Pres of Kolo2cium (Pak - Ponco)
Pres of Kolo2cium (Pak - Ponco)
UNTUK
MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
Analisis deskriptif
Kuantitatif
-------
Uji X2
10
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kedudukan : Kedudukan :
sebagai sebagai
Khalifah hamba
Sikap :
Sikap :
Bebas, Jalan
Patuh, disiplin,
sendiri, Bertanya
penurut
Motivasi : Motivasi :
Internal Eksternal
(Rachman, 2009)
Ragam Potensi Kecerdasan Anak
Potensi Jasmani
•Sehatsecara medis
•Tahan cuaca
Potensi Spiritual
•Tahan bekerja keras
• Mampu menghadirkan
Tuhan/Keimanan dalam setiap
aktifitas. Potensi Perasaan
• Kegemaran berbuat untuk • Mengendalikan emosi
Allah. • Mengerti perasaan
• Disiplin Beribadah orang lain
• Sabar berupaya • Senang bekerjasama
• Berterima kasih/bersyukur atas • Menunda kepuasan
pemberian Tuhan kepada kita. sesaat
• Berkepribadian stabil
Potensi sosial
Potensi Akal • Senang berkomunikasi
•Kemampuan berhitung • Senang menolong
•Kemampuan Verbal • Senang berteman
•Kemamuan spasial • Senang membuat orang
•Kemampuan Membedakan lain senang
•Kemampuan membuat daftar • Senang bekerjsama
prioritas.
Kecenderungan Sikap
Tidak Stabil
Sangat Murung, Tegang
Tidak Bersemangat, Perasa Tidak Tenang;
penuh perhitungan, Agresif Negatif;
Kaku, Dingin, Pendiam, Berubah-ubah
Pasif
Penyedih Bergejolak
/Dingin /Panas
Introvert Ekstrovet
Hati-hati; Tenggang
Berhati Tenang, Bersemangat Optimis; Aktif
Rasa; Damai; Sejuk Gembira Bermasyarakat;
Terkendali Penuh Semangat Orientasi
Dapat dipercaya; Hangat Bergembira;
Emosi Seimbang Pemimpin Merdeka;
Fleksibel/Memahami
Perbedaan; Senang
Berkomunikasi
Stabil
Tabel 2. Distribusi pengetahuan Responden tentang
Pendidikan Etika dalam membangun karakter
Pengetahuan (Persepsi) Frekuensi %
baik 222 72,55
cukup 84 17,45
?
Setiap Anak, lahir ke dunia ini…
Dengan membawa nilai-nilai
kehidupan…
Setiap anak, pada dasarnya sangat
jujur… mempunyai rasa keadilan…
penuh kasih sayang, … yang
ditanam oleh PENCIPTA di dalam
kodrat setiap orang.
Setiap orang dilengkapi oleh
POTENSI bawaan (untuk berpikir,
merasa & mampu berprilaku) baik
…
Namun demikian, …
Bagaimana seorang anak
mengembangkan watak
suka berbohong… perilaku-
perilaku negatif (seperti
suka marah, mengamuk,
keras kepala, suka
mengejek dan memukul
temannya…?)
Apakah ini karakter
bawaan?
LIMA SISTEM EKOLOGI MENURUT BRONFENBRENNER
Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam
dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat … dan menjadi
bagian dari kepribadian…
Upaya penanaman nilai, yang terus-
menerus tanpa henti-henti dalam
kebersamaan … pelan-pelan akan
berhasil tertanam makin lama makin
dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan
kepribadian
Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri anak,
melalui pengalaman langsung (baik di rumah, pun di
sekolah) Hingga anak memiliki kepekaan (etika)
misalnya cara minta sesuatu, “selalu dengan mengatakan
minta tolong…”
Membuang sampah, selalu pada
tempat sampah
Tabel 3. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang
Pendidikan Etika dalam membangun Karakter Bangsa
berdasarkan PS yang ditempuh
Pengetahuan Baik cukup
Jurusan
MIPA (matematika dan Biologi) 36 96
Bahasa-IPS (bhs Ind, Bhs Ing dan CH) 48 126
X2 hitung = 4,8 > X2 (1;0,95) = 3,84
• Dari hasil penelitian didapat bahwa pengetahuan
responden tentang pendidikan etika sudah baik.
Jenis Jurusan yang ditempuh ternyata
membedakan pengetahuan responden tentang
pendidikan etika. Responden dari jurusan Bahasa
dan Sosial mempunyai pengetahuan yang agak
lebih tinggi dibandingkan responden jurusan
MIPA , kondisi ini dimungkinkan karena di jurusan
Bahasa dan IPS ada mata kuliah-mata kuliah yang
terkait dengan pendidikan etika, sehingga sangat
wajar kalau pengetahuan tentang etika mereka
agak lebih tinggi.
PENGERTIAN
(Sinurat, 2009)
Skema Etika :
FILSAFAT
ETIKA
Ilmu Pengetahuan
Jaringan Norma-Norma
Jenis kelamin
Semester II 25 102
Semester III s/d VIII 59 120
X2 hitung = 2,50 >2 (1;0,95) = 3,84
• Dilihat dari semester dimana responden sedang
menempuh kuliah ternyata juga tidak
membedakan pengetahuan responden tentang
pendidikan etika. Hal ini dimungkinkan karena
responden baik yang berasal dari mahasiswa
semester II maupun dengan mahasiswa semester
diatasnya dapat memperoleh pendidikan etika
melalui media massa, majalah, pendidikan-
pendidikan diluar formal, tanpa mereka
memperoleh di bangku perkuliahan.
Hakekat Karakter
• Karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang
melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan Philips,2008).
Koesoema A (2007) memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian.
Kepribadian dianggap sebagai ”ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas
dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari
lingkungan,
• Winnie (2005), memahami bahwa istilah karakter memiliki dua pengertian
tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah
laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah
orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang
berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan
karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan ‘personality’.
Seseorang baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter’ (a person of character)
apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.
• Karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap,
atau melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga
ketika muncul tidak perlu dipikirkan laig (Imam Ghozali).
Hakekat Karakter
Dari pendapat di atas difahami bahwa karakter itu
berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi
‘positif’, bukan netral. Jadi, ‘orang berkarakter’
adalah orang yang mempunyai kualitas moral
(tertentu) positif. Dengan demikian, pendidikan
membangun karakter, secara implisit
mengandung arti membangun sifat atau pola
perilaku yang didasari atau berkaitan dengan
dimensi moral yang positif atau baik, bukan yang
negatif atau buruk (Anwar,2009).
FUNGSI
FUNGSIKARAKTER
KARAKTER
Selain memperkecil resiko kehancuran, karakter juga menjadi
modal yang sangat penting untuk bersaing dan bekerja sama
secara tangguh dan terhormat di tengah-tengah bangsa lain.
Karakterlah yang membuat bangsa Jepang cepat bangkit
sesudah kekalahannya dalam Perang Dunia II dan meraih kembali
martabatnya di dunia internasional.
Karakterlah yang membuat bangsa Vietnam tidak bisa
ditaklukkan, bahkan mengalahkan dua bangsa yang secara
teknologi dan ekonomi jauh lebih maju, yaitu Perancis dan
Amerika.
Pembangunan karakterlah yang membuat Korea Selatan
sekarang jauh lebih maju dari Indonesia, walaupun pada tahun
1962 keadaan kedua negara secara ekonomi dan teknologi
hampir sama.
Pembangunan karakterlah yang membuat para pejuang
kemerdekaan berhasil menghantar bangsa Indonesia ke gerbang
kemerdekaannya (Gedhe Raka, 1997 ).
Taburlah pemikiran maka Anda akan menuai tindakan;
Taburlah tindakan dan Anda akan menuai kebiasaan;
Taburlah kebiasaan dan Anda akan menuai karakter;
Taburlah karakter dan Anda akan menuai masa depan.
Ralph Waldo Emerson
Tabel 5.
Sikap responden tentang pendidikan etika dalam
membangun Karakter Bangsa di sekolah
No URAIAN Setuju Tidak
f % f %
1 Perlunya pendidikan etika di sekolah dasar 306 100 0 0
dan menengah
2 Pendidikan etika menjadi pelajaran 156 50, 98 150 49,02
tersendiri di sekolah
3 Pendidikan etika di sekolah memuat 300 98, 04 6 1,96
penanaman moral, etika dan agama
4 Pendidikan etika memuat pencegahan 302 98,69 4 1,31
terhadap tindak kejahatan .
5 Terjadinya kenakalan remaja karena tidak 138 45,09 168 54,91
adanya pendidikan etika di sekolah
6 Pendidikan etika akan meningkatkan akhlak 297 97,06 9 2,94
dan budi pekerti pada siswa.
ARAHAN RPJPN 2005-2025
MISI 2005-2025
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak Tujuan negara
mulia, bermoral, beretika,
(UUD 45)
berbudaya, beradab VISI
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya 2005-2025 • Melindungi
saing
3. Mewujudkan masyarakat demokratis MAJU tumpah darah
berlandaskan hukum
MANDIRI • Memajukan
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai,
dan bersatu kesejahteraan
5. Mewujudkan pemerataan
ADIL umum
pembangunan dan berkeadilan
MAKMUR • Mencerdaskan
6. Mewujudkan Indonesia asri dan
lestari
kehidupan
7. Mewujudkan Indonesia menjadi
bangsa
negara kepulauan yang mandiri, • Ikut
maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional melaksanakan
8. Mewujudkan Indonesia berperan ketertiban
penting dalam pergaulan dunia dunia
internasional 49
MISI 1: Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, beradab
Karakter Bangsa:
Pembangunan Agama:
Tangguh - Agama sbg landasan moral & etika
Kompetitif - Membina akhlak mulia, etos kerja, menghargai
Akhlak Mulia prestasi
- Meningkatkan kerukunan hidup, saling percaya
Bermoral dan harmonisasi
Mantapnya budaya Pembangunan & Pemantapan Jati Diri Bangsa:
bangsa: - Karakter bangsa & sistem sosial berakar, unik,
Peradaban modern, unggul
Harkat - Pembangunan olahraga: peningkatan budaya dan
prestasi olahraga
Martabat
Pengembangan budaya inovatif berorientasi Iptek:
Jati diri - Penghargaan masyarakat terhadap Iptek
Kepribadian - Pengembangan tradisi iptek
- Pengungkapan kreativitas melalui kesenian
50
Peran Pembangunan SDM terhadap Misi Pembangunan
Misi 1:
Misi 8: Berakhlak,
Peran dalam bermoral,
Pergaulan beretika,
Internasional berbudaya
Sumber Daya
Jatidiri Maju
Mandiri
Insan Saling percaya
Adil
Makmur Berpendidikan Misi 3:
Misi 6:
Asri dan Harmonis Demokratis
Bermoral Rukun berlandaskan
Lestari Harmonis Hukum
Akhlak Mulia
Toleran Harmonis
Kualitas hidup Saling percaya
Misi 5: Perempuan & Anak Misi 4:
Pemerataan Aman,
Pembangunan Damai,
& Berkeadilan Bersatu
Kerangka Pikir Pembangunan Manusia Indonesia
ISU STRATEGIS
Jumlah dan struktur MANUSIA
umur penduduk INDONESIA
ANALISA SITUASI Karakter manusia MASA DEPAN
Indonesia SASARAN Tangguh
Kondisi manusia Akses dan kualitas RPJM Berkompetitif
Indonesia saat ini
Faktor-faktor yang pelayanan sosial dasar 2010-2014 Berakhlak Mulia
berpengaruh Kesenjangan Bermoral
IPM, IPG, IKM PEMBANGUNAN MANUSIA Sehat
INDONESIA Berpendidikan
• Arah Kebijakan
• Strategi
• Program
• Kegiatan
LANDASAN HUKUM
•UUD 1945 - UU Kesehatan
RPJPN 2005-2025 - UU Pendidikan
RPJM 2005-2009 - dll
5 faktor krusial untuk meningkatkan &
menganalisa profesionalisme
Habits / Kebiasaan
Knowledge
Attitude / Sikap
/ Ilmu Pengetahuan
Profesionalism
Skill / Keterampilan
Ethic / Etika
(Rachman,2010)
PROSES PEMBUDAYAAN DAN
PEMBERDAYAAN MENUJU PERAN
PENDIDIK
PRILAKU BERKARAKTER
Agama, Pancasila,
UUD 1945,
UU No. 20/2003 ttg
PENDIDIKAN FORMAL & NON FORMAL
Sisdiknas
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
(Suyatno, 2010) 54
STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH
PT Pendidikan
AKADEMIK
DSB
SMA
SMP
Pendidikan
SD KARAKTER
PENDIDIKAN
KARAKTER ITU APA?
Menjelaskan nilai
baik dan buruk
PERAN
Melakukan refleksi
GURU
SEBAGAI Memberikan pemahaman
PENDIDIK
Menjadi model bagi siswa