
ternak, minyak kelapa, pupuk nitrogen, pemanfaatan energi
terbarukan melalui instalasi panel surya, pengolahan sampah
(plastik), bengkel alat-alat pertanian dan kegiatan terpadu lainnya.
LANJUTAN

Di samping itu, masyarakat di sekitar Kecamatan Marisa memanfaatkan Burung


Maleo sebagai lokasi belajar pengolahan hasil pertanian menjadi produk dengan
nilai ekonomi yang lebih tinggi seperti kakao, keripik, gula semut, madu, serbuk
jahe merah, dan lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai