Anda di halaman 1dari 24

Perkembangan Kepribadian

Manusia
Sejarah psikologi kepribadian
Usaha untuk menyusun teori dalam
psikologi kepribadian berawal dari
penelitian yg sifatnya masih pra ilmiah :
 Chirologi : Ilmu gurat tangan
 Astrologi : Ilmu perbintangan
 Grafologi : Ilmu tentang tulisan
tangan
 Phisiognomi : Ilmu tentang wajah
 Onychologi : Ilmu tentang kuku
Tipologi Hipocrates – Galenus
Menurut Hipocrates bahwa alam semesta beserta
isinya tersusun atas tanah, air, udara, api, dan
masing-masing memiliki sifat tertentu:
 Tanah  Memiliki sifat kering  Cairan
chole
 Air  Memiliki sifat basah  Cairan
melanchole
 Udara  Memiliki sifat dingin  Cairan
Phlegma
 Api  Memiliki sifat panas  Cairan
sanguis
Tipologi Galenus
Menyempurnakan pendapat Hipocrates,
kepribadian dilihat berdasarkan cairan tubuh
yang paling dominan sehingga didapatkan tipe
kepribadian :
1. Tipe Choleris
2. Tipe Melancholis
3. Tipe Phlegmatis
4. Tipe Sanguinis
1. Tipe Choleris
 Memiliki sifat dasar yang selalu optimis serta
memiliki pola pikir untuk mencapai cita-cita yang
tinggi.
 Emosi yang dimilikinya yaitu : tidak tenang, mudah
marah, lekas bereaksi negatif, hatinya mudah
terbakar, selalu enerjik serta selalu fanatik.
 Orang yang memiliki kepribadian choleris selalu
ingin berprestasi tinggi, mau menang sendiri serta
memiliki sifat egois yang kuat.
 Orang choleris kurang toleran, kurang kepercayaan
kepada orang lain, dan selalu gelisah bila tidak
berkuasa.
2. Tipe Melancholis

 Sifat-sifat khasnya yaitu selalu pesimistis,

mudah kecewa, murung (muram) selalu


merasa tertekan, kurang bergairah serta
cengeng dan rendah diri, daya juang kecil
3. Tipe Phlegmatis
 Sifat dasarnya yaitu : selalu tenang, sifat
perasaannya : tidak pernah tegang, dingin (kurang
kepedulian), selalu sabar dan tidak pernah lekas
panik, tidak mudah dipengaruhi (berprinsip) serta
tidak mudah tersinggung.
 Orang-orang phlegmatis memiliki sifat sosial
sebagai berikut : tingkat penyesuaian sosialnya
agak lambat, selalu berhati-hati (berusaha untuk
tidak ceroboh), suka bekerja dan memiliki
semangat yang stabil, selalu menetapi janji, setia
dan selalu bersikap jujur.
4. Tipe Sanguinis

 Sifat perasaanya yaitu selalu periang namun selalu


berganti haluan, peka, mudah terseret arus, tidak takut
resiko (selalu berusaha mengambil kesempatan yang
ada)
 Memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, mudah
puas atas segala sesuatu yang telah dilakukan
walaupun berbeda pendapat dengan orang lain.
 Orang dengan tipe sanguinis cepat bereaksi terhadap
sesuatu tetapi mudah luntur, kurang teratur dalam
melaksanakan sesuatu, kurang teliti serta cepat
menyesuaikan diri.
Pengertian kepribadian
 Kepribadian dalam bahasa Inggris disebut
"personality", yang berasal dari bahasa latin
"persona", yang berarti topeng.
 Kata persona lambat laun berubah menjadi
istilah yang mengacu pada gambaran sosial
atau peran tertentu pada diri individu.
 Dari istilah ini, sering kita jumpai ungkapan
"Si Satrio yang berarti berkepribadian ksatria,
si Dewi berkepribadian pendekar putri".
Pengertian Kepribadian menurut :

1.G.W Allport
Menyatakan bahwa kepribadian itu
merupakan suatu susunan yang dinamis dari
sistem psikofisis seseorang dan yang
menentukan dalam penyesuaian dirinya yang
unik terhadap lingkungannya.
2. Sigmund Freud
Kepribadian adalah struktur yang terdiri dari tiga sistem :
1. Id ( Das Es )
Sistem kepribadian yang asli
Aspek biologis kepribadian dan berkaitan dengan aspek
jasmaniah, menghindarkan ketidakenakan dengan mencari
kenikmatan
2. Ego ( Das Ich )
Menggunakan prinsip realita, berfungsi unutk mereduksi
ketegangan yang timbul dalam diri organisme
Aspek eksekutif kepribadian karena mengontrol tindakan
yang akan ditempuh
3. Super Ego ( Das Ueber Ich )
Aspek moral kepribadian
Fungsinya menentukan sesuatu benar atau salah, pantas
atau tidak sesuai dengan norma yang ada di masyarakat
3. Teori Psikososial
Tokoh: Erik H.Erikson
Asumsi:
a) perkembangan kepribadian manusia terjadi
sepanjang rentang kehidupan
b) perkembangan kepribadian manusia dipengaruhi
oleh interaksi sosial—hubungan dgn orang lain
c) perkembangan kepribadian manusia ditentukan oleh
keberhasilan atau kegagalan seseorang mengatasi
krisis yang terjadi pd setiap tahapan sepanjang
rentang kehidupan.
Stadium Krisis Psikososial Hasil yang baik

Infancy (0-1 th) Kepercayaan vs Kepercayaan dan optimisme


Ketidakpercayaan

Early Childhood (1-3 th) Otonomi vs Keraguan Pengendalian dan adekuasi


diri
Preschool age (4-5 th) Inisiatif vs Rasa Bersalah Kemampuan memulai
aktivitas sendiri

School age (6-11 th) Industri vs Inferioritas Kompetensi dlm kemampuan


intelektual. Sosial dan fisik

Adolescence (10-12 th) Identitas vs Kebingungan Citra diri yang terintegrasi


Identitas sebagai pribadi unik

Young adulthood (21-40th) Intimasi vs Isolasi Kemampuan membentuk


hubungan erat, komitmen
karier

Adulthood (41-65 th) Generativitas vs Menarik Perhatian terhadap keluarga,


diri masy & generasi penerus

Senescence (+65 th) Integritas vs Putus Asa Puas dengan kehidupan, siap
menghadapi kematian
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Menurut Gardner Murfy, perkembangan kepribadian
manusia mencakup tiga fase yaitu :
Fase keseluruhan tanpa diferensiasi terjadi pada bayi dan
kanak – kanak, potensi fisik maupun temperament sudah
dimiliki, tetapi aktualisasinya tergantung pada
perkembangan dan kematangan.

Fase diferensiasi, fungsi – fungsi khusus mulai muncul


dan mengalami diferensiasi.

Fase integrasi, fungsi yang sudah mengalami diferensiasi,


diintegrasikan dalam suatu unit yang berkoordinasi dan
terorganisasi.
Tahap – Tahap Perkembangan
Kepribadian
1. Masa Bayi
Masa bayi berlangsung dari minggu kedua setelah
lahir sampai tahun kehidupan kedua
Masa bayi sering disebut sebagai “periode kritis”
dalam perkembangan kepribadian karena pada saat
ini diletakkan dasar dimana struktur kepribadian
dewasa akan dibangun.
Kepribadian ibu dan jenis hubungan ibu – bayi
akan sangat mempengaruhi kepribadian bayi, misal :
ibu overprotective
 Perbedaan sex dalam kepribadian mulai tampak dalam
tahun pertama,
misal : adanya perlakuan yang berbeda antara anak
laki-laki dan perempuan.
 Menjelang akhir masa bayi sudah mulai menunjukkan
kemandirian sehingga bayi tidak senang
”diperlakukan seperti bayi”. Protes yang dilakukan
berbentuk ledakan amarah dan tangisan yang nantinya
segera berkembang menjadi negativistis.
Tugas – Tugas Perkembangan Pada Masa Bayi
menurut Havighurst

Belajar memakan makanan padat

Belajar berjalan

Belajar berbicara

Belajar mengendalikan pembuangan kotoran


tubuh

Mempelajari perbedaan sex dan tata caranya

Mempersiapkan diri untuk membaca

Belajar membedakan benar atau salah dan


mulai mengembangkan hati nurani
2. Masa Kanak-kanak
Pada usia 2 - 3 tahun, disebut sebagai masa “negativistis
pertama”. Disatu pihak membutuhkan orang tua, dilain pihak
ke”aku”annya mulai tumbuh dan ingin mengikuti
kehendaknya sendiri.

Masa ini ditandai dengan “temper tantrum”, yaitu perilaku


mengamuk, menangis, menjerit, merusak, menyerang, dan
juga menyakiti diri sendiri apabila ada kehendak - kehendak
yang tidak terpenuhi.
Pada usia 5 - 6 tahun, disebut sebagai masa
“negativistis kedua”, yaitu pada saat anak mulai
mengenal lingkungan yang lebih luas (sekolah,
tetangga) sehingga pendapat orang tua bukanlah satu-
satunya pendapat yang harus dituruti, karena ia mulai
mendengar pendapat-pendapat lain seperti dari guru
serta teman-teman yang kadang bertentangan dengan
pendapat orang tua.
Dalam perkembangan kepribadian, anak selalu
membutuhkan tokoh identifikasi, yaitu tokoh
yang selalu ingin disamai perilakunya. Pada
usia ini anak biasanya mengidentifikasikan
dirinya dengan ayah atau ibunya.
Contoh : anak perempuan yang suka meniru
gaya berdandan ibunya dengan memakai
lipstik.
Tugas – Tugas Perkembangan Pada Masa
Kanak Kanak menurut Havighurst

Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan


untuk permainan – permainan yang umum
Membangun sikap yang sehat mengenai diri
sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh
Belajar menyesuaikan diri dengan teman –
teman seusianya
Mulai mengembangkan peran sosial pria atau
wanita yang tepat
Mengembangkan ketrampilan – ketrampilan
dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung
Mengembangkan pengertian – pengertian
yang diperlukan untuk kehidupan sehari –
hari
Mengembangkan hati nurani, pengertian
moral dan tata tingkatan nilai
Mengembangkan sikap terhadap
kelompok – kelompok sosial dan lembaga
– lembaga
Mencapai kebebasan pribadi
Pusing yaa…..
Pulang aja yuukk……
Tuh belnya udah bunyi

Anda mungkin juga menyukai