Anda di halaman 1dari 46

Oleh : Ns. M.Aminuddin, S.

Kep
PENGERTIAN

• Ilmu yang mempelajari tentang


penduduk. Kata Demografi berasal dari
bahasa Yunani “demos” dan “Grafien”.
Demos berarti rakyat atau penduduk
dan grafien berarti tulisan. Jadi
demografi berarti tulisan tentang
penduduk.
• Philip M Hauser dan Oti D. Duncan (1959)
mendefisnisikan Demografi sebagai Ilmu yang
mempelajari tentang jumlah, pesebaran teritorial,
komposisi, perubahan-perubahan serta sebab-
sebab perubahan penduduk. Sedangkan
• Donald J Bouge (1969) dalam bukunya Principle
of Demografy mendefinisikan Demografi sebagai
ilmu yang mempelajari statistik dan matematik
tentang jumlah, komposisi dan distribusi
penduduk serta perubahan-perubahannya
sepanjang masa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Demografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang persoalan-
persoalan dan keadaan perubahan-
perubahan penduduk yang berkaitan
dengan komponen-komponen
kelahiran, kematian dan migrasi
Komponen Demografi :

• Kelahiran (Fertilitas)
• Kematian (Mortalitas)
• Perkawinan
• Migrasi
• Mobilisasi Sosial
Ukuran dasar Demografi

• Rasio
• Rate
• Proporsi
Ukuran dasar Demografi
• Rasio, menyatakan suatu jumlah
dalam perbandingan terhadap jumlah
lainnya. Dengan kata lain merupakan
perbandingan antara dua bilangan
(a/b) dan dapat dinyatakan dalam
persepuluh, perseratus, atau
perseribu.
• Misalnya : rasio jenis kelamin
(perbandingan penduduk laki-laki dan
perempuan)
Ukuran dasar Demografi
Rate (tingkat, angka), jumlah peristiwa atau kejadian
dibanding dengan jumlah penduduk yang
menanggung resiko peristiwa tersebut. Angka ini
merupakan suatu bentuk khusus dari rasio.
Misalnya : angka kelahiran Indonesia pada tahun 1980
adalah 35 kelahiran hidup per 1000 penduduk
– Angka Kasar, angka yang dipakai untuk menghitung
peristiwa demografis penduduk total, termasuk penduduk
yang tidak menanggung resiko peristiwa demografi
tersebut. Misalnya : Angka kelahiran kasar
– Angka Spesifik, angka yang dipakai untuk menghitung
peristiwa demografis penduduk yang menanggung risiko
peristiwa demografi tersebut. Sebagai contol adalah
angka fertilitas menurut umur.
Ukuran dasar Demografi
• Proporsi, menyatakan suatu perbandingan
antara dua bilangan, dimana pembilangnya
merupakan bagian dari penyebut (a/(a+b).
Apabila proporsi dinyatakan dalam
perseratus, dikenal dengan nama persen.
• Misalnya : proporsi penduduk Indonesia
umur 10 tahun keatas yang berstatus kawin
:
Penduduk umur 10 tahun ke atas yang berstatus kawin 29.136.024
Penduduk umur 10 tahun keatas 104.352.570
Rasio Jenis Kelamin

• Perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan


banyaknya penduduk perempuan di suatu daerah dalam waktu
tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-
laki untuk setiap 100 penduduk perempuan.
• Rumus :

Jumlah penduduk laki-laki x 100


Jumlah penduduk perempuan

• Contoh : Menurut sensus penduduk 1990, penduduk laki-laki


89.375677 dan penduduk perempuan 89.872.106 dengan
demikian rasio jenis kelamin tahun 1990 di Indonesia adalah
99,45 (Setiap 99,45 laki-laki terdapat 100 perempuan)
Penduduk Muda dan Penduduk Tua

Penduduk Muda
• Jika proporsi penduduk di bawah umur 15 tahun hampir
separuh atau jika umur mediannya kurang dari 20 tahun.

Penduduk Tua
• Jika penduduk yang termasuk dalam kelompok umur dibawah
15 tahun kurang dari 30 persen.

Contoh : Indonesia menurut sensus tahun 1990 penduduk


dibahwah umur 15 tahun adalah 36,6 %, jadi merupakan
penduduk transisi dari penduduk muda ke penduduk tua.
Sedang Jepang tahun 1991 mempunyai penduduk di bawah 15
tahun adalah 18,1 persen, merupakan penduduk tua.
Umur Median

• Merupakan umur tengah yang


ditentukan berdasarkan umur penduduk
yang paling tua dan penduduk yang
paling muda. Umur median penduduk
Indonesia menurut sensus 1990 adalah
21,6 tahun, sedang Amerika serikat
tahun 1981 sudah mempunyai umur
median 30,1 tahun.
Angka Beban Tanggungan

• Angka yang menyatakan perbandingan


antara banyaknya orang yang tidak
produktif (umur dibawah 15 tahun dan
65 tahun ke atas) dengan banyaknya
orang yang termasuk produktif secara
ekonomi (15 th – 64 th).
• Rumus :
Penduduk di bawah 15 th + penduduk >65 th x 100
Penduduk berumur 15-64 tahun
Piramida Penduduk

• Piramida Penduduk adalah komposisi


umur dan jenis kelamin suatu
penduduk. Digunakan untuk
mengetahui karakteristik suatu
penduduk
Tiga Ciri Piramida Penduduk
• Expansive : jika sebagian besar penduduk
berada dalam kelompok umur termuda
• Constrictive : jika penduduk yang berada
dalam kelompok umur termuda jumlahnya
sedikit
• Stationery : jika banyaknya penduduk dalam
tiap kelompok umur hampir sama banyaknya,
kecuali pada kelompok umur tertentu.
Perubahan Jumlah Penduduk

• Perubahan jumlah penduduk


dipengaruhi oleh perubahan jumlah dan
komposisi penduduk.
Perubahan alamiah
• adalah perubahan jumlah penduduk
tanpa mempertimbangkan migrasi

Rumus :
BD
X 100%
P
KOMPONEN PERUBAHAN PENDUDUK

Fertilitas

a. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)


b. Angka Fertilitas Umum (GFR)
c. Angka Fertilitas menurut umur

B
CBR  x1000
P
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)

Jumlah kelahiran per 1000 penduduk dalam satu tahun tertentu.


Angka ini diperoleh dengan membagi jumlah kelahiran dalam satu
tahun dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang
bersangkutan.

B
CBR  x1000
P
Angka Fertilitas Umum (GFR)

Jumlah kelahiran per 1000 perempuan


dalam usia reproduksi (15-44 atau 15-
49tahun) untuk suatu tahun tertentu.

B
GFR  x1000
Pf
Angka Fertilitas menurut umur

• Banyaknya kelahiran menurut umur dari


wanita yang berada dalam kelompok
umur tertentu antara 15 – 49 tahun.

Bi
ASFRi  ( ) x1000
Pfi
Mortalitas

1. Angka Kematian Kasar (Crude Death rate)


2. Angka Kematian menurut umur (ASDR)
3. Infant Mortality Rate (IMR)
Angka Kematian Kasar (Crude Death rate)

D
CDR  x1000
P
Angka Kematian menurut umur (ASDR)

Dx
ASDRx  x1000
Px
Infant Mortality Rate (IMR)

IMR 
 Kematian bayi usia 1 hari - 12 bulan x 1000
 Bayi yang lahir pada 1 tahun periode yg sama
Migrasi
• Migrasi adalah perpindahan
penduduk, dari suatu tempat ke
tempat yang lain baik melewati batas
suatu negara dengan tujuan untuk
menetap.
• Di Indonesia dianggap migran jika dia
telah bertempat tinggal di daerah
tujuan paling sedikit 6 bulan, atau
kurang dari 6 bulan jika memang
bertujuan untuk menetap.
Angka Migrasi Neto

• Selisih antara migrasi masuk dan


migrasi keluar. Migrasi neto positif
apabila migrasi masuk lebih besar
daripada migrasi keluar. Sedangkan
migrasi neto negatif sebaliknya.

Jumlah migrasi masuk – jumlah migrasi keluar


x 100
Total Penduduk
Migrasi Internasional

• Adalah migrasi dari suatu negara ke Negara


lain. Migrasi masuk ke suatu Negara disebut
Imigrasi, sedangkan jika migrasi keluar dari
suatu negara ke negara lain disebut
Emigrasi.
Angka Imigrasi adalah angka yang menunjukkan banyaknya
imigran per 1000 penduduk
Rumus :
Jumlah Imigran
x 1000
Jumlah Penduduk Daerah Tujuan
Angka Emigrasi adalah angka yang menunjukkan banyaknya
emigran per 1000 penduduk
Rumus :

Jumlah Emigran
x 1000
Jumlah Penduduk Daerah Asal pada pertengaha n Tahun
Migrasi Internal

• Perpindahan penduduk dari suatu


daerah ke daerah lain dalam satu
Negara. Perpindahan penduduk keluar
dari suatu daerah asal disebut migrasi
keluar sedangkan masuknya penduduk
ke suatu daerah tujuan disebut migrasi
masuk.
Migrasi Bruto

• Jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar


dalam suatu daerah atau Negara.
Migrasi Semasa Hidup

• Migran semasa hidup adalah penduduk


yang tempat tinggal saat pencacahan
berbeda dengan tempat kelahirannya.
Arus migrasi

• Sekelompok migrant yang berasal dari


suatu daerah asal tertentu, kedaerah
tujuan yang sama
Mobilitas

• Dalam demografi berarti perpindahan


penduduk secara geografis.
Perpindahan untuk maksud menetap
disebut migrasi, sedangkan
perpindahan tidak menetap disebut
mobilitas sirkuler (tinggal sementara)
dan ulang alik (kalau tidak menginap)
Persebaran Penduduk

• Persebaran penduduk berhubungan


dengan pola pemukiman di suatu
Negara atau daerah-daerah lain.
• Factor-faktor yang mempengaruhi
persebaran penduduk antara lain
adalah iklim, letak dan bentuk
dataran/tanah, kesuburan tanah,
sumber alam, social budaya dan
tekhnologi.
Kepadatan Penduduk

• Kepadatan penduduk merupakan


indicator dari pada tekanan penduduk
disuatu daerah. Ada dua ukuran yang
dapat dipakai, pertama dengan
perbandingan jumlah penduduk dengan
luas seluruh daerah yang ada; kedua
perbandingan jumlah penduduk dengan
luas tanah yang secara social ekonomi
dapat ditempati atau ditanami.
Pengertian

• Proyeksi Penduduk adalah suatu


perhitungan jumlah penduduk dimasa
yang akan dating berdasarkan asumsi
arah perkembangan fertilitas, mortalitas
dan migrasi
Tujuan/Guna Proyeksi

• Hasil proyeksi penduduk sangat


bermanfaat untuk perencanaan
penyediaan beras, fasilitas kesehatan,
fasilitas pendidikan, kesempatan kerja dll.
Metode Proyeksi

• Ada beberapa cara untuk


memproyeksikan jumlah penduduk
dimasa yang akan datang antara lain :
metode matematik dan metode
komponen
Metode Komponen

• Metode ini melakukan proyeksi tiap


komponen penduduk secara terpisah
(fertilitas, mortalitas dan migrasi). Untuk
mendapatkan proyeksi jumlah
penduduk keseluruhan, hasil proyeksi
tiap komponen digabungkan.
Untuk membuat proyeksi penduduk
dengan metode komponen dibutuhkan
data :
• Komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin (dengan perapian)
• Pola mortalitas menurut umur
• Pola fertilitas menurut umur
• Rasio jenis kelamin saat lahir
• Proporsi migrasi menurut umur
Metode Matematik

• Metode dengan menggunakan


beberapa rumus matematik untuk
mendapatkan jumlah penduduk secara
keseluruhan. Metode tersebut antara
lain aritmatik, geometric dan
eksponensial.
Angka Perubahan Linear
• Perhitungan ini mengasumsikan adanya
perubahan jumlah absolute penduduk
yang sama dari satu tahun ke tahun
lain.

Rumus :
Pt  Jumlah penduduk pada akhir periode
Po  Jumlah penduduk pada awal periode
(Pt - Po)/n
r x 100% n  Jumlah tah un dalam periode tersebut
P P  Jumlah penduduk pada pertengaha n periode
r  Angka perubahan linier
• Bila penduduk Indonesia tahun 1980 147
juta dan tahun 1990 179 juta maka angka
perubahan linear dapat dihitung sbb :

(179 - 147)/10
r x 100%  1,96 %
(179  147)/2
Angka Perubahan Geometris

• Perhitungan ini mengasumsikan adanya


angka perubahan jumlah penduduk yang
sama dari satu tahun ke tahun yang lain.

Rumus  Pt  Po (1  r) n
dimana r adalah angka perubahan linier

Contoh : Penduduk Indonesia tahun 1980 147 juta,


angka perubahan liniernya1,99% hitung berapa
jumlah penduduk di tahun 1990 ?
• P(1990) = 147 juta (1+1,99%)10
• P(1990) = 147 juta x (1 + 0,0199)10 = 147 juta x 1,22
• P(1990) = 179 juta

Anda mungkin juga menyukai