Anda di halaman 1dari 32

Oleh :

Agung Firmansyah, dr
 Suhu tubuh normal 36,1 - 37,7 0C
 Siklus Diurnal :
 Terendah pukul 06.00 pagi
 Tertinggi pukul 16.00 - 18.00 sore

 Demam :
 Suhu Tubuh : pukul 00.00-12.00 lebih dari 37,2 0C
pukul 12.00-24.00 lebih dari 37,7 0C.

 Hiperpireksia suhu tubuh > dari 41,2 0C


 Hipotermia suhu tubuh < dari 35 0C
Suhu kulit Suhu inti tubuh

Termoreseptor Termoreseptor sentral (hipotalamus,


perifer kulit SSP, organ abdomen)

Pusat Termoregulasi terpadu hipotalamus

Adaptasi Saraf Sistem saraf Sistem saraf


prilaku motorik simpatik simpatik

Otot P.darah kulit Kelenjar keringat


rangka

Tonus otot
Vasokonstriksi & Berkeringat
menggigil
vasodilatasi kulit

Pengaturan Pengaturan
Pengaturan Pengaturan
produksi/ pelepasan panas
produksi pelepasan
pelepasan
panas panas
panas

Gambar 1. Termoregulasi Tubuh


 Substansi penyebab PIROGEN

Pirogen eksogen – endogen

sel-sel makrofag, monosit, limfosit dan endotel


melepaskan interleukin-1 (IL-1)
interleukin-6 (IL-6)
Tumor Necrosis Factor-α (TNF-α)
interferon-α (IFN-α)

Yang disebut pirogen endogen atau pirogen sitokin


 Microorganisms (primarily cell wall components)
 Microbial toxins
 Antigen-antibody complexes
 Activated complement components (C3a, C5a)
 Pyrogenic steroids (ethiocholanolone)
 Drugs
 Polynucleic acid
 Interleukin-1α IL-1α
 Interleukin-1β IL-1 β
 Interleukin-6 IL-6
 Interleukin-8 IL-8
 Tumor necrosis factor α TNF- α
 Tumor necrosis factor β TNF- β
 Macrophage inflammatory protein 1α MIP-1α
 Macrophage inflammatory protein 1β MIP-1 β
 Interferon-α INF-α
 Interferon-β INF-β
 Interferon-γ INF-γ
 Pirogen berikatan dengan reseptornya di daerah preoptik hipotalamus
merangsang hipotalamus untuk mengaktivasi
fosfolipase-A2
melepas asam arakhidonat dari
membran fosfolipid

siklooksigenase-2 (COX-2)

Prostaglandin-E2 (PGE2)

 Rangsangan prostaglandin inilah, baik secara langsung maupun melalui


pelepasan siklik AMP, menset termostat pada suhu yang lebih tinggi
Infeksi, toksin mikroba, Toksin mikroba
mediator inflamasi, Demam
reaksi imunologis

Siklik AMP Konservasi panas,


produksi panas

Monosit, makrofag, sel PGE2 Peningkatan set


endotel, dll point termostat
COX-2

Asam arakidonat

Endotel hipotalamus
Pirogen sitokin IL-1, IL-
6, TNF, IFN

Sirkulasi

Gambar 2. Patofisiologi demam


 Kuman akan mati, proses pertumbuhan dan replikasinya
terganggu.
 Suhu tinggi menurunkan kadar Fe,Zn dan Cu.
 Tubuh akan banyak menggunakan lemak dan protein,
sehingga pertumbuhan kuman terganggu.
 Meningkatkan destruksi lisosom, autodestruksi sel akan
menurunkan replikasi virus.
 Meningkatkan transformasi limfosit dan motilitas lekosit
netrofil yang memfasilitasi reaksi imun.
 Fagositosis dan produksi antivirus interferon meningkat.
 Merupakan demam yang dirasakan terus
menerus dengan suhu tubuh tinggi,
fluktuasi minimal, penurunan suhu tidak
lebih dari 0,6 C setiap harinya.
39

38

37

Febris continua/ sustained fever


 Ditandai dengan suhu tubuh yang lebar,
suhu tubuh akan normal atau rendah
pada pagi hari dan mencapai puncak pada
jam 4 sore - jam 8 malam dengan
perberdaan suhu > 1 C
39

38

37

Febris intermittent (hectic/septic)


 Pola demam mirip remitten, namun
fluktuasinya tidak lebih dari 1 C setiap
harinya, dan temperatur tubuh tidak
pernah mencapai normal
39

38

37

Febris remittent
 Terdapat beberapa hari periode demam,
diikuti beberapa hari tanpa demam,
kemudian terjadi demam lagi
 Ketelitian Anamnesa riwayat penyakit
 Pemeriksaan Fisik yang teliti
 Observasi perjalanan penyakit
 Evaluasi pemeriksaan Laboratorium dan
penunjang lainnya secara tepat dan holistik
 Anamnesa
 Cara Timbul Demam : Mendadak, Perlahan
 Lama Demam : Penyebab, Komplikasi
 Sifat Harian Demam : Etiologi, Respon Tubuh
 Tinggi Demam : Etiologi
 Gejala Penyerta : Keluhan penyerta
Organ Spesifik
(Resp,GIT,UT)
 Demam sudah berapa lama ?
 Cara timbul demam ? mendadak tinggi atau perlahan ?
 Tipe demam ? (apakah demam dirasakan setiap
hari atau hilang timbul)
 Demam disertai oleh :
 Batuk, pilek, sakit tenggorokan ?
 Sakit seluruh badan ? Pegel-pegel ? Sakit kepala ?
 Bintik kemerahan atau Perdarahan dari hidung/gusi?
 Mual & muntah ?
 Gangguan pencernaan, mencret atau obstipasi ?
 Penurunan kesadaran ?
 Ikterik ?
 Apakah ada keluhan nafsu makan menurun ? Apakah ada
keluhan keluar keringat banyak pada malam hari?
 Apakah ada keluhan benjolan di daerah
leher/ketiak/selangkangan ?
 Apakah ada keluhan sesak nafas?
 Apakah ada keluhan nyeri pada sendi yang disertai kemerahan
dan bengkak pada sendi? Apakah ada keluhan kaku pada
sendi?
 Apakah ada keluhan wajah menjadi kemerahan bila terkena
sinar matahari?
 Apakah ada keluhan rambut menjadi rontok?
 Apakah ada keluhan sering sariawan?
 Apakah ada keluhan tidak tahan jika melihat cahaya?
 Apakah ada obat-obatan yang sedang diminum? Apakah
obat tersebut rutin diminum?
 Riwayat bepergian ke daerah endemis ?
 Riwayat keluarga atau tetangga sekitar rumah dengan
penyakit demam berdarah ?
 Apakah pernah mendapat pengobatan untuk penyakit paru-
paru?
 Riwayat penggunaan obat-obat suntik? Seks bebas?
 Dilakukan Secara Teliti dan Holistik

 Pola Demam Etiologi


Organ Spesifik
 Kronologis dan gejala sebelum terjadinya
demam
 Temperatur diukur secara konsisten
Keadaan Umum :
Tanda Vital
Tekanan Darah :
Nadi : Bradikardi relatif, Takikardi ?
Respirasi :
Suhu : > 37,2 ?
BB :
TB :
Status gizi :
Kepala :
Lupus hair ? Malar rash?
Conjungtiva anemis atau tidak? Injeksi konjungtiva?
Sklera ikterik atau tidak?
Flushing?
Perdarahan hidung/mimisan atau perdarahan gusi ?
Oral ulcer?
Lidah Kotor di tengah hiperemis di ujung dan tepi ?
Hiperemis pada selaput lendir tenggorok ?
Leher : KGB leher teraba ?
 Thorax : bentuk dan pergerakan simetris?
Batas paru hepar? Peranjakan ?
Cor: Apakah dalam batas normal?
Pulmo : VF, sonor/hipersonor? VBS/VR?
ronkhi ?
 Abdomen :
Datar/cekung/cembung? Lunak/tegang?
Fenomena papan catur? Nyeri tekan ? Fenomena
adonan roti?
Bising Usus ?
 Extermitas : Ptechiae? Sianosis ? Clubbing?
 Axilla/Inguinal : KGB?
 Pemeriksaan darah lengkap
 Identifikasi secara manual (Hitung Jenis)
(Eosinofilia, Batang atau segmen, granula
toksik, Dohle Bodies) Infeksi Bakteri
Netropenia Infeksi Virus
 Pemeriksaan Sitokine kadang kurang
bermanfaat (Below detection Limit)
Demam < 5 hari
 DHF
 Faringitis
 Pneumonia
 Otitis Media Akut
 Campak
 Varicella
 Encephalitis
 ISK
Demam > 7 hari
 Tifoid
 Malaria
 TBC Milier
 Meningitis
 Hepatitis kronis aktif
 Penyakit kolagen
 Penyakit keganasan
 Inflamasi (colitis ulserativa, regional enteritis)
 Keadaan lain (drug fever)
 Demam merupakan salah satu penanda
penyakit
 Merupakan keluhan yang paling banyak
dikeluhkan
 Pirogen Sitokin sebagai penyebab demam
pada umumnya (Prostaglandin)
 Terdapat beberapa pola Demam yang dapat
menduga etiologi penyakit

Anda mungkin juga menyukai