c. beralur tunggal,
d. bertema tunggal,
• 1. Bagi anak usia PAUD mendengarkan cerita yang menarik yang dekat dengan
lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasyikan.
• 2. Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanamkan kejujuran,
keberanian, kesetiaan, keramahan, ketulusan, dan sikap-sikap positif yang lain dalam
kehidupan lingkungan keluarga, sekolah, dan luar sekolah.
• 3. Bercerita juga memberikan sejumlah pengetahuan sosal, nilai-niali moral dan
keagamaan.
• 4. Kegitan bercerita memberikan pengalaman belajar untuk berlatih mendengarkan.
• 5. Memungkinkan anak mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, maupun
psikomotorik.
• 6. Memungkinkan pengembangan dimensi perasaan anak PAUD.
• 7. Metode bercerita dipergunakan guru untuk memberikan informasi tentang
kehidupan sosial anak dengan orang-orang yang ada di sekitarnya dengan bermacam
pekerjaan.
• 8. Membantu anak membangun bermacam peran yang memungkinkan dipilih anak,
dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.
KELEBIHAN METODE
BERCERITA
• 1. Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, karena
anak sangat senang dengan cerita-cerita.
• 2. Sangat sesuai untuk pendidikan afektif (nilai), sebab
metode ini dapat menyampaikan nilai-nilai kebaikan kepada
anak melalui contoh-contoh dalam cerita sehingga mendorong
anak untuk melakukan kebaikan tersebut, sekaligus
menghindari perbuatan buruk yang digambarkan dalam cerita
guru.
• 3. Tidak membutuhkan banyak alat dan media
pembelajaran.
KELEMAHAN METODE
BERCERITA
• 1. Dalam pembelajaran ini biasanya guru lebih dominan,
sehingga peran aktif anak sedikit terbatas. Oleh karena itu,
guru harus mampu mengkolaborasikan metode ini dengan
metode-metode yang lainnya seperti tanya jawab dan
bernyanyi.
• 2. Guru dituntut untuk benar-benar menguasai teknik
bercerita yang baik, sehingga anak tertarik dengan cerita yang
dibawakannya sekaligus pesan yang ingin disampaikan akan
diterima anak dengan baik.
REFERENSI:
• Moeslichatoen, 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-
Kanak. Jakarta: Depdikbud
• Suharianto, S. 1982. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta:
Widya Duta. Sumardjo dan Saini K.M. 1988. Apresiasi
Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia.
• TERIMAKASIH