Kuliah 7
Kuliah 7
(CPO) [bagian 2]
TKS 31384 Teknologi Pengolahan Sawit
Semester Ganjil 2018/2019
Program Sarjana Teknik Kimia Universitas Riau
KETEL UAP (STEAM BOILER)
• Untuk kebutuhan uap pengolahan TBS dan
pembangkit tenaga listrik, dibutuhkan ketel uap
sebagai sumber energi.
• Ketel uap yg dipergunakan adalah jenis ketel pipa air
(Water Tube Boiler).
• Ketahanan ketel uap tergantung pada mutu air
umpan dan mutu air ketel.
• Agar tidak terjadi pengapuran (Scalling) dan korosi
air umpan dan air ketel harus memenuhi beberapa
persyaratan.
Sistem Steam Boiler
Persyaratan air umpan boiler
SYARAT-SYARAT
URAIAN Satuan
Air Umpan Air Ketel
pH - 7,5 – 9,5 10,3-11,5
Alkalinitas PI ppm - Max. 300
Alkalinitas PR ppm - Max. 300
Alkalinitas Total ppm 20 Max. 700
Kesodaan Total ppm Max. 10 -
DM Valus - - 12 – 16
TDS ppm Max. 100 Max. 2500
Silika (SiO2) ppm Max. 120 -
KETEL UAP (STEAM BOILER)
Bolier yang digunakan di pabrik kelapa sawit memiliki spesifikasi
sebagai berikut:
• Kapasitas Uap : 20 Ton/jam
• Temperatur Uap : 280 C
• Tekanan Uap : 20 kg/cm2
• Temperatur air umpan : 90 C
• Effisiensi Ketel Uap : 75 %
• Pemakaian bahan bakar : 75% serabut dan 25% cangkang.
Bahan Bakar Ketel Uap
Bahan bakar bolier pabrik CPO adalah cangkang dan sabut sawit
(serabut mesokrap yang minyaknya telah diambil). Pertimbangan
penggunaan bahan bakar tersebut adalah:
• Bahan bakar cangkang dan sabut cukup tersedia dan mudah
diperoleh di pabrik CPO.
• Cangkang dan serabut merupakan limbah dari pabrik CPO
apabila tidak digunakan.
• Nilai kalor bahan bakar cangkang dan serabut memenuhi
persyaratan untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.
• Sisa pembakaran bahan bakar dapat digunakan serbagai
pupuk untuk tanaman sawit.
• Harga lebih ekonomis.
Bahan Bakar Ketel Uap
Komposisi Bahan Bakar Boiler Pabrik CPO
Nama Unsur Serabut Cangkang
Carbon (C) 40,15% 61,34%
Hidrogen (H2) 4,25% 3,25%
Oksigen (O2) 30,12% 31,16%
Nitrogen (N2) 22,29% 2,45%
Abu (A) 3,19% 1,80%
sabut dan cangkang sawit
Bahan Bakar Ketel Uap
Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna di dalam ketel
maka diperlukan beberapa syarat, yaitu:
• Perbandingan pemakaian bahan bakar harus sesuai (cangkang
dan sabut).
• Udara yang dipakai harus mencukupi.
• Waktu yang diperlukan untutk proses pembakaran harus
cukup.
• Panas yang cukup untuk memulai pembakaran.
• Kerapatan yang cukup untuk merambatkan nyala api.
Ketel Uap
Ruang pembakar
Drum atas
Pipa uap pemanas lanjut (Superheater)
Drum Bawah
Pipa-pipa air (Header)
Pembuangan abu (Ash Hopper)
Pembuangan gas bekas
Alat-alat pengaman
dll
RUANG PEMBAKAR (DAPUR)
Ruang bakar terbagi 2 (dua) bagian, yaitu:
Ruang pertama berfungsi sebagai ruang pembakaran, sebagai
pemanas yg dihasilkan diterima langsung oleh pipa-pipa air yg
berada dalam ruangan dapur tsb (pipa-pipa air) dari drum ke
header samping kanan/kiri.
Ruang kedua merupakan ruang gas panas yg diterima dari
hasil pembakaran dlm ruang pertama. Dlm ruang ke dua ini
sebagian besar panas dari gas diterima oleh pipa-pipa air
drum atas ke drum bawah. Dlm ruang pembakaran pertama
udara pembakaran ditiupkan oleh blower Forced Draft Fan
(FDF) melalui lubang-lubang kecil sekeliling dinding ruang
pembakaran dan melalui kisi-kisi bagian bawah dapur (Fire
Grates).
Forced Draft Fan (FDF)
RUANG PEMBAKAR (DAPUR)
• Jumlah udara yg diperlukan diatur melalui klep (Air Draft
Controller) yg dikendalikan dari panel saklar ketel. Sedangkan
dlm ruang kedua , gas panas dihisap Blower (Induced Draft
Fan) sehingga terjadi aliran panas dari ruangan pertama ke
ruang kedua dapur pembakaran.
• Dalam ruang kedua dipasang sekat-sekat sedemikian rupa yg
dapat memperpanjang permukaan yg dilalui gas panas,
supaya gas panas tersebut dapat memanasi seluruh pipa air,
sebagian permukaan luar drum atas dan seluruh bagian luar
drum bawah.
Induced Draft Fan (IDF)
Drum
Drum atas
Drum atas berfungsi sebagai tempat pembentukan uap
yang dilengkapi dengan sekat-sekat penahan butir-butir
air untuk mem-perkecil kemungkinan air terbawa uap.
Drum bawah
Drum bawah berfungsi sebagai tempat pemanasan air
ketel yang di dalamnya di pasang plat-plat pengumpul
endapan lumpur untuk memudahkan pembuangan
keluar (Blow Down).
Drum Atas
Drum Bawah
PIPA UAP PEMANAS LANJUT
• Uap yang terjadi pada drum atas belum dapat
dipergunakan untuk Turbin Uap, oleh karenanya
harus dilakukan pemanasan uap lanjut melalui pipa
uap pemanas lanjut (Superheater Pipe), hingga uap
benar-benar kering dengan temperatur 260 – 280oC.
• Pipa-pipa pemanas uap lanjut dipasang di dlm ruang
pembakaran kedua, hal ini mengakibatkan uap basah
yang dialirkan melalui pipa tersebut akan mengalami
panas lebih lanjut.
PIPA AIR (HEADER)
Pipa-pipa air berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yg
dibuat sebanyak mungkin hingga penyerapan panas lebih merata
dengan efisiensi tinggi, pipa-pipa ini terbagi dalam: