Anda di halaman 1dari 17

Sumber Daya Sumber Daya

Alam Manusia

Sumber daya Sumber daya


Modal Pengusaha
Produksi : Suatu kegiatan memproses input Fungsi produksi secara
(faktor produksi) menjadi suatu output. matematis dapat dinyatakan
sebagai berikut :
Fungsi Produksi : suatu persamaan yang
Q = f (K, L, R, T)
menunjukan hubungan ketergantungan
(fungsional) antara tingkat input yang
digunakan dalam proses produksi dengan Q = jumlah output (hasil
tingkat output yang dihasilkan. produksi)
F = symbol persamaan
(function)
K = modal (kapital)
OUTPUT
INPUT L = tenaga kerja (labor)
(Barang Siap R = kekayaan alam (raw
(Bahan Mentah)
Jual/Jadi)
material)
T = teknologi
The Law Of Diminishing Return (Hukum
hasil yang menurun)
Perluasan produksi yang dilakukan dalam suatu bidang
produksi dibatasi dengan berlakunya hukum pertambahan
hasil yang semakin menurun (The Law of Diminishing
Returns).
Hukum ini dikemukakan oleh David Ricardo. Pada dasarnya
hukum ini menjelaskan bahwa di bidang pertanian.

“penambahan tenaga kerja pada sebidang tanah mula-mula


akan memberikan tambahan hasil yang semakin meningkat,
tetapi setelah mencapai titik tertentu pertambahan tenaga
kerja memberikan tambahan hasil semakin berkurang”
Lanjutan…
CONTOH:
sebuah pabrik yang memiliki jumlah modal yang tetap, atau
peralatan dan mesin, dan penawaran variable tenaga kerja.
Saat perusahaan meningkatkan jumlah pekerja, hasil total
perusahaan meningkat namun, jumlah peningkatannya selalu
menurun. Hal ini disebabkan, setelah titik tertentu, pabrk
menjadi terlalu sesak dan pekerja mulai mengantri untuk
menggunakan mesin-mesin. Solusi jangka panjang bagi
masalah ini adalah meningkatkan modal tetap perusahaan,
seperti membeli mesin-mesin baru dan membangun lebih
banyak pabrik.
• Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit,
apabila ditambah akan meningkatkan total produksi,
produksi rata-rata dan produksi marginal.
• Tahap II Produksi total terus meningkat sampai
produksi optimum sedang produksi rata-rata menurun
dan produksi marginal menurun sampai titik nol.
• Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total
produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi
marginal negatif.
JENIS-JENIS BIAYA
• BIAYA JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG
Biaya jangka pendek yaitu biaya yang
menunjukkan sebagian faktor produksi tidak
dapat ditambah jumlahnya.

Salah satu faktor produksi bersifat tetap,


yang lain berubah.

9
JENIS-JENIS BIAYA

• Biaya jangka panjang adalah biaya


yang menunjukkan semua faktor
produksi dapat mengalami
perubahan.

Semua faktor produksi bersifat


berubah.
10
Kurva Biaya  menunjukkan biaya produksi yang minimum pada berbagai tingkat output
(seluruh biaya eksplisit maupun implisit)
Biaya Eksplisit biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk faktor-faktor produksi yang
harus dibeli dari pihak luar.
Biaya Implisit  Biaya produksi (dalam pengertian biaya produksi alternatif/ opportunity)
yang berasal dari penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki sendiri
oleh produsen tersebut.
BIAYA
Jumlah TC
TFC TVC TC 180 --
Produksi
(Rp) (Rp) (Rp)
160 --
0 60 0 60
140 --
1 60 30 90 TVC
120 --
2 60 40 100
3 60 45 105 100 -- 60

4 60 55 115 80 --

5 60 75 135 TFC
60 --
6 60 120 180 40 --
20 --
TFC = Biaya tetap total
| | | | | |
0 Jumlah
1 2 3 4 5 6
Produksi
11
Analisa Jangka Pendek

Dalam contoh ini kita ambil produksi pertanian dimana input variabelnya Tenaga Kerja dan
dikombinasikan dengan faktor produksi yang bersifat tetap (fixed input). Analisa yang dimana
terdapat input tetap disebut  analisa jangka pendek.
Dalam mempelajari teori ini ada 3 asumsi (anggapan) yang digunakan :

• Proses produksi hanya ada satu faktor produksi variabel


• Dalam proses produksi hanya ada satu faktor produksi tetap, dan
• Fakor produksi tersebut dikombinasikan dalamberbagai bentuk barang dan dalam jumlah
yang tertentu

Dalam contoh di bawah ini tanah adalah faktor produksi tetap, tenaga kerja (dalam jam keja
yang dicurahkan per tahun) sebagai variabel input dan faktor produksi lainnya, misalnya
benih, pupuk dan sebagainya diangga jumlahnya proporsional dengan jumlah output yang
dihasilkan.
Contoh :

APL MPL
Tanah
KET TK TP (TP : (TP :
(Ha) TK = Tenaga Kerja
TK) TK
1 0 0 0 -
TP = Total Produksi
A 1 1 3 3 3
APL = Produk Tenaga Kerja
B 1 2 8 4 5
Rata-rata
C 1 3 12 4 4
MPL = Margin Produk /
D 1 4 15 33/4 3
Produksi Batas dari suatu
E 1 5 17 32/5 2 faktor produksi
F 1 6 17 25/6 0

G 1 7 16 22/7 -1

H 1 8 13 15/8 -3
APL / produk tenaga kerja rata-rata  yatu total produksi dibagi dengan jumlah faktor produksi
yang digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut  atau perbandingan output – faktor
produksi (output input ratio) untuk setiap tingkatan output dan faktor produksi yang
bersangkutan.
MP/L (Marginsl Produk/Labor  / Produksi batas dari suatu faktor produksi adalah : tambahnya
total produksi yang disebabkan oleh tambahnya satu unit faktor produksi variabel kedalam proses
produksi. Dimana faktor produksi tetap tidak berubah
F
Total Produksi - MPL max  apabila
E  G
  H penambahan TK mengakibat-
15 -- D
  kan naiknya yang tertinggi
I II III terhadap TP
12 -- C  TP
- MPL = 0  TP max
8 -- B 
- MP < 0 (negatif)  TP turun
--
A TK = Tenaga Kerja
3 -- 

| | | | | | | |
TP = Total Produksi
0 Tenaga Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8
APL APL = Produk Tenaga
D’ E’
MPL C’
4 -- B’    F’ Kerja Rata-rata
 G’
A’   H’
2 --
  APL MPL = Margin Produk /
0
| | | | | | | |
Tenaga Kerja
Produksi Batas dari
1 2 3 4 5 6 7 8
-2 -- MPL suatu faktor produksi
Analisa jangka panjang
Kita sekarang beralih pada perusahaan yang hanya menggunakan dua faktor produksi  TK dan
kapital, yang keduanya merupakan input variabel. Karena semua variabel dikatakan dalam jangka
panjang.
Isoquant  sebuah kurve yang menunjukkan semua kombinasi faktor produksi yang mungkin
secara fisik dapat menghasilkan sejumlah output tertentu atau penggunaan berbagai
kombinasi tenaga kerja (L) dan kapital/modal (K) yang menghasilkan produk
tertentu.
Kapital
/modal (K)
Isoquantity
Isoquant I Isoquant II Isoquant III
14 --
L K L K L K
12 -- II < III < IIII
2 11 4 13 6 15 (+)
1 8 3 10 5 12 10 --

2 5 4 7 6 9 8 --

3 3 5 5 7 7 (-) IIII = 200 unit


6 --
4 2,3 6 4,2 8 6,2 III = 150 unit
4 -- (+)
5 1,8 7 3,5 9 5,5 II = 100 unit
6 1,6 8 3,2 10 5,3 2 --
| | | | | | Tenaga Kerja
|
7 1,8 9 3,5 11 5,5 4 6 8 10 12 14 (L)
2
Isocost  menunjukkan berbagai kombinasi Tenaga Kerja dan Kapital/modal yang berbeda
yang dapat dibeli oleh sebuah perusahaan dengan suatu pengeluaran total dan
harga-harga tertentu

Contoh : Biaya Tenaga Kerja = Modal = Rp 10.000,-


Total outlay (pengeluarannya) = Rp 100.000,-

MODAL Kalau dibalikkan semua


-Pada Faktor Produksi Modal = 10 unit
10
A -Pada Faktor Produksi Modal = 10 unit

(mirip dengan kurva anggaran pada Teori


Isocost Konsumen)
Perusahaan hanya dapat membeli FP didalam
 OAB
B
10 TENAGA KERJA
Contoh Kasus
1. JANGKA PENDEK:
Didalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap
jumlahnya.
JANGKA WAKTU ANALISA:

Contoh:Perbandingan perusahaan roti dengan perusahaan pengangkutan udara.


Industri pengolahan ( perusahaan roti) > periode jangka pendek mungkin hanya
2atau 3 tahun.2.

2. JANGKA PANJANG:
bahwa dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya
kalau memang hal tersebut diperlukan.

Contoh:
-Jumlah alat-alat produksi dapat ditambah
-penggunaan mesin-mesin dapat dirombak dan dapat dipertinggi efisiensinya
-jenis barang-barang baru dapat diproduksikan

Anda mungkin juga menyukai