Anda di halaman 1dari 15

OM SWASTYASTU

NAMA KELOMPOK 1

• Komang Wisnu Budikesuma 17.321.2677

• Luh Putu Nia Budi Martsiani 17.321.2680

• Ni Luh Asriani 17.321.2688

• Ni Nengah Ayu Sudiantari 17.321.2697

• Ni Wayan Novi Uliandari 17.321.2704


Holistic Care
Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri
dari kata holy and healthy. Pandangan holistic
bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat,
dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam
pembelajaran seperti spiritual, moral, budaya, estetika,
emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan
hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas
spiritually.
A. Perawatan Holistic

Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya


adalah membantu kesembuhan seseorang secara
menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia
secara total dimana ada keterkaitan antara tubuh,
pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks
lingkungan.
B. Nilai utama perawatan holistic

1. Filosofi dan pendidikan


2. Holistic etik, teori keperawatan dan riset
3. Holistic nurse save care
4. Holistic communication, therapeutic environment
and cultural competency
C. Macam-macam Cabang Penyembuhan
Holistic

1. Holistic tradisional
2. Holistic modern
3. Holistic modern ananopathy
D. Teknik Pengobatan atau Penerapan Holistic Care

Pengobatan holistic adalah pengobatan dengan


menggunakan konsep menyeluruh yaitu keterpaduan
antara jiwa dan raga dengan metode alamiah yang
ilmiah serta ilahiah yang mana tubuh manusia
merupakan keterpaduan sistem yang sangat kompleks
dan saling berinteraksi satu sama lainnya A
E. Motto Klinik Holistic

1. C : Caring.
2. A : Accessible.
3. R : Research bassed.
4. E : Empowerment.
F. Penerapan Holistic Care

Contoh Kasus :
Ny N berumur 42 tahun, seorang ibu rumah tangga, di rawat di rumah sakit
umum daerah dengan diagnose medis Diabetes Melitus dan sudah dirawat selama
3 bulan. Sebelumnya klien juga pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit
yang sama, namun tidak separah yang sekarang. Dari hasil pengkajian, klien
mengatakan tidak menyangka penyakitnya bertambah parah, klien juga malu
dengan keluarga dan teman-temannya karena kondisi tubuh yang sekarang,
merasa tidak berguna lagi untuk keluarganya (suami dan anak-anaknya), klien
merasa ingin mati saja. Klien mengatakan tidak nyaman berada di dekat orang
lain karena takut tidak diterima dan lebih senang jika sendiri, klien juga takut
tidak diterima oleh keluarga dekatnya, klien sulit untuk tidur karena merasa
cemas dengan keluarganya di rumah.
Lanjutan…

Dari hasil observasi, tampak luka gangrene pada kaki kiri klien sudah mengalami
nekrotik yang membuat klien sulit untuk beraktivitas dan semakin parah, dan
sudah mulai mengeluarkan bau tidak sedap, klien tampak menyendiri dan hanya
mau berkomunikasi dengan perawat yang merawatnya, klien pun tampak tidak
merawat kebersihan diri, dan keluarga klien hanya sesekali menjenguk klien.
Pengkajian keluarga, respon keluarga seperti tidak perduli dengan keadaan klien,
keluarga menyerahkan penuh prosedur perawatan kepada rumah sakit, keluarga
terdekat klien ( suami ) mengatakan sudah pasrah dengan kondisi yang dialami
klien. Klien tampak bernafsu untuk makan, setiap makanan yang disajikan selalu
dihabiskan dan berat badan klien 70 kg.
Pengkajian :

1. Pengkajian Pola Gordon


2. Pola nutrisi metabolic
3. Pola eliminasi
4. Pola aktivitas dan latihan
5. Pola tidur dan istirahat
6. Pola kognitif/perseptual
7. Pola persepsi diri/konsep diri
8. Pola peran/hubungan Pola seksualitas/reproduksi
9. Pola koping/toleransi stress
10. Pola nilai/kepercayaan
Penerapan Holistic Care

Pada kasus ini sudah dijelaskan bahwa Ny N didiagnosa


diabetes mellitus stadium akhir. Perawat yang mengetahui hal tersebut
tentu menerapkan holistic care, karena holistic care membangun
manusia yang utuh, sehat dan seimbang terkait dengan spiritual,
moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik.
Karena mengidap penyakit diabetes mellitus stadium akhir, maka
perawat mencoba mengkaji dan memahami Ny N lebih dalam, bahwa
pasien merasa sangat putus asa dan merasa ingin mati saja. Disini
perawat perlu lebih meyakinkan pasien agar tidak putus asa dan tidak
berfikir ingin mati saja terhadap penyakitnya, karena penyakit itu
sudah kehendak dari Tuhan.
lanjutan…

Pasien seharusnya tidak begitu memikirkan penyakitnya tersebut dan


tidak berputus asa, perawat harus bisa meyakinkan pasien agar lebih
berfikir postif, mencoba berbagai cara pengobatan agar dirinya bisa
sembuh meskipun sudah stadium akhir. Perawat juga bisa
mengkonsultasikan kepada keluarganya, terutama keluarga terdekat
pasien ( suami dan anak ) agar selalu menjenguk atau mendampingi
klien serta memberikan dukungan agar lebih memudahkan proses
penyembuhan. Dengan adanya keluarga disampingnya yang selalu
memberikannya dukungan, maka klien akan merasa senang, tidak
mudah berputus asa sehingga proses penyembuhan pun lebih lancar.
KESIMPULAN
Holistic merupakan suatu konsep yang mendasari
tindakan keperawatan yang mendasari tindakan keperawatan
yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural dan
spiritual pelayanan keperawatan. Holistic memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih memperhatikan keutuhan
aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan
jasmani, mental, sosio dan spiritual yang saling
mempengaruhi.

Anda mungkin juga menyukai