Anda di halaman 1dari 26

z

Pengertian Kultur
Lembaga Pendidikan
Islam
z
Pengertian Kultur

 Menurut Istilah kultur dapat diartikan sebagai budaya yakni


totalitas pola perilaku, kesenian, kepercayaan, kelembagaan,
dan semua produk lain dari karya dan pemikiran manusia yang
mencirikan kondisi suatu masyarakat atau penduduk yang
ditransmisikan bersama.
z

 Secara etimologi Budaya sekolah (kultur) adalah sekumpulan


nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan
simbol-simbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru,
petugas administrasi, siswa, dan masyarakat sekitar sekolah.
z
Pengertian Lembaga Pendidikan Islam

 Lembaga Pendidikan Islam adalah lembaga, organisasi, atau tempat


berlangsungnya proses pendidikan Islam yang bertujuan untuk
mengarahkan tingkah laku anak peserta didika untuk mengembangkan
nilai-nilai Islami secara universal. Karena itu, terlaknsananya suasana
pendidikan Islamyang baik harus dicapai setiap lembaga pendidikan Islam.
z

 Jadi, dapat disimpulkan bahwa kultur lembaga pendidikan Islam


atau dapat juga di sebut dengan budaya sekolah Islam adalah
sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan
keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh kepala
sekolah, guru, petugas administrasi, siswa, dan masyarakat
sekitar sekolah di sebuah lembaga, organisasi, atau tempat
yang di dalamnya berlangsung proses pendidikan Islam.
Fungsi Kultur LPI
 Pembatas peran; filosofi yang diutarakan oleh pendiri atau
pemimpin berfungsi sebagai “diskriminan” yang membedakan
satu organisasi dengan organisasi yang lain. Slogan, jargon, atau
atribut seperti pakaian seragam, logo, dan simbol memberikan
batasan sikap dan perilaku setiap anggota organisasi.
 Identitas; identitas tertentu dipentingkan anggota sebagai
identitas yang membedakan satu dengan yang lain dan
memberikan kebanggan tersendiri.
 Perekat komitmen anggota organisasi; perekat sosial dan
perekat para pegawai agar mereka satu langkah dalam melihat
kepentingan organisasi secara keseluruhan demi tercapainya
standar kinerja organisasi yang telah ditetapkan.
 Peningkat stabilitas sistem sosial; penciptaan dan pemeliharaan
kerja yang baik melalui aktivitas bersama dalam upacara,
syukuran-syukuran, dan acara keagamaan.

 Mekanisme kontrol; budaya organisasi memberikan petunjuk,


sikap dan perilaku anggota kelompok. Norma-norma kelompok
yang merupakan bagian dari budaya organisasi haruslah inheren
di dalam hati para anggota.
 Pentingnya membangun budaya organisasi di sekolah terutama
berkenaan dengan upaya pencapaian tujuan sekolah dan
peningkatan kinerja sekolah. Sebagaimana disampaikan oleh
Stephen Stolp tentang school culture yang dipublikasikan dalam
ERIC Digest, dari beberapa hasil studi menunjukkan bahwa
budaya yang bagus di sekolah berkorelasi dengan peningkatan
motivasi dan prestasi belajar siswa serta kepuasan kerja dan
produktivitas guru.
 Dengan demikian, budaya organisasi yang dikelola akan
memberikan dampak positif pada kinerja institusi secara umum,
karena budaya organisasi tersebut akan mengarahkan perilaku
para anggota dan manajemen organisasi.
Tujuan Budaya Sekolah
 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
4 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah usaha untuk
menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sikap
sosial serta ketrampilan yang diperlukan.
 Karena dirasa pendidikan itu bukan hanya terbatas pada
kognitif, afektif psikomotorik. Maka terciptalah Pendidikan
karakter yang pada hakikatnya adalah sebuah perjuangan bagi
setiap individu yang menghayati kebebasannya dalam
berinteraksi, sehingga setiap individu dapat mengukuhkan
dirinya sebagai pribadi yang unik dan khas yang memiliki
integritas moral yang dapat dipertanggungjawabkan. Pendidikan
karakter ini juga merupakan benteng untung menghadapi
tantangan zaman .
 budaya Islami dalam sekolah sangat berperan penting untuk
menciptakan tujuan pendidikan seutuhnya, baik untuk peserta
didik atau pelaku sekolah lainnya. Kaitannya dengan usaha
menciptakan peserta didik yang berkarakter dalam kata lain
adalah peserta didik yang berakhlak baik. Maka peserta didik
harus ditempa menjadi seorang yang khoiru ummah.
 Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik
(Q.S. Ali Imron/03:110)
 Guna mewujudkan generasi khairu ummah maka hal yang harus
dilakukan adalah menjadikan peserta didik menjadi manusia
yang sempurna (insn kamil). Miqdad menjelaskan tujuan
pendidikan islam yaitu mengembangkan dan membentuk
manusia muslim yang sempurna dari segala aspeknya, baik dari
sisi emosional, ,rasional, kepercayaan, spiritual, akhlak,
kemauan yang dilandasi dengan nilai-nilai islam dengan cara
pendidikan yang Islami.
 Dengan demikian tujuan pendidikan Islam yaitu mempersiapkan
generasi insan kamil, dari berbagai aspek untuk kebahagiaan
dunia dan akhirnya Manusia yang sempurna berarti manusia
yang memahami tentang Tuhan, diri, dan lingkungannya.
Dengan ia memahami ketiga sisi tersebut maka dia akan
mengetahui bagaimana dirinya harus bertindak. Peserta didik
akan mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar agar
bermanfaat bagi sesama.
Manfaat Budaya Sekolah
 menurut Luthans “pentingnya budaya organisai mencakup
sebagai berikut: a) keteraturan perilaku yang dijalankan, b)
norma, seperti standar perilaku yang ada disekolah, c) nilai
yang dominan, seperti sekolah lulusan yang tinggi, efisiensi
yang tinggi, d) filosofi seperti kebijakan bagaimana guru
diperlukan, e) aturan, seperti tuntunan bagi guru didalam
sekolah f) iklim organisasi, seperti cara para anggota sekolah
berinteraksi baik internal maupun eksternal. selain beberapa
manfaat diatas, manfaat lain bagi individu dan kelompok adalah
: (1) meningkatkan kepuasan kerja; (2) pergaulan lebih akrab;
(3) disiplin menigkat; (4) pengawasan fungsional bisa lebih
ringan; (5) muncul keinginan untuk selalu ingin berbuat
proaktif; (6) belajar dan berprestasi terus serta; dan (7) selalu
ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah, keluarga, orang
lain dan diri sendiri”.
Menurut Quraish Shihab
bahwa pelaksanaan Pendidikan
menurut Islam bertujuan untuk
membina manusia secara pribadi
dan kelompok, sehingga mampu
menjalankan fungsinya sebagai
hamba Allah dan khalifah-Nya
guna membangun dunia sesuai
dengan yang ditetapkan Allah
sejalan dengan risalah Islam.
Maka yang dimaksud manajemen
budaya dalam Pendidikan Islam
adalah manajemen yang
diterapkan dalam pengembangan
budaya di lembaga Pendidikan
Islam dengan niat atau tujuan
untuk mengejewantahkan ajaran
dan nilai-nilai Islam yang pada
akhirnya akan menjadi budaya
Islami
Misalnya: di sekolah para siswa
diarahkan untuk memahami dan
mampu menyerap norma-norma
tradisional sekolah seperti sopan-
santun, menjaga kebersihan baik
pribadi maupun lingkungan sekolah
Kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki
potensi yang besar untuk memantapkan dan
menerapkan aspek-aspek budaya melalui lima
mekanisme pokok, yaitu; perhatian, cara
menghadapi krisis, model peran, penglokasian
penghargaan dan kriteria penyeleksian dan
penghentian karyawan
Setiap aspek kegiatan sekolah senantiasa mengarah pada upaya
peningkatan mutu. Sehingga terdapat beberapa upaya yang saling
berkaitan dalam pelaksaannya, antara lain;
a. Memiliki perencanaan yang jelas, perencanaan ini meliputi
prosedur dan mekanisme kerja

b. Pengorganisasian, pada dasarnya komunitas sekolah


merupakan sebuah tim atau kumpulan individu yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan

c. Pengarahan, penerapan budaya sekolah perlu diarahkan


pada sasaran yang sedapat mungkin dapat dikukur

d. Adanya pengawasan, pengawasan ini dilakukan untuk


mengantisipasi adanya penyimpangan dan pelanggaran di
18
lapangan yang tidak sesuai program, sehingga bisa
Penerapan budaya Islami di sekolah memerlukan penanganan
yang tepat, dalam pengelolaannya dapat dilakukan melalui
penciptaan suasana keagamaan di sekolah. Suasana keagamaan
tersebut bukan hanya makna simbolik tetapi lebih dari itu,
berupa penanaman dan pengembangan nilai-nilai religius

19
Otoritas Pemegang Kekuasaan dalam Islam
Kepemimpinan dalam Islam

• Amir mengandung makna pemimpin yang dipercayai


dalam mengetahui suatu pekerjaan
• Khalifah adalah suatu gelar yang diberikan untuk
seorang pemimpin tertinggi dalam masyarakat Islam
• Imamah berarti yang menjadi pemimpin, yaitu
seorang yang memimpin sekaligus memberikan suri
tauladan yang baik untuk diikuti

• pemimpin adalah suatu kemampuan untuk mengajak


orang lain agar mencapai tujuan-tujuan tertentu yang
sudah ditetapkan.
Rivai juga memberikan beberapa ciri penting yang menggambarkan kepemimpinan Islam

1. Setia,pemimpin maupun orang yang dipimpin selalu terikat kesetiaannya kepada


Allah SWT

2. Tujuan, pemimpin harus melihat tujuan organisasi bukan saja berdasae kepentingan
kelompok namun juga dalam ruang lingkup tujuan Islam yang lebih luas

3. Berpegang pada akhlak Islam, artinya pemimpin saat mengendalikan urusannya


harus patuh terhadap adab-adab dalam Islam

4. Pengemban amanah, menerima kekuasaan sebagai amanah dari Allah yang disertai
oleh tanggung jawab yang besar

5. Tidak sombong, menyadari bahwa diri kita adalah kecil, karena kebesaran hanya
milik Allah SWT

6. Disiplin, konsisten, dan konsekuen, yaitu seorang pemimpin harus memegang teguh
janjinya, ucapan maupun perbuata yang ia lakukan. Karena menyadari Allah
mengetahui semua yang kita kerjakan.
Dalam merumuskan pemimpin yang ideal, Al-Ghazali membaginya ke dalam beberapa tipe yaitu:

• pemimpin yang memiliki intelektualitas yang luas


• pemahaman tentang agama yang mendalam
• serta memiliki akhlak yang mulia
Menjadi seorang pemimpin tidak terlepas dari tiga hal penting yaitu:

1. Kekuasaan adalah otoritas, dan legalitas yang memberikan wewenang


kepada pemimpin, agar dapat mempengaruhi anggotanya dalam berbuat
sesuatu.
2. Kewibawaan adalah keunggulan atau keutamaan seseorang sehingga dapat
mengatur orang lain, dan orang tersebut patuh kepadanya.

3. kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, dan kecakapan atau


keterampilan teknis dalam melakukan suatu pekerjaan.
Peningkatan mutu lembaga pendidikan Islam

• Administrative leader merupakan kelompok pemimpin yang


bertugas menentukan kebijakan atau yang dikenal dengan (top
manager).

• operative leader merupakan kelompok pemimpin yang


bertugas berhadadapan langsung dengan operasi pelaksanaan
dari kebijakan yang dibuat oleh pemimpin administatif
Peter dan Austin mengembangkan beberapa nilai yang memang dibutuhkan oleh kepemimpinan
lembaga pendidikan

1) Fokus kepada pelajar, artinya institusi perlu memiliki fokus yang jelas terhadap pelanggan
utamanya, yaitu pelajar atau siswa
2) Otonomi, eksperimentasi dan antisipasi terhadap kegagalan, pemimpin pendidikan perlu
melakukan inovasi dan bersiap mengantisipasi kegagalan yang mengiringi inovasi tersebut
3) Menciptakan rasa kekeluargaan antara pelajar, orang tua, guru, dan staf
4) Ketulusan, kesabaran, semangat, intensitas, dan antusiasme, sifat-sifat ini merupakan mutu
personal yang esensial yang dibutuhkan pemimpin lembaga pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai