Teori-Konsumsi
Teori-Konsumsi
TEORI KONSUMSI
Pendapatan Riil
Y = Pendapatan Rill
Yn = pendapatan nominal
Y = Yn/ IHK IHK =Indeks Harga Konsumen
Bisa juga dikatakan bahwa Peapatan Riil merpakan indikator
yang paling realistis untukdigunakan dalam mengukur
kesejahteraan seorang konsumen, karena pendapatan riil
memperhitungkan kenaikan ataupun penurunan harga
P
Sumbu vertikal menunjukkan
– Kurva Konsumsi tingkat harga barang
A
dan jasa sedangkan sumbu
P1
horizontal menunjukkan
tingkat pengeluaran konsumsi
P2
konsumen.
B
Pada saat harga sebesar OP1,
pengeluaran konsumsi adalah
OC1, Tetapi apabila terjadi
C penurunan harga pada OP2, maka
C1 C2
pengeluaran konsumsi akan
mengalami peningkatan pada
OC2.
Jenis-jenis Teori Konsumsi
C
Y=Y Menurut Keynes terdapat dua
Kurva.4.2 Teori Konsumsi Keynes
hubungan antara Konsumsi dan
C
Pendapatan. Hal ini dinamakan
kondisi Tingkat Harga
Konstan. Pendapatan Nasional
yangberlaku adalah kondisi saat
ini.
Co Kurva konsumsi berbentuk
lengkung dan memotong sumbu
t
vertikal. Berpotongan dengan
sumbu vertikal berarti bahwa
nilainya pasti positif dan dalam
bentuk persamaan disimbolkan
dengan Co
Teori Konsumsi Keynes
b Y
B T P M t
Faktor-faktor lainnya yang
mempengaruhi terhadap konsumsi
C/tahun
C
c’
y Y/tahun
Faktor penentu Konsumsi
– Faktor penentu konsumsi
Pendapatan Disposible
– Pendapatan merupakan faktor utama dalam menentukan
konsumsi nasional. Makin besar pendapatan maka makin besar
pula kemampuan atau tingkat konsumsi.
Pendapatan Permanen atau Pendapatan Daur Hidup
– Pendapatan dan pola konsumsi historis danrencana kedepan
sangat berpengaruh pada pola konsumsi suatu masyarakat
dari waktu ke waktu.
Konsumsi & Pendapatan
Disposible
Tiga PendekatanTeori Konsumsi :
A. Konsep Kegunaan
Dikembangkan oleh ahli ekonomi: William Stanley Jevon ( Inggris), Karl
Menger (Austria), dan Leon Walras (Perancis)
B. Pendekatan Kurva Indiferens
Dikembangkan sejak tahun 1880. Ahli-ahli ekonomi yang
mengembangkan teori ini: Francis Y. Edgeworth (Ingris) tahun 1881,
Velvedro Pareto (Italia) tahun 1906, dan John R.Hickas serta R.G.D.Allen
(Inggris) tahun 1930.
A. Konsep Kegunaan
– Konsumen yang rasional akan membeli suatu barang jika barang tersebut
memberikan kepuasan atau kegunaan/utilitas (utility).
– Konsep utilitas (sifatnya abstrak) sangat berguna terutama dalam menjelaskan
kenikmatan, kepuasan, kegunaan subyektif yang diperoleh pada saat
mengkonsumsi suatu barang.
– Pada saat mengkonsumsi suatu barang, konsumen akan memperoleh
kegunaan. Ukuran kegunaan adalah guna (utils). Makin banyak jumlah barang
yang dikonsumsi, makin banyak pula utilitas total yang diperoleh.
– Setiap ada tambahan konsumsi, maka utilitas akan bertambah dengan
pertambahan utilitas yang makin menurun, karena selera sudah mulai
berkurang.
– Besarnya tambahan utilitas sebagai akibat tambahan satu satuan konsumsi
barang dinamakan utilitas marjinal (Marginal utility).
Hukum Utilitas :
Pertambahan konsumsi suatu barang akan
meningkatkan utilitas total, akan tetapi
pertambahan konsumsi secara terus menerus akan
menyebabkan pertambahan utilitas yang makin
kecil atau menurunnya utilitas marjinal”.
Kuantitas
Utilitas Utilitas
Barang
Total Marjinal
Dikonsumsi
(TU) (MU)
(X)
1 0
2 4 4
3 7 3
4 9 2
5 10 1
6 9 -1
7 7 -2
Kurva Utilitas Total dan
Guna
11
Utilitas Marjinal 10
9
• Fungsi utilitas total: U = f (X),
8
dimana U = utilitas total dan X
= barang yang dikonsumsi. 7
6
• Turunan pertama dari fungsi
5
utilitas total terhadap barang
dikonsumsi dinamakan utilitas 4
2
• Utilitas Marjinal menunjukkan
1
besarnya perubahan jumlah
utilitas sebagai akibat 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
bertambahnya satu satuan -1
barang yang dikonsumsi.
-2
Jumlah Barang X
B. PENDEKATAN INDIFERENS
Kombinasi A, B, C dan D
memberikan tingkat Kombinasi Makanan Pakaian
kepuasan yang sama.
A 1 6
Bila konsumsi makanannya
di tingkatkan maka berarti B 2 2
konsumsi pakaiannya harus C 3 1,25
dikurangi dan sebaliknya D 4 1
Kurva Indiferen
–Kurva indiferen adalah kurva yang menggambarkan tempat
kedudukan titik-titik kombinasi konsumsi dua macam barang yang
memberikan tingkat kepuasan yang sama.
7
Y
Tingkat kepuasan
Y1 5 A C E
konsumen pada :
3
KI1 ,KI2 , dan KI3 F
B D
tidak akan saling Y2 2 KI3
berpotongan satu KI2
sama lain. KI1
1
0 X
0 X 1 1 X3 X2 2 3 4 5
Pakaian
GARIS ANGGARAN KONSUMSI
(BUDGET LINE)
–Uang yang tersedia pada konsumen (P) = Rp. 6 000 per hari, harga
makanan (Hx) = Rp. 1.500/unit dan
harga pakaian (Hy) = Rp. 1.000/unit.
1; 4,5
4 ● karena itu garis
Q NM dikatakan
3 ● 2; 3
sebagai garis
2 anggaran (budget
3; 1,5
1 line).
4; 0
0
M
0 1 2 3 4 5
Makanan (X)
–Garis anggaran (budget line) adalah tempat kedudukan titik-titik kombinasi
dua macam barang yang dapat dibeli konsumen pada tingkat harga dan
penghasilan yang tersedia.
–Kemiringan garis anggaran (NM) adalah rasio harga makanan (X) terhadap
harga pakaian (Y) yaitu 3/2. Oleh karena itu setiap kali konsumen
mengorbankan 1,5 unit pakaian, ia akan mendapatkan tambahan 1 unit
makanan.
–Konsumen bebas bergerak sepanjang garis anggaran (price line)
Setiap kombinasi X dan Y sepanjang garis anggaran yang akan dibeli
konsumen tersedia dananya.
–Apabila konsumen memilih kombinasi pada titik Q (di sebelah kiri garis
anggaran) maka dana yang diperlukan lebih kecil dari pada anggaran yang
tersedia, sehingga ada sisa anggaran yang tidak dimanfaatkan.
–Bila konsumen memilih kombinasi pada tirik R (di sebelah kanan garis
anggaran) berarti anggaran yang tersedia tidak mencukupi keinginan
konsumsi.
–Setiap tingkat pendapatan memiliki garis anggaran tersendiri karena
jumlah barang yang dapat dibeli menjadi berbeda. Makin tinggi
pendapatan maka garis anggaran makin jauh dari titik 0 dan jumlah barang
yang dapat dibeli makin banyak.
KEPUASAN
MAKSIMUM
D
Y3
B
Y2
Y1 C F
A
Y4 KI3
KI2
KI1
ga2
X
0 X3 X4 X1 X 2
PENGARUH PENDAPATAN DAN
HARGA PADA KONSUMSI
C
KI3
B
KI2
A
A B C ICL
KI1 Y1
Y Y
ICL
KI1
C KI3 KI2
B KI2 KI3
A
KI1 A B C
Y1
ICL
(a) X sebagai barang tuna nilai (b) Y sebagai barang tuna nilai
Pengaruh Harga Terhadap Konsumsi
– Harga barang turun, maka nilai riil pendapatan bertambah dan daya beli
konsumen naik. Sebaliknya bila harga barang konsumsi naik, maka nilai
pendapatan riil berkurang dan daya beli konsumen menurun.
Y Y
ga1
ga2
B
A B
ga2
ga1
X X
(a) Pengaruh turunnya harga X (b) Pengaruh naiknya harga Y
Kurva
Permintaan
–Kurva permintaan dapat diturunkan dari kurva indiferen.
–Kurva Permintaan Perorangan.
Untuk barang X dan barang Y yang bersubstitusi satu sama lain, kurva permintaan
konsumen perorangannya dapat digambarkan seperti pada ilustrasi ini
Harga
Y
KI1
KI2
A A
PX1
B B
PX2
ga1 ga2
X X
X1 X2
Kurva Permintaan Pasar.
–Permintaan pasar merupakan penjumlahan horizontal dari
permintaan sejumlah individu. Kurva permintaannya dapat
digambarkan seperti pada Ilustrasi :
P P P
P1 A P1 C P1 E
P2 B D F
P2 P2
D1 D2 D3
0 X 0 X 0 X
XA X B XC XD XE XF