0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan1 halaman
Penanggulangan anafylaksis meliputi pemberian suntikan adrenalin secara IM, pemantauan tekanan darah, pengulangan suntikan adrenalin jika tekanan darah belum normal, pemberian hidrokortison atau dexamethason, pengiriman pasien ke rumah sakit jika kondisi memburuk, serta observasi pasien sebelum dipulangkan.
Penanggulangan anafylaksis meliputi pemberian suntikan adrenalin secara IM, pemantauan tekanan darah, pengulangan suntikan adrenalin jika tekanan darah belum normal, pemberian hidrokortison atau dexamethason, pengiriman pasien ke rumah sakit jika kondisi memburuk, serta observasi pasien sebelum dipulangkan.
Penanggulangan anafylaksis meliputi pemberian suntikan adrenalin secara IM, pemantauan tekanan darah, pengulangan suntikan adrenalin jika tekanan darah belum normal, pemberian hidrokortison atau dexamethason, pengiriman pasien ke rumah sakit jika kondisi memburuk, serta observasi pasien sebelum dipulangkan.
2. Suntikan adrenalin 1:1000 sebanyak 0,25 – 0,3 cc secara IM 3. Bila tekanan darah tidak terukur, perlu diberi adrenalin 0,3 cc intra cardinal 4. Sediakan ganjal atau balok kayutempat tidur setinggi 15 cm dan letakkan di bawah tempat tidur bagian kaki sehingga tercapai sikap trenderlenburg 5. Tekanan darah segera dimonitor 6. Suntikan adrenalin 0,25-0,3 cc perlu diulan beberapa kali tiap 7-10 menitbila tekanan darah sistelik belum mencapai 90-100 mmHg 7. Hidrokortison IM atau dexamethason IM/ IV boleh diberikan 8. Pemberian antihistamin IM tidak efektif dan tidak dianjurkan 9. Mengirim penderita ke rumah sakit apabila dalam keadaan gawat dengan posisi trendelenburg 10. Infus dengan dextern atau garam faali merupakan tindakan skunder 11. Bila tekanan darah sistolik telah mencapai 90-100 mmHg, penyuntikan adrenalin tidak perlu dilakukan cepat 12. Penderita jangan disuruh pulang terlalu cepat, perlu diobservasi sebelum diperbolehkan duduk, berdiri dan berjalan 13. Dilakukan tindakan secara bertahap