Anda di halaman 1dari 26

N O N - K O N S E R VA S I

1
BANGUNAN
NON KONSERVASI

Bangunan non konservasi


yang terdapat di Kawasan kota lama
kupang berupa bangunan pemerintahan,
bangunan perdagangan dan jasa,
bangunan milik swasta, bangunan
peribadatan dan bangunan tempat
tinggal. Selain itu, terdapat bangunan
yang sudah lama tidak dipakai dan dialih
fungsikan supaya memiliki fungsi baru.
Sedangkan untuk bangunan non
konservasi lainnya akan dilakukan
perbaikan fasad/tampilan. Berikut
beberapa bangunan yang
dialihfungsikan yaitu :
1. Bangunan kantor pajak lama akan
dialihfungsikan menjadi
2. Bangunan bioskop lama akan
dialihfungsikan menjadi
3. Bangunan tokoh buku pen akan
dialihfungsikan menjadi
K AWA S A N KO TA L A M A
1. Adanya rencana reklamasi pada Kawasan Kota Lama ISU ISU PERANCANGAN
2. Beberapa area berfungsi sesuai dengan rencana tata guna lahan (area perdagangan dan jasa)
3. Penyalahgunaan fungsi area (tidak sesuai dengan rtrw) pada beberapa area.
a. Area Tedis yang seharusnya sebagai area wisata beralih fungsi menjadi area perdagangan
b. Terdapat permukiman di area perdagangan
4. Konservasi bangunan bersejarah dalam mempertahankan warisan sejarah.
5. Pemerintah masih kurang memperhatikan bangunan-bangunan bersejarah sehingga kurang terlihatnya jati diri Kawasan sebagai kota lama.
6. Bangunan-bangunan bersejarah kehilangan fungsi atau tidak lagi berfungsi sebagai mana mestinya
7. Bangunan perdagangan lebih mendominasi Kawasan kota lama
8. Terdapat perbedaan yang sedikit mencolok pada langgam bangunan bersejarah, bangunan pada area perdagangan, dan bangunan
perdagangan yang baru
9. Perlu adanya perbaikan pada kerusakan fasad bangunan-bangunan pada Kawasan kota lama (bangunan pada area perdagangan dan
bangunan bersejarah)
10. Pemberian fungsi baru pada bangunan-bangunan sejarah dapat menghidupkan kembali aktivitas pada Kawasan.
11. Kurangnya pengelolaan RTH di kawasan Kota Lama.
12. Taman mini Kel. Solor belum menyesuaikan fungsinya sebagai Ruang terbuka hijau binaan.
13. Pengalihan fungsi dari sebuah pelabuhan menjadi tempat rekreasi.
14. Jaringan kabel (telepon dan listrik) di sekitar area pertokoan tidak tertata rapi.
K AWA S A N KO TA L A M A
ISU ISU PERANCANGAN

15. saluran air dijadikan tempat pembuangan sampah


16. Kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan pemerintah.
17. Tidak adanya hidran sebagai proteksi kebakaran
18. Kurangnya rambu lalulintas dan penanda nama jalan di setiap jalan di Kawasan Kota Lama Kupang.
19. Peletakan papan iklan/reklame yang tidak teratur
20. Jalan dapat memberikan orientasi kepada pengemudi dan membuat lingkungan menjadi lebih jelas terbaca.
21. Perancangan ulang elemen fisik jalan guna membentuk lingkungan berskala manusia dan Transportasi pemakainya.
22. Pembaharuan ulang kembali ruas arah jalan guna memperlancar sirkulasi jalan Kota Lama Kupang.
23. Tersedianya area parkir pada lokasi pertokoan di sepanjang Jalan Ikan Paus , Jalan Cendrawasih dan Jalan Siliwangi.
24. Tidak semua bagian Kawasan difasilitasi dengan jalur pedestrian.
25. Terdapata kerusakan pada pedetria di area-area tertentu.
26. Tidak terlihat adanya penanda khusus pada jalur pedestrian yang memudahkan pejalan kaki penyandang Disabilitas yang sesuai standar.
27. Fungsinya sudah sesuai yaitu sebagai area pejalan kaki namun, dibeberapa titik masih terganggu dengan adanya PKL dan pemarkir liar.
28. Pemanfaatan bahu jalan dan area pedistrian sebagai tempat parkir bagi pengunjung area ruang terbuka.
29. Kurangnya fasilitas yang mendukung aktifitas para pedagang.
30. Kurang tertatanya lapak pedagang.
“TEMA PERANCANGAN KAWASAN”
1. Mempertahankan fungsi perdagangan yang

OLD
sudah ada sejak dulu.
2. Mempertahankan bangunan-bangunan lama
sebagai wadah aktivitas pada kawasan.
3. Masih mempertahankan gaya arsitektur
kolonial pada bangunan yang masih ada
pada beberapa bangunan.

B U T

NEW
1. Memberi fungsi baru pada bangunan-
bangunan yang ditinggalkan untuk
menghidupkan kembali kawasan kota lama.
2. Menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung
aktivitas pada Kawasan.
FUNGSI KAWASAN
1. Fungsi Primer
Berdasarkan RTRW Kota Kupang, kawasan ini diperuntukkan untuk kawasan perdagangan dan jasa. Oleh
karena itu, kawasan ini akan dirancang menjadi kawasan wisata belanja.
2. Fungsi Sekunder
Yaitu fungsi yang mendukung aktivitas utama pada kawasan perdagangan berupa objek konservasi dan
rekreasi.
3. Fungsi Tersier
Merupakan fungsi penunjang terhadap aktivitas utama dengan menyediakan fasilitas parkir, keamanan,
dan utilitas.
VISI KAWASAN
Terwujudnya kawasan wisata belanja dengan menghidupkan nilai-nilai sejarah, sosial, budaya,
dan ekonomi di kawasan kota lama Kupang.
MISI KAWASAN
1. Mengembangkan perekonomian kota lama Kupang dengan meningkatkan fasilitas untuk
kegiatan wisata belanja.
2. Meningkatkan kualitas ruang terbuka sebagai wadah untuk interaksi sosial pada kawasan
kota lama Kupang.
3. Menata dan mengelolah aspek-aspek pendukung seperti sirkulasi, pedestrian, signage,
dan utilitas.
4. Merevitalisasi objek konservasi berupa bangunan, jalan, dan aktivitas untuk meningkatkan
nilai sejarah.
TUJUANKAWASAN
1. Kawasan wisata belanja menyediakan fasilitas food corner, lapak PKL, Toilet umum, dll yang jelas
dan menarik untuk para pengunjung dan pengelolanya.
2. Ruang terbuka menyediakan fasilitas yang jelas dan menarik seperti wifi, lampu taman, area
duduk, plaza, dll yang memberikan keamanan dan kenyamanan pada pengunjung.
3. Sirkulasi yang sesuai dengan ketentuan sehingga memberikan kenyamanan bagi para pengguna.
4. Memberikan fasilitas pedestrian bagi pejalan kaki dan disabilitas.
5. Letak signage yang tertata dengan jelas sehingga dapat dimengerti.
6. Tersedianya hydrant di berbagai titik Kawasan sebagai pencegahan kebakaran.
7. Terawatnya objek-objek konservasi sehingga terjaganya nilai sejarah Kawasan.
SASARAN

1. Food corner, lapak PKL, dan Toilet umum harus terletak pada titik perkumpulan.
2. Plaza pada ruang terbuka harus menjadi pusat dan mudah dijangkau.
3. Lampu taman harus memadai untuk membantu penglihatan di malam hari.
4. Area duduk harus memberikan kenyamanan bagi pengguna.
5. Sirkulasi harus rapi, jelas, dan aman.
6. Jalur pejalan harus memfasilitasi pengguna yang mempunyai keterbatasan atau
cacat fisik.
7. Signage harus tertata rapi dan mudah dilihat.
8. Hydrant harus terletak pada titik-titik yang mudah dijangkau terutama pada
titik berkumpul.
9. Objek-objek konservasi harus mempertahankan ciri khasnya.
K AWA S A N KO TA L A M A
STRATEGI PERANCANGAN

STRATEGI 1 penggunaan fungsi baru pada asset lama.


Menghidupkan kembali susana Kota Lama dengan menerapkan fungsi baru pada bangunan-bangunan
yang ditinggalkan.
STRATEGI 2 penataan & pengelolaan.
Menambahkan dan Memperbaiki aspek-aspek pendukung kawasan kota lama Kupang seperti ruang
terbuka, pedestrian, sirkulasi dan parkir, signage, tampilan fasad bangunan, dan utilitas serta
menambahkan fasilitas pendukung.
STRATEGI 3 konservasi / perlindungan atau pelestarian.
Melindungi dan memperbaiki kembali objek konservasi untuk meningkatkan nilai sejarah Kawasan Kota
Lama Kupang.
STRATEGI 4 Pembangunan & Pengembangan.
Mengembangkan kawasan wisata belanja dengan melakukan pembangunan fasilitas bagi pedagang
dalam meningkatkan nilai ekonomis kawasan.
No. Kelompok Kegiatan Pelaku Aktifitas Fasilitas

1. Perbelanjaan a. Penjual a. Datang, memarkirkan kendaraan, Buka toko, a. Tempat parkir dan lapak
b. Pembeli mempersiapkan barang dagangan, menjual Pedagang.
barang dagangan, istirahat, makan/minum, ke b. Tempat parkir, tempat duduk,
toilet, tutup toko. dan toilet umum.
b. Datang, memarkirkan kendaraan, berjalan
keliling, membeli, istirahat, makan/minum, ke
toilet, pulang.
2. Rekreasi Pengunjung Datang, memarkirkan kendaraan, mengelilingi Gazebo, spot foto, dan stan
tempat rekreasi, istirahat, makan/minum, ke toilet, pameran.
pulang.

3. Penunjang (Area a. Penjual a. Datang, memarkirkan kendaraan, a. Tempat parkir dan lapak
Kuliner) b. Pembeli mempersiapkan dagangan, memasak, pedagang.
melayani pelanggan, istirahat, makan/minum, b. Tempat parkir, tempat duduk,
merapikan barang dagangan, pulang. dan toilet umum.
b. Datang, memarkirkan kendaraan, jalan menuju
tempat kuliner, memesan, makan/minum, ke
toilet, pulang.

4. Servis a. Cleaning Service a. Datang, memarkirkan kendaraan, a. Ruang servis


b. Security membersihkan, istirahat, makan/minum, b. Pos jaga
c. Tukang parkir pulang.
b. Datang, memarkirkan kendaraan,
melaksanakan tugas, istirahat, makan/minum,
pulang.
c. Datang, memarkirkan kendaraan,
melaksanakan tugas, istirahat, makan/minum,
pulang. 10
Hubungan Ruang

Kel. Ruang
Servis

Kel. Ruang Kel. Ruang Kel. Ruang


Rekreasi Perbelanjaan Penunjang

Keterangan :
Sifat berhubungan erat
Sifat tidak berhubungan erat

11
Sirkulasi
1. Sirkulasi Penjual/Pedagang
Kel. Ruang
Perbelanjaan
Area Parkir
Pedagang/Penjual
Kel. Ruang
Penunjang

2. Sirkulasi Pembeli

Kel. Ruang
Perbelanjaan

Area Parkir Pembeli


Kel. Ruang
Penunjang

12
Sirkulasi
3. Sirkulasi Pengunjung
Kel. Ruang Rekreasi

Area Parkir
Pengunjung
Kel. Ruang
Penunjang

2. Sirkulasi Petugas Servis

Kel. Ruang
Perbelanjaan

Area Parkir
Kel. Ruang
Penunjang

Kel. Ruang Servis

13
PRINSIP PERANCANGAN
KORIDOR JALAN

14
Komponen/
No Kriteria Variabel Indikator Prinsip Perancangan
elemen penataan

• Bentuk bangunan konservasi tetap dipertahankan


Tidak tertutup elemen yang • Perawatan Bentuk fasad bangunan
dapat Bangunan
• Tidak terciptanya ruang tertutup yang memungkinkan
Mengganggu pandangan tindakan criminal di area kawasan
Visibility
pengguna. Sehingga mencegah
adanya spot-spot yang Furnitur • Rambu-rambu lalu lintas terletak pada titik-titik yang
Jalan
1 Keamanan memungkinkan tindakan kriminal (Signange, utilitas) dapat dilihat dan tidak mengganggu pandangan
pengguna jalan
• Ketinggian lampu jalan 0.5-2 meter
Pencahayaan yang cukup (tidak Penerangan • Seluruh area kawasan memperoleh pencahayaan yang
Pencahayaan
kabur maupun tidak silau) (Lampu) cukup
• Tidak terlalu silau dan tidak remang
Perlindungan
Pengguna terlindung dari hujan, Jenis vegetasi pada jalur hijau adalah jenis pohon yang
terhadap Vegetasi
panas, angin kencang meneduhkan pengguna
cuaca

2 Keselamatan • Penempatan furniture jalan tidak membahayakan


Furnitur Jalan
Terlindung dari kecelakaan pengguna
Kualitas fisik (Pergola, bangku
yang bisa menciderai • Tersedianya bangku jalan di area pedestrian sebagai
desain jalan, pedestrian,
manusia tempat beristirahat
jalur hijau, utilitas)
• Penempatan hydrant pada beberapa titik
• Lebar trotoar yang mengakomodasi peralatan
Mengakomodasi pengguna jalan penyandang cacat serta mengakomodasi kebutuhan
Lebar/kemirin (Pengunjung pejalan untuk berinteraksi/berjalan berombongan
3 Aksesibilitas Lebar Jalan
gan bersosialisasi,berjalan, • Mengakomodasi kebutuhan minimal orang berjalan
ƒ
bergerombolan, dan disabilitas) berombongan/berinteraksi
• Permukaan mempunyai kemiringan yang tidak curam
PRINSIP PERANCANGAN
AREA KULINER

16
Komponen/
No Kriteria Variabel Indikator Prinsip Perancangan
elemen penataan

Lapak • Lapak PKL mempunyai dimensi yang cukup disesuaikan


1 Kenyamanan Dimensi
dengan ruang gerak pedagang.

• Penempatan di area-area yang diakses dengan mudah.


Visibility dan
2 Aksesibilitas Kemudahan akses Jalan • Reklamasi jalan disekitar area kuliner dan menggunakan
dimensi
bahu jalan sebagai tempat parkir.
PRINSIP PERANCANGAN
RUANG TERBUKA

18
Komponen/
No. Kriteria Variabel Indikator elemen Prinsip Perancangan
penataan
• Tersedia bangku taman dan pergola
Furnitur Ruang sebagai area berkumpul atau bersosialisasi
Tidak tertutup elemen yang dapat terbuka • Tidak terdapat ruang mati untuk mencegah
Mengganggu pandangan pengguna. (Bangku, terjadinya tindak criminal.
Kualitas fisik
Sehingga mencegah adanya spot-spot yang Pergola, utilitas • Tersedia tempat sampah di sekitar ruang
Keamanan dan memungkinkan tindakan kriminal Pusat Informasi terbuka.
1
kenyamanan dan keamanan) • Tersedia pos keamanan atau pusat
informasi
• Ketinggian lampu jalan 0.5-2 meter
Pencahayaan yang cukup (tidak kabur Penerangan • Seluruh area kawasan memperoleh
Pencahayaan
maupun tidak silau) (Lampu) pencahayaan yang cukup
• Tidak terlalu silau dan tidak remang

Perlindungan
Pengguna terlindung dari hujan, Jenis vegetasi pada ruang terbuka adalah jenis
terhadap Vegetasi
panas, angin kencang pohon yang meneduhkan pengguna
cuaca

Furnitur Ruang
2 Keselamatan • Penempatan furniture taman tidak
terbuka
Terlindung dari kecelakaan membahayakan pengguna
Kualitas fisik (Pergola,
yang bisa menciderai • Terdapat pagar pembatas di sekitar area
desain Utilitas, bangku
manusia ruang terbuka
taman, pagar
• Penempatan hydrant pada beberapa titik
pembatas)

• Jalur masuk mudah diakses oleh


Mengakomodasi pengguna ruang terbuka
Lebar/kemirin pengunjung
3 Aksesibilitas (Pengunjung bersosialisasi,berjalan, Jalur masuk
gan • Terdapat penandaan yang jelas
bergerombolan, dan disabilitas)
KONSEP
PERANCANGAN

20
Komponen/
elemen Prinsip Perancangan Alternatif Konsep
penataan

• Tersedia bangku • Alternatif 1 Dari kedua alternatif yang ada maka alternatif yang dipakai
taman dan pergola Menggunakan material kayu pada furniture bangku yaitu alternatif 2.
sebagai area dan tempat sampah yang dipisahkan sampah
berkumpul atau organik dan anorganik.
bersosialisasi
• Tidak terdapat ruang
mati untuk
mencegah terjadinya
tindak criminal. • Alternatif 2
• Tersedia tempat Menggunakan material besi pada furniture bangku,
Furnitur Ruang sampah di sekitar pergola, tempat sampah yang dipisahkan sampah
terbuka ruang terbuka organik dan anorganik dan membangun pos jaga.
(Bangku, • Tersedia pos
Pergola, keamanan atau
Utilitas, Pusat pusat informasi
Informasi dan
keamanan) Keterangan :
1. Area Pantai Tedis
2. Taman mini Kel. Solor
3. Area Pantai Ketapang Satu
• Ketinggian lampu • Alternatif 1 Dari kedua alternatif yang ada maka alternative yang
taman 0.5-2 meter Pada lampu jalan menggunakan lampu PJU LED dipakai yaitu alternatif 2.
• Seluruh area kawasan dan pada lampu taman menggunakan lampu
memperoleh sorot.
pencahayaan yang
cukup
• Tidak terlalu silau dan
tidak remang

• Alternatif 2
Pada lampu jalan menggunakan lampu sel surya
dan pada lampu taman menggunakan lampu
Penerangan model klasik.
(Lampu)
Keterangan :
1. Area Pantai Tedis
2. Taman mini Kel. Solor
3. Area Pantai Ketapang Satu
• Alternatif 1 Dari kedua alternatif yang ada maka alternative yang
Pohon mangga, pohon trembesi, dan pohon dipakai yaitu alternatif 2.
Ketapang.

Jenis vegetasi pada ruang


terbuka adalah jenis pohon • Alternatif 2
Vegetasi
yang meneduhkan Pohon Ketapang kencana, pohon tanjung dan
pengguna pohon kiara payung.
• Penempatan furniture • Alternatif 1 Dari kedua alternative yang ada maka alternative yang
taman tidak Pembuatan pagar dari material beton dan dipakai yaitu alternative 1
membahayakan penempatan hydrant pada jarak 100m.
pengguna
• Terdapat pagar
pembatas di sekitar
area ruang terbuka
• Penempatan hydrant
pada beberapa titik

Furnitur
Ruang
terbuka
(Pergola, • Alternatif 2
bangku Pagar dari material besi dan penempatan hydrant
taman, pada jarak 200m.
Utilitas,
pagar
pembatas)
• Jalur masuk mudah
diakses oleh • Alternative 1
pengunjung Menempatkan penanda di dekat jalan. Dari kedua alternatif yang ada maka alternative yang
Jalur masuk
• Terdapat penandaan • Alternative 2 dipakai yaitu alternatif 1.
yang jelas Menempatan penanda di area ruang terbuka.
Komponen/
elemen Prinsip Perancangan Alternatif Konsep
penataan

• Lapak PKL mempunyai dimensi yang


Lapak • Alternatif 1
cukup disesuaikan dengan ruang gerak
pedagang.

• Penempatan di area-area yang diakses


dengan mudah.
Jalan • Reklamasi jalan disekitar area kuliner
dan menggunakan bahu jalan sebagai
tempat parkir.

Anda mungkin juga menyukai