Anda di halaman 1dari 52

Clinical Surface Anatomy 2nd edition

KD1-2011
Dinding Thorak

Clinical Surface Anatomy 2nd edition


KD1-2011
Letak Jantung
diruang Mediastinum

KD1-2011
 Cabang pertama dari Aorta
 Memberikan darah kaya
oksigen ke myocardium
 Arteri coroner kanan
› Cabang yang memperdarahi
atrium kanan dan ventrikel
kanan, SA dan AV node, dan
dinding posterior dari kedua
ventrikel
KD1-2011
 Arteri coroner kiri
Cabang yang memperdarahi
septum interventricular dan dinding
anterior dari kedua ventrikel, atrium
kiri dan dinding posterior dari
ventrikel kiri
Bercabang menjadi : ramus
anterior desendens dan ramus
circumflex

KD1-2011
KD1-2011
 Sinus Coronarius – Pengosongannya
ke dalam atrium kanan bagian
posterior
› great cardiac vein – drains area
supplied by anterior interventricular
artery
› other left and posterior coronary veins –
drain left side and posterior of heart
 Vena jantung Anterior –
Pengosongannya ke dalam atrium
kanan bagian anterior
› Menerima darah dari permukaan
ventrikel kanan.
KD1-2011
KD1-2011
 Oklusi – block; di dalam pembuluh darah,
jaringan akan kehilangan pengiriman
oksigen dan nutrisi
 Ischemia – kekurangan sementara dari
pengiriman oksigen ke jaringan dan
perubahannya bersifat reversibel baik
struktur dan fungsi sel
 Infark – kematian sel pada daerah yang
terbatas (necrosis) yang merupakan akibat
dari anoksia;

KD1-2011
Coronary Artery
Disease
• Atherosclerosis is a
complex inflammatory-
fibroproliferative
response to retention of
plasma-derivated
atherogenic lipoproteins
in the arterial human
• CAD is atherosclerosis in
coronary artery
 merupakan penyakit yang diakibatkan
oleh kondisi patologis arteri koroner yang
ditandai dengan penimbunan lemak
abnormal atau bahan lemak dan
jaringan fibrosa di dinding pembuluh
darah yang disebut dengan
aterosklerosis
Development of
Atherosclerotic Plaques
Fatty streak

Lipid-rich plaque

Foam cells
Normal
Fibrous cap

Thrombus Lipid core


Atherosclerosis and Thrombosis

Stable Ischemic Heart Disease Acute Coronary Syndrome


The concepts of
Stable Ischemic Heart Disease
 tidak dapat dimodifikasi, meliputi:
riwayat keluarga dengan PJK, keturunan
termasuk ras, usia dan jenis kelamin.
 dapat dimodifikasi, meliputi: merokok,
hipertensi, peningkatan serum kolesterol,
diabetes mellitus, inaktivitas fisik dan
kegemukan.
 Faktor risiko yang berkontribusi, salah
satunya adalah: stress
Use of non-invasive testing for diagnostic and prognostic purposes in
patients with classical anginal chest pain symptoms suggestive of
SIHD.
Stable Chest Pain Syndrome (1 – 3/3 anginal
symptoms)

Cardiovascular history, physical, laboratory tests, 12 lead EKG

Significant non-
2 or 3/3 Chest pain 1/3 Chest pain CV co-morbidities
criteria criteria and quality of life
issues are present

Male ≥ 40 yo
Female ≥ 60 yo Male < 40 yo
or single severe Female < 60 yo
or multiple risk No risk factors
factors

Non-invasive testing for


diagnostic and/or Assess for Conservative
prognostic purposes other causes diagnostic and
(tailored to patient as treatment
characteristics, access and appropriate strategy
local expertise)
Summary Estimates of Pooled Sensitivity and Specificity (with
95% confidence intervals) for Non-Invasive Cardiac Tests for the
Diagnosis of Coronary Artery Disease
Technology Sensitivity Specificity

Exercise Treadmill 0.68 (0.23-1.0) 0.77 (0.17-1.0)

0.82 (0.75-
Attenuation Corrected SPECT 0.86 (0.81-0.91)
0.89)

0.78 (0.71-
Gated SPECT 0.84 (0.79-0.88)
0.85)

0.71 (0.67-
Traditional SPECT 0.86 (0.84-0.88)
0.76)

Contrast Stress Echocardiography 0.80 (0.73-


0.84 (0.79-0.90)
(wall motion) 0.87)

Exercise or Pharmacologic Stress 0.84 (0-.82-


0.79 (0.77-0.82)
Echocardiography 0.86)

Cardiac Computed Tomographic 0.82 (0.73-


0.96 (0.94-0.98)
Adapted from Gianrossi et al Circulation 1989; 80:87-98, Medical Advisory Secretariat 2010; 10:1-40, and McArdle et al J
Angiography 0.90)
Guidance for selection of an initial non-invasive test for
diagnosing suspected CAD
in routine
Able practice
to exercise settings.
adequately and no
contraindications (see
legend)

YES NO

ECG abnormal
(eg. ST depression
ECG normal or
ECG normal ≥ 1 mm, LVH,
abnormal
digoxin, ventricular
pre-excitation

No LBBB No LBBB
LBBB or LBBB or
or or
ventricula ventricula
ventricula ventricula
r paced r paced
r paced r paced
rhythm rhythm
rhythm rhythm
Vasodila Vasodil Cardiac
Exercise
tor Dobutamine ator compute
myocard
Exercise myocard or myocar d
Exercise ial
echocardiogr ial vasodilator dial tomograp
stress test perfusio
aphy perfusio echocardiog perfusio hic
n
n raphy n angiogra
imaging
imaging imaging phy
Diagnosis and management of patients with stable ischemic
heart disease
Make diagnosis
and assess
prognostic
factors

Provide Initiate
appropriate medical
follow-up treatment
care

Consider
revasculariz
ation
The Concepts of
Acute Coronary Syndrome
 adalah suatu kondisi mengancam jiwa
yang dapat menimbulkan gejala pada
pasien dengan Coronary Artery Disease
(CAD) pada waktu kapanpun.
 Acute Coronary Syndrome merupakan
penyakit jantung yang terjadi saat
plague atheromatous erosi atau rupture
 Atherosklerosis dengan lapisan thrombus
 Sindrom vaskulitik
 Emboli koroner
 Anomali congenital arteri koroner
 Trauma koroner atau aneurisma koroner
 Spasme hebat arteri koroner
 Peningkatan viscosity darah
 Peningkatan kebutuhan oksigen yang nyata
Thrombus Formation and ACS

Plaque Disruption/Fissure/Erosion

Thrombus Formation

Old
UAP NQMI STE-MI
Terminology:

New Non-ST- ST-


UAP
Terminology: Segment Segment
Elevation Elevatio
Acute n Acute
Coronary Coronar
Syndrome y
(NSTE-ACS) Syndrom
Spectrum ACS
Tanda Infark Miokard

UA NONSTEMI STEMI

Gejala khas : Kresendo, saat Nyeri dada menekan yang


nyeri dada istirahat, nyeri lama, lebih hebat dan
dada baru radiasinya meluas daripada
yang hebat nyeri dada biasa

Biomarker normal meningkat meningkat


serum

Kelainan EKG ST depresed ST depresed ST Elevasi


dan/atau inversi dan/atau inversi dan kemudian
gelombang T gelombang T muncul
gelombang Q
Diagnosis
 Lokasi di dada kiri atau substernal
 Sifat Nyeri: Seperti diremas-remas atau
ditusuk-tusuk, tertindih/ tertimpa benda
berat , rasa Terbakar, rasa tercekik, nyeri
Episgastrium
 Penjalaran Ke lengan kiri, Leher, dagu,
punggung
 Durasi > 15 menit
 Faktor Pencetus: Emosi /stress dan
aktivitas fisik
 Elektrokardiografi adalah ilmu yg
mempelajari aktivitas listrik jantung.
 Elektrokardigram ( EKG ) adalah suatu
grafik yg menggambarkan rekaman
listrik jantung.
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pd
atrium dan ventrikel EKG normal terdiri dari gel P,O,R,S dan
T serta kadang terlihat gel U. Selain itu ada juga beberapa
interval dan segmen EKG.
Diagnosis SKA dapat dilihat dari :
Segmen ST

Diukur dari akhir QRS s/d awal gel T


Normal : Isoelektris
Kepentingan :Elevasi Pada injuri/infark akut
Depresi Pada iskemia

Normal ST Elevasi ST Depresi

Ismail Prodaction
Location of infarctions

Septal AMI
V1, V2

Anterior AMI
V3, V4

Lateral AMI
Inferior AMI V5, V6 - ( I, AVL )
II, III, AVF
 EKG
 Foto rotgen dada
 Petanda biokimia : darah rutin, CK, CKMB,
Troponin T,dll, CK,
 Profil lipid, gula darah, ureum kreatinin
 Ekokardiografi
 Tes Treadmill (untuk stratifikasi setelah infrak miokard)
 Angiografi coroner
MONA: (Morpin, oksigen, nitrogliserin,
aspirin)
1. Bila saturasi oksigen < 94%, beri oksigen 4
l/mnt
2. Aspirin 160-325 mg (kunyah)
3. Nitrogliserin (sublingual atau spray)
4. Morphin IV bila nyeri tidak tertangani
dengan nitrogliserin)
Fibrinolitik  door to drug < 30
menit.

Primary PCI  door to ballon < 90


menit
Initial treatment Antitrombin co-
therapy
Streptokinase 1.5 million unit in 100 ml D5W None or IV heparin for
or 0.9% saline selama 30-60 24 to 48 h
(Non selektif)
menit (100 tetes/menit-mikro
drip)
Alteplase (tPA) 15 mg IV bolus kemudian 0.75 IV heparin for 24 to
mg/kg selama 30 menit, 48 h
(Selektif)
dilanjutkan 0.5 mg/kg selama
60 menit berikutnya
Total dosage not to exceed
100 mg

Reteplase (r-PA) 10 U + 10 U. IV Bolus given 30 IV heparin for 24 to


min 48 h
Streptokinase Plasminogen

Streptokinase - Plasminogen complex

Plasminogen Plasmin

Fibrin Fibrin degrading


products
JAM BP HR EKG KETERANGAN
…… ……… ………. ……….. ………………….

JAM : setiap 5 mnt / 3 mnt kp


BP : setiap 5 mnt / 3 mnt kp
HR : setiap 5 mnt / 3 mnt kp
EKG : setiap 5 mnt / 3 mnt kp. Catat adanya aritmia
KETERANGAN : setiap 5 mnt / 3 mnt kp. Catat kapan mulai, selesai /
ditunda fibrinolitik. Keluhan pasien ( Nyeri dada, adanya tanda
perdarahan, alergi,) pemberian Th.
 NYERI DADA
 EKG
( Kembalinya ST elevasi ke garis isoelektrik lebih
cepat dari waktu evolusi atau ST Elevasi menurun
50 % setelah 90 mnt dari awal fibrinolitik.)
 ENZIM JANTUNG
Enzim jantung lebih cepat mencapai puncaknya
 Fibrinolitik Ulang ( bermanfaat pada
pasien yg tidak mencapai “lytic state”
yakni kadar fibrinogen > 1 gr/l setelah 60
mnt fibrinolitik.
 Angioplasti penyelamat ( rescue PTCA )
 Perdarahan
Perdarahan yg berat terjadi pada < dari 1
% penderita. Perdarahan yg paling berat
namun jarang sekali terjadi 0.8 % adalah
perdarahan intra serebral
 Alergi
Reaksi alergi jarang terjadi, jika terjadi
dapat ditanggulangi dengan pemberian
steroid atau antihistamin.
 Hipotensi
Hipotensi dapat disebabkan oleh infark
atau obat – obatan.
 Menunggu keputusan klg
 Menunggu stabil
 Aritmia
 Finansial
 Menegakkan Diagnosa

Anda mungkin juga menyukai