2. Memiliki receiver yang sensitif 3. Memiliki transducer yang efisien 4. Memiliki resolusi yang tinggi Tingkat frekuensi yang digunakan 200 kHz 50 kHz • Biasa diaplikasikan di air laut • Biasa diaplikasikan di air laut maupun air tawar dengan dengan kedalaman yang kedalaman yang dangkal cukup dalam • Memberikan detail yang baik • Detail yang dihasilkan lebih di layar buram • Menunjukkan lebih sedikit • Rentan terhadap noise atau noise atau gangguan gangguan • Sudut jangkau lebih kecil • Sudut jangkau lebih lebar Cara mengatasi kekurangan dari kedua frekuensi yang berbeda
Menggunakan dual beam (50 kHz dan 200 kHz)
• Marzuki, I.J. 2010. Identifikasi Material Dasar Perairan Menggunakan Fishfinder Berdasarkan Nilai Target Strength. Program Studi Teknik Elektro. Universitas Indonesia.