Anda di halaman 1dari 26

GINJAL

PENYAKIT &
PEMERIKSAAN ANA LESTARI
IKHSAN INDIARTO
SUMARWATI
MILLA KARTINI
EKA YULIANDANUR
NUR ANISA
ANNISA TASYA
Ginjal adalah sepasang organ kecil berbentuk seperti kacang, terletak di daerah
sekitar pinggang. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan racun sisa metabolisme
dalam tubuh. Apabila ginjal mengalami kerusakan, maka sisa metabolisme akan
menumpuk di dalam tubuh dan meracuni tubuh kita. Ginjal juga mempunyai fungsi
mengontrol tekanan darah agar tetap normal, memproduksi sel darah merah, dan
menjaga kesehatan tulang.

ANLES
 Kerusakan atau penyakit ginjal dapat terjadi karena berbagai penyebab,
tapi yang utama adalah diabetes melitus (DM) dan hipertensi (tekanan
darah tinggi). Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama,
seperti yang terjadi pada DM tidak terkontrol, akan merusak dan
menurunkan kemampuan ginjal untuk menyaring darah serta membuang
sisa metabolisme ke urin. Pada hipertensi, tekanan darah yang tinggi
menyebabkan kerusakan organ-organ yang dilewati pembuluh darah,
termasuk ginjal. Selain kedua penyebab utama tersebut, penyakit ginjal
juga dapat disebabkan oleh kondisi obesitas atau kegemukan, nefritis
(radang di nefron), dan kista atau batu ginjal. Pantau Fungsi Ginjal Anda
Kerusakan ginjal berlangsung perlahan dan tanpa disertai gejala,
sehingga seringkali terlambat dideteksi atau terdeteksi saat kerusakan
ginjal sudah pada tahap lanjut dimana diperlukan penanganan serius
seperti cuci darah atau bahkan cangkok ginjal.

ANLES
Lakukan dua pemeriksaan yang dapat digunakan untuk memantau fungsi ginjal Anda, yaitu
pemeriksaan laboratorium Cystatin C dan Albumin Urin Kuantitatif.
1. Pemeriksaan Cystatin C menggunakan sampel darah, digunakan untuk mengetahui
prakiraan/estimasi laju filtrasi Glomerulus (eLFG), yakni berapa banyak darah yang
dapat disaring oleh glomerulus (unit penyaring ginjal) dalam satu menit. Nilai eLFG ini
mencerminkan fungsi ginjal. Ketika kadar Cystatin C naik, berarti eLFG turun dan
fungsi penyaringan pada glomerulus menurun, begitu pula dengan funsi ginjal.
Seseorang dinyatakan menderita penyakit ginjal jika eLFG kurang dari 60 mililiter per
menit, dan jika hal ini berlangsung lebih dari enam bulan disebut dengan penyakit
ginjal kronik (PGK).

2. Pemeriksaan Albumin Urin Kuantitatif (AUK) merupakan pemeriksaan yang mengukur


kadar albumin dalam sampel urin sewaktu ataupun urin yang dikumpulkan dalam
waktu tertentu, sebagai penanda kerusakan ginjal. Normalnya, protein (albumin) tidak
dibuang bersama urin. Seseorang dinyatakan menderita penyakit ginjal jika terdapat >
30 mg albumin per 1 g kreatinin yang menetap ≥ 3 bulan dengan atau tanpa
penurunan LFG. Dengan melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala dan
menjalani pola hidup sehat, semakin sempurnalah perlindungan ganda bagi ginjal
Anda.
ANLES
Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan untuk penyakit
ginjal kronis, diantaranya:

1. Pemeriksaan urine
Urinalisis: Analisis urine memberi informasi besar ke dalam fungsi ginjal.
Langkah pertama dalam urinalisis adalah melakukan tes dipstick. Dipstick
memiliki reagen pemeriksaan urine untuk mengetahui adanya konstituen
normal dan abnormal termasuk protein. Kemudian, urine diperiksa
dibawah mikroskop untuk mencari sel-sel darah merah dan putih, dan adanya
silinder dan kristal (padatan).
Seharusnya, albumin (protein) hanya sedikit (minimal) dalam urine normal.
Hasil positif pada tes dipstick menunjukkan jumlah protein abnormal. Ada
pemeriksaan yang lebih sensitif dari tes dipstick untuk protein yaitu estimasi
laboratorium albumin urine (protein) dan kreatinin dalam urine. Rasio albumin
(protein) dan kreatinin dalam urine memberikan perkiraan yang baik dari
ekskresi albumin (protein) per hari.

Pemeriksaan urine dua puluh empat jam:


pemeriksaan ini mengharuskan pasien untuk mengumpulkan semua urine
mereka selama 24 jam berturut-turut. Urine dapat dianalisis untuk mengetahui
kadar protein dan limbah produk (nitrogen urea, dan kreatinin). Kehadiran
protein dalam urine mengindikasikan kerusakan ginjal. Jumlah kreatinin dan
urea diekskresikan dalam urin dapat digunakan untuk menghitung tingkat
fungsi ginjal dan laju filtrasi glomerulus (LFG).
SUMARWATI
2. Laju filtrasi glomerulus (LFG)
LFG adalah sarana standar untuk mengekspresikan fungsi ginjal
secara keseluruhan. Selama penyakit ginjal berlangsung, LFG
akan turun. LFG normal adalah sekitar 100-140 ml/menit pada
pria dan 85-115 mL/menit pada wanita. Itu berkurang pada
kebanyakan orang dengan usia. LFG dapat dihitung dari jumlah
produk limbah dalam urin 24 jam atau dengan menggunakan
pewarna khusus yang diberikan secara intravena. Estimasi LFG
(eLFG) dapat dihitung dari tes darah rutin pasien, tapi tidak
akurat pada pasien yang lebih muda dari 18 tahun, pasien hamil,
dan orang-orang yang sangat berotot atau yang sangat gemuk.
Pasien dibagi menjadi lima tahap penyakit ginjal kronik
didasarkan pada LFG mereka .

SUMARWATI
 Kreatinin dan urea (BUN) dalam darah:
Darah urea nitrogen dan kreatinin serum adalah tes
darah yang paling umum digunakan untuk layar untuk dan
memantau penyakit ginjal. Kreatinin adalah produk dari
kerusakan otot normal. Urea adalah produk limbah dari
pemecahan protein. Kadar zat ini meningkat dalam darah
seiring memburuknya fungsi ginjal.

 Perkiraan GFR (eGFR):


Laboratorium atau dokter dapat menghitung perkiraan
LFG menggunakan informasi dari pekerjaan darah pasien.
Hal ini tidak akurat pada pasien yang lebih muda dari usia 18
tahun, pasien hamil, dan orang-orang yang sangat berotot
dan orang- orang yang sangat gemuk. Dokter akan
menggunakan stadium penyakit ginjal untuk
merekomendasikan pemeriksaan tambahan dan saran
tentang manajemen pengelolaan pasien. SUMARWATI
 Kadar elektrolit dan keseimbangan asam-basa:
Disfungsi ginjal menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit,
khususnya kalium, fosfor, dan kalsium. Kalium tinggi
(hiperkalemia) memerlukan perhatian khusus. Keseimbangan
asam-basa darah biasanya terganggu juga.
Penurunan produksi bentuk aktif dari vitamin D dapat
menyebabkan rendahnya kadar kalsium dalam darah.
Ketidakmampuan gagal ginjal mengekskresikan fosfor
menyebabkan kadar fosfor di darah meningkat. Kadar hormon
testis atau ovarium juga mungkin abnormal.

 Jumlah sel darah:


Karena penyakit ginjal mengganggu produksi sel darah dan
memperpendek kelangsungan hidup sel darah merah,
perhitungan sel darah merah dan hemoglobin mungkin rendah
(anemia). Beberapa pasien dapat mengalami kekurangan zat
besi karena kehilangan darah dalam sistem pencernaan.
Kekurangan nutrisi lainnya juga dapat mengganggu produksi
sel darah merah. IKHSAN
Ginjal merupakan salah satu organ dalam
yang mempunyai fungsi dalam membantu
melakukan penyaringan terhadap darah,
kemudian berkeajaiban mengeluarkan semua
zat-zat sisa dari proses metabolisme yang
sudah tidak dibutuhkan lagi oleh bagian tubuh.
Ginjal ialah salah satu organ tubuh yang
termasuk dalam kategori sistem ekskresi pada
manusia. Untuk itu sangat diwajibkan untuk
menjaga ginjal agar bisa tetap dalam kondisi
baik.
Karena jika kondisinya tidak baik, maka zat-zat
sisa dari metabolisme akan menjadi semakin
menumpuk di bagian dalam darah dan
selanjutnya beresiko akan menjadi racun bagi
tubuh.

IKHSAN
 Macam macam penyakit pada ginjal bisa terjadi karena pola makan
dan minum yang kurang baik. Penyebab utama terganggunya ginjal
adalah kurangnya asupan air putih di dalam tubuh dan juga terlalu
banyak minum minuman yang berwarna serta berkarbonasi.
Sehingga ginjal harus bekerja keras. Apabila lama kelamaan
dibiarkan terjadi karena sudah menjadi kebiasaan, maka hal yang
terburuk adalah terjadi kerusakan pada ginjal.

IKHSAN
1. Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan salah satu penyakit pada
ginjal dikarenakan adanya endapan asam urat dan
juga garam kalium di bagian dalam ginjal yang
selanjutnya akan mengalami proses pembentukan
kalsium karbonat sehingga akan membuat aliran
urine menjadi terhambat dan bisa membuat rasa
nyeri.

 Gejala yang biasa dirasakan ialah munculnya rasa sakit ketika anda
sedang buang air kecil (kencing) dan juga urine akan menjadi sulit
untuk keluar dari bagian tubuh. Cara tepat untuk mencegahnya
ialah dengan tidak membiasakan diri menahan kencing dalam
waktu yang lama dan sering – seringlah minum air. Sedangkan cara
mengobatinya ialah dengan memusnahkannya menggunakan sinar
laser (alat medis).
MILA
2. Uremia
Uremia merupakan salah satu penyakit yang
diakibatkan karena adanya timbunan urea di
bagian dalam darah sehingga bisa menyebabkan
keracunan. Penyakit ini bisa dikatakan akibat dari
penyakit gagal ginjal yang bisa menimbulkan urea
menjadi tidak bisa dikeluarkan dari dalam tubuh dan
kemudian akan menumpuk di bagian dalam darah.

 Penyebab terjadinya uremia antara lain dikarenakan


terlalu banyak obat-obatan, protein, gangguan yang
terjadi pada aliran kemih dan juga tekanan darah
rendah. Gejala yang bisa dirasakan meliputi perubahan
mental, kelainan jantung, kram otot, kelainan endokrin,
penurunan berat badan, koagulopatmual, anoreksida,
asidosis, muntah, mual, anemia, dan cepat lelah. Cara
mengobatinya ialah dengan cara melakukan proses
dialisis yang digunakan untuk mengurangi kadar urea.
MILA
3. Pyelonephritis
Pyelonephritis merupakan salah satu penyakit
karena terjadinya peradangan terhadap jaringan
ginjal dan juga pelvis. Pyelonephritis diakibatkan
karena bakteri dan bisa menjadi penyakit kronis.
Penyakit ini bisa saja mengalami penyebaran
sampai ke bagian utama dari ginjal dan selanjutnya
mengakibatkan gagal ginjal.

 Gejala yang sering dirasakan ialah sakit ketika buang air


kecil (kencing), demam, dan juga jantung berdetak lebih
kencang. Cara mengobatinya yakni dengan melakukan
pemberian antibiotik, namu harus sesuai dengan aturan
yang ada

MILA
4. Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan salah satu kelainan karena ginjal tidak
bisa menjalankan fungsinya secara norma sebagai alat untuk
menyaring darah. Gagal ginjal bisa sangat membahayakan dan
bisa mengakibatkan kematian. Ginjal tidak bisa membuang zat-
zat yang tidak diperlukan dari tubuh. Pada akhirnya zat-zat
tersebut akan menumpuk semakin banyak di bagian dalam
darah dan juga bisa meracuni tubuh.

 Penyebab utama dari gagal ginjal ialah terjadinya kerusakan nefron


yang bisa diakibatkan oleh kadar obat-obatanyang terlalu
berlebihan. Kelainan ini sulit dan bahkan tidak bisa untuk
disembuhkan. Solusinya adalah hanya melakukan cuci darah
secara rutin dan juga teratur agar bisa mengurangi kadar racun
yang ada di bagian dalam darah. Cara lainnya ialah dengan
melakukan operasi cangkok ginjal sehingga bisa digunakan untuk
menggantikan ginjal yang sudah rusak.

EKA
5. Nefritis
Nefritis merupakan salah satu penyakit karena
adanya kerusakan pada bagian glomerulus ginjal
yang disebabkan oleh suatu reaksi alergi racun yang
dihasilkan oleh bakteri Streptococcus. Pada saat
bagian tersebut rusak, maka glomerulus tidak bisa
berjalan dengan baik.

 Selanjutnya suatu molekul besar seperti halnya protein


akan bisa masuk ke bagian dalam glomerulus dan tidak
bisa keluar sehingga bisa mengakibatkan suatu
pembengkakan yang terjadi pada kaki karena adanya
penimbunan urea. Solusinya ialah dengan melakukan
cangkok ginjal ataupun melakukan cuci darah hingga
memperoleh donor ginjal.

EKA
6. Sindrom Nefrotik
Sindrom nefrotik merupakan kelainan karena
keluar protein dari dalam tubuh dengan jumlah
yang besar melewati urine. Hal tersebut akan
mengakibatkan kekurangan kadar protein di
bagian dalam darah sehingga bisa
memunculkan penyakit lainnya meliputi
tekanan darah tinggi, malnutrisi, kolesterol tinggi,
penggumpalan darah, dan juga gagal ginjal.

 Gejala yang dirasakan ialah terjadi


pembengkakan pada area mata, kaki, dan
pergelangan kaki kemudian urine akan
menimbulkan busa. Cara mengobatinya ialah
dengan melakukan penyembuhan terlebih dahulu
terhadap penyakit yang mengakibatkan timbulnya
sindrom ini.
EKA
7. Glomerulonephritis
Glomerulonephritis merupakan penyakit karena
ditemukannya darah dan juga protein di bagian
dalam urine yang disebabkan oleh terjadinya suatu
kerusakan pada bagian glomerulus. Kerusakan
tersebut disebabkan oleh bakteri streptococcal.
Bakteri tersebut akan menyerang ketika kondisi
daya tahan tubuh mengalami penurunan.

 Selanjutnya bakteri itu akan menyerang bagian


glomerulus sehingga bisa terjadi suatu peradangan.
Gejala ialah dengan adanya darah pada urin, terjadi
pembengkakan pada bagian jaringan tubuh, serta
adanya protein berlebih pada urin. Penyakit ini bisa
sembuh sendiri tanpa adanya pengobatan.

NUR ANISA
8. Anuria
Anuria merupakan penyakit karena gagalnya
ginjal pada saat melakukan produksi urine.
Penyebabnya ialah kurang adanya tekanan saat
proses filtrasi pada darah atau pun adanya
peradangan di bagian glomerulus. Kurangnya
suatu tekanan mengakibatkan darah menjadi
tidak bisa masuk ke bagian glomerulus, pada
akhirnya proses filtrasi tidak akan terjadi.

 Ciri-ciri penyakit ini ialah produksi urin dalam 1


harinya jumlah kurang dari 100 mililiter. Cara
mengobatinya bisa dilakukan berdasarkan
penyebabnya. Proses pengobatan akan lebih
mudah apabila diakibatkan oleh kurang adanya
tekanan. Solusinya dengan memasukkan alat bantu
ke bagian saluran urine yang arahnya menuju
bagian kandung kemih.
NUR ANISA
9. Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan penyakit karena
adanya zat glukosa di bagian dalam urine.
Penyebabnya ialah karena kurangnya hormon
insulin dan pada akhirnya nefron tidak bisa
melakukan aktivitas absorpsi glukosa sehingga
akan menjadi terbuang bersama dengan urine.

 Diabetes melitus kebanyakan sulit untuk


disembuhkan, tetapi bisa dikontrol dengan cara
mengurangi konsumsi makanan yang kaya akan
karbohidrat, olahraga secara rutin, dan juga rajin
meminum obat sesuai dengan resep dokter.

NUR ANISA
10. Albuminuria
Albuminuria merupakan penyakit karena adanya
banyak protein albumin di bagian dalam urine.
Penyebabnya ialah karena adanya kerusakan
pada bagian glomerulus dan akhirnya albumin
akan bisa lolos. Kerusakan biasanya adanya
luka di bagian glomerulus.

 Cara mencegahnya ialah dengan banyak makanan


yang mempunyai gizi yang seimbang dan juga
banyak minum air secara rutin berkisar 8 gelas
setiap harinya. Cara mengobatinya ialah dengan
cara mencangkok ginjal.

ANISA TASYA
11. Hematuria
Hematuria merupakan penyakit karena
ditemukan sel darah merah di bagian dalam
urine. Penyebabnya ialah adanya suatu
peradangan pada bagian organ ginjal yang bisa
muncul karena gesekan dengan batu ginjal.
Penyakit ini juga bisa diakibatkan oleh suatu
kelainan pada bagian glomerulus.

 Ciri-cirinya ialah ketika sedang buang air kecil akan


timbul darah pada urine tersebut. Cara
mengobatinya ialah dengan melakukan
penyembuhan terhadap penyakit yang
mengakibatkannya.

ANISA TASYA
12. Polisistik
Polisistik merupakan penyakit karena adanya
kerusakan pada bagian saluran ginjal yang
mengakibatkan timbulnya kista di sepanjang bagian
saluran ginjal, dan akhirnya akan merusak nefron.
Penyakit ini bisa tumbuh dan berkembang menjadi
penyakit gagal ginjal, terutama pada usia sekitar
empat puluh tahun ke atas. Polisistik banyak terjadi
karena faktor keturunan. Cara mengobatinya ialah
dengan melakukan diet, minum obat dan juga infus.

ANISA TASYA
13. Sindrom Alport
Sindrom alport merupakan penyakit yang
diakibatkan oleh faktor genetik karena adanya
perubahan pada gen di bagian tubuh. Penyakit ini
akan mengakibatkan glomelurus menjadi tidak bisa
bekerja dengan baik. Gejala yang dirasakan ialah
tekanan darah tinggi, kaki dan tangan bengkak,
terdapat banyak protein pada urin, pendarahan saat
kencing,adanya gangguan pada pendengaran dan
juga penglihatan. Cara mengobatinya dengan
melakukan cuci darah.

SUMARWATI
14. Kista Ginjal
Kista ginjal merupakan penyakit yang diakibatkan
karena adanya kista pada bagian ginjal. Kista yang
bisa tumbuh akan membuat fungsi ginjal menjadi
terganggu. Gejalanya yakni infeksi pada saluran
kemih, ditemukan darah pada urin, sering buang air
kecil, perut menjadi lebih besar, sakit kepala dan
rasa sakit pada bagian punggung.

 Cara mengatasinya ialah makan makanan yang banyak


terdapat kandungan rendah garam di dalamnya, jangan
sering memakan makanan yang banyak lemak.

ANLES
15. Kanker Ginjal
Kanker ginjal merupakan penyakit yang timbul
pada bagian ginjal kemudian akan
mempengaruhi sistem kerja dari ginjal
tersebut. Gejalanya yakni timbulnya demam
dan sembuh tanpa perawatan, cepat lelah,
turunnya berat badan secara drastis, timbulnya
rasa nyeri pada bagian tulang rusuk,
ditemukan darah pada urin. Cara mengatasinya
ialah dengan melakukan operasi.

ANLES
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai