Anda di halaman 1dari 22

KEPERAWATAN

KELUARGA

Merlis Simon, S.Kep.,Ns.,M.Kes


TUJUAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu:

Mengetahui dan Memahami Tentang


Keluarga Sejahtra

Mengetahui dan Memahami Tentang


Keluarga Sejahtra Tahap I

Mengetahui dan Memahami Tentang


Keluarga Sejahtra Tahap II
PENDAHULUAN
Sesuai dengan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 dan program Pembangunan
jangka panjang tahap II Pelita VI bahwa pembangunan ditujukan untuk peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya yang maju dan mandiri.

Pembangunan manusia seutuhnya dimulai sejak saat pembuahan dan berlangsung


sepanjang masa hidupnya dan tidak dapat dilepaskan dari seluruh segi kehidupan
keluarga di mana ia dibesarkan.

Pembangunan masyarakat sangat tergantung kepada kehidupan keluarga yang


menjadi bagian inti dari masyarakat itu, sehingga keluarga memiliki nilai strategis
dalam pembangunan nasional serta menjadi tumpuan dalam pembangunan
manusia seutuhnya.
PENDAHULUAN

Masalah yang kita hadapi saat


ini masih banyaknya keluarga
di Indonesia ini yang berada
dalam kondisi prasejahtera

Kewajiban kita semua


untuk meningkatkan
mereka sehingga
mencapai keluarga
sejahtera
KONSEP KELUARGA KESEJAHTERAAN
PENGERTIAN
“Keluarga Sejahtera adalah
Keluarga yang dibentuk
berdasarkan perkawinan yang
sah, mampu memenuhi
kebutuhan hidup spiritual dan
“Kesejahteraan adalah hal
materi yang layak, bertaqwa
atau keadaan sejahtera, aman,
kepada Tuhan Yang /maha
selamat, dan tentram”.
Esa, memiliki hubungan yang
(Depdiknas, 2001:1011)
selaras, serasi, dan seimbang
antar anggota dan antar
keluarga dengan masyarakat
dan lingkungan”.
(BKKBN,1994:5)
Kesejahteraan keluarga tidak hanya
menyangkut kemakmuran saja, melainkan
juga harus secara keseluruhan sesuai dengan
ketentraman yang berarti dengan
kemampuan itulah dapat menuju
keselamatan dan ketentraman hidup.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEJAHTERAAN
1. Faktor intern keluarga
a. Jumlah anggota keluarga
Pada zaman seperti sekarang ini tuntutan keluarga
semakin meningkat tidak hanya cukup dengan
kebutuhan primer (sandang, pangan, papan,
pendidikan, dan saran pendidikan) tetapi kebutuhan
lainya seperti hiburan, rekreasi, sarana ibadah, saran
untuk transportasi dan lingkungan yang serasi.
Kebutuhan diatas akan lebih memungkinkan dapat
terpenuhi jika jumlah anggota dalam keluarga
sejumlah kecil.
b. Tempat tinggal

Suasana tempat tinggal sangat mempengaruhi


kesejahteraan keluarga. Keadaan tempat tinggal yang
diatur sesuai dengan selera keindahan penghuninya,
akan lebih menimbulkan suasana yang tenang dan
mengembirakan serta menyejukan hati. Sebaliknya
tempat tinggal yang tidak teratur, tidak jarang menimbulkan
kebosanan untuk menempati. Kadang-kadang sering terjadi
ketegangan antara anggota keluarga yang disebabkan
kekacauan pikiran karena tidak memperoleh rasa nyaman
dan tentram akibat tidak teraturnya sasaran dan keadaan
tempat tinggal.
C. Keadaan sosial ekonomi kelurga.

Untuk mendapatkan kesejahteraan keluarga


alasan yang paling kuat adalah keadaan sosial
dalam keluarga. Keadaan sosial dalam keluarga
dapat dikatakan baik atau harmonis, bilamana ada
hubungan yang baik dan benar-benar didasari
ketulusan hati dan rasa kasih sayang antara anggota
keluarga.manifestasi daripada hubungan yang
benar-benar didasari ketulusan hati dan rasa penuh
kasih sayang, nampak dengan adanya saling
hormat, menghormati, toleransi, bantu-membantu
dan saling mempercayai.
d. Keadaan ekonomi keluarga.
Ekonomi dalam keluarga meliputi keuangan
dan sumber-sumber yang dapat meningkatkan taraf
hidup anggota kelurga makin terang pula cahaya
kehidupan keluarga. (BKKBN, 1994 : 18-21). Jadi
semakin banyak sumber-sumber keuangan/
pendapatan yang diterima, maka akan
meningkatkan taraf hidup keluarga. Adapun
sumber-sumber keuangan/ pendapatan dapat
diperoleh dari menyewakan tanah, pekerjaan lain
diluar berdagang, dsb.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEJAHTERAAN

2. Faktor ekstern
Kesejahteraan keluarga perlu dipelihara
dan terus dikembangan terjadinya kegoncangan
dan ketegangan jiwa diantara anggota keluarga
perlu di hindarkan, karena hal ini dapat
menggagu ketentraman dan kenyamanan
kehidupan dan kesejahteraan keluarga.
Faktor yang dapat mengakibatkan kegoncangan jiwa
dan ketentraman batin anggota keluarga yang
datangnya dari luar lingkungan keluarga antara lain:
· Faktor manusia: iri hati, dan fitnah, ancaman fisik,
pelanggaran norma.
· Faktor alam: bahaya alam, kerusuhan dan berbagai
macam virus penyakit.
· Faktor ekonomi negara: pendapatan tiap
penduduk atau income perkapita rendah, inflasi.
(BKKBN, 1994 : 18-21)
TAHAPAN-TAHAPAN KESEJAHTERAAN
1. Keluarga Pra sejahtera
Yaitu keluarga yang belum dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya (basic need)
secara minimal, seperti kebutuhan akan
spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan
dan KB.
INDIKATOR KELUARGA PRA SEJAHTERA

• Melaksanakan ibadah menurut agama oleh


masing-masing anggota keluarga
• Pada umunya seluruh anggota keluarga, makan
dua kali atau lebih dalam sehari.
• Seluruh anggota keluarga mempunyai pakaian
berbeda di rumah, bekerja, sekolah atau
berpergian.
• Bagian yang terluas dari lantai bukan dari tanah.
• Bila anak sakit dan atau pasangan usia subur ingin
ber KB dibawa ke sasaran kesehatan.
TAHAPAN-TAHAPAN KESEJAHTERAAN
2. Keluarga Sejahtera I
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi
kebutuhnan dasarnya secara minimal tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan sosial
psikologinya seperti kebutuhan akan pendidikan,
KB, interaksi lingkungan tempat tinggal dan
trasportasi.
INDIKATOR KELUARGA SEJAHTERA I

• Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara


teratur.
• Paling kurang sekali seminggu, keluarga
menyadiakan daging, ikan atau telur.
• Seluruh anggota keluarga memperoleh paling
kurang 1 stel pakaian baru pertahun
• Luas lantai rumah paling kurang 8 meter persegi
untuk tiap pengguna rumah
• Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir
dalam kedaan sehat
INDIKATOR KELUARGA SEJAHTERA I

• Paling kurang satu anggota 15 tahun keatas,


penghasilan tetap.
• Seluruh anggota kelurga yang berumur 10-16
tahun bisa baca tulis huruf latin.
• Seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah
pada saat ini
• Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga pasang
yang usia subur memakai kontrasepsi (kecuali
sedang hamil)
TAHAPAN-TAHAPAN KESEJAHTERAAN
3. Keluarga Sejahtera II
• Yaitu keluarga disamping telah dapat
memenuhi kebutuhan dasasrnya, juga telah
dapat memenuhi kebutuhan
pengembangannya seperti kebutuhan untuk
menabung dan memperoleh informasi.
INDIKATOR KELUARGA SEJAHTERA II

• Mempunyai upaya untuk meningkatkan


agama.
• Sebagian dari penghasilan dapat disisihkan
untuk tabungan keluarga.
• Biasanya makan bersama paling kurang sekali
sehari dan kesempatan ini dapat
dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar
anggota keluarga.
INDIKATOR KELUARGA SEJAHTERA II

• Ikut serta dalam kegiatan masyarakat


dilingkungan keluarga.
• Mengadakan rekreasi bersama di luar rumah
paling kurang 1 kali perbulan.
• Dapat memperoleh berita dan surat kabar,
radio, televisi atau majalah.
• Anggota keluarga mampu menggunakan
sarana trasportasi sesuai kondisi daerah.

Anda mungkin juga menyukai