yang terkait dengan Lingkungan hidup Nama : Meilin krisnawati Nim : A24117030 Pertemuan ke-3 Pengertian Lingkungan Hidup Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia. Ekologi sebagai dasar ilmu lingkungan Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem. lanjutan Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga meliputi tingkatan- tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Faktor abiotik merupakan komponen tak hidup dari ekosistem. Secara kimia, faktor geologi seperti tanah, mineral, batu dan faktor fisik seperti suhu, angin, air, sinar matahari didefinisikan sebagai faktor abiotik. Faktor-faktor abiotik mempengaruhi ekosistem dan memainkan peran penting dalam biologi ekosistem. prinsip dasar ilmu lingkungan Semua energi yang memasuki sebuah organisme (hidup), populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang terseimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari stu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan. asas ini adalah sebenarnya serupa dengan hukum termodinamika I, yang sangat fundamental dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum konservasi energi dalam persamaan matematika. Energi yang memasuki jasad hidup,populasi, atau ekosistem dapat dianggap energi yang tersimpan atau terlepaskan. Dalam hal ini sistem kehidupan dapat dianggap sebagai pengubah energi, dan berarti pula akan didapatkan berbagai strategi untuk mentransformasi energi. Lanjutan Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien. Asas ini tak lain adalah hukum thermodinamika kedua, ini berarti energi yang tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumberdaya alam. Memang jelas dalam asas kimia, bahwa pengubahan energi oleh sistem biologi harus berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi di lingkungannya. Pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber alam. Menjelaskan pendekatan (faham-faham) ilmu lingkumgan dan contohnya Ilmu yang menyangkut masalah lingkungan ke dalan kategori variable yang serupa, yaitu energi, materi, ruang, waktu, dan keanekagaraman (deversitas).Ilmu lingkungan juga dianggap sebagai titik pertemuan “ilmu murni dan ilmu terapan“. Karena ilmu lingkungan sebenarnya ialah ekologi (ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap mahluk hidup), menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Adapun perbedaan antara ilmu murni dan ilmu terapan adalah oleh batas yang terlalu dibuat- buat, yang bersifat tradisi belaka. Asas dan konsep ekologi pada ilmu lingkungan dapat digunakan menanggulangi masalah dibidang keilmuan yang lebih diterapkan. Lanjutan Pengertian Ilmu Lingkungan dapat kite bagi menjadi 3 macam yaitu : 1. Lingkungan sebagai Ilmu Dasar Pada sudut pandang yang pertama ini, suatu lingkungan akan memiliki suatu objek, gejala, persoalan dan metodelogi (sebagai cirri keilmuan) yang jelas. Objek disini yaitu lingkungan sebagai suatu system yang pasti yang dianalogikan sebagai suatu organisasi (interaksi antar komponen), adanya input dan output dari lingkungan, tentang bagaimana sebuah proses yang terjadi pada lingkungan, mekanisme kontrol, dan pertahanan keseimbangan yang dinamis antara manusia dengan lingkungan 2. Lingkungan sebagai Ilmu Terapan Dalam sudut pandang ini membicarakan tentang utilisinya, yaitu sebagai ilmu yang mempelajari dan menerapkan mengaplikasikannya) konsep-konsep lingkungan untuk kepentingan hidup manusia. Lanjutan
Dalam menerapkan konsep-konsep lingkungan dalam
kehidupan manusia secara langsung (dalam pembangunan) perlu adanya pendekatan-pendekatan pokok, sebagai patokan atau panduan: Misalnya : Pendekatan masalah lingkungan dari sudut a. Kependudukan : menggalakkan partisipasi penduduk, pemberdayaan dan swadaya penduduk dengan memperhatikan tradisi dan pandangan hidup masyarakat. b. Sektoral : seperti pertanian, perikanan, perindustrian, kehutanan, kesehatan, ekonomi, dll. c. Media lingkungan (substrat): tanah, air, (sungai, danau, laut), udara, ruang, dan energi. d. Unsur-unsur penunjang. Seperti: pendidikan, pengembangan ilmu dan teknologi, pembinaan hukum, dan berbagai kebijakan pembangunan lingkungan hidup. Lanjutan
Dengan adanya pendekatan tsb dlm penerapan konsep ternyata
berpengaruh juga terhadap arah perkembangan ilmu lingkungan itu sendiri Karena Pengaruh pendekatan Kependudukan, maka berkembanglah al: Kependudukan dan Lingkungan, Sosiologi Lingkungan, Psikologi Lingkungan, Politik Lingkungan, dsb . Karena Pengaruh pendekatan Sektoral, maka berembanglah al: Ekologi Budaya, Kesehatan Lingkungan, Eko-Toksikologi, Eko- Tourisme, Ekologi Pembangunan, teknik Lingkungan, Biologi Lingkungan, dsb, yang terkesan seperti musiman. Karena Pengaruh pendekatan Media (substrat) Lingkungan, maka berkembanglah al: Ekologi Pesisir, Ekologi bahan Basah, ekologi Kelautan, ekologi hutan, dsb. Karena Pengaruh pendekatan Unsur penunjang, maka berkembanglah al: Hukum Lingkungan, Pendidikan Lingkungan, Managemn Lingkungan, Teknologi Lingkungan, dsb hubungan ekologi dengan ilmu lain-lain Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi. Hubungan Ekologi dengan ilmu lainnya : Hubungan dengan ilmu fisika : membahas perubahan suhu, daya serap tanah karena pengaruh sinar matahari, proses dan pengaruh hujan terhadap kehidupan. Ilmu Bumi dan Antariksa juga berperan karena ekologi berkaitan dengan berbagai proses yang dipengaruhi peristiwa-peristiwa siang dan malam, musim kemarau dan musim hujan, gravitasi, endapan aluvial, vulkanik, erosi dan lain-lain. Lanjutan Ilmu Kimia berperan karena dalam ekologi proses kimia seperti dalam unsur-unsur C, N, CO2 yang merupakan bagian penting dalam beberapa reaksi kimia. Ekologi dan ilmu ekonomi. Ekonomi juga berasal dari kata “oikos” dan “nomics” yang berarti manajemen. Jadi ekonomi adalah manajemen tempat hidup atau manajemen lingkungan. Sebagai sumber energy bagi ekologi adalah sinar matahari, Sedangkan sumber “energy” bagi ekonomi adalah uang. Sebenarnya ekonomi dengan ekologi mempunyai hubungan yang sesuai akan tetapi banyak orang menganggap bahwa ekonomi dengan ekologi merupakan dua hal yang bertentangan. Oleh karena itu, ahli ekonomi perlu mempelajari ekologi, sehingga didalam mendapatkan keuntungan maksimal juga memperoleh kualitas lingkunagn yang maksimum. Lanjutan Ekologi dan Ilmu Sosial Budaya. Ilmu sosial budaya sangat penting bila komponen manusia dimasukkan dalam cakupan ekosistem, atau bila kita mempelajari peran ekosistem dalam kehidupan manusia. Lingkungan sosial budaya dan ekonomi sangatlah penting bagi kesinambungan pembangunan berkelanjutan. Ekologi, Ekosistem dan Ekosfer. Pengertian yang lebih luas, ekologi adalah ilmu yang mempelajari biosfer dan komponen-komponennya. Biosfer adalah lapisan semu yang membalut bumi yang mencakup bagian bumi yang disebut hidrosfer (perairan), litosfer (daratan), dan atmosfer (udara). Seperti diketahui, lingkungan fisik biasa disebut lingkungan abiotik dan organisme lain yang berhubungan langsung maupun tak langsung disebut lingkungan biotik. komponen-komponen lingkungan hidup (fisik- kimia,biologi,social ekonomi dan social budaya, dan kesehatan masyarakat) 1. Lingkungan biologis Lingkungan biologis merupakan semua makhluk hidup yang berada di sekeliling manusia. Menurut ukuran tubuhnya, makhluk hidup bisa dikelompokkan menjadi 2 yakni makroorganisme & mikroorganisme. Makroorganisme terdiri dari hewan, tumbuhan dan manusia itu sendiri 2. Lingkungan fisik Lingkungan fisik merupakan semua benda mati yang berada di sekeliling makhluk hidup. Komponen lingkungan yang satu ini menjadi pelengkap bagi lingkungan biologis. Unsur dari lingkungan fisik adalah matahari, air, udara, tanah, iklim dan lingkungan fisik lainnya Lanjutan 4. Lingkungan sosial Lingkungan sosial ini merupakan suatu lingkungan yang mana menjadi tempat bagi manusia untuk bersosialisasi. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan manusia dapat berwujud aktivitas antar sesama manusia maupun aktivitas yang berhubungan dengan alam 5. Kesehatan masyarakat dalam ilmu kesehatan masyarakat, dipadukan dengan dua elemen lainnya yang berkaitan dengan perilaku masyarakat itu sendiri, yaitu agent penyakit dan lingkungan. Norma serta budaya yang menentukan gaya hidup masyarakat akan menciptakan keadaan lingkungan yang sesuai dengannya serta akan menimbulkan penyakit yang sesuai pula dengan gaya hidup tersebut. Bagaimana sekelompok masyarakat memperlakukan air, udara, dan sebagainya, akan mengakibatkan penyakit yang sesuai pula dengan perlakuan tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi sehat, tidak cukup hanya dengan pencegahan penyakit secara perseorangan, tetapi harus melihat dan mengelola masyarakat sebagai satu kesatuan bersama lingkungan hidupnya. Ini artinya, kesehatan erat sekali hubungannya dengan sumberdaya sosial ekonomi, tidak hamya tergantung dari fasilitas kesehatan yang ada.