Anda di halaman 1dari 14

PERDARAHAN

POSTPARTUM

P O L I T E K N I K K E S E H ATA N
KEMENKES PONTIANAK
P R O D I D - I V K E B I D A N A N T I N G K AT I V
PROFIL PESERTA
Merupakan mahasiswi dari
Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pontianak, tingkat IV semester
VII.
PERDARAHAN POSTPARTUM

1) Pengertian Perdarahan Postpartum

Perdarahan postpartum adalah


perdarahan pervaginam 500 cc atau
lebih setelah kala III selesai (setelah
plasenta lahir)
2)Penyebab Perdarahan Postpartum
Penyebab perdarahan Postpartum antara
lain :
1. Atonia uteri 50% - 60%
2. Retensio plasenta 16% - 17%
3. Sisa plasenta 23% - 24%
4. Laserasi jalan lahir 4% - 5%
5. Kelainan darah 0,5% - 0,8% (Mochtar,
1995).
3)Gejala Klinik Perdarahan Postpartum

Gejala klinik berupa perdarahan


pervaginam yang terus-menerus setelah
bayi lahir. Kehilangan banyak darah
tersebut menimbulkan tanda-tanda syok
yaitu penderita pucat, tekanan darah
rendah, denyut nadi cepat dan kecil,
ekstrimitas dingin. (Wiknjosastro, 2005).
4)Diagnosis
Perdarahan Postpartum

Diagnosis perdarahan
postpartum dapat
digolongkan
berdasarkan tabel
berikut :
5)Klasifikasi Perdarahan Postpartum
Klasifikasi klinis perdarahan postpartum yaitu
(Manuaba, 1998) :

1. Perdarahan Postpartum Primer yaitu


perdarahan pasca persalinan yang terjadi dalam 24
jam pertama kelahiran.

2. Perdarahan Postpartum Sekunder yaitu perdarahan


pasca persalinan yang terjadi setelah 24 jam
pertama kelahiran.
Perdarahan Postpartum Primer

1)Pengertian Perdarahan Postpartum Primer


Perdarahan Postpartum Primer yaitu
perdarahan pasca persalinan yang terjadi dalam
24 jam pertama kelahiran.
Penyebab utama perdarahan postpartum
primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa
plasenta, robekan jalan lahir dan inversiouteri
(Manuaba, 1998).
2)Penyebab Perdarahan Postpartum Primer

a. Atonia Uteri
Atonia uteri merupakan kegagalan miometrium untuk
berkontraksi setelah persalinan sehingga uterus dalam keadaan
relaksasi penuh, melebar, lembek dan tidak mampu menjalankan
fungsi oklusi pembuluh darah.

b. Retensio Plasenta
Retensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum
lahir setengah jam setelah janin lahir.

c. Sisa Plasenta
Sewaktu suatu bagian dari plasenta tertinggal, maka uterus
tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat
menimbulkan perdarahan.
d. Robekan Jalan Lahir
Robekan jalan lahir dapat terjadi bersamaan dengan atonia
uteri. Perdarahan pasca persalinan dengan uterus yang
berkontraksi baik biasanya disebabkan oleh robekan serviks
atau vagina (Saifuddin, 2002).

e. Inversio Uteri
Inversio uteri merupakan keadaan dimana fundus uteri
masuk ke dalam kavum uteri, dapat secara mendadak atau
terjadi perlahan (Manuaba, 1998).
3) Beberapa Faktor yang Memengaruhi
Perdarahan Postpartum Primer

1. Umur
2. Pendidikan
3. Paritas
4. Jarak antara kelahiran
5. Riwayat persalinan sebelumnya
6. Anemia
4) Manajemen Aktif Kala III
Manajemen aktif persalinan kala III terdiri atas intervensi
yang direncanakan untuk mempercepat pelepasan plasenta
dengan meningkatkan kontraksi rahim dan untuk mencegah
perdarahan pasca persalinan dengan menghindari atonia uteri,
komponennya adalah (Shane, 2002) :

a. Memberikan obat uterotonika (untuk kontraksi rahim) dalam


waktu dua menit setelah kelahiran bayi
b. Menjepit dan memotong tali pusat segera setelah melahirkan
c. Melakukan penegangan tali pusat terkendali sambil secara
bersamaan melakukan tekanan terhadap rahim melalui perut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai