Anda di halaman 1dari 19

Kanker Payudara

Kelompok 5 :
Dwi Oktaviani
Marta Patama
Intan Sari
Ririn Justiani
Umi Nurul Wahyuni
Definisi & Epidemiologi Kanker Payudara

Kanker Payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan


payudara. Kanker payudara tidak menyerang kulit payudara yang
berfungsi sebagai pembungkus. Kanker payudara menyebabkan sel
dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan
bertambah banyak secara tidak terkendali.

Data Kanker di Indonesia Tahun 2010, menurut data Histopatologik ;


Badan Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi
Indonesia (IAPI) dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI)).
Diperkirakan angka kejadiannya di Indonesia adalah 12/100.000
wanita, sedangkan di Amerika adalah sekitar 92/100.000 wanita
dengan mortalitas yang cukup tinggi yaitu 27/100.000 atau 18 % dari
kematian yang dijumpai pada wanita. Penyakit ini juga dapat diderita
pada laki - laki dengan frekuensi sekitar 1 %.
Faktor Penyebab Kanker Payudara

• Faktor genetika
• Pengaruh hormon
• Bahan kimia
• Pola makan, terutama makanan yang banyak mengandung
lemak.
• Pengaruh radiasi di daerah dada.
Transformasi terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
Fase Inisiasi suatu perubahan dalam bahan genetik sel
yang memancing sel menjadi ganas.
Perubahan dalam bahan genetik sel ini
disebabkan oleh suatu agen yang disebut
karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia,
virus, radiasi (penyinaran)
Fase promosi suatu sel yang telah mengalami inisiasi
akan berubah menjadi ganas.
Fase metastasis metastasis menuju ke tulang merupakan hal
yang kerap terjadi pada kanker payudara.
 Benjolan pada payudara yang berubah bentuk atau ukuran.
 Kulit payudara berubah warna (dari merah muda menjadi coklat
hingga seperti kulit jeruk).
 Puting susu masuk ke dalam (retraksi). Bila tumor sudah besar, salah
satu puting susu tiba-tiba lepas atau hilang.
 Bila tumor sudah besar, muncul rasa sakit yang hilang timbul.
 Kulit payudara terasa seperti terbakar.
 Payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, tanpa menyusui.
 Adanya borok (ulkus). Ulkus akan semakin membesar dan mendalam
sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara.
 Payudara sering berbau dan mudah berdarah.
1. Stadium 0 : kanker in situ, dimana sel-sel kanker
berada pada tempatnya di dalam jaringan payudara
normal
2. Stadium I (stadium dini) : tumor dengan garis
tengah 2-2,5 cm dan belum menyebar pada
kalenjar getah bening ketiak.Pada stadium
ini,kemungkinan sembuh adalah 70%.
3. Stadium II a : tumor dengan garis tengah 2-5 cm
dan belum menyebar ke kalenjar getah bening
ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang dari
dua centimeter tetapi sudah menyebar ke kalenjar
getah bening ketiak.
7. Stadium IIIc : sebagaimana stadium IIIb, tetapi
telah menyebar pada pembuluh getah bening dalam
group N3 (kanker telah menyebar lebih dari sepuluh
titik disaluran getah bening dibawah tulang
selangka.

8.StadiumIV:tumortelahmenyebarkeluardaerahpayud
aradandindingdada, misalnya ke hati, tulang, atau
paru-paru. Pengobatan dilakukan kemoterapi,
kemudian dilanjutkan dengan radiasi dan hormonal.
Untuk stadium lanjut,
setelahpengobatanharapanhiduppasienhanya4tahun
 Menghindari minuman alkohol.
 Hindari kebiasaan merokok

 Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan, lebih banyak


makan makanan yang berserat
 Mengurangi makan makanan yang telah diawetkan (diasinkan,
dibakar, diasap atau dengan bahan pengawet) atau disimpan
terlalu lama.
 Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress.

 Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur. Dengan


pemeriksaan payudara sendiri secara berkala ataupun dengan
mammografi
 Anamnesis
beberapa keluhan utama terkait pasien kanker payudara meliputi, ukuran dan letak
benjolan payudara, kecepatan benjolannya tumbuh, apakah disertai dengan sakit,
reaksi puting susu, kelainan pada kulit misalnya peau d’ órange, apakah ada benjolan
pada ketiak.
 Pemeriksaan fisik
Biasanya pemeriksaan fisik dimulai dengan menilai status generalis (tanda vital-
pemeriksaanmenyeluruh tubuh) untuk mencari kemungkinan adanya metastase
dan/atau kelainan medis sekunder.
 Pemeriksaan penujang
1. Mammografi Payudara 7. Biopsi Terbuka
2. USGPayudara 8. Diagnosis Sentinel Node
3. MRI (Magnetic ResonanceImaging) 9. Bone Scan, Foto Toraks dan USG
Abdomen
4. PET – PET/CTSCAN 10. Laboratorium
5. FNAB
6. Core Biopsy
a. Pembedahan
b. Terapi Radiasi
c. Kemoterapi
d. Terapi Hormonal
e. Terapi Target
• Kanker payudara stadium dini/operabel (stadium I dan II) dapat dilakukan
tindakan operasi Breast Conserving Therapy (BCT) (apabila memenuhi
persyaratan tertentu) ditambah terapi adjuvan operasi yaitu kemoterapi dan
atau radioterapi. Kemoterapi adjuvant diberikan bila terdapat histopatologi
tumor grade III, TNBC, Ki 67 bertambah kuat, usia muda, emboli lymphatic
dan vascular, atau KGB >3.

• untuk kanker payudara lokal operabel (IIIA) dapat dilakukan mastektomi


simpel + radiasi dengan kemoterapi adjuvant dengan/tanpa hormonal,
dengan/tanpa terapi target, atau mastektomi radikal modifikasi + radiasi
dengan kemoterapi adjuvant, dengan/tanpa hormonal, dengan/tanpa terapi
target, atau kemoradiasi preoperasi dilanjutkan dengan atau tanpa BCT atau
mastektomi simple, dengan atau tanpa hormonal, dan dengan atau tanpa
terapitarget.
• Untuk kanker payudara lokal lanjut inoperable dapat dilakukan radiasi
preoperasi dengan atau tanpa operasi + kemoterapi + hormona terapi, atau
kemoterapi preoperasi/neoadjuvant dengan atau tanpa operasi + kemoterapi
+ radiasi + terapi hormonal + dengan atau tanpa terapi target, atau
kemoradiasi preoperasi/neoadjuvant dengan atau tanpa operasi,dengan atau
tanpa radiasi adjuvant, dengan atau kemoterapi + dengan atau tanpa terapi
target.

• Pada kanker payudara stadium lanjut prinsip terapi bersifat terapi paliatif,
dimana terapi sistemik merupakan terapi primer (kemoterapi dan terapi
hormonal), dapat dilakukan locoregional (radiasi dan bedah) apabila
diperlukan, dan Hospice homecare.
Contoh Kasus
Nama : Ny. J
Umur : 38 tahun
Keluhan Utama : Borok pada payudara kiri

Hal ini dialami pasien dalam 2 bulan ini. Awalnya pasien mengeluhkan adanya benjolan sejak 1
tahun yang lalu,benjolan sebesar kelereng. Benjolan terletak pada payudara kiri, konsistensi
keras, nyeri (-), perubahan warna kulit payudara (-), kulit seperti jeruk (-), kulit payudara tertarik
(-), kelainan pada puting seperti puting tertarik (+), keluar cairan dari puting (-). Kemudian
benjolan dirasakan semakin membesar dan lama kelamaan pecah lalu menjadi borok. Selain itu,
pasien juga mengeluhkan adanya penurunan nafsu makan dan berat badan yang menurun
sebanyak 10 kg dalam 6 bulan ini. Riwayat menarche saat usia 11 tahun, pasien berusia 22 tahun
saat melahirkan anak pertama dan pasien menyusui selama 2 tahun, pemakaian KB suntik (-).
Riwayat penggunaan obat-obatan hormonal (-). Konsumsi alkohol (-),riwayat keluarga dengan
penyakit yang sama (-), riwayat terpapar radiasi (+), pasien bekerja sebagai buruh pabrik lampu
mobil selama 10 tahun.Pasien telah berobat alternative namun tidak ada perbaikan, sehingga
pasien memutuskan untuk datang ke dokter. Pasien sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan
histopatologi dengan hasil invasive ductal carcinoma dan sudah mendapat kemoterapi 3x.
• Status presens
Kesadaran : CM
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
HR : 84 x/menit, reg
RR : 22 x/menit
Temp : 36,8 °C

• Pemeriksaan fisik
Thorax : Inspeksi :
- simetris fusiformis :
Ukuran dan bentuk kedua payudara tidak simetris, ukuran payudara kiri lebih besar
daripada payudara kanan. Warna kulit payudara kiri dan kanan tidak sama, luka
dijumpai pada payudara kiri. Pemekaran pembuluh darah (-), tarikan pada kulit (-),
peau de orange (-), retraksi puting (+), ekzema pada puting/areola (-), nipple
discharge (-). Benjolan di axilla (+), benjolan di infra dan supra klavikula (-).
- Palpasi :
stem fremitus kiri = kanan, kesan normal
Teraba pembesaran KGB di aksila sebelah kiri, nodul berukuran 1cm, mobile.
• Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Rujukan
Darah Lengkap
Hb 9,2 12-16
Ht 30 38 – 44
Leukosit 9600 4,5 – 11,0
Trombosit 1.103.000 150.000 – 450.000
Kadar Gula Darah
KGD (sewaktu) 101 <200

• Anamnesis
1. Luka borok pada payudara kiri akibat pecahnya benjolan yang dialami pasien
sejak 1 tahun lalu.
2. Riwayat terpapar radiasi 10 tahun
3. Warna kulit payudara kiri dan kanan tidak sama
4. Ukuran dan bentuk kedua payudara tidak simetris, ukuran payudara kiri lebih
besar daripada payudara kanan.
5. Terdapat pembesaran KGB axial kiri nodul berukuran 1 cm.
6. retraksi putting
7. Berat badan menurun
8. Penurunan nafsu makan
• Diagnosis : kanker payudara stadium IIIB ( (L) Breast Ca T4bN1M0 )
• Tatalaksana terapi farmakologi :
1. IVFD RL 20 gtt/menit
2. Inj Ketorolac 30 mg/ 8 jam
3. Transfusi PRC 175/cc
• Tindakan
1. Radiasi preoperasi
2. Operasi
3. Kemoterapi
4. Terapi Hormonal
 Tatalaksan terapi non farmakoterapi :
1. Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan terutama yang mengandung vitamin
2. Mengkonsumsi suplemen anti-oksidan.
3. Makan lebih banyak serat.
4. Mengurangi terlalu banyak makanan gorengan dan juga yang mengandung
protein dan lemak tinggi
5. Membatasi makanan yang diolah dengan suhu tinggi dan lama atau dengan
pengolahan tertentu yang dapat menimbulkan prokarsinogen
 Informasi yang diberikan ketika pasien pulang :
1. Memberikan informasi kepada pasien bahwa kemoterapi dapat menyebabkan
rambut rontok, mual, perubahan nafsu makan .
2. Memberikan informasi kepada pasien bahwa terapi hormon dapat menyebabkan
sakit kepala, pembengkakan atau pengerasan payudara, mual, dan perut
kembung.
3. Memberikan informasi kepada pasien bahwa radioterapi menyebabkan
kerontokan rambut, kulit memerah dan gatal, diare, mudah lelah terutama
setelah melakukan aktivitas sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai