SAMB I L BE
R JA LA
KE J AR
BE
PENGOLAHAN AIR
Oleh :
Ir. RISAYEKTI, MT
Fungsi air secara umum
Kebutuhan rumah tangga, yaitu minum,
memasak, mencuci
Perikanan
Pertanian
Industri (proses, bahan baku, bahan
tambahan, pelarut pendingin dan lain-lain).
Pemadam kebakaran
Sarana transportasi
Energi (steam, tenaga jatuh air, gerakan air)
Sarana oleh raga air, rekreasi
Cadangan air
Daur Hidrologi
Berbagai macam sumber air
Air Tanah : dieksploitasi dari dalam tanah
Sifat kimiawinya tergantung sekitar.
Mata air sebagai sumber air bersih yang paling
murah.
Pembuatan sumur yang benar minimal 3 meter
kedalaman.
Jarak sumur dengan jamban untuk tanah yang
berpasir jarak antara keduanya 12 meter.
Sumur dangkal letak sumber air sekitar 5-20 meter.
Sumur bor kedalaman rata-rata 250 meter. Aliran air
tanah sekitar 0,3 meter/hari.
Air Permukaan
Dipermukaan tanah. Sifat sangat komplek,
kapasitasnya tergantung musim.
Air Hujan
Turun sebagai hujan, banyak senyawa lain
terikut, bersifat asam (pH rendah), korosif, tidak
mengandung garam-garam mineral,
memperbaiki mutu ditambah kapur, 25 – 100
mgr/l dan kaporit 1,2 – 4,5 mgr/l.
Air Laut
Di lautan ( dari permukaan bumi), kapasitas
sangat besar.
Sifat kimia :
Kandungan NaCl tinggi, pengolahan khusus
(desalinasi).
Sifat Korosif :
Dewasa ini, untuk industri diharuskan air laut
sebagai bahan bakunya.
AIR MINUM
Permissible Excesive
1 4
Keterangan :
1. Daerah Inlet
2. Daerah Settling
3. Daerah Dasar
4. Daerah Outlet
Menghitung Bilangan Reynold
Bilangan Reynold menunjukkan suatu aliran
dalam kondisi turbulent atau laminair.
Bilangan Reynold < 2100 aliran laminair
Bilangan Reynold 2100 – 2300 aliran transisi
Bilangan Reynold > 2300 aliran turbulent
Menghitung R .V
bilangan Reynold Re
k
Pengendapan Air di Bak
Konvensional
Pengendapan pada bak konvensional
berlangsung secara bad, bak pengendapan
tanpa aliran.
Bak dengan ketinggian h, apabila
didalamnya partikel yang mengendap
dengan kecepatan V maka waktu
pengendapan t dapat dihitung, dan juga
dapat diketahui pada waktu tertentu pertikel-
partikel mana yang bisa mengendap.
KOAGULASI
Koagulasi merupakan proses untuk mempercepat pengendapan
kotoran padat dalam air dengan penambahan bahan kimia yang
disebut koagulan.
Mekanisme Koagulasi
Garam Mineral
Campuran garam mineral dengan
senyawa lain
Senyawa-senyawa Polimer
Reaksi yang terjadi bila tawas
ditambahkan dalam air, adalah :
Terbentuk kesetimbangan
Reaksi kesetimbangan air dengan harga
sangat kecil.
Al+++ bereaksi dengan OH- dari air
membentuk inti flock Al (OH)3
SO4= bereaksi dengan H+ dari air
H2SO4 akan menimbulkan H+ yang merupakan
medium terbentuknya asam.
Untuk mencegah keasaman bisa
ditambahkan CaO apabila alkalinity
dalam air kurang.
Perbandingan tawas dan garam-
garam besi sebagai bahan koagulan
adalah sebagai berikut :
Garam-garam besi dapat digunakan pada range harga pH
yang lebih besar (pH > 5,5).
Garam – garam besi menyebabkan kekorosifannya
terhadap air relatif lebih besar dari pada alum.
Flock yang dihasilkan oleh garam-garam besi lebih berat
dan dapat diendapkan lebih cepat dari pada jika
menggunakan tawas.
Garam-garam besi merupakan bahan pengoksida
(oxidising agent) yang baik, ia dapat menghilangkan
hidrogen sulfida, bau dan rasa yang ada dalam air.
Garam-garam besi memacu pertumbuhan bakteri besi
dalam sistem distribusi dan juga dapat menimbulkan
hambatan.
Penanganan garam-garam besi memerlukan tenaga lebih
trampil.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
koagulan
Macam koagulan yang digunakan
Kekeruhan air
Warna air
Harga pH air
Suhu air
Waktu pencampuran dan flokulasi
Contoh Bahan Koagulan
Aluminium sulphate [Al2 (SO4)3 18 H2O] tawas
Sodium aluminate (Na AlO2)
Aluminium sulphate dan sodium aluminate digunakan bersama-
sama
Aluminium Chlorida (Al Cl3)
Sodium aluminate + Fe Cl3
Fe Cl3
Al2 (SO4)3 + Ca (OH)2
Al2 (SO4)3 dan Na OH (caustic soda)
Al2 (SO4)3 dan Na2 CO3
Fe2 (SO4)3
Fe2 (SO4)3 +Ca (OH)2
Fe SO4
Fe SO4 dan Ca (OH)2
Fe SO4 dan Chlorine
Na AlO2 dan Mg Cl2
Cupper II Sulphate (Cu SO4)
Cu SO4 dan Hydrate Lime (Ca (OH)2)
Bahan kimia sebagai koagulan
NAMA RUMUS KANDUNGAN
Aluminium Sulfat 5,5 – 8,0 5,2 – 8,5 0,25 – 5,0 Karet, timbal dan 514,3
[Al2(SO4)3,10H2O] asam&korosif broze tahan asam
Sodium aluminate 5,0 – 5,8 3,4 – 34,0 sampai 6,0 Karet dan besi -
[Na2Al2O4]
Ferri Chlorida 5,5 – 11,0 8,5 – 51,0 3,0 – 4,0 Bahan tahan asam 830,8
[FeCl3] asam&korosif
Ferri Sulfat 5,5 – 11,0 8,5 – 51,0 1,0 – 6,5 Karet dan baja 923,1
[Fe2(SO4)3] asam&korosif tahan karat
Ferro Sulfat 8,5 – 11,0 5,1 – 51,0 0,25 - 6,8 Karet dan baja 593,4
[FeSO4,7H2O] asam&korosif tahan karat
Flockulasi
Faktor yang menentukan Flockulasi :
Macam flockulan
Penambahan flockulan secara efektif
Pengadukan yang sempurna
Kontak yang baik
Contoh bahan flockulan :
Silika akitf
Bentonite
Karbon aktif
Zat organik (algae, pati)
Clay
Mekanisme Flockulasi : Gumpalan flock akan mengendap
ke bawah karena gaya beratnya
sendiri.
Peralatan Jar –
Test
B
Keterangan :
A = motor
B = pengaduk
C = sampel
Bak/Tangki untuk
Koagulasi/Flockulasi
Digunakan bak bersekat atau tangki, peralatan ini disebut
bak/tangki penjernih atau clarifier dengan berbagai tipe.
Penghambatan Mekanik
Sedimentasi
Aksi Biologis
Aksi Elektrolitik
Pasir untuk Filtrasi
Pasir yang digunakan untuk keperluan
proses filtrasi harus memiliki sifat-sifat
sebagai berikut :
Harus berasal dari batuan keras seperti batuan
padat (basalt), batuan perangkap (trap) dan
batuan baiduri (quartz).
Harus bebas dari lempung (clay), kapur, zat-zat
organik dan kotoran-kotoran lainnya.
Ukurannya harus seragam.
Harus tahan benturan keras dan sulit terkikis.
Bermacam-macam nozzle filter
Ukuran Efektif
Ukuran partikel pasir yang ditetapkan dengan ukuran
efektif, yaitu ukuran saringan dalam milimeter yang
mengijinkan 10% berat pasir yang lolos.
Persen Distribusi Ukuran Butiran Pasir
Ukuran
(%) Ukuran Butiran (mm)
Halus Menengah Kasar
Min Max Min Max Min Max
1 0,26 0,32 0,34 0,39 0,41 0,45
10 0,35 0,45 0,45 0,55 0,55 0,65
60 0,53 0,75 0,68 0,91 0,83 1,08
80 0,93 1,50 1,19 1,80 1,46 2,00
Keseragaman Pasir
Keseragaman pasir dinyatakan dengan
koefisien keseragaman (uninformity
coefficient), yaitu perbandingan antara
ukuran saringan yang meloloskan 60%
terhadap ukuran efektif. Misalnya pasir
dengan ukuran efektif yang terletak antara
0,30 – 0,55 dan yang mempunyai koefisien
keseragaman diantara 1,30 dan 1,75 adalah
digunakan.
Kedalaman Tumpukan Pasir
Ukuran saringan :
Diameter (m) tinggi (m)
Vertical 0,3 – 2,75 2 – 2,5
Horisontal 2–3 s/d 9
Keuntungan saringan bertekanan :
Merupakan satuan yang dapat kompak dan sekarang
banyak dikembangkan untuk dapat bekerja secara
automatis.
Cocok untuk melayani kebutuhan air yang jumlahnya
kecil.
Sangat fleksible karena laju penyaringannya dapat
diubah-ubah dengan mengubah tekanan udara diatas
permukaan air.
Tidak memerlukan tempat yang luas.
Karena air yang telah dipasang masih berada pada
tekanan yang cukup maka untuk mengalirkannya ke
suatu penampung tidak memerlukan pompa untuk
menariknya.
Tidak memerlukan tangki sedimentasi dan koagulant.
Kerugian saringan bertekanan :
Kapasitas keseluruhan kecil meski laju
penyaringan per m2 tinggi.
Sesuai dengan biayanya yang tinggi maka tidak
dapat digunakan untuk menangani air secara
besar-besaran.
Karena proses penyaringan dilakukan dalam
bejana tertutup maka pemeriksaan dan
pengendalian mutunya tidak mungkin dapat
dilakukan secara sempurna.
Pemeriksaan dan penggantian filter media serta
perbaikan pada bagian under drainage system
sulit dilakukan.
Efisiensi pemisahan bakteri dan turbidity kecil.
Memerlukan pompa tambahan untuk
memompakan air yang akan disaring.
Vertikal filter pada posisi operasi
0,5 5
0,4 4
0,3 2-3
RESIDU BEBAS
0,2 RESIDU GABUNGAN
A = air masuk
B = ozone masuk
C = air yang telah
terdesinfeksi
Menara kontak dengan impeller
A = air masuk
B = ozone masuk
C = air yang telah terdesinfeksi
Menara kontak dengan injektor
A = air masuk
B = injektor
C = menara kontak
D = air yang telah terdesinfeksi
Menara kontak 2 compartment
A = air masuk
B1, B2 = ozone masuk
C = air yang telah
terdesinfeksi
Bahan kimia sebagai desinfektan
NAMA RUMUS KANDUNGAN
1. Amonia Anhidres NH3 NH3 : 99-100%
2. Amonium Hidroksida NH4OH NH3 : 29,4%
3. Brom Br2 Br2 : 99-100%
4. Khlor Cl2 Cl2 : 99,3%
5. Jod J2 J2 : 70%
6. Natrium Khlorit NaClO2 Cl2 : 30%
7. Khlor Dioksida ClO2 Cl2 : 26-27%
8. Kaporit CaOCl2 4 H2O Cl2 : 70%
9. Kalsium Hipoklorit Ca(OCl)2 Cl2 : 70%
10. Natrium Hipoklorit NaClO Cl2 : 12-15%
11. Ozon O3 On : 30-35%
Bahan kimia untuk fluoridasi
NAMA RUMUS KANDUNGAN
1. Amonium Silika - (NH4)2SiF6 (NH4)2SiF6 : 100%
Fluorida
2. Kalsium Fluorida CaF2 CaF2 : 85%
3. Asam H2SiF6 H2SiF6 : 23-30%
Hidrofluorsilikat
4. Natrium Fluorida NaF NaF :
5. Natrium Silika Na2SiF6 Na2SiF6 : 99%
Fluorida
AIR INDUSTRI
Air industri yang banyak digunakan adalah
air umpan ketel/air ketel. Air umpan ketel
(boiler feed water) adalah air yang
dibutuhkan untuk feed dari ketel yang akan
diolah menjadi steam (uap air).
Fungsi steam antara lain :
Energi penggerak turbin, penggerak pompa
Pemanas pada proses
Pemanas dan pendorong fraksi ringan di stripper
Flashing perpipaan
Air Umpan Ketel
Make up water
Mesin
C2
QC1
qC2
Blow down
Condensate
Blow Down
External
Internal
treatment
Unit Boiler
Condensate
Yang perlu diperhatikan dalam
pengolahan air umpan ketel (B.F.W)
Pre treatment harus sempurna
Air umpan ketel harus bebas gas-gas yang
menimbulkan korosi
Endapan yang berbahaya, misalnya : endapan : Ca,
Mg, Cu & Fe.
pH dari air
Condensate sebelum masuk dan bercampur
dengan make up water, harus :
Bebas dari senyawa-senyawa yang menyebabkan
korosi.
Bebas dari minyak.
Bebas dari gas-gas.
Treatment di unit boiler meliputi external & internal
treatment dilakukan sempurna.
Proses Pertukaran Ion (Ion Exchanger)
Ada 2 macam Ion Exchanger :
1. Kation Exchange
2. Anion Exchange
Faktor-faktor yang mempengaruhi Ion Exchange :
Konsentrasi garam-garam calsium & magnesium
dalam air.
Kemampuan ion exchange terbatas, apabila
konsentrasi terlalu tinggi (Ca & Mg) tak bisa
bereaksi.
Ion exchange sangat dipengaruhi oleh gas-gas
beracun CO2, gas clor.
Sesuai fungsinya : ion exchange tidak boleh berlaku
sebagai filter, harus dibuat oleh ion yang tetap dan
mantap.
Penggunaan ion exchange dapat
dipengaruhi :
Kapasitas total, yaitu berat max dari ion yang
dapat diubah & layak diberikan.
Kapasitas yang dapat digunakan tergantung
pada kapasitas total yang dipengaruhi oleh sifat
hydrolis dan chemis.
Bed volume, yaitu perbandingan volume cairan
yang harus tiap jam terhadap volume ion
exchange.
Kecepatan regenerasi, merupakan jumlah zat
yang diregenerasi setiap volume ion exchange.
Kebocoran, merupakan perbandingan
konsentrasi ion exchange sesudah & sebelum
dilalui air.
Kerusakan, akibat peristiwa fisika/chemis
selama digunakan. Ion exchange bisa rusak.
Vesel Softener
V=A.h
Kapasitas : Q = B l/jam
B l / jam
h Bed volume :
A. h
A : luas penampang
out
Tipe ion exchange ada 2 macam yaitu :
H2O + CaCl2
H2O + garam-
garam
Garam-garam : Reaksinya :
-Ca H2O + Ca Cl2 + 2NaR
-Mg CaR2 + 2 NaCl + H2O
-Fe CaR2 NaR
-Si
-Na
H2O + NaCl
H2O + NaCl
Softener dengan proses bantuan
H2O + garam
Ca, Mg, Fe, Injeksi H2O + garam-garam
Si, Na kapur konsentrasi rendah
CaO
H2O + NaCl
Filtrasi Ion Exchange
CaCo3
MgCO3
pengendapan ditunjukkan pada
senyawa-senyawa
Si, Fe
Proses Demineralisasi
(Total Demineralisasi)
Anion
H2O + NaCl
H2O + garam
Ca(HCO3)2
CaCl2
HR
1. Deposit
2. Masalah Korosi
3. Priming
4. Foaming
5. Carry Over
Syarat-sayat air umpan ketel secara
umum:
Air harus jernih
pH air minimal 8,50
Kesadahan air maksimal 0,0
(mendekati nol)
Alkalinitas (dibatasi)
Kandungan oksigen
Silikat, sebagai SiO2 (minimal)
Phospate, sebagai PO4
Bahan Kimia untuk Stabilisasi dan
Pencegahan Korosi
NAMA RUMUS KANDUNGAN
1. Kapur CaO -
2. Air kapur Ca(OH)2 -
3. Natrium Na2CO3 -
karbonat
4. Natrium heksa (NaPO3)6 -
meta fosfat
5. Dinatrium fosfat Na2HPO4 12 H2O P2O5 : 19,5%
6. Tetra natrium Na4P2O7 10 H2O P2O5 : 53%
pirofosfat
7. Natrium fosfat Na3PO4 12 H2O P2O5 : 19%
Bahan Kimia Pengatur pH
NAMA RUMUS KANDUNGAN
1. Kalsium karbonat CaCO3 CaO : 50 – 55%
2. Karbon dioksida CO2 -
3. Asam klorida HCl HCl : 35%
4. Lime (kapur) CaO -
5. Natrium karbonat Na2CO3 -
6. Natrium hidroksida NaOH NaOH : 50% dan 73%
7. Asam sulfat H2SO4 H2SO4 : 60 – 94%
TAHUN 2006