Sumber :
Asas keb. Inominat o Peraturan Per UU
berkontrak o Kebiasaan
1319
Sistem terbuka
Pengaturan: Buku 3 KUH Pdt, 18 Bab (sejak
1950 stlh bab 7 ada bab 7a, jd ada 19 bab)
Buku III menganut asas “kebebasan
berkontrak” Ps. 1338
Sistem yang dianut adalah sistem terbuka.
Buku III hukum pelengkap (aanvullend
recht)
sistem terbuka, artinya memberikan
kebebasan kepada para pihak (dalam hal
menentukan isi, bentuk, serta macam
perjanjian) untuk mengadakan perjanjian
akan tetapi isinya selain tidak bertentangan
dengan perundang-undangan, kesusilaan,
dan ketertiban umum, juga harus memenuhi
syarat sahnya perjanjian
Pengertian Perikatan tidak dijumpai KUH Pdt
doktrin mencoba memberi pengertian:
1. Hal yang mengikat antara org yang satu & org yang
lain (Abdulkadir M., 2000: 198)
2. Hubungan hukum mengenai harta kekayaan yang
terjadi antara debitur & kreditur
3. Hubungan hukum antara 2 pihak yang menimbulkan
hak & kewajiban atas suatu prestasi (Sudikno
Mertokusumo)
• Perikatan
“suatu hubungan hukum (mengenai kekayaan
harta benda) antara dua orang, yang memberi hak
kepada yang satu untuk menuntut barang sesuatu
dari yang lain, sedangkan orang lainnya diwajibkan
memenuhi tuntutannya itu”
Hubungan hukum tsb minimal 2 pihak, yaitu;
1. kreditur (berpiutang) berhak menuntut prestasi
2. debitur (berhutang) berkewajiban untuk memenuhi prestasi
• Pengertian:
Obyek perikatan “barang sesuatu yang
dapat dituntut
• Dasar Hukum: Ps 1234 KUH Pdt
1. Memberikan sesuatu (to Geven)
1235 KUHPerdata
499 KUHPerdata
2. Berbuat sesuatu (to Doen)
3. Tidak Berbuat Sesuatu (Niet Doen)
Sifat prestasi:
1. Harus sudah tertentu
2. Harus mungkin
3. Harus diperbolehkan
4. Harus ada manfaat/bermakna bagi kreditur
5. Terdiri dari 1/lebih perbuatan
Subyek
hukum
Hubungan
hukum / Obyek
peristiwa hukum
hukum
Subyek hukum Subyek hukum
Peristiwa hukum
PT X ASD
atau hubungan
Koperasi ABC Yayasan WZ
hukum
Jual beli?
Anjak piutang?
Leasing?
dll
Isi perjanjian
Akibat perjanjian
Berlakunya perjanjian
Pelaksanaan perjanjian
Asas konsensuil perikatan lahir pada saat detik kata sepakat.
Pengecualiannya perjanjian ril dan formil.
Asas kebebasan berkontrak kebebasan untuk menentukan isi
dan bentuk perjanjian
Asas kekuatan mengikat (pacta sunt servanda) asas yg
menyatakan bahwa para pihak terkikat utk melaksanakan isi
perj. Termasuk terikat pd kebiasaan & kepatutan
Asas kepribadian asas yg menyatakan bahwa perjanjian
berlaku bg pihak yg mengadakan perjanjian itu sendiri ( Ps. 1315
jo 1340). Pengecualiannya Ps. 1317.
Asas Itikad Baik Ps. 1338 (3) perjanjian hrs dilakukan dg
itikad baik. Itikad baik harus diartikan obyektif maksudnya
perj. Didasarkan pd keadilan, kepatutan dan kesusilaan. Itikad
baik dalam buku II KUHPdt kejujuran subyektif.
Asas Konsensualitas (Consensus)
Kesepakatan para pihak yang membuat perjanjian,
yang ditandai dengan apa yang dikehendaki pihak
yang satu juga dikehendaki oleh pihak lainnya.
Asas ini tercantum di dalam pasal 1320 KUHperdata.
Konsensus ini tidak ada bila terdapat 3 (tiga) hal (pasal
1321 KUHPerdata) yaitu:
Paksaan (dwang);
Kekhilafan (dwaling);
Penipuan (bedrog).
Kebebasan untuk membuat perjanjian yang meliputi:
1. Kebebasan untuk mengadakan/tdk mengadakan
perjanjian
2. Kebebasan untuk mengadakan perjanjian dengan
siapapun
3. Kebebasan untuk menentukan bentuk perj
4. Kebebasan untuk menentukan isi perj
5. Kebebasan untuk menerima/menyimpangi hk perj yang
bersifat pelengkap (aanvullend recht)
Sepakat kecakapan
Suatu
Suatu hal sebab
tertentu (oorzaak)
• Yang diperjanjikan yang halal • Causa, secara letterlijk
dalam perjanjian sebab, tetapi
haruslah suatu hal menurut riwayatnya
atau suatu barang adl. tujuan, yaitu yg
dikehendaki oleh kedua
yang cukup jelas atau belah pihak yg
tertentu mengadakan perj.
• 1332, 1333, 1334 • 1337