Anda di halaman 1dari 31

Asrul Mujib Amnan (7211415168)

Ayu Puspitasari (7211415059)


Khamidatuzzuhriyah (7211415064)
Risma Wilujeng (7211415177)
Umi Nur Kholifah (7211415048)
Nanda Dwi Ratna Wati (7211415129)
Bagaimana dalam pengambilan
keputusan
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu
hasil dari proses mental yang membawa pada
pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia. Keputusan ada 2 yaitu.
-keputusan pribadi
-keputusan bersama
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengambil
suatu keputusan
 Pemahaman dan perumusan masalah=memahami
 Pengumpulan analisa data yang relevan=menentukan
rumusan yang tepat
 Pemilihan alternatif terbaik
 Implementasi keputusan=melaksanakan
 Evaluasi=memonitor
Jenis-Jenis Keputusan dan Masalahnya
Keputusan yang di program
Adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan,
Aturan atau prosedur yang
ada.Keputusan ini bersifat rutin dan berulang-ulang
Keputusan yang tidak di program
Adalah keputusan yang
Berhubungan dengan masalah khusus atau tidak biasa
Masalah yang dihadapi manajer saat sedang
mengambil keputusan

 Kepastian
 Risiko

 Ketidakpastian
Model Pengambilan Keputusan
 Model yang ideal dan rasional
 Model Klasik
Berpandangan bahwa manager bertindak dalam
kepastian, merupakan model yang rasional untuk
pembuatan keputusan yang terprogam dengan
kepastian dan risiko yang jelas dengan kemungkinan
yang dapat diperhitungkan.
 Asumsi
1. Pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dan disepakati
2. Dibutuhkan perhitungan dalam mengambil
keputusan apabila terjadi ketidakpastian
3. Kriteria untuk mengevaluasi pilihan alternatif harus
diketahui
4. Pengambil keputusan merupakan orang rasional dan
menggunakan logika untuk pengambilan keputusan
Model Administratif
 Menggambarkan bagaimana sebenarnya membuat
keputusan dalam kondisi ketidakpastian, tidak
terprogam dan ambiguitas
Asumsi :
1. Tujuan dan pengambilan keputusan tidak jelas
2. Prosedur rasional tidak selalu digunakan
3. Pencarian alternatif bersifat terbatas
4. Sebagian besar manajer melakukan pemuasan dari
pada mencari solusi
 Konsep yang membantu manajer menetapkan
keputusan
1. rasionalitas yang terbatas
2. Pemuasan
Model politik
 Dengan adanya ketidakpastian, informasi terbatas dan
konflik antar manajer untuk pencapaian tujuan,
manajer sering melakukan koalisi
 Asumsi :
-organisasi terdiri atas kelompok dengan kepentingan,
tujuan, dan nilai yang beragam
-informasi ambigu dan tidak lengkap
-manajer memiliki keterbatasan waktu, sumber daya dan
kapasitas mental
-terjadi perdebatan untuk memutuskan tujuan-tujuan
Langkah langkah dalam
pengambilan keputusan
1. Pengenalan syarat-syarat
sebuah keputusan

Manajer mengambil keputusan dalam bentuk masalah


maupun peluang
2. Diagnosis dan analisa sebab-
akibat

Manajer menganalisis faktor-faktor sebab-akibat


penting yang berhubungan dengan situasi penting
3. Pengembangan Alternatif
Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan
untuk memperoleh keputusan yang efektif
4. Pemilihan alternatif yang
dikehendaki

Memilih satu alternatif yang paling menjajikan yang


solusinya paling sesuai
5. Penerapan alternatif terpilih

Penerapan keputusan seorang manajer pada alternatif


yang telah diambil/terpilih
6. Evaluasi dan umpang balik
Tahap yang merupakan bagian proses pengambilan
keputusan. Dimana perlu dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan keputusan yang telah diambil
Kerangka kerja keputusan
profesional
Tidak semua manajer membuat keputusan
dengan cara yang sama. Bahkan, perbedaan
yang signifikan membedakan cara-cara yang
digunakan manajer dalam melakukan
pendekatan terhadap masalah dan mengambil
keputusan terkait masalah tersebut. Perbedaan
ini dapat dijelaskan dengan konsep gaya
pengambilan keputusan.
1. Gaya Direktif
Gaya Direktif digunakan oleh orang-orang yang
lebih memilih solusi masalah yang sederhana
dan jelas. Manajer yang menggunakan gaya ini
sering kali mengambil keputusan dengan cepat
karena ia tidak suka berurusan dengan banyak
informasi dan mungkin hanya
mempertimbangkan satu atau dua alternatif.
2. Gaya Analisis
Gaya Analisis digunakan oleh manajer yang
senang mempertimbangkan solusi yang
kompleks berdasarkan data sebanyak mungkin
yang dapat mereka kumpulkan.
3. Gaya Konseptual
Gaya Konseptual digunakan oleh orang-orang
yang senang memperhatikan sejumlah besar
informasi. Namun, mereka lebih berorientasi
sosial dari pada mereka yang menyukarai gaya
analisis.
4. Gaya Perilaku
Gaya Perilaku adalah gaya yang digunakan oleh
manajer yang memilik perhatian mendalam
terhadap orang lain sebagai individu. Manajer
senang berbicara dengan orang lain secara
empat mata dan memahami perasaan orang
diajak bicaranya mengenai permasalahan dan
dampak dari keputusan yang telah dibuat
kepada mereka.
Mengapa manajer mengambil
keputusan yang salah
Manajer dihadapkan pada tuntutan untuk selalu
membuat keputusan, mulai dari untuk
menyelesaikan masalah kecil hingga menerapkan
perubahan strategi besar. Bahkan seorang manajer
terbaik pun akan melakukan kesalahan. Namun
manajer dapat meningkatkan presentasinya dalam
membuat keputusan yang tepat dengan memahami
beberapa faktor yang menyebabkannya membuat
keputusan yang tidak tepat.
hal yang membuat manajer
mengambil keputusan yang salah:
 Terpengaruh oleh kesan pertama.
 Membenarkan keputusan-keputusan yang lalu
 Melihat apa yang ingin dilihat
 Mempertahankan status quo
 Terpengaruh oleh kerangka masalah
 Terlalu percaya diri
Pengambilan keputusan kelompok
inovatif
 Kemampuan untuk membuat keputusan dengan
cepat, baik, dan berkualitas tinggi di atas dasar
tertentu merupakan keahlian yang penting dalam
organisasi yang bergerak cepat saat ini.
 Manajer membuat beberapa keputusan sendirian,
tetapi para pengambil keputusan sering kali
berkelompok
Pengambilan keputusan kelompok yang inovatif
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1. Dimulai dengan curah
gagasan
Curah gagasan (brainstorming) mengharuskan
adanya sekelompok orang yang berkumpul
secara langsung untuk memberikan alternatif
alternatif dengan cakupan yang sangat luas
secara spontan untuk melakukan pengambilan
keputusan.
2. Terlibat dalam perdebatan yang
sengit
Kunci yang penting dalam membuat keputusan yang
baik adalah dengan melakukan perdebatan yang
sengit mengenai permasalahan yang ada.
3. Hindari groupthink
Groupthink adalah kecenderungan anggota kelompok
untuk tidak mngutarakan opini-opini yang
bertentangan. Ketika para anggota kelompok jatuh ke
dalam groupthink, hasrat untuk selalu harmonis
mengalahkan pertimbangan untuk mendapatkan
keputusan yang berkualitas.
4. Tahu kapan harus gagal
Dalam lingkungan yang bergerak cepat, manajer
yang baik akan berani mengambil risiko dan belajar dari
kesalahan, tetapi manajer yang baik tidak ragu untuk
menghentikan hal yang tidak akan berhasil. Penelitian
telah menemukan bahwa manajer dan organisasi sering
kali terus memberikan waktu dan uang untuk sesuatu
yang sudah terbukti akan gagal. Kecenderungan ini
dianggap sebagai komitmen ekskalasi.
Sebenarnya mengambil keputusan itu mudah
anda hanya perlu memastikan keputusan yang
diambil dan tidak bertentangan dengan hati nurani.
mengambil keputusan saat suasana hati sedang
bermasalah,berarti
memutuskan untuk hidup dalam masalah.

----Hatur nuwun----

Anda mungkin juga menyukai