Anda di halaman 1dari 21

Kajian Ilmiah

Divisi Hematologi dan Onkologi Medik


Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UNSRI/RSMH
Palembang
PENDAHULUAN
• pasien  infeksi kronik, inflamasi kronik dan
beberapa keganasan  anemia ringan sampai
sedang
• Anemia dalam kondisi ini dikenal sebagai
Anemia Penyakit Kronik atau Anemia Inflamasi
• Ditandai dengan:
- Kadar besi serum rendah
- Kadar transferrin rendah – normal
- Kadar feritin normal - meningkat
Lanjutan Pendahuluan …

• Anemia yg terjadi disebabkan oleh efek penghambatan


sitokin peradangan pada produksi eritrosit
• Sitokin tsb a.l: Interleukin-6  berperan penting
• Interleukin-6 meningkatkan hormon pengaturan produksi
besi hepsidin oleh sel-sel hati
• Hepsidin menahan pelepasan besi dari makrofag dan
sel-sel hati
 menyebabkan hipoferremia dan membatasi
ketersediaan besi untuk perkembangan eritrosit
• Pengobatan efektif atasi penyakit dasarnya tdk
mengganggu normal eritropoeisis
ETIOLOGI
DEFINISI
• The terms anemia of chronic disease or anemia of
chronic disorders refer to mild to moderately severe
anemias (hemoglobin [Hg] 7–12 g/dl) associated with
chronic infections and inflammatory disorders and some
malignancies.
• The newer name, anemia of inflammation (AI), not only
is more reflective of the pathophysiology of the disorders
but also includes anemia of critical illness, a condition
that presents similarly to anemia of chronic disease but
develops within days of the onset of illness.
• An anemia similar to AI is seen in some elderly patients
in the absence of identifiable chronic disease.

Williams Hematology, 7th ed., McGraw Hill, 2007


EPIDEMIOLOGI

• Terbanyak setelah Anemia Defisiensi Besi


dan Talasemia di negara2 maju.
• Proporsinya meningkat pada orang tua
Williams Hematology, 7th ed., McGraw Hill, 2007
PATOGENESIS

• Destruksi sel-sel darah merah


 aktivasi faktor host seperti makrofag yg cepat
menghancurkan eritrosit dari aliran darah
• Sekresi Eritropoeitin Inadekuat dan Resistensi
Eritropoeitin
 Produksi Epo kurang
 Hipotesis : Epo-producing cell lines dihambat oleh
sitokin inflamasi TNF α dan IL-1. Penghambatan ini
diperantarai oleh efek faktor transkripsi GATA-1 pada
Epo promoter dan penekanan produksi Epo yang dibalik
oleh penghambat GATA
 Reaksi Peradangan juga menginduksi a state of
relative resistensi relevan pada Epo.
Lanjutan Patogenesis …

• Pembatasan eritropoeisis sebagai akibat


ketiadaan besi

1. Aksis IL-6 dan Hepsidin


 IL-6, yang menginduksi hormon pengatur besi
hepcidin  hipoferremia
2. Konsentrasi serum besi tgt dari pelepasan
besi dari makrofag dan hepatosit
 Selama inflamasi, pelepasan besi dari
makrofag dan dari cadangan hati dihambat
Lanjutan Patogenesis …

 IL-6 menginduksi produksi hepsidin  menghambat


pelepasan besi dari makrofag (dan mungkin dari
hepatocytes)  hypoferremia

Hepsidin bekerja dengan cara berikatan pada


membran sel yg berhub dg molekul ferroportin (pengatur
pengeluaran besi), dan menginduksi internalisasi
ferroportin serta degradasi.

Jika konsentrasi hepsidin meningkat, ketersediaan


ferroportin kurang  pengeluaran besi dan pelepasan
besi ke dalam plasma dari makrofag, hepatosit dan
enterosit akan menurun.
Suppression of erythropoiesis by inflammation.
Hilman, 2005
Lanjutan Patogenesis …
• Erythropoiesis pada Anemia Inflamasi dibatasi oleh besi
Pada keadaan normal selama sintesis heme  besi
akan bergabung dengan protoporfirin IX  jika serum
besi kurang maka akan diganti oleh seng sebagai
alternatif ligan protoporfirin.
• Penghambatan absorpsi besi di Intestinal
Pada AI yg lama, eritrosit dapat menjadi hipokrom dan
mikrositer, sebagian disebabkan oleh deplesi progresif
penyimpanan besi serta diperparah oleh restriksi besi.
Absorpsi besi di intestinal dihambat selama inflamasi
oleh mekanisme yg diperantarai oleh IL-6 dan hepsidin
GAMBARAN KLINIS
• Biasanya tertutup oleh gejala penyakit
primernya
– Diagnosis :
– Initially normochromic, normocytic;
hypochromic, microcytic features as disease
progresses
– Kadar serum besi rendah, serum transferrin,
saturation transferrin
– Sumtul mengandung simpanan besi. M/E
Ratio normal, Percent sideroblast
LABORATORIUM
DIAGNOSIS BANDING

• Dilutional anemia in far advanced


neoplastic dis
• Drug-induced marrow
suppression/hemolysis
• Iron deficiency anemia
• Anemia of chronic renal failure
• Myelophtisic anemia due
carcinoma/lymphoma replacing marrow
TERAPI

• Effective treatment of underlying disease


• PRC tranfusions if the anemia is
symptomatic
• Iron supplement if coexisting iron
deficiency or resistance to Epo
– Eritropoetin therapy is effective :
– Dose : 100-150 u/kg three times weekly, SC
or IV. Min 4 weeks
Williams Hematology, 7th ed., McGraw Hill, 2007

Anda mungkin juga menyukai