Tingkat Kemampuan 1
Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika
membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik ini, dan tahu
bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level.
Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, Dokter
segera merujuk.
Tingkat Kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaanpemeriksaan
tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium
sederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan
dan mampu menindaklanjuti sesuda
Tingkat Kemampuan 3
3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan
tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya :
pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray).
Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi
pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan
(bukan kasus gawat darurat).
3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan
tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan
dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis
yang relevan (kasus gawat darurat).
Tingkat Kemampuan 4
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan
fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh
dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-
ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem
itu secara mandiri hingga tuntas.
STANDAR KOMPETENSI : 3B
Definisi : Suatu kondisi di mana paru tidak
mengembang akibat obstruksi jalan nafas atau
kompressi terhadap kantung alveoli
Tipe :
1. Absorbsi
2. Kompressi
3. Defisensi surfactant
ETIOLOGI
Retensi sputum
Benda asing
Kompressi tumor
Fibrosis
dll
FOTO TORAKS
ATELEKTASIS PARU KANAN
cough, but not prominent
chest pain
breathing difficulty
low oxygen saturation
pleural effusion (transudate type)
cyanosis (late sign)
increased heart rate
diagnosis
Gejala klinis
Foto thoraks : PA dan Lateral
CT Scan
Bronchoscopy
TERAPI
Terapi Penyakit Dasar
Bronkoskopi
Fisioterapi Dada (Batuk dan Nafas Dalam)
CPAP
Ventilator
Pemasangan Stent
Bagian Penyakit Dalam Sub Divisi Pulmonologi FK
Unhas
STANDAR KOMPETENSI : 3A
Definisi: Terjadi pelebaran abnormal dan menetap
dari bronkus akibat kerusakan komponen elastik dan
muskulernya.
Batuk-batuk produktif berupa nanah/darah,
berjumlah banyak terutama jam 2 sampai 3 dinihari
dan disebut “Maulvolle Expectoration”.
Klasifikasi Bronkiektasis
Berdasarkan atas bronkografi dan patologi bronkiektasis
dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Bronkiektasis silindris
2. Bronkiektasis fusiform
3. Bronkiektasis kistik atau sakular.
Etiologi Bronkiektasis
1. Infeksi
2. Kelainan heriditer atau kelainan kongenital
3. Faktor mekanis yang mempermudah timbulnya
infeksi
4. Sering penderita mempunyai riwayat pneumoni
berulang
Etiology
Chest 1995;108;955-961
Am J Respir Crit Care Med 2000 Oct;162(4 Pt 1):1277-84.
PATOMEKANISME
Tanda dan Gejala
Chest 1995;108;955-961
DIAGNOSIS
Gejala klinis
Biasanya ditemukan corakan paru menjadi lebih
kasar dan batas-batas corakan menjadi kabur,
mengelompok,kadang-kadang ada gambaran sarang
tawon (honey comb apperance) serta gambaran kistik
dan batas-batas permukaan udara cairan.
Sputum Gram Dan Kultur
HRCT (high Resolution CT)
CXR of Bronchiectasis
FBronchiectasis
Tatalaksana Medis