Standar Isi
Standar Isi
PENGEMBANGAN KTSP DI SD
BATULAYANG
DOKUMEN I
berisi sekurangkurangnya visi, misi, tujuan, muatan,
BUKU I KTSP pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan.
DOKUMEN 2
Berisi Silabus
BUKU II KTSP
Pasal 2
bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Pasal 3
menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Pasal 35
standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus
dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
STANDAR STANDAR
PROSES ISI
STANDAR
ACUAN STANDAR
SARANA PTK
SKL
Permendikbud NO.
20 TAHUN 2016
Standar Standar
Standar Sarana Standar Pendidik
Pengelolaan Pembiayaan
SKL
Permendikbud NO.
20 TAHUN 2016
Dimensi Dimensi
Dimensi Sikap
Pengetahuan Keterampilan
a.beriman dan Lulusan memiliki a. kreatif,
bertakwa kepada pengetahuan faktual, b. produktif,
Tuhan YME, konseptual, c. kritis,
b. berkarakter, jujur, prosedural, d. mandiri,
dan peduli, dan metakognitif e. kolaboratif, dan
c. bertanggungjawab,
f. komunikatif
d. pembelajar sejati
sepanjang hayat, dan
e. sehat jasmani dan
rohani
STANDAR ISI
STANDAR ISI
Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan
berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Kompetensi Inti
sikap spiritual sikap sosial pengetahuan keterampilan
sikap spiritual sikap sosial pengetahuan keterampilan
Dimensi Dimensi
Dimensi Sikap
Pengetahuan Keterampilan
mengetahui,
menerima,
memahami, mengamati,
menjalankan,
menerapkan, menanya, mencoba,
menghargai,
menganalisis, menalar, menyaji, dan
menghayati, dan
mengevaluasi, dan mencipta
mengamalkan
mencipta
Benjamin Bloom pada tahun 1956 dan dikembangkan lebih lanjut oleh Anderson and
Krathwol pada tahun 2001
Tingkat Kompetensi dan Jenjang Pendidikan
guru.
Prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Peningkatan
Berpusat pada potensi, perkembangan,
Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya pada masa
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
kini dan yang akan
datang;
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan,
dan Minat
Analisis
Penyusunan
Penetapan
Pengesahan
ANALISIS PENYUSUNAN
1. Ketentuan peraturan 1. Perumusan visi, misi, dan tujuan
perundang-undangan satuan pendidikan
mengenai 2 . Pengorganisasian muatan
Kurikulum; kurikuler satuan pendidikan
2. Kebutuhan peserta 3. Pengaturan beban belajar peserta
didik, satuan didik dan beban kerja pendidik
pendidikan, dan tingkat kelas;
lingkungan;
4. Penyusunan kalender pendidikan
3. Ketersediaan sumber satuan pendidikan
daya pendidikan
5. penyusunan silabus muatan atau
mata pelajaran muatan lokal
PENETAPAN 6. Penyusunan rencana pelaksanaan PENGESAHAN
Dilakukan kepala pembelajaran setiap muatan
Dilakukan oleh
sekolah/madrasah pembelajaran.
pemerintah
berdasarkan hasil rapat daerah sesuai
dewan pendidik satuan dengan
pendidikan dengan kewenangannya.
melibatkan komite
sekolah/madrasah.
TEKNIK MERUMUSKAN VISI
Melibatkan
MELAKUKAN
seluruh anggota
ANALISIS
satuan
SWOT
organisasi
Mengakomodasi
Menumbuhkan
cita-cita seluruh
sikap rasa
anggota satuan
memiliki
organisasi
BAGAIMANA MENYUSUN VISI?
Visi Sekolah:
Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak
yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
Mampu menggambarkan budaya dan karakter bangsa
Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan
Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah dan
pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di
atasnya serta visi pendidikan nasional;
Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah dengan memperhatikan masukan komite sekolah;
Disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan;
Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.
Perumusan misi
MISI
Kalimat menunjukkan
“tindakan”
Bukan “keadaaan”
BAGAIMANA MENYUSUN MISI?
Misi sekolah:
Memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional;
Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
Menjadi dasar program pokok sekolah;
Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh sekolah;
Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
sekolah;
Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-
satuan unit sekolah yang terlibat;
Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik
yang dipimpin oleh kepala sekolah;
Disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan;
Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.
Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PERUMUSAN TUJUAN
• PROSES.
Menggambarkan
arah organisasi
realistik
Menggambar Tujuan
kan hasil
Dapat diukur
menantang
BAGAIMANA
MENYUSUN TUJUAN?
Tujuan sekolah:
Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka
menengah (empat tahunan);
Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan
dengan kebutuhan masyarakat;
Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
sekolah/madrasah dan Pemerintah;
Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik
yang dipimpin oleh kepala sekolah;
Disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan
MUATAN KURIKULUM
• LEMBAR PENGESAHAN
• KATA PENGANTAR
• DAFTAR ISI
GLOSARIUM
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Yuridis
C. Tujuan Pengembanagan Kurikulum
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
BAB II TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan Dasar
B. Visi dan Misi SD…
C. Tujuan SD
Lanjutan ….
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
D. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
• DokumenStandar Isi.
1. Struktur Kurikulum
Kompetensi Inti Kurikulum 2013
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas.Kompetensi inti
dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal
berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat
dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata
pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
• Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
• Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
• Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
• Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
• Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
• Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1 : Kompetensi Inti SD/MI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KELAS III
KELAS I KELAS II
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama
agama yang dianutnya yang dianutnya yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
percaya diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam berinteraksi dengan berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
keluarga, teman, guru, tetangga dan keluarga, teman, guru ,tetangga dan tetangganya dan guru
negara negara
3. Memahami pengetahuan faktual , 3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara
konseptual ,procedural dan cara mengamati [mendengar, melihat, mengamati [mendengar, melihat, membaca]
metakognitif pada tingkat dasar membaca] dan menanya , mencoba dan menanya dan mencoba berdasarkan rasa
dengan cara mengamati [mendengar, berdasarkan rasa ingin tahu tentang ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
melihat, membaca] menanya dan dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu kegiatannya, dan benda-benda yang yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
tentang dirinya, makhluk ciptaan dijumpainya di rumah dan di sekolah dan dan tempat bermain
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- tempat bermain
benda yang dijumpainya di rumah di
sekolah dan tempat bermain
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan
bertindak kreatif, produktif, kritis, bertindak kreatif, produktif, kritis, bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif mandiri, kolaboratif, dan komunikatif kolaboratif, dan komunikatif dalam bahasa
dalam bahasa yang jelas, sistematis, dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis yang jelas, sistematis, logis dan kritis dalam
logis dan kritis dalam karya yang dan kritis dalam karya yang estetis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
estetis dalam gerakan yang gerakan yang menncerminkan anak sehat menncerminkan anak sehat dan tindakan yang
menncerminkan anak sehat dan dan tindakan yang mencerminkan mencerminkan perilaku anak sesuai tahap
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
2. Menunjukkan perilaku jujur, 2. Menunjukkan perilaku jujur, 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
disiplin, tanggung jawab, santun, disiplin, tanggung jawab, santun, tanggung jawab, santun, peduli, dan
peduli, dan percaya diri dalam peduli, dan percaya diri dalam percaya diri dalam berinteraksi
berinteraksi dengan keluarga, berinteraksi dengan keluarga, dengan keluarga, teman, guru,
teman, guru, dan tetanggan dan teman, guru, dan tetangganya dan tetanggan dan negara
negara negara.
3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual dan
dengan cara mengamati dan dan konseptual dengan cara konseptual dengan cara mengamati,
menanya berdasarkan rasa ingin mengamati, menanya dan menanya dan mencoba berdasarkan
tahu tentang dirinya, makhluk mencoba berdasarkan rasa ingin rasa ingin tahu tentang dirinya,
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, tentang dirinya, makhluk ciptaan makhluk ciptaan Tuhan dan
dan benda-benda yang Tuhan dan kegiatannya, dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah benda-benda yang dijumpainya di dijumpainya di rumah, di sekolah dan
dan tempat bermain rumah, di sekolah dan tempat tempat bermain
bermain
Kelompok A
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
Kelompok B
3 Bahasa Daerah 2 2 2 2 2 2
Satu jam pembelajaran tatap Jumlah jam pembelajaran Per Minggu Efektif per
Kelas Waktu pembelajaran per tahun
muka/menit Minggu tahun ajaran
1 Pendidikan Agama 70 70 72 75 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 70 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70
4 Matematika 70 70 72 70 70 70
5
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 70 72 75
Kelompok B
9 Bahasa Sunda 70 70 70 75 70 70
• Berdasarkan hasil observasi dan kajian dokumen berkenaan dengan
Penerapan Standar isi berdasarkan Permendikbud No.21 tahun
2016 pada Kurikulum tingkat satuan pendidikan di SDN Batulayang
sudah diterapkan , SDN Batulayang telah mengaplikasikan
kurikulum 2013 meskipun belum sepenuhnya kurikulum2013
dilaksanakan namun sekolah tetap berupaya untuk memenuhi
standar isi satuan pendidikan sesuai dengan SNP namun dalam
pengembangan KTSP belum melibatkan guru –guru dan komite
seerta tidak disosialisasikan dengan baik kepada guru – guru di SDN
Batulayang sehingga sebagian guru masih belum memahami
sepenuhnya tentang standar isi yang termuat di dokumen I KTSP