Anda di halaman 1dari 10

DESA JATILUWIH

Desa Jatiluwih Tabanan Bali Indonesia, terletak di daerah


Penebel, Kabupaten Tabanan. Berada pada ketinggian 700
meter diatas permukaan air laut, merupakan daerah yang
berdekatan dengan Gunung Batu Karu yang terkenal
dengan panorama sawah terasering. Anda akan selalu
menikmati udara sejuk sambil menikmati pemandangan
alam yang indah.
SAWAH
GEOGRAFIS JATILUWIH

Dari segi geografis, Jatiluwih memiliki luas


wilayah sekitar 33,22 km2, dengan ketinggian
kurang lebih 1,059 meter atau 3,476 kaki
diatas permukaan laut. Jatiluwih memiliki
iklim tropis pada hampir sepanjang sebagian
besar bulan dalam setahun, terdapat curah
hujan signifikan di daerah ini, suhu tahunan
adalah rata-rata 19.0° C.
HASIL PERTANIAN
Jatiluwih merupakan daerah pertanian dengan petani padi sebagai mayoritas
penduduknya. Selain sebagai penghasil beras dan juga beras merah dari
hamparan sawah terasering/berundak-undak yang luas dan besar, daerah ini
juga menghasilkan tanaman kebun lainnya seperti sayuran, kelapa, kopi, pisang,
dll.
• Selain daripada itu, pada saat ini di dalam masyarakat Jatiluwih juga
telah terbentuk kelompok – kelompok tani yang kemudian akan bisa
meningkatkan pendapatan masyarakat seperti kelompok tani ikan,
kelompok ternak, dll. Organisasi kemasyarakatan yang khusus
mengatur sistem pengairan (irigasi) sawah yang digunakan dalam
bercocok tanam padi di Jatiluwih dan di pulau BALI pada umumnya
disebut dengan istilah Subak.
WARISAN BUDAYA (UNESCO)
Desa Jatiluwih telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD)
sejak 29 Juni 2012 karena mempunyai keunikan dan ciri khas pada sistem
pertaniannya yaitu dengan menggunakan konsep filosofi Tri Hita Karana (filosofi
tentang keseimbangan antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan
alam, serta manusia dengan Sang Pencipta).
Jatiluwih termasuk didalam kawasan Lanskap Subak dari Catur Angga Batukaru yang
merupakan salah satu dari 5 kawasan di Bali yang ditetapkan oleh UNESCO
menjadi warisan budaya dunia. Secara sosio-kultural manajemen organisasi
subak Desa Jatiluwih adalah berdasarkan prinsip dari filsafat Tri Hita Karana
yang bertujuan agar tercapai dan terbinanya keselarasan dan keharmonisan
antara warga subak dengan sesamanya, warga subak dengan lingkungan/alam,
dan warga subak dengan Sang Pencipta/Tuhan sebagai unsur parahyangan.
NILAI PANCASILA
Sila per tama
‘Dapat dilihat dari setiap masyarakat dalam melaksankan ibadah dan berdo’a sebelum bahkan
setiap saat dalam kegiatan sehari hari lalu dapat dilihat pula dari setiap tempat dillahan padi
dan sawah masyarakat Subak terdapat Pure kecil di setiap sudutnya, dan nampak pula
dasar bahwasannya mensyukuri nikmat dan melestarikan dan menjaga apa yang telah tuhan
anugerahkan kepada masyarakat Subak, Jatiluwih’

Sila kedua
‘Penerapan nilai Pancasila pada sila kedua ini dapat dilihat dari tata krama dan keberadaban
merkea dalam berkomunikasi dan bersosialisasi antar satu dengan yang lainnya dan
bagaimana mereka mempunyai hak yang sama dlam berkehidupan sehari hari’

Sila ketiga
‘Penerapan nilai nilai Pancasila dalam sila ketiga dapat dilihat dari gotong royong dan saling
membantu antara warga dan masyarakat Subak dalam bertani dan bersosial dan
bermasyarakat’.
Sila keempat
‘Penerapan Pancasila dalam sila keempat anatara lain adalah bahwasannya dalam
sistem kemasyarakatan yang ada di lingkungan masyarakat subak dari segala
elemen elemennya tertata rapi tentu ini tidak terjadi apabila tidak ada pemimpin
entah dari kepemimpinan besar atau dari masing masing diri masyarakat
Subak’
Sila kelima
‘Penerapan nilai Pancasila dalam sila kelima ini sangat jelas sekali bagaimana
seluruh masyarakat Subak bisa mendapatkan hak yang sama dan mempunyai
dan bisa mendapatkan kesamaan dalam berkehidupan bermasyarakat’
KESIMPULAN
Nilai nilai pancasila yang terkandung dalam Desa Subak Jatiluwih ini tidah hanya
yang terdapat pada keterangan diaatas tapi implementasinya lebih luas dan
banyak lagi

Anda mungkin juga menyukai