Anda di halaman 1dari 5

INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)

 Internal Rate of Return (IRR) adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga
yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih
dimasa datang.
A
 Rumus: 𝐼𝑅𝑅 =
I0
Contoh 14.4 :
Hitunglah IRR dari sebuah investasi yang dapat memberikan arus kas bersih Rp5.000.000 secara terus-
menerus jika investasi awal yang diperlukan Rp400.000.000
Diketahui :
 A = Rp 5.000.000
 I0 = Rp 400.000.000
Jawab :
NPV = PV – I0 = 0
A
NPV = – 𝐼0 = 0
IRR
A
= 𝐼0
IRR
A
IRR =
𝐼0
5.000.000
=
400.000.000
= 1,25 % per bulan
= 15 % p.a
Contoh 14.5 :

Sebuah proyek memerlukan investasi awal Rp 1.000.000.000 dan mampu menghasilkan kas bersih selama
5tahun, yaitu Rp 300.000.000 di tahun pertama, Rp 400.000.000 di tahun kedua, dan Rp 500.000.000 setiap
tahun untuk 3 tahun berikut. Apakah sebaiknya proyek ini diterima atau ditolak jika return yang diinginkan
adalah 15% ?
Diketahui :
 I0 = Rp 1.000.000.000
 CF1 = Rp 300.000.000
 CF2 = Rp 400.000.000
 CF3 = CF4 = CF5 = Rp 500.000.000
 k = 15% = 0,15
Jawab :

CF1 CF2 CF3 CF4 CF5


+ + + + – I0 =0
(1+IRR)1 (1+IRR)2 (1+IRR)3 (1+IRR)4 (1+IRR)5

𝑅𝑝 300.000.000 𝑅𝑝 400.000.000 𝑅𝑝 500.000.000 𝑅𝑝 500.000.000 𝑅𝑝 500.000.000


+ + + + – 𝑅𝑝 1.000.000.000 = 0
(1+IRR)1 (1+IRR)2 (1+IRR)3 (1+IRR)4 (1+IRR)5
Contoh 14.6 :

 Arus kas sebuah proyek pertambangan adalah investasi awal sebesar Rp 60.000.000.000, penerimaan
kas bersih Rp 155.000.000.000 di tahun pertama serta pengeluaran untuk restorasi dan lainnya sebesar
Rp 100.000.000.000 di tahun kedua. Hitung IRR dari proyek diatas. Hitung juga NPV jika tingkat return
yang diharapkan adalah 10%, 20%, dan 30%. Tentukan keputusan yang harus diambil untuk proyek itu.

Anda mungkin juga menyukai